Anda di halaman 1dari 26

INOVASI PEMBUATAN PUPUK

DENGAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT UNTUK
MENNYELESAIKAN
KETERBATASAN SUPPLY PUPUK
PROFIL PERUSAHAAN

Unit Geomin adalah salah satu unit operasi PT


ANTAM (Persero) Tbk. Unit Geomin memiliki
tugas utama mengelola dan mengembangkan
kegiatan eksplorasi dan pencarian cadangan
dan sumber daya mineral baru.

IUP OP Arinem berada di bawah naungan Unit


Geomin yang berlokasi di daerah Arinem,
Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat.

PROFIL TIM PSS


Nama Tim PSS : PSS Arinem Subur
Unit : Unit Geomin
Divisi : EPMD
Satuan Kerja : Tim Pemeliharaan Lingkungan dan Sosial - IUP OP Arinem

FASILITATOR
Zaenal Pirdaus ANGGOTA
Agreita Salsabila M

KETUA
Octora Andra Y
DAFTAR ISTILAH
Tabel 1. 1 Daftar Istilah
Istilah Definisi Istilah Ilustrasi

IUP OP Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi.

Reklamasi Usaha memperbaiki lahan yang rusak sebagai


akibat dari kegiatan pertambangan.

Bagian dari kegiatan reklamasi yang diartikan


Revegetasi sebagai usaha/kegiatan penanaman kembali
pada lahan bekas tambang.

Pupuk yang tersusun dari material makhluk


Pupuk organik hidup seperti pelapukan sisa-sisa tanaman
dan hewan.

Dokumen yang wajib disusun oleh


perusahaan pertambangan tiap tahun dan
RKAB diajukan untuk disetujui oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang
berisi rencana kegiatan dan anggaran

Hydroseeding adalah metode penanaman


benih tanaman dengan menggunakan
Hydroseeding campuran air, benih, pupuk, dan bahan aditif
lainnya. Campuran ini disemprotkan secara
merata ke permukaan tanah menggunakan
peralatan khusus
ABSTRAK
PSS Arinem Subur dibentuk dari Tim Pemeliharaan Lingkungan dan Sosial Arinem untuk
mengoptimalkan operasional reklamasi yang akan dilakukan oleh IUP OP Arinem. Hal ini selaras
dengan arahan dari Ketua Teknik Tambang untuk menciptakan inovasi yang dapat
mengoptimalkan kegiatan reklamasi yang dilakukan. Berdasarkan kewajiban yang tertulis pada
Persetujuan RKAB Nomor T-26/MB.04/DJB.M/2023 dari Kementerian ESDM, IUP OP Arinem
memiliki kewajiban untuk melakukan reklamasi pada lahan seluas 4,5 Ha, upaya reklamasi ini
dilakukan dengan melakukan penanaman sebanyak 3.900 batang pohon dan penghijauan pada
lereng berbatu seluas 5.650 m2. Berdasarkan rencana penanaman dibutuhkan pupuk dengan
jumlah 6.189 karung per-tahun. Dari data tersebut, tim PSS melihat adanya peluang untuk lebih
mengoptimalkan pengadaan pupuk, di mana sebelumnya pengadaan pupuk membutuhkan
waktu 186 hari, dengan tenaga kerja sebanyak 186 dan bensin kendaraan sebesar 806 liter. Tim
PSS menargetkan agar pengadaan pupuk dapat dipersingkat menjadi 74 hari, dengan tenaga
kerja sebanyak 111 orang dan bensin kendaraan sebesar 124 liter.

Setelah dilakukan analisis permasalahan, diperoleh 2 akar permasalahan yang memiliki peluang
untuk dapat dioptimalkan yaitu Waktu pengadaan (delivery) dan Biaya pengadaan (cost). Untuk
mengoptimalkan akar permasalahan tersebut tim PSS melakukan uji coba pada beberapa
alternatif alternatif solusi, dan dari uji coba tersebut ditemukan 1 solusi terpilih yaitu inovasi
pembuatan pupuk secara mandiri dengan menggunakan campuran sekam padi dan kotoran
hewan kambing yang melibatkan pemberdayaan masyarakat. Metode pembuatan pupuk
secara mandiri ini mampu mengoptimalkan seluruh akar permasalahan yang ada di mana waktu
pengadaan pupuk menjadi 74 hari, dengan tenaga kerja sebanyak 50 orang dan tidak
membutuhkan bensin solar, sehingga metode ini mampu menurunkan biaya dari Rp.
236.045.800 menjadi Rp. 73.217.025 sehingga diperoleh penghematan pertahun sebesar 68,98%
atau sejumlah Rp. 162.828.775
TIMELINE KEGIATAN

Tabel 1. 2 Timeline kegiatan


Tahun 2023
Tahapan Maret April Mei Juni
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menentukan tema & sasaran

2 Mencari penyebab permasalahan


PLAN

3 Mencari alternatif solusi

4 Rencana perbaikan

5 Pelaksanaan perbaikan
DO
CHEC

6 Evaluasi perbaikan
K

7 Membuat usul standar baru


ACTION

8 Menentukan tema berikutnya

Rencana
Realisasi
1.1 IDENTIFIKASI MASALAH

RKAB No. T-26/MB.04/DJB.M/2023


Berdasarkan Persetujuan RKAB Arinem
Nomor T-26/MB.04/DJB.M/2023 dari
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM), IUP OP Arinem memiliki
kewajiban untuk melakukan kegiatan
reklamasi berupa penataan lahan dan
revegetasi pada lahan seluas 4,5 Ha yang
bertujuan untuk mengurangi dampak
lingkungan.

