Anda di halaman 1dari 36

CONTENT ANALYSIS

MK TEKNIK ANALISIS KUALITATIF


PWK-ITK 2017
PEMAHAMAN dan URGENSI
SUB POKOK
BAHASAN
CONTENT ANALYSIS
KOMPONEN dan TAHAPAN

CONTOH PENGEMBANGAN
dan ADAPTASI METODE
• Sebuah teknik penelitian yang berfungsi
untuk mendeteksi, merekam, dan
menganalisis keberadaan kalimat dan
konsep yang spesifik dalam sebuah
sampel komunikasi/teks
• Teknik analisis untuk membuat
pemahaman terhadap teks (atau data
bermakna lainnya) mengenai
PEMAHAMAN konteksnya yang sifatnya replicable dan
valid. Sebagai sebuah teknik, content
CONTENT ANALYSIS analysis melibatkan prosedur khusus. Hal
ini bisa dipelajari dan diambil dari
wewenang individu seorang peneliti
(Krippendorff, 2004).
• Kesimpulan disusun berdasarkan ‘pesan’
yang tersurat maupun tersirat di sebuah
teks
• Makna maupun hubungan antar
kata/kalimat menjadi dasar dalam
menarik simpulan (inferences); dapat
dilakukan melalui kuantifikasi kata
maupun kualitas/makna
CONTENT ANALYSIS

pengklasifikasian
• Kunci utama dalam content analysis adalah
sejumlah kata yang terdapat dalam sebuah teks, ke
dalam kategori-kategori yang lebih kecil (Weber & Burnard
dalam Elo & Kyngäs, 2008).

• Content diawali dengan pemberian kode pada


analysis
catatan transkrip wawancara yang telah dilakukan di lapangan.
Kode-kode tersebut merupakan kategori-kategori yang
dikembangkan dari permasalahan penelitian, hipotesis,
konsep-konsep kunci, atau tema-tema penting (Milles &
Huberman, 1992). Selanjutnya kode-kode tersebut menjadi alat yang
membantu pengorganisasian data untuk diklasifikasikan.

• Content analysis memiliki 3 syarat utama, Bungin (2010), yaitu :


objektivitas, pendekatan sistematis dan generalisasi.
• memudahkan peneliti untuk
mendapatkan insight baru

• menginformasikan tentang makna


sebuah tindakan praktis/perilaku

• bersifat replicable yang artinya


URGENSI peneliti yang bekerja di ruang dan
CONTENT ANALYSIS waktu yang terpisah dapat
menghasilkan temuan yang kurang
lebih sama ketika mengaplikasikan
teknik yang sama terhadap data
yang sama

• Bersifat fleksibel, dapat disesuaikan


(dikembangkan dan
diadaptasikan) dengan kebutuhan
peneliti/konteks penelitian
TEKS

PERTANYAAN PENELITIAN
KOMPONEN
KONSEPTUAL
KONTEKS TERPILIH
CONTENT ANALYSIS

KONSTRUKSI ANALISIS

INFERENCES/SIMPULAN

VALIDASI
Klasifikasi Data
Menemukan
berdasarkan Prediksi Data
Kode
Kode

Proses Content Analysis


Sumber: Diolah dari Bungin (2010)
UNITIZING

SAMPLING
TAHAPAN
CONTENT ANALYSIS
CODING

DATA
REDUCING

INFERENCES
UNITIZING / PENGELOMPOKAN

sistem pembedaan
segmen antara teks-
gambar, suara,
variabel, dan hal-hal
observasi lainnya
yang merupakan
pemahaman UNITIZING

terhadap suatu SAMPLING


analisis
CODING

DATA REDUCING

INFERENCES
Bisakah anda melihat dari ilustrasi ini, mengapa
diperlukan tahapan “unitizing” atau
pengelompokan?
SAMPLING

upaya membatasi
observasi menjadi sub unit
yang dapat dikelola
secara konseptual
maupun statistik; Idealnya,
sebuah analisis pada
keseluruhan populasi dan
analisis dari sampel yang
UNITIZING
representatif harus berakhir
pada kesimpulan yang SAMPLING
sama
CODING

DATA REDUCING

INFERENCES
CODING/PENGKODEAN

Upaya
menjembatani
antara teks yang
telah dikelompokkan
dan pembaca;
Upaya
menstrukturkan data UNITIZING

agar siap dianalisis SAMPLING

CODING

DATA REDUCING

INFERENCES
• Proses coding dari teks/data melalui
kategorisasi tema

• Kode bisa bersifat eksplisit (fakta


tersirat) maupun implisit (makna
PENGKODEAN/ tersurat)
CODING
CONTENT ANALYSIS
• Kode sebaiknya bersifat exhaustive
(seluruh aspek diidentifikasi),
exclusive (hindari overlap antar
kode), dan enlightening (menarik
dan jelas).

