Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR

KK.KESEHATAN
HEWAN

ELEMEN 1
PENGANTAR
KESEHATAN HEWAN

Drh. Hermawaty Tarigan,M.SI


I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah

Penyusun : Drh. Hermawaty Tarigan, M.Si


Satuan Pendidikan : SMK-PP Negeri Saree
Kelas/Semester : Xi G/ II
Mata Pelajaran : KK. Kesehatan Hewan
Materi : Mengidentifikasi Vaksin Hewan
Elemen : Pengantar Kesehatan Hewan
Alokasi Waktu : 6 JP ( 6 x45 Menit)

B. Kompetensi Awal
Menggali informasi tentang pemahaman peserta didik tentang Mengidentifikasi Vaksin
hewan
C. Profil Pelajar Pancasila
 Beriman Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
 Berkebhinekaan Global
 Mandiri
 Bernalar
 Kritis
 Kreatif
D. Sarana dan Prasarana

 Sumber Belajar : Modul Kesehatan hewan, google


 Alat : Laptop,infocus,
DOC,Vaksin,Spuit,kapas,a;koho;,obat-obatan
 Media : Video pemberian vaksin dan obat

E. Target Peserta Didik


Siswa reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. Model Pembelajaran
 Model :Project Based Learning (PjBL)
 Pendekatan :Saintifik TPACK
 Metode : Demonstrasi, Ceramah dan Diskusi.

II. KOMPETENSI INTI


A. Tujuan Pembelajaran
 Melalui pengamatan video materi pemberian vaksin dan obat, peserta didik mampu
menjelaskan proses cara kerja vaksin dan obat hewan
 Melalui praktikum pemberian vaksin dan obat , peserta didik mampu memahami
proses kerja vaksin dan obat

B. Pemahaman
 Dengan mempelajari vaksin dan obat, peserta didik mampu memahami proses cara
kerja vaksin dan obat
C. Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu dan bernalar kritis siswa:
 Mengapa hewan perlu diberi vaksin?
 Mengapa hewan perlu diberi obat ?
 Bagaimana cara kita menjaga kesehatan hewan kita?
 Mengapa kita perlu mengetahui cara kerja vaksin dan obat?
D. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
No Langkah Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan 20 menit
1. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam (Relegius)
2. Guru menanyakan kabar, mengecek kehadiran siswa dan menanyakan
kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran (Disiplin)
3. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a (Religius)
4. Guru dan siswa melaksanakan ice breaking dengan tepuk pancasila
(Nasionalisme)
5. Siswa diajak berdiskusi mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan menginformasikan materi yang akan dipelajari berikutnya (Apersepsi)
6. Guru membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok

2 Kegiatan Inti 45 menit


Sintak 1: Penentuan Pertanyaan Pemantik
7. Guru menayangkan video teknik pemberian vaksin pada DOC (TPACK)
8. Peserta didik mengamati video tersebut. (saintifik-mengamati)
9. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru mengenai materi proses
pemberian vaksin pada DOC yang bisa menjawab mendapat reward
10. Peserta didik dan guru saling bertanya jawab tentang pemecahan masalah,
seperti “mengapa kita perlu melaksanakan vaksinasi ?” (Pedagogical-
TPACK, Komunikasi)

Sintak 2: Mendesain Perencanaan Produk. 45 menit


11. Peserta didik mendapatkan pengarahan dari guru tentang kegiatan di
LKPD (Komunikasi)
12. Peserta didik menerima dan membaca petunjuk mengerjakan LKPD, jika
ada yang belum paham maka langsung ditanyakan ke guru. (Mandiri,
Berpikir kritis-PPK)
13. Peserta didik menyusun rencana pembuatan proyek meliputi pembagian
tugas, persiapan alat, bahan dan media serta sumber yang dibutuhkan.
Sintak 3: Menyususn Jadwal Pembuatan 45 menit
14. Peserta didik dan guru membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan
proyek (tahapan-tahapan pengumpulannya). (Berpikir kritis, TPACK)
15. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama

Sintak 4: Memonitor Keaktifan Dan Perkembangan Proyek 90 menit


16. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek,
memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami
kesuitan.
17. Peserta didik melakukan pengerjaan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap
tahapan, mendiskusikan setiap masalah yang muncul selama penyelesaian
proyek dengan guru.
Sintak 5: Menguji Hasil
18. Peserta didik dan guru berdiskusi tentang langkah-langkah melakukan
vaksinasi (Berpikir Kritis)
19. Guru memantau hasil proyek yang telah dibuat dan mengukur ketercapaian
standar
20. Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat
21. Peserta didik memaparkan laporan pemberian vaksin dan obat-obatan pada
DOC

Sintak : Evaluasi Pengalaman Belajar 10 menit


22. Peserta didik melakukan bimbingan proses pemaparan proyek yaitu
pemberian vaksin dan obat-obatan pada DOC
23. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya hasil di depan kelas
24. Peserta didik kelompok laian dan guru menanggapi hasil presentasi
kelompok lain.
25. Guru memberikan penilaian hasil proyek. (Berpikir kritis)

Penutup 25 nmenit
26. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai bentuk
penguatan terhadap materi yang telah dipelajari.(berpikir Kritis)
27. Siswa secara bersama-sama menyampaikan kesimpulan pelajaran
28. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini
29. Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya (Tindak
lanjut)
30. Siswa mealakukan ice breaking
31. Kegiatan di akhiri dengan membaca do’a (Religius)

E. Refleksi
1. Refleksi guru
2. Refleksi siswa
F. Asesmen
1. Asesmen formatif
2. Rubrik penilaian
G. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
1. Pengayaan
 Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.
2. Remedial
 Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami
materi atau pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mencapai CP.

Mengetahui Saree, 07 Januari 2024


Kepala Sekolah Guru

Muhammad Amin,SP., MP Drh. Hermawaty Tarigan., M.Si


Nip. 197107072006041006 Nip.197905102009042004
LAMPIRAN
TEKNIK VAKSINASI SUNTIK DAN MINUM PADA
UNGGAS
Alat Dan Bahan
Spuit,kapas,alcohol,vaksin,larutan dapar, pinset, box vaksin.

Cara kerja :

VAKSINASI SUNTIK

1. Perhatikan handling/memegang Hewan (usahakan ternak tidak stress)

2. Cara handling Ayam : pegang sayap dan kaki dengan satu tangan, minta bantuan orang

lain

3. Kocok perlahan membentuk angka 8 supaya vaksin homogen, hindarkan dari sinar

matahari

Cara Penyuntikan :

IM : (Raba otot dada ) posisi otot dada tepat di pinggir tulang dada . Desinfeksi bagian

yang akan disuntik dengan alkohol. Suntikkan vaksin ( 0,5 ml untuk vaksin AI) pada otot dada

dengan kedalaman jarum ¼ panjang jarum, posisi jarum sejajar tulang dada (posisi jarum tidak

boleh tegak lurus dan terlalu dalam karena khawatir mengenai organ dalam rongga dada)

SC : (tarik kulit di bagian leher dengan jari telunjuk dan jempol , desinfeksi bagian yang akan

disuntik dengan alkohol, suntikkan spuit dengan kedalaman ¼ panjang jarum ke kulit ayam

yang berada diantara kedua jari kita yang menarik kulit tersebut, suntikkan vaksin.

Tetes Mata :

Desinfeksi peralatan setelah vaksinasi dan bakar / kubur peralatan habis pakai (sarung tangan,

spuit disposible, masker)


VAKSINASI MELALUI MINUM

1. Larutkan vaksin dengan susu skim dan air tanpa klorinasi hindarkan dari sinar matahari.

Susu skim untuk menetralkan logam dan membunuh kuman di air, dosis susu skim 2

gram/1 liter

2. Cara pembuatan larutan vaksin

Siapkan air sebanyak 20% dari kebutuhan minum ternak (30-40 ml), tambahkan susu

skim kemudian larutkan. Baca dosis di botol vaksin .

contoh : Jumlah ayam yang akan di vaksin 100 ekor

Kebutuhan air per ekor ayam 40 ml

Maka jumlah air yang diperlukan 100 ekor x 40 ml = 400 ml,

Jumlah susu skim yang di perlukan 0,8 gram

Larutkan susu skim dan air pada ember plastik (jangaan gunakan peralatan yang terbuat dari

logam). Kemudian ambil satu gayung larutan susu skim tersebut, larutkan vaksin pada 1 gayung

larutan, aduk dengan pengaduk kayu. Kemudian campur larutan vaksin di gayung tersebut pada

larutan total skim.

