Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN
DI PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS IB
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

Disusun Oleh:

NAMA : ELVIANA
NIS/NISN : 121218010060170026 / 0057906902
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN (OTKP)

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KETAPANG
Jl. Lintas Timur Parit 8, Berundung, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan
2022
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN
DI PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS IB
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

Laporan Ini dibuat Sebagai Syarat


Kenaikan Tingkat, Uji Kompetensi Keahlian dan Ujian Sekolah

Disusun Oleh:

NAMA : ELVIANA
NIS/NISN : 121218010060170026 / 0057906902
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN (OTKP)

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KETAPANG
Jl. Lintas Timur Parit 8, Berundung, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan
2022
ABSTRAK

LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN
DI PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS IB
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu system


pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar dan dilaksanakan
pada perusahaan/industry atau instansi yang relevan. Dengan adanya praktik kerja
lapangan (PKL) peserta didik dituntut untuk mempunyai sikap mandiri dan
mampu berinteraksi dengan orang lain. Sehingga peserta didik diharapkan dapat
memiliki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi peserta didik yang
kompeten sesuai dengan bidang keahlian.
Praktik Kerja Lapangan ini dimulai pada bulan Januari 2022 sampai dengan
bulan Maret 2022. PKL adalah kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran
yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industry dalam upaya pendekatan
atau pun untuk peningkatan mutu peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) Otomatisasi Dan Tata Kelola
Perkantoran dilakukan dibagian Kepegawaian di Pengadilan Agama Kalianda
Kelas IB Jl. Kolonel Makmum Rasyid, Way Urang, Kalianda Lampung Selatan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada bagian kepegawaian meliputi: Melubangi
kertas, memfotokopi surat, mendata dan mengatur absen, mengarsip surat,
mengeprint, menstempel, menscan, meminta nomor surat, dan menghantarkan
berkas.
Adapun tujuan pembuatan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah
untuk syarat kenaikan kelas, memberikan gambaran kepada peserta didik pada
saat bekerja baik disuatu perusahaan/lembaga instansi, melatih keterampilan
peserta didik dalam melaksanakan tugas-tugas perkantoran, dan melatih disiplin
kerja peserta didik.
Semua kegiatan tersebut telah terancang, terencana, dan terorganisir pada
progja (Program Kerja) Bagian Kepegawaian Pengadilan Agama Kalianda
Lampung Selatan.

i
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KETAPANG
Jln. Lintas Timur P.8 Ds. Berundung Kec. Ketapang Lampung Selatan

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH


LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN
DI PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS IB

Setelah diadakan peninjauan dan melalui tahap perbaikan maka laporan hasil
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah di setujui dan disahkan oleh
pihak SMK Negeri 1 Ketapang pada:

HARI :
TANGGAL :
NAMA SISWA : ELVIANA
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN (OTKP)

Kepala Program, Pembimbing,

Dalmini, S.Pd Desi Wulansari, S.Pd


NIP. 19710918 200501 2 002

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK N 1 Ketapang

MARJUKI, M.Pd.T
NIP. 19700122 199802 1 001

ii
PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS I B
Jl. Kolonel Makmun Rasyid No. 48 Kalianda
Fax. ( 0727 ) 322140 Telp. ( 0727 ) 322648
Website : www.pa-kalianda.go.id email : pa_kalianda@yahoo.com
KALIANDA - LAMPUNG SELATAN

LEMBAR PENGESAHAN DU/DI


LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN
DI PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS IB

Setelah diadakan peninjauan dan melalui tahap perbaikan maka laporan hasil
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah di setujui dan disahkan oleh
pihak Pengadilan Agama Kalianda:
HARI :
TANGGAL :
NAMA SISWA : ELVIANA
BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA KELOLA
PERKANTORAN (OTKP)

Kepala Pembimbing,
Pengadilan Agama Kalianda

Aman, S.Ag., S.H., M.H. Gunawan, S.H.I.


NIP. 19690807 199903 1 001 NIP. 19650102 198703 1 004

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga terlaksananya penulisan
laporan ini. Terselesainya penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis berterima kasih banyak kepada:

1. Bapak Marjuki, M.Pd.T., selaku Kepala SMK Negeri 1 Ketapang.


2. Bapak Aman, S.Ag., S.H.,MH., Kepala Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB
yang memberikan tempat sehingga terlaksananya PKL ini.
3. Bapak Gunawan, S.H.I., Pembimbing PKL Pengadilan Agama Kalianda
Kelas IB yang selalu sabar menuntun dan memberikan pemahaman kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Ibu Dalmini, S.Pd., selaku Kepala Program Keahlian Manajemen
Perkantoran.
5. Ibu Desi Wulansari, S.Pd., Selaku Pembimbing PKL SMK N 1 Ketapang
yang selalu siap sedia membimbing selama proses pelaksanaan PKL.
6. Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan.
7. Kedua orang tua, adik, dan kakak yang selalu memberikan do’a, bantuan, dan
dukungan.
8. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari hasil penulisan laporan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, semua saran dan kritik akan diterima dengan penuh keterbukaan.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat.

Ketapang, Maret 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH..................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI........................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................4
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan.................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................4
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan...............................................................4
1.4.1 Manfaat Bagi Peserta Didik...........................................................4
1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah dan Instansi................................................4

BAB II KERANGKA TEORI


2.1 Pengadilan Agama.....................................................................................4
2.1.1 Pengertian Pengadilan Agama.......................................................4
2.1.2 Tugas Pokok Pengadilan Agama...................................................4
2.1.3 Fungsi Pengadilan Agama..............................................................4
2.2 Bagian Kepegawaian.................................................................................4
2.2.1 Pengertian Kepegawaian................................................................4
2.2.2 Jenis- Jenis Kepegawaian...............................................................4
2.2.3 Pangkat Pegawai............................................................................4