Menindaklanjuti arahan dari Ketua Teknik Tambang untuk menciptakan inovasi dalam
mendukung kewajiban reklamasi, tim PSS Arinem Subur melihat adanya peluang inovasi yang
dapat dilakukan pada kegiatan pengadaan pupuk di mana terdapat beberapa kendala yang
dihadapi dalam pengadaan pupuk sebanyak 6.189 karung yaitu keterbatasan kapasitas
mobilisasi mengakibatkan keterlambatan pengadaan dan berdampak pada aspek biaya,
waktu, tenaga kerja dan delivery.

Gambar 1. 1 Revegetasi IUP OP Arinem

Keterangan :
Kegiatan revegetasi IUP OP Arinem meliputi kegiatan penanaman sebanyak 3.900 batang pohon,
perawatan sebanyak 7.800 batang pohon dan hydroseeding seluas 5.650 m2. Ketiga kegiatan
tersebut memerlukan pengadaan pupuk dengan kebutuhan 309.450 kg atau 6.189 karung.
Dengan adanya kebutuhan pengadaan pupuk yang sudah jadi mengakibatkan harus dilakukan
pembelian ke toko yang juga berdampak pada aspek biaya, waktu dan delivery. Hal tersebut
kemudian berdampak pada beban kerja tinggi yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami
kelelahan dan pekerjaan menjadi lambat yang berdampak pada aspek waktu, tenaga dan
moral. Pengadaan pupuk harus order ke toko karena adanya kebutuhan pengadaan pupuk
yang sudah jadi. Untuk mengoptimalkan pengadaan pupuk, tim PSS Arinem Subur
mencetuskan ide dengan melakukan pembuatan pupuk secara mandiri (Gambar 1.2).

Keterangan :
“Inovasi Pembuatan Pupuk sebagai Solusi
Keterbatasan Supply yang Berdampak pada
Pemberdayaan Masyarakat” merupakan judul
yang dicetuskan. Dari inovasi pembuatan
pupuk ini dapat mengoptimalkan segi cost
serta delivery (waktu pengadaan). Sedangkan
dampak lain yang bisa didapatkan yaitu
dampak sosial di mana dalam proses nya
melibatkan pemberdayaan masyarakat.

Gambar 1. 2 Inovasi Pupuk HILINGS

1.2 STRATIFIKASI MASALAH

1.2.1 STRATIFIKASI DATA


Setiap tahapan memiliki nilai permasalahan tertinggi berdasarkan aspek tertentu. Berikut
merupakan tabel data perbandingan plan vs actual quarter 1 tahun 2023 (1 Januari – 20
Maret 2023).

Tabel 1. 3 perbandingan plan vs actual quarter 1 tahun 2023


Berdasarkan analisa data plan vs actual quarter 1 tahun 2023, terjadi defiasi negatif pada
aspek waktu yang terjadi pada seluruh proses pemesanan, pengiriman dan
pengangkutan. Pada aspek tenaga kerja terjadi defiasi negatif pada aspek pengiriman dan
pengangkutan. Pada aspek kendaraan tidak terjadi adanya perubahan, dan pada aspek
biaya terjadi defiasi negatif pada seluruh proses pemesanan, pengiriman dan
pengangkutan. Sehingga diketahui bahwa defiasi negatif tertinggi terjadi pada aspek
waktu dan biaya. Dari permasalahan ini PSS Arinem Subur akan mengatasi permasalahan
tersebut dengan mencari alternatif metode perbaikan.

1.3 MENENTUKAN TEMA DAN PRIORITAS MASALAH

1.3.1 ALUR PROSES PENGADAAN PUPUK

Gambar 1. 3 Alur proses pengadaan pupuk

Keterangan :
Pengadaan pupuk sebelum perbaikan terdiri dari tiga tahap, yaitu dimulai dari pemesanan
pupuk, kemudian dilakukan pengiriman pupuk dengan menggunakan truck dari toko menuju ke
mess Arinem yang menjadi tempat penyimpanan pupuk dengan jarak 47 km dan kapasitas truck
200 karung / trip, kemudian dari mess Arinem dilakukan pengangkutan pupuk menuju ke site
dengan menggunakan mobil LV dengan jarak 2,5 km dan kapasitas LV 20 karung / trip dan
dilakukan 5 kali trip dalam satu hari.
1.4 PENGESAHAN

Pembina Tingkat Manager