4. Berikan vaksin melalui air minum (tempat minum) sesuai dengan dosis minum per ekor,

vaksin harus habis daam waktu 2 jam.

5. Desinfeksi peralatan setelah vaksin dan bakar / kubur peralatan habis pakai (sarung

tangan, masker).

Tetes Mata (Intra-ocular)


Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara

pelaksanaannya sebagai berikut.

 Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.

 Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.

 Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.

 Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara bersamaan

oleh vaksinator yang berbeda.

Pertanyaan

1. Bagaimana cara mengetahui vaksin yang kita lakukan berhasil atau tidak….

2. Ada berapa Teknik pemberian vaksin pada ungags….


I. Penilaian Pengetahuan

Rubrik penilaian LKPD

Kriteria
Soal No Skor
Mendemonstrasikan 1 Peserta didik menuliskan proses pemberian vaksin
25
proses pemberian pada DOC
vaksin dan obat Peserta didik menuliskan proses pemberian obat
25
pada DOC pada DOC
Peserta didik menuliskan serta menjelaskan
25
Langkah-langkah pemberian vaksin pada DOC
Peserta didik menuliskan serta menjelaskan
25
Langkah-langkah pemberian obat pada DOC
Skor Maksimal 100

II. Penilaian Sikap

Rubrik penilaian sikap

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu


(4) (3) (2) Bimbingan
(1)
Mandiri Mengerjakan Mengerjakan tugas Mengerjakan Masih terdapat
tugas dengan dengan benar tetapi tugas dengan kesalahan dalam
benar tanpa masih terdapat satu benar tetapi melaksanakan
bimbingan atau dua kali perlu beberapa kali tugas dan perlu
bimbingan perlu bimbingan
bimbingan
Bernalar Kritis Berpendapat Berpendapat dengan Berpendapat Tidak berani
dengan tanpa cukup ragu-ragu dengan ragu- berpendapat
ragu-ragu ragu

Gotong Royong Terlibat Terlibat cukup aktif Sesekali terlibat Tidak terlibat
sangat aktif dalam berdiskusi aktif dalam aktif dalam
dalam berdiskusi berdiskusi
berdiskusi

Rubrik Penilaian Sikap


Skor maksimum = 12
skor yang diperoleh
Nilai = skor maksimum X 100

Kriteria Pengkategorian Predikat


89-100 = Sangat Baik
77-88 = Baik
64-76 = Cukup
<64 = Kurang

III. Penilaian Keterampilan


Rubrik penilaian keterampilan

Skor Perolehan
Muatan Indikator

Vaksin dan Obat 1. Mampu melaksanakan kegiatan Baik Sekali =4


kelompok dan berdiskusi Baik =3
2. Mampu menjelaskan setiap proses Cukup =2
pada setiap langkah-langkah yang Perlu Bimbingan = 1
dilakukan selama praktek pemberian
vaksin dan obat
3. Mampu mempresentasikan Hasil
LPKD di depan Kelas

Rubrik penilaian keterampilan


Skor maksimum = 12

skor yang diperoleh


Nilai = skor maksimum X 100

Kriteria pengkategorian predikat


89-100 = Sangat Baik
77-88 = Baik
64-76 = Cukup
<64 = Kurang
BAHAN BACAAN GURU

Cara Melaksanakan Vaksinasi Pada Unggas


Ada beragam cara untuk melaksanakan vaksinasi. Saat ini, metode yang lazim
dilakukan di antarannya vaksinasi melalui mata, hidung, mulut, penyuntikan, pakan,
minum, dan penyemprotan. Dengan cara sebagai berikut :
a. Tetes Mata (Intra-ocular)
Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara
pelaksanaannya sebagai berikut.

 Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.
 Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.
 Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.
 Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara
bersamaan oleh vaksinator yang berbeda.

b. Tetes Hidung (Intranasal)


Seperti namanya, vaksin tetes hidung dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke
dalam lubang hidung. Tahapan pelaksanaan vaksinasi ini sama seperti vaksinasi tetes
mata.
c. Melalui Mulut atau Cekok (Intraoral)
Pada metode vaksinasi mulut, vaksin diumpankan ke ayam melalui mulutnya dengan
cara dicekok. Pelaksanaan vaksinasi ini sama dengan cara vaksin melalui air minum.
Perbedaannya, vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga setiap ayam
mendapatkan dosis vaksin yang sama.
Contohnya : 1.000 ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, sehingga air yang diperlukan
sebanyak 500cc. Satu vil vaksin (dosis untuk 1.000 ekor) diampur dengan air akuades
hingga 2/3 volume botol vaksin dan diaduk hingga tercampur merata. Setelah
dituangkan ke dalam 500cc akuades. Larutan vaksin diaplikasikan melalui mulut atau
dicekok.
d. Suntik Daging (Intramuscular)
Vaksinasi suntik daging dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam
daging. Biasanya, penyuntikan dilakukan di bagian dada dan paha. Vaksin yang
disutikkan bisa berupa vaksin yang masih hdup atau sudah mati. Cara pencampuran
vaksin dan banyaknya air yang dibutuhkan untuk vaksin hidup sama seperti pada
vaksinasi melalui mulut. Namun, tentu saja, vaksinasi dilakukan melalui jarum sunik.
Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous)
Vaksinasi suntik bawah kulit dilaksanakan dengan cara mentuntikkan vaksin di bawah
kulit, biasanya di area sekitar leher. Pelaksanaannya sama dengan persiapan
melakukan vaksinasi suntik daging.
f. Melalui Air Minum (Drinking Water)
Pada vaksinasi melalui air minum, vaksin dituangkan ke dalam air yang disediakan
untuk minum ayam. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bersih dan
bebas klorin. Peralatan yang harus dipakai harus bebas dari disinfektan lebih dari dua
hari. Untuk memperpanjang umur vaksin, tambahkan 2-5 gram skim per liter air
(tergantung dari kondisi air) ke dalam air.
Sebagai contoh, jumlah air yang digunakan untuk vaksinasi 1.000 ekor ayam yang
berumur 7-4 hari adalah 10-14 hari adalah 10-20 liter. Sementara itu, ayam yang
sudah dicampur dengan vaksin harus segera diberikan secara merata kepada ayam.
Sebelum diberikan vaksin, ayam harus dipuasakan selama 1 jam. Disamping itu,
tempat minum ayam harus terhindar dari sinar matahari langsung.
g. Penyemprotan (Spray)
Vaksinasi dengan cara penyemprotan sering digunakan untuk memberikan vaksin
kepada ayam yang baru berumur satu hari. Sebelum ayam tersebut dimasukkan ke
dalam kandang pemanas, alat semprot yang akan digunakan harus sudah terpasang
sehingga boks ayam bisa langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah
semua peralatan siap, vasinasi segera dilaksanakan dengan cara menyemprotkan
vaksin sebanyak 1-2 kali. Aplikasi vaksinasi untuk ayam besar dilakukan dengan
menggunakan sprayer khusus. Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan di
lingkungan yang terkontrol atau tidak banyak angin.
h. Tusuk Sayap (Wing web)
Vaksinasi tusuk sayap dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum di sekitar selaput
sayap ayam dari arah bagian dalam sayap. Cara melarutkan vaksin metode ini sama
dengan cara melarutkan vaksin melalui tetes mata. Pelarut yang digunakan biasanya
pelarut khusus untuk vaksinasi melalui tusuk sayap. Alat yang dipakai dalam vaksinasi
ini berupa jarum bercabang dua.

Anda mungkin juga menyukai