BAB III METEODOLOGI PRAKTIK KERJA INDUSTRI


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL.......................................................4
3.1.1 Waktu.............................................................................................4
3.1.2 Tempat............................................................................................4
3.2 Fokus Kerja Praktik Lapangan..................................................................4
3.3 Kendala Yang Dihadapi............................................................................4
3.4 Cara Mengatasinya....................................................................................4

BAB IV HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN


4.1 Deskripsi Sejarah Perusahaan....................................................................4
4.1.1 Sejarah Pengadilan Agama Kalianda Kelas I B.............................4
4.1.2 Visi dan Misi Pengadilan Agama Kalianda Kelas I B...................4
4.1.3 Sejarah Bagian Kepegawaian.........................................................4
4.2 Struktur Organisasi....................................................................................4
4.3 Deskrripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan..................................................4

v
4.3.1 Proses Pelaksanaan.........................................................................4
4.3.2 Pengalaman dan Hasil Yang Diperoleh Selama PKL....................4
4.4 Keterbatasan Dalam Praktik Kerja Lapangan...........................................4
4.4.1 Faktor Pendukung..........................................................................4
4.4.2 Faktor Penghambat.........................................................................4
4.4.3 Kesan..............................................................................................4
4.4.4 Pengembangan dan Tindak Lanjut.................................................4

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan................................................................................................4
5.2 Saran..........................................................................................................4
5.2.1 Saran untuk Sekolah.......................................................................4
5.2.2 Saran untuk Instansi.......................................................................4

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRA
Lampiran 1. Identitas Siswa
Lampiran 2. Daftar Hadir PKL dan Jurnal Kegiatan PKL
Lampiran 3. Lembar Bimbingan Laporan
Lampiran 4. Foto Kegiatan

vi
1BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah jenjang pendidikan yang
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang
tertentu, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan
dapat mengembangkan diri di Era Globalisasi.
Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas secara inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Selain itu, Proses pembelajaran
juga memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berpikir
kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan peluang bagi
pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat dan bakat perkembangan
psikologis peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan program
keahlian yang berada pada bidang keahlian yang dilakukan di sekolah, di dunia kerja
(DU/DI) atau di melalui model penyelenggaraan praktik kerja lapangan.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu kegiatan pembelajaran praktik untuk
menerapkan kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang
berpengalaman dibidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik dengan cara
pembimbingan.
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dirancang untuk menyiapkan lulusan yang
siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap Profesional di bidang
kejuruan. Pendidikan kejuruan diharapkan dapat menjadikan individu yang produktif yang
mampu bekerja, serta menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk
menghadapi persaingan Kerja.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) biasa dilakukan di tempat-tempat (DU/DI) yang
bergerak di bidang yang sesuai dengan program keahlian peserta didik.

1
2

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana pelaksanaan Administrasi dan Ketatausahaan pada Bagian Kepegawaian di
Pengadilan Agama Kalianda?
2. Apa saja jenis Administrasi dan Ketatausahaan pada Bagian Kepegawaian?
3. Apa saja masalah yang dihadapi selama PKL Dibagian Kepegawaian, dan bagaimana
penanganannya?

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu system pembelajaran yang
dilakukan di luar proses belajar-mengajar di sekolah dan dilaksanakan pada dunia usaha
industry atau instansi yang relevan. Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada
SMK bertujuan sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
1. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Ujian Nasional
(UN)
2. Memberikan kesempatan pada para peserta didik untuk memperoleh pengalaman
kerja sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu dan relevansi lulusan SMK.
3. Memperluas jaringan kerja sama yang saling menguntungkan antara penyidikan
kejuruan dengan instansi/Perusahaan.
4. Sebagai upaya mendukung terciptanya program pengembangan SMK berstandar
Nasional dan Internasional.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mempersiapkan para peserta didik untuk belajar kerja mandiri, bekerja sama
dalam bentuk tim dan mengembangkan potensi dan kreatifitas sesuain dengan
minat dan bakat masing-masing.
2. Memberikan kesempatan pada para peserta didik untuk memperoleh
pengalaman kerja nyata di dunia kerja.
3. Agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan saling menghargai dalam dunia
kerja.
4. Supaya menjadikan para peserta didik yang kreatif, inisiatif, dan inovatif.
3

5. Meningkatkan dengan kedewasaan menanamkan rasa tanggungjawab akan suatu


pekerjaan.

1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1.4.1 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi peserta didik adalah:
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
2. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja
langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi
pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari.
5. Peserta didik mampu mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan
atau arahan pembimbing di tempat praktik sehingga dapat memberikan kontribusi
kepada dunia kerja.
1.4.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi sekolah dan Du/Di adalah:
1. Pihak sekolah dapat mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi
kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan
prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL
2. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling mengutungkan antara sekolah
dengan Du/Di
3. Du/Di akan mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya
2BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Pengadilan Agama
2.1.1 Pengertian Pengadilan Agama
Kata “pengadilan” menurut ilmu fikih adalah:
Lembaga hukum (tempat dimana seorang mengajukan permohonan keadilan)
Perkataan yang harus dituruti yang diucapkan oleh seorang oleh seseorang yang
mempunyai wilayah umum atau menerangkan hukum agama atas dasar harus
mengikutinya.
Menurut KBBI pengadilan yaitu dewan atau majelis yang mengadili perkara,
rumah (bangunan) tempat mengadili perkara. Menurut Mahadi pengadilan agama
berakhir suatu proses yang berakhir suatu proses yang berakhir dengan memberikan
pengadilan dalam suatu keputusan.
Berdasarkan beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa Pengadilan
Agama adalah sebuah lembaga Peradilan tingkat pertama yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan agama yang berkedudukan di ibu
kota kabupaten atau kota.
2.1.2 Tugas Pokok Pengadilan Agama
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan
dalam pasal 24 ayat (2) bahwa Peradilan Agama merupakan salah satu lingkungan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah agung bersama badan peradilan lainnya
di lingkungan Peradilan, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Militer,
merupakan salah satu badan peradilan pelaku kekuasaan kehakiman untuk
menyelenggerakan hukum dan keadilan bagi rakyat pencari keadilan perkara
tertentu antara orang-orang yang beragama Islam.
Pengadilan Agama Kalianda adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang
bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan di
Wilayah Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dengan tugas pokok menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-
perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang

4
5

perkawinan, ekonomi syariah, waris, infaq, hibah, wasiat, zakat, shadaqah, dan lain
sebagainya.
2.1.3 Fungsi Pengadilan Agama
Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB dalam melaksanakan tugas-tugas
pokoknya, mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Mengadili (judicial power), yaitu memeriksa dan mengadili perkara-
perkara yang menjadi kewenangan pengadilan agama di wilayah hukum masing-
masing; (vide: Pasal 49 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Undang - Undang
No. 3 Tahun 2006).
2. Fungsi Pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan
tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, dan seluruh jajarannya; (vide : Pasal 53
ayat (1) Undang -Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Undang - Undang No. 3 Tahun
2006 jo. Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang - Undang No. 50 Tahun 2009); serta
terhadap pelaksanaan administrasi umum; (vide: Undang-Undang No. 4 Tahun
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman). Pengawasan tersebut dilakukan secara
berkala oleh Hakim Pengawas Bidang.
3. Fungsi Pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk
kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial, administrasi
peradilan maupun administrasi umum. (vide: Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo. Pasal 53
ayat (3) Undang - Undang No. 50 Tahun 2009).
4. Fungsi Administratif, yaitu memberikan pelayanan administrasi kepaniteraan
bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi, perkara banding,
kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya, dan
memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan
Pengadilan Agama (Bidang Kepegawaian dan Organisasi Tatalaksana, Bidang
Umum dan Keuangan dan Bidang Perencanaan, IT dan Pelaporan).
5. Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat
tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di wilayah hukumnya, apabila
diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
6

6. Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan penelitian
serta lain sebagainya, seperti diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia. Nomor: KMA/004/SK/II/1991.

2.2 Bagian Kepegawaian


2.2.1 Pengertian Kepegawaian
Kepagawaian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kedudukan,
kewajiban, hak, pembinaan pegawai, dan hal lainnya mengenai kepegawaian.
Menurut KBBI, kepegawaian adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan pegawai. Dari istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa pegawai merujuk
pada perorangan ( pegawai, karyawan, buruh) sedangkan kepegawaian adalah
proses kegiatan dalam mengurus orang tersebut.
Pegawai atau karyawan adalah hal yang sama, yaitu orang yang bekerja pada
suatu organisasi/lembaga, baik swasta atau pemerintah, baik sebagai pegawai tetap
maupun tidak tetap, untuk mendapatkan upah/gaji dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Walaupun pengertiannya sama, masyarakat menyebut istilah pegawai untuk
orang yang bekerja di kantor pemerintahan, dan karyawana untuk yang bekerja di
Instansi swasta. Sedangkan buruh adalah sebutan karyawan yang bekerja di pabrik
atau ditempat lain yang lebih banyak menggunakan tenaga fisik.
2.2.2 Jenis- Jenis Kepegawaian
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Pegawai yang memiliki tugas dari
pemerintah dengan syarat dan ketentuan tertentu. Ada beberapa jenis Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yaitu:
1. Pegawai Negeri Sipil Pusat
Pegawai Negeri Sipil Pusat biasanya bekerja pada daerah pemerintahan pusat
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.Biasanyamereka akan
bekerjasama dengan departemen atau nondepartemen, lembaga tertinggi negara.
Selain itu, para pegawai negeri sipil di tingkat pusat memiliki profesi yang
lumayan tinggi, seperti sekretaris jenderal, direktur jenderal, kepala biro, dan
berbagai staf ahli di bidang yang mereka kuasai.
7

2. Pegawai Negeri Sipil Daerah


Pegawai Negeri Sipil daerah merupakan pegawai yang diangkat dan bekerja di
tingkat daerah otonom. Biasanya mereka akan bekerja pada pemerintah provinsi
ataupun pada pemerintah kabupaten/kota.
3. Pegawai Negeri Sipil Lainnya
Seseorang yang berada pada jenis pegawai negeri sipil lainnya adalah orang
yang bekerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pekerjaan yang
dimiliki oleh pegawai negeri lainnya akan bekerja pada perkantoran yang sudah
disetujui.
Seseorang yang bekerja pada jenis ini adalah mereka yang memiliki profesi
sebagai kepala kelurahan, bekerja di kantor-kantor dan masih banyak lagi.
Seluruh pegawai yang berada pada tingkatan ini masih merupakan pegawai yang
berada di bawah kekuasaan pemerintah.
2.2.3 Pangkat Pegawai
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatannya dalam rangka susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian. Pangkat dalam kepegawaian berfungsi untuk
membedakan tingkat seorang pegawai negeri sipil berdasarkan jabatan dalam
menjalankan tugas tanggung jawab wewenang hak dan pengkajian seseorang
pegawai dalam rangka susunan pegawai.
Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan
pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara. Kenaikan Pangkat Reguler
adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan. Kenaikan Pangkat
Pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil atas prestasi kerjanya yang tinggi.
Dasar Hukum kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil adalah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil.
8

2. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2000 tentang


Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2002.
3BAB III
METEODOLOGI PRAKTIK KERJA INDUSTRI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL
3.1.1 Waktu
Adapun waktu yang melaksanakan praktik kerja lapangan mulai pada tanggal
3 Januari 2022 sampai 24 Maret 2022.
3.1.2 Tempat
Tempat pelaksanaan kerja lapangan adalah di Pengadilan Agama Kalianda
Jalan Kolonel Makmum Rasyid, Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan,
Lampung 35551.

3.2 Fokus Kerja Praktik Lapangan


Fokus Kerja praktik Lapangan di Pengadilan Agama Kalianda pada bagian
Kepegawaian mempunyai kegiatan sebagai berikut:
1. Melubangi surat
2. Memfotokopi surat
3. Mendata absen Hakim, Pegawai, PPNPN
4. Mengarsip surat
5. Mengeprint
6. Menstempel
7. Menscan
8. Meminta no.surat
9. Menghantarkan Berkas

3.3 Kendala Yang Dihadapi


1. Kesulitan berkomunikasi ketika masih pertama kali terjun dalam DU/DI.
2. Kurangnya pengalaman dalam bekerja.
3. Keterbatasan pengetahuan untuk menghadapi hal-hal baru yang terjadi di tempat PKL.

8
9

3.4 Cara Mengatasinya


Saya memulai pembicaraan agar saya lebih bisa akrab dengan orang yang berada
dalam DU/DI
1. Saya mencoba bertanya dan mencari ilmu di internet dan juga sering mempraktikkan
ilmu yang saya dapat dari sekolah.
2. Setiap saya ingin mengoperasikan atau mengerjakan sesuatu yang baru, saya bertanya
dulu agar tidak terjadi kesalahan.
3. Saya mencoba pekerjaan yang ada di kantor sambil meminta bantuan pembimbing
ruangan atau pegawai untuk mempraktikkannya.

4
BAB IV
HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
4.1 Deskripsi Sejarah Perusahaan
4.1.1 Sejarah Pengadilan Agama Kalianda Kelas I B
Bahwa sebelum Pengadilan Agama Kalianda berdiri,
masyarakat pencari keadilan mengajukan perkaranya ke Pengadilan
Agama Tanjung Karang, maka sejak diresmikan Kabupaten
Lampung Selatan tanggal 11 Februari 1982 oleh Menteri Dalam
Negeri dan berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama Nomor : 95
dan 96 Tahun 1982, tanggal 28 Oktober 1982, Tentang Pembentukan
Beberapa Pengadilan Agama di Indonesia, termasuk didalamnya
Pengadilan Agama Kalianda yang mulai kegiatan operasionalnya
pada bulan Oktober 1983 dengan Kantor menyewa rumah penduduk
di daerah perempatan Jalan Kalianda Bawah. Pengadilan Agama
Kalianda mulai melakukan kegiatan dengan jumlah Personil 8
(delapan) orang. sebagai Ketua ABDULLAH DHIA, S.H. dan
HUSNI LUKMAN sebagai Panitera Kepala, dan 6 (enam) tenaga
administrasi serta dibantu oleh 3 (tiga) orang Hakim Honor. Pada
tahun 1984 Pengadilan Agama Kalianda mendapat tanah berukuran
2.960 M2 dan dibangunlah gedung baru berukuran 150 M2 yang
terletak di Jalan Indra Bangsawan No. 41 Kalianda dan diresmikan
pada tanggal 24 Januari 1984 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama
Palembang yang dijabat oleh Drs. H. ROIHAN A. RASYID, Bc.Hk.
yang membawahi wilayah Pengadilan Agama se Sumatra Bagian
Selatan (Palembang, Bengkulu dan Lampung), Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Agama RI.Nomor 26 Tahun 1983 yang
disempurnakan dengan Keputusan Menteri Agama RI. Nomor : 42
tahun 1984 Pengadilan Agama Kalianda dikatagorikan sebagai
Pengadilan Agama Kelas II A.
Dikarenakan wilayah hukum Pengadilan Agama Kalianda
sangat luas, maka dipandang perlu melaksanakan sidang keliling

10
11

untuk beberapa wilayah untuk melayani masyarakat pencari keadilan


secara optimal yang meliputi wilayah Lampung Selatan bagian Barat
(yang sekarang sebagian besar wilayahnya menjadi bagian wilayah
Pengadilan Agama Tanggamus). Untuk sidang keliling yang ada di
Kecamatan Gedong Tataan menumpang di Kantor Urusan Agama
Kecamatan Gedong Tataan, sedangkan sidang keliling di daerah
Kecamatan Talang Padang menumpang di balai sidang keliling
Pengadilan Negeri Kalianda. Kemudian pada tahun 1986 mendapat
anggaran proyek pembelian tanah seluas 939 M2 dan dibangunlah
Gedung Balai sidang Pengadilan Agama Kalianda yang bertempat di
Kecamatan Gedong Tataan berukuran 70 M2 yang di resmikan
pemakaianya oleh ABDULLAH DHIA, S.H. (sebagai Ketua
Pengadilan Agama Kalianda) pada tanggal 24 Januari 1986 dan
sampai sekarang gedung balai sidang tersebut masih dipergunakan
sidang keliling sekali dalam satu minggu, namun gedungnya pada
saat ini dalam kaeadaan rusak ringan.
Pada tanggal 27 Oktober 1990 dibangun lagi gedung baru
berukuran 172,40 meter persegi yang berdampingan dengan
bangunan gedung yang lama dan pada bulan Oktober 1995 dibangun
lagi ruang sidang berukuran 39,16 meter persegi yang terletak
diantara dua gedung yang dibangun sebelumnya. Kemudian pada
tahun Anggaran 2007 DIPA Pengadilan Agama Kalianda mendapat
belanja modal rehabilitasi Gedung karena tidak ada tempat maka
dibongkarlah gedung/balai sidang yang lama ukuran 172,40 M2
yang dibuat tahun 1990, dan ditempat tersebut dibangunlah Gedung
Kantor baru berlantai 2 (dua) berukuran 540 M2, dan pada tahun
anggaran 2008 DIPA Pengadilan Agama Kalianda mendapat belanja
modal rehabilitasi Gedung tahap kedua, maka dibongkarlah
gedung/balai sidang yang lama ukuran 150 M2 yang dibuat tahun
l984 ditempat tersebut dibangunlah Gedung Kantor baru berlantai 2
(dua) berukuran 300 M2. Pada tahun anggaran 2009 DIPA
12

Pengadilan Agama Kalianda mendapat belanja modal untuk


membangun sarana pagar disekeliling, Kantor Pos Satpam, gerbang,
dan tugu nama Pengadilan serta jalan masuk kantor, pada tahun 2010
mendapat belanja modal untuk penimbunan halaman kantor,
sehingga halaman kantor yang semula menghadap jalan Indra
Bangsawan No. 41 Kalianda, sekarang menghadap jalan Kolonel
Makmun Rasyid No. 48 Kalianda.
Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia
No:37/KMA/SK/II/2017 tanggal 9 Februari 2017 tentang Kenaikan
Kelas Pengadilan Agama seluruh Indonesia yaitu 29 Pengadilan
Agama Kelas II menjadi Pengadilan Agama Kelas I B dan 21
Pengadilan Agama Kelas I B menjadi Pengadilan Agama Kelas I A
dan Pengadilan Agama Kalianda termasuk didalamnya dan pada
tahun 2017 juga Pengadilan Agama Kalianda Kelas I B telah
mengikuti program Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI
yaitu Sistim Agreditasi Penjamin Mutu (SAPM) dan mendapatkan
hasil yang menggembirakan yaitu Sertifikat A Excelen.

4.1.2 Visi dan Misi Pengadilan Agama Kalianda Kelas I B


1. Visi
Terwujudnya Pengadilan Agama Kalianda Yang Agung.
2. Misi
a. Meningkatkan profesionalisme Aparatur Pengadilan Agama
Kalianda.
b. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan
dan transparan serta berbasis Teknologi Informasi.
c. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi administrasi
pengadilan.
d. Meningkatkan akses masyarakat masyarakat terhadap
Pengadilan Agama.
13

4.1.3 Sejarah Bagian Kepegawaian


Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia menyatakan
secara resmi bahwa segenap pegawai dari bekas pemerintah tentara
pendudukan Jepang dengan sendirinya menjadi pegawai pemerintah
Republik Indonesia. Selama revolusi fisik, pemerintah mengalami
kesulitan untuk menata admninistrasi kepegawaian dengan baik,
karena lembaga yang menangani admininstrasi kepegawaian belum
terbentuk. Pada awalnya Kantor Urusan Kepegawaian (KUP)
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948,
berkedudukan di Yogyakarta. KUP diperuntukkan khusus
menangani pegawai pemerintah Republik Indonesia, sedangkan
pegawai yang mengabdi pada pemerintah Hindia Belanda dikelola
oleh Djawatan Umum Urusan Pegawai (DUUP) yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor
13 Tahun 1948, hanya berselang beberapa hari setelah lahirnya
KUP.
Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah memandang perlu
untuk memusatkan urusan kepegawaian di Indonesia yamg
sebelumnya telah diselenggarakan oleh KUP di Yogyakarta dan
DUUP di Jakarta. Berdasarkan PP No. 32 Tahuan 1950, kedua
lembaga tersebut dilebur menjadi satu dan diberi nama KUP yang
berkedudukan di Jakarta. Pada dasarnya tugas pokok KUP menurut
PP No. 11 Tahun 1948 adalah mengurus kedudukan dan gaji
Pegawai Negeri serta mengatasi supaya peraturan kepegawaian
dijalankan dengan tepat. Meskipun KUP sudah terbentuk, namun
belum cukup berfungsi, karena tata usaha kepegawaian pada waktu
itu dapat dikatakan belum teratur, dan tidak dapat dilakukan
pembinaan tata usaha kepegawain dengan baik, hal ini disebabkan
oleh komunikasi yang sulit, kurangnya tenaga ahli kepegawaian, dan
sulitnya menyimpan arsip, sehingga fungsi lembaga ini tidak
maksimal dan eksistensinya tidak dirasakan oleh pegawai negeri.
14

Dalam rangka meningkatkan fungsi KUP tersebut, melalui PP


No.32/1972, kelembagaan KUP di ubah menjadi Badan Administrasi
Kepegawaian Negara (BAKN). BAKN ditetapkan sebagai Lembaga
Pemerintah Nondepartemen yang berkedudukan langsung dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Fungsi dan eksistensi BAKN
diatur melalui Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1988, dan
terakhir diatur melalui Keputusan Presiden Nomor 143 Tahun 1998.
Untuk meningkatkan manajemen sumber daya manusia
aparatur pemerintah dan/atau sumber daya manusia pegawai negeri
sipil, melalui Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 1999 tentang
Badan Kepegawaian Negara, Presiden mengatur kembali kedudukan,
tugas pokok, fungsi, dan organisai BAKN dengan mengubah nama
BAKN menjadi BadanKepegawaian Negara ( BKN ), yang
diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan eksistensinya. Dalam
perkembangannya kemudian, Kepres No.95/1999 dicabut dengan
Kepres No.166/2000 dengan beberapa kali perubahan dan terakhir
diatur mealaui Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Wewenang, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Nondepartemen.
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok- Pokok Kepegawaian dengan Undang-Undang No.43/1999
mengakibatkan pembentukan Badan Kepegawain Negara ini akan
menjadikan fungsi dan eksistensinya lebih dipertegas. Aturan hukum
yang mendasari terbentuknya Badan Kepegawaian Negara adalah
Pasal 34 ayat (1) Undang – Undang No. 43/1999, bahwa untuk
menjamin kelancaran penyelenggaraaan kebijaksanaan manajemen
PNS, dibentuk Badan Kepegawain Negara. Adapun dalam ayat (2)
disebutkan: Badan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
menyelenggarakan manajemen PNS yang mencakup perencanaan,
penegembangan kualitas sumber daya PNS dan administrasi
kepegawaian, pengawasan dan pengendalian, penyelenggaraan dan
15