• Proses pengkodean dapat


ditampilkan pada sebuah konstruksi
analisis
DATA REDUCING/REDUKSI DATA

Upaya
menampilkan
data secara
efisien khususnya
pada data yang
sangat luas dan UNITIZING

memfokuskan SAMPLING
bahan analisis
CODING

DATA REDUCING

INFERENCES
INFERENCES/SIMPULAN

Upaya menampilkan
hasil pemahaman
kontekstual dari
proses analisis.
Terdapat beberapa
cara dalam menarik UNITIZING
kesimpulan: deduktif,
induktif, abduktif. SAMPLING

CODING

DATA REDUCING

INFERENCES
EXAMPLES
PENGEMBANGAN DAN ADAPTASI METODE
CONTOH 1
Pengembangan dan Adaptasi TAHAPAN pada Penelitian dengan
konteks Permukiman
PROSES ANALISIS DATA MELALUI METODE
PROSES PENYUSUNAN DATA CONTENT ANALYSIS:

Step 1 Pengkodean dilakukan untuk mengelompokkan


UNITIZING Penentuan variabel berdasarkan kajian
DATA CODING penjelasan responden berdasarkan makna.
pustaka. Terdapat 8 variabel untuk
Dilakukan pengelompokkan berdasarkan 3
mengamati aspek spasial, aspek fisik,
kategori utama. (lihat detail)
serta aspek non-fisik

SAMPLING Penentuan sampel dengan metode


purposive sampling. Sampel yang Step 2 Kelompok pernyataan yang telah memiliki
diambil adalah responden yang terpilih INFERENCE kode dapat menjadi dasar untuk pengambilan
sesuai kriteria tertentu . Terdapat 7 dugaan atau kesimpulan awal. Terdapat tiga
kategori responden. kategori dalam penarikan kesimpulan
berdasarkan tipe kode.

DATA Teknik pengambilan data dari responden


COLLECTING - dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu Step 3 Menghimpun keseluruhan simpulan untuk
RECORDING melalui Focus Group Discussions (FGD) dan menjawab sasaran kedua; yaitu faktor apa saja
NARRATING
In-Depth Interview. Dilakukan perekaman yang berpengaruh dalam pengembangan
dialog untuk kemudian disusun transkrip. konsep permukiman pesisir minapolitan di
Brondong, Lamongan.

Sumber: Rahmawati, Supriharjo, Setiawan, Pradinie (2013). Konsep Pengembangan Permukiman


Minapolis di Brondong, Lamongan. LPPM ITS.
CONTOH 2
Pengembangan dan Adaptasi PENGKODEAN pada Penelitian
dengan konteks Permukiman

Pengkodean dilakukan untuk


Step 1 mengelompokkan penjelasan responden
DATA CODING berdasarkan makna. Dilakukan
pengelompokkan berdasarkan 3 kategori
utama. (lihat detail)

PENJELASAN/ PENEMUAN AMATAN


PERSETUJUAN/
EKSPLANASI (KODE: E) BARU (KODE: N)
VALIDASI (KODE: V)

Penjelasan responden yang mengungkap


Penjelasan responden yang bersifat Penjelasan responden yang bersifat
suatu hal baru, yang belum menjadi amatan
menyetujui statement atau dugaan menjelaskan atau bahkan membantah
peneliti. Contoh:
peneliti. Contoh: dugaan peneliti. Contoh:
“sebenarnya ada hal yang perlu
“iya betul, sebagian besar pekerjaan “meskipun nelayan di Brondong itu
diperhatikan disini, yaitu reklamasi yang
di Brondong adalah nelayan”. banyak namun permukimannya bukan di
dilakukan oleh masyarakat untuk
Brondong saja tapi juga di Blimbing”.
memperluas kolam labuh”.

Sumber: Rahmawati, Supriharjo, Setiawan, Pradinie (2013). Konsep Pengembangan Permukiman


Minapolis di Brondong, Lamongan. LPPM ITS.
CONTOH 3
Pengembangan dan Adaptasi PENARIKAN SIMPULAN / INFERENCES
pada Penelitian dengan konteks Permukiman

Step 2 Kelompok pernyataan yang telah memiliki


INFERENCE kode dapat menjadi dasar untuk pengambilan
dugaan atau kesimpulan awal. Terdapat tiga
kategori dalam penarikan kesimpulan
berdasarkan tipe kode.