pemeliharaan informasi kepegawaian,mendukukung perumusan


kebijaksaaan kesejahteraan PNS, serta memberikan bimbingan teknis
kepada unit organisasi yang menangani kepegawaian pada instasi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Selain itu, untuk kelancaran pelaksanaan administrasi
kepegawaian di daerah, dibentuk Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) atas dasar ketentuan Pasal 34A ayat (1) UU No.43/1999.
BKD merupakan perangkat daerah otonom yang dibentuk oleh
kepala daerah. Badan Kepegawaian Derah mempunyai tugas pokok
membantu pejabat pembina kepegawaindaerah dalam menjalankan
manajemen PNS daerah, dan bertanggungjawab kepada kepala
daerah melalui Sekretaris Daerah.
Melalui Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang
Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah, bagi daerah
otonom (provinsi atau kabupaten/kota) yang belum membentuk
Badan Kepegawaian Daerah, manajemen/administrasi kepegawaian
daerahnya dilakukan oleh sebuah badan atau unit pengelolaan
kepegawaian daerah dengan bantuan Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkutan.
Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya, Presiden
berwenang membentuk Badan Kepegawaian Negara atas dasar
wewenang yang melekat pada kedudukan dan kekuasaan Presiden
sepanjang ia sebagai pemegang dan penyelenggara pemerintah
(Pasal 4 ayat (1) UUD 1945). Demi kelancaran pelaksanaan tugas –
tugas pemerintahan, Presiden berwenang mengadakan dan
membentuk satuan-satuan pelaksana pemerintahan diluar
departemen.
Pemberian otonomi pada daerah bertujuan untuk
memungkinkan daerah yang bersangkutan mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri. Selain itu pemberian otonomi daerah juga
dimaksudkan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas
16

penyelenggaraan pemerintahan di daerah dalam rangka pelayanaan


terhadap masyarakatnya. Keberhasilan untuk mencapai tujuan
pemberian otonomi tersebut sangat ditentukan oleh pelaksana–
pelaksananya berupa pegawai–pegawai yang ada di daerah.
Dalam struktur kepegawaian bagi PNS di Indonesia yang
memebedakan anatara PNS pusat dengan PNS daearah
mencerminkan adanya suatu asas dekonsentrasi dan asas
desentralisasi. Dengan menggunakan asas desentralisasi, daerah
mempunyai kebebasan atau kemandirian untuk menentukan
kebutuhan dan mengatur administrasi kepegawaian daerahnya
sendiri.
Kewenangan tersebut diperoleh melalui ketentuan Pasal 76 UU
No. Daerah mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji,
tunjangan dan kesejahteraan pegawai, serta pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebutuhan ndan kemampuan daerah yang ditetapkan
dengan peraturan daerah, berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Kewenangan tersebut juga bersumber pada kewenangan
delegasi dari Presiden melalui Keputusan Presiden Nomor 159
Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian
Daerah, dalam Pasal 5 ayat (2), bahwa pembentukan Badan
Kepegawaian Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, dan Pasal
1 angka 1 yang menyatakan sebagai perangkat daerah tugas Badan
Kepegawaian Daerah adalah melaksanakan administrasi
kepegawaian daerah dalam membantu tugas pokok Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah.
Melihat asas dan peraturan di atas, peluang pemerintah pusat
untuk ikut campur tangan mengatur penyelenggaran administrasi
kepegawaian daerah sangat kecil. Badan Kepegawaian Negara
sebagai bagian dari lembaga pemerintah tingkat pusat bahkan tidak
mempunyai peluang sama sekali untuk mengatur administrasi
17

pegawaian tingkat daerah. Peluang tidak langsung terhadap


kewenangan Badan Kepegawaian Negara untuk mengatur
administrasi kepegawaian daerah adalah dalam hal menetapkan
kebijaksanaan tentang norma, standar, dan prosedur administrasi
kepegawaian secara nasiaonal, itupun hanya dapat dilakukan melalui
koordinasi kerja sama dan keanggotaanya dalam Komisi
KepegawaianNegara.
Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang menggantikan UU No.22/1999,
pengaturan mengenai administrasi kepegawaian daerah berubah lagi
dengan adanya peluang bagi pemerintah pusat untuk mengatur
administrasi kepegawaian daerah. Hal ini seperti diataur dalam Pasal
29 ayat (1) UU No.32/2004 yang menyatakan bahwa pemerintah
melaksanakan pembinaan manajemen PNS daerah dalam satu
kesatuan penyelenggaraan manajemen PNS secara nasional.
Demikian juga dengan pasal-pasal selanjutnya yang mengatur
bahwa perpindahan PNS daerah harus melalui pertimbangan dari
Badan Kepegawaian Negara (Pasal 131 ayat (1), (2), dan (3)),
penetapan formasi PNS daerah tiap tahuan anggaran dilaksakan oleh
Menteri PendayagunaanAparatur Negara atau usul Gubernur (Pasal
132), dan pembinaan serta pengawasan manajemen PNS daerah
dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri
dan pada tingkat daerah oleh Gubernur (Pasal 135).
Sementara itu dalam Pasal 10 ayat (1) UU No.32/2004
disebutkan bahwa pemerintah daerah menyelenggarakan urusan
pemerintah yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan
pemerintah yang oleh undang undang ini di tentukan menjadi urusan
pemerintah. Urusan pemerintah yang menjadi urusan pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas meliputi antara lain
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal
nasional, dan agama. Berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan
18

(3) di atas berarti urusan manajemen kepegawaian seharusnya bukan


bagian dari urusan pemerintah pusat.

4.2 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
pengaadilan agama kalianda di kepalai oleh seorang ketua yang membawahi
wakil ketua, wakil ketua tersebut dibantu seorang ketua panitra/sekertaris
yang membawahi wakil sekertaris yang masing-masing mempunyai tugas
dan urusan tertentu. Adapun bentuk struktur organisasi pengadilan agama
kalianda lampung selatan sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN AGAMA KALIANDA KELAS I B

Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB


19

4.3 Deskrripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan


4.3.1 Proses Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Bagian Kepegawaian di
Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di bagian
Kepegawaian pengadilan agama kalianda, berikut merupakan
kegiatan yang dilaksanakan:
1. Melubangi Surat
Biasanya di kantor pengadilan Agama Kalianda surat-surat
yang akan diarsipkan dilubangi terlebih dahulu dengan
menggunakan perforator.
2. Memfotokopi surat
Biasanya di kantor pengadilan agama Kalianda tepatnya pada
bagian kepegawaian bagian memfotokopi yang kerap dilakukan
yaitu memfotokopi absensi, surat keputusan, surat tugas, surat
cuti, dan lain sebagainya.
3. Mengatur dan mendata absensi
Dalam kantor pengadilan Agama Kalianda terdapat absen
datang istirahat dan pulang para Hakim, pegawai, dan PPNPN
setiap hari. Setelah mereka mengisi nama dan tanda tangan
mereka, kemudian di data nama-nama yang belum ada pada
absensi tersebut.
4. Mengarsip
Surat yang telah diproses atau sudah diberi tanda perintah
oleh pimpinan kemudian di arsip pada ordner. Sebelum itu, surat
harus dilubangi menggunakan perforator terlebih dahulu. Sistem
penyimpanan yang digunakan yaitu sistem nomor.
5. Mengeprint
Biasanya di kantor pengadilan Agama Kalianda, tepatnya
pada bagian kepegawaian bagian mengeprint yang kerap
dilakukan yaitu mengeprint absensi hakim, pegawai, dan
PPNPN.
20

6. Menstempel
Surat/dokumen yang sudah diberi tanda tangan oleh pimpinan
atau pihak yang bersangkutan kemudian di cap menggunakan
stempel yang bertujuan untuk mengesahkan dokumen tersebut
atau bisa juga sebagai tanda kesepakatan mengenai dokumen
yang diterbitkan.
7. Menscan
Surat /dokumen yang awalnya berupa hard copy atau kertas
dipindai menggunakan scan menjadi bentuk digital yang dapat
mempermudah penggunaa dalam menyimpan berkas.
8. Meminta No.surat
Biasanya di kantor pengadilan agama Kalianda tepatnya pada
bagian kepegawaian sebelum surat diarsipkan atau diberikan
kepada pihak yang bersangkutan, surat diberi nomor surat terlebih
dahulu di ruang umum.
9. Menghantarkan Berkas
Biasanya berkas yang telah di print diantarkan kepada
pimpinan atau yang bersangkutan untuk ditanda tangani atau di
paraf agar dapat diketahui bahwa berkas tersebut sudah di setujui
pihak yang bersangkutan.
4.3.2 Pengalaman dan Hasil Yang Diperoleh Selama PKL
1. Melubangi kertas, hasil yang diperoleh adalah jika surat atau
dokumen sudah dilubangi maka sudah bisa langsung di
arsip/disimpan.
2. Memfotokopi surat, hasil yang diperoleh adalah meringankan dan
memperingkas pekerjaan kantor sehingga dalam bekerja bisa
lebih erfisien dan menghemat tenaga.
3. Mengatur dan mendata absen, hasil yang diperoleh adalah supaya
absensi pegawai menjadi terorganisir mencatat surat keluar
hasilnya adalah surat keluar dapat dikirimkan ke tujuan stempel
berkas hasilnya yaitu agar berkas bisa langsung diberikan kepada
21

pihak yang bersangkutan menghancurkan dokumen atau surat


hasil yaitu dokumen telah disampaikan kepada yang
berkepentingan.
4. Mengarsip, hasil yang diperoleh adalah jika sewaktu-waktu arsip
itu dibutuhkan maka arsip itu dapat ditemukan dengan mudah
5. Mengeprint, hasil yang diperoleh adalah berkas yang telah diprint
dapat diserahkan kepada pimpinan untuk ditandatangani atau
disimpan.
6. Menstempel, hasil yang diperoleh adalah agar berkas bisa
langsung diberikan kepada pihak yang bersangkutan.
7. Menscan, hasil yang diperoleh adalah pengguna dapat memindai
berkas penting yang eksistensinya bisa terancam rusak. Berkas
yang awalnya berpa hard copy atau kertas menjadi bentuk digital
yang bertujuan mempermudah pengguna dalam menyimpan
berkas.
8. Meminta no.surat, hasil yang diperoleh adalah surat tersebut dapat
disimpan atau diberikan kepada pihak yang bersangkutan.
9. Menghantarkan Berkas, hasil yang diperoleh adalah berkas telah
di antarkan ke pimpinan atau yang bersangkutan, pekerjaan akan
cepat selesai dan berkas tidak menumpuk dimana-mana.

4.4 Keterbatasan Dalam Praktik Kerja Lapangan


4.4.1 Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang membantu saya selama
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di antaranya:
1. Fasilitas yang memadai
fasilitas yang terdapat di Pengadilan Agama Kalianda sangat
memadai sehingga mempermudah saya saat mengerjakan tugas-
tugas dengan baik.
2. Lingkungan Kerja yang Bersih
22

Lingkungan di Pengadilan Agama Kalianda yang bersih


membuat saya merasa nyaman saat melaksanakan tugas.
3. Pelayanan Prima
karyawan Pengadilan Agama Kalianda yang baik dan ramah
membuat saya tidak membutuhkan banyak waktu untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4.4.2 Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan.
Begitu pula saya yang baru mengenal dunia kerja. saya juga
mengalami berbagai hambatan. Hambata- hambatan tersebut
diantaranya:
1. Kurangnya pengalaman dalam bekerja
Pengalaman merupakan kunci bagi keberhasilan suatu
pekerjaan yang dilakukan, saya belum berpengalaman sehingga
pekerjaan yang saya kerjakan terkadang terhambat.
2. Teori dan praktik tidak sesuai
Kurang sesuainya antara teori dan praktik yang diterima di
sekolah dengan pelaksanaan atau praktik pekerjaan yang
sesungguhnya di lapangan menyebabkan hasil kurang maksimal
dalam pelaksanaan.
4.4.3 Kesan
Selama menjalani praktik kerja lapangan (PKL) Saya merasa
senang karena karyawan di sana sangat ramah dan sabar dalam
membimbing. Dalam PKL saya memperoleh ilmu dan pengalaman
yang luas dalam dunia kerja di pengadilan agama Kalianda serta
mendapatkan pengalaman dapat membantu saya kedepannya untuk
lebih meningkatkan potensi dan ampunan yang dimiliki.
4.4.4 Pengembangan dan Tindak Lanjut
1. Penulis akan mengembangkan lagi di sekolah sesuai dengan apa
yang telah didapatkan di dunia usaha dan dunia industri.
23

2. Penulis akan mengembangkan apa yang telah didapatkan di


tempat praktik dengan teman-teman.
3. mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan
siswa dalam menghadapi pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL).
5BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut simpulannya:
1. Kegiatan PKL sangat bermanfaat bagi siswa siswi
a. Dalam menambah wawasan serta pengalaman di dunia kerja.
b. Untuk lebih teliti dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan.
c. Untuk memberikan kesempatan belajar secara langsung mengenai kegiatan tata
usaha di kantor.
2. PKL merupakan kegiatan praktik di luar jam sekolah yang bekerja sama dengan
masyarakat atau instansi,sehingga peserta didik mampu beradaptasi dan bekerja dengan
masyarakat atau instansi yang diluar lingkungan sekolah.
3. PKL dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan
profesional dalam bidangnya masing-masing dan mampu memenuhi pasar nasional atau
bahkan internasional. Dengan begitu siswa siswi dapat mempunyai sikap yang akan
menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan
apa yang telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kesimpulan
mengenai tempat PKL adalah:
a. Lembaga ini mempunyai sarana dan prasarana yang baik, dan pelayanan prima yang
sangat memuaskan bagi masyarakat.
b. Dalam ruangan teknisi terda[pat komputer yang telah tersambung dengan fasilitas
internet sehingga dapat membantu pekerjaan para pegawai.

22
23

5.2 Saran
Beberapa hal yang perlu ditemukan di lapangan saat pelaksanaan praktik kerja
lapangan sebagai yang kecil justru penyusun tidak ditemukan saat mengikuti pembelajaran
di kelas maka dari itu penyusun ajukan Beberapa syarat antara lain:
5.2.1 Saran untuk Sekolah
1. Sekolah perlu memberikan penguasaan keterampilan yang relevan dengan
kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini dengan demikian para siswa dapat
mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang diperolehnya.
2. Hendaknya guru pembimbing kalau sering memonitoring para siswanya di
lingkungan kering secara langsung maupun tidak langsung sehingga para siswa
dapat mengetahui tentang informasi yang terbaru dari sekolah Jika siswa
terganggu oleh sekolah maka siswa akan terjadi yang tidak baik di kemudian
hari.
5.2.2 Saran untuk Instansi
Selama penyusun pelaksanaan praktik kerja lapangan PKL di pengadilan
agama Kalianda, penyusun merasa senang karena mendapatkan ilmu dan
pengalaman yang luas terutama dalam kinerja yang belum kamu ketahui
sebelumnya aktif kerja lapangan (PKL) merupakan perbedaan mitosiwa agar belajar
repetisi dan contohnya dan agar dapat bekerja dengan Mengapa segala pengetahuan
yang diberikan di sekolah dalam menjalani praktik kerja lapangan( PKL), tidak
mudah seperti apa yang dibayangkan sebelumnya para di tempat praktek kerja
lapangan bola tidak semua materi yang diberikan di sekolah itu masih kegiatan
praktek kerja lapangan PKL dapat membentuk siswa agar dapat bekerja, walaupun
kenyataannya masih di bangku sekolah banyak ilmu baru yang didapat dalam
kegiatan Prakerin yang tentu saja dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk
modal bekerja di masa depan, untuk penyesuaian pribadi tentu merasa puas dan
bahagia dan dapat menjadikan praktik kerja ini dengan baik akhirnya kegiatan ini.
6DAFTAR PUSTAKA

Format Buku:

Ketapang, S. N. (2021). Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Kalianda: SMK


N 1 Ketapang.

Format Skripsi/Jurnal:

Febriyani, G. (2020). Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pada Bagian


Kepegawaian. Lampung Selatan: SMK N 1 Ketapang.

Format Website:

Redaksi. (2018, Desember 03). Sejarah singkat Pengadilan Agama Kalianda


Kelas I B. Dipetik Maret 5, 2022, dari pa-kalianda: https://www.pa-
kalianda.go.id/satker/profil-pengadilan/sejarah-pengadilan.html
7LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Siswa


Lampiran 2. Daftar Hadir PKL dan Jurnal Kegiatan PKL
Lampiran 3. Lembar Bimbingan Laporan
Lampiran 4. Foto Kegiatan
Lampiran 1. Identitas Siswa

BIODATA PENULIS

Nama : Elviana
Tempat, Tanggal Lahir : Gandri, 12 Juni 2005
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gandri, Kecamatan Penengahan, Kabupaten
Lampung Selatan

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD/MI : SDN Gandri Lulus Tahun 2016/2017


SMP/MTS : MTs Kesuma Sumber Sari Lulus Tahun 2019/2020
SMK/SMA : SMK N 1 Ketapang Belum Tamat
Lampiran 2. Daftar Hadir PKL dan Jurnal
Lampiran 3. Lembar Bimbingan Laporan
JUDUL :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

NAMA :...................................................................

KELAS :...................................................................

TEMPAT PKL :...................................................................

LEMBAR BIMBINGAN PKL


PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN
OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN

TANDA TANGAN
NO TANGGAL URAIAN GURU
PRMBIMBING
Lampiran 4. Foto Kegiatan

Gambar 1. Menstempel Surat

Gambar 2. Memfotokopi Surat


Gambar 3. Melubangi Kertas

Gambar 4. Mengarsip Surat


Gambar 4. Mengarsip Surat

Gambar 5. Mendata Absen Hakim, Pegawai, dan PPNPN

Gambar 6. Mengeprint Absen, Apel Pagi, dan Apel Sore


Gambar 7. Apel Pagi Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB

Gambar 8. MC Apel Pagi Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB


Gambar 9. Foto Bersama Pegawai Pengadilan Agama Kalianda Kelas IB

Anda mungkin juga menyukai