Deductive Inference untuk Inductive Inference untuk Abductive Inference untuk


kelompok pernyataan kode “V” kelompok pernyataan kode “E” kelompok pernyataan kode “N”

Penarikan kesimpulan yang bersifat Penarikan kesimpulan yang bersifat Penarikan kesimpulan berdasarkan ciri
umumke khusus untuk pernyataan khusus ke umum untuk pernyataan utama/gejala yang dimiliki meski tidak
yang bersifat menyetujui. yang bersifat menjelaskan. memiliki variabel khusus untuk
pernyataan yang bersifat temuan baru.

Sumber: Rahmawati, Supriharjo, Setiawan, Pradinie (2013). Konsep Pengembangan Permukiman


Minapolis di Brondong, Lamongan. LPPM ITS.
CONTOH KASUS
Judul Penelitian:
PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERBASIS PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN DI KECAMATAN BRONDONG,
KABUPATEN LAMONGAN (MARTADWIPRANI, 2013)

Sebagai kawasan sentra Minapolitan tangkap dan penghasil ikan laut


terbesar di Jawa Timur, wilayah pesisir Kecamatan Brondong memiliki
beberapa kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Akan tetapi
masih terdapat banyak penduduk miskin wilayah tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan arahan pengembangan wilayah pesisir
berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam Konsep Minapolitan
di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.
Terdapat tiga tahapan analisis dalam penelitian ini, yaitu:
1. Identifikasi karakteristik ekonomi masyarakat pesisir  content analysis.
2. Analisis pengaruh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat
dalam Konsep Minapolitan terhadap pengembangan wilayah pesisir 
content analysis (didahului dengan analisis stakeholders).
3. Perumusan arahan pengembangan  analisis triangulasi.
VARIABEL PENELITIAN & DEFINISI OPERASIONAL

Tema yang
menjadi dasar
Pengkodean
CONTENT ANALYSIS DALAM IDENTIFIKASI
KARAKTERISTIK EKONOMI EKSISTING
MASYARAKAT WILAYAH PESISIR DI
KECAMATAN BRONDONG, KABUPATEN
LAMONGAN
TABEL PENGKODEAN INDIKATOR DALAM TRANSKRIP WAWANCARA

Indikator 1 Jenis Kegiatan Ekonomi Sumber Teks Keterangan


Penangkap ikan … …
Variabel Pengolah ikan … …
Pedagang ikan … …
Indikator 2 … Sumber Teks Keterangan
… … …
… … …
Variabel
… … …
… … …
Indikator 3 … Sumber Teks Keterangan
… … …
Variabel … … …
… … …
Indikator 4 ... Sumber Teks Keterangan
… … …
Variabel
… … …
Indikator 5 … Sumber Teks Keterangan
Variabel … … …
PETUNJUK PENGKODEAN

Kode: “Tx.y”
Tx = urutan transkrip wawancara pada lampiran
y = urutan kutipan kalimat/teks dalam transkrip
Konfirmasi= menunjukkan kesesuaian karakteristik antara variabel dengan data
lapangan yang ada
Baru = menunjukkan adanya variabel baru berdasarkan hasil temuan lapangan
1 Klasifikasi Data
Menemukan Kode Prediksi Data
berdasarkan Kode
2 Klasifikasi Data
Menemukan
berdasarkan Prediksi Data
Kode
Kode
Indikator 1 … Sumber Teks Keterangan
… … …
Variabel … … …
… … …
Indikator 2 … Sumber Teks Keterangan
… … …
… … …
Variabel
… … …
… … …
Indikator 3 … Sumber Teks Keterangan
… … …
Variabel … … …
… … …
Indikator 4 ... Sumber Teks Keterangan
… … …
Variabel
… … …
Indikator 5 … Sumber Teks Keterangan
Variabel … … …
Klasifikasi Data 3
Menemukan
berdasarkan Prediksi Data
Kode
Kode

Hasil Identifikasi karakteristik ekonomi eksisting masyarakat


di wilayah pesisir Brondong
1. Jenis Kegiatan Ekonomi

2. Hubungan antar Pelaku Usaha

3. Akses terhadap Sumberdaya Ekonomi

4. Penggunaan Teknologi

5. Keberadaan Organisasi

CONTOH
CONTOH
CONTOH
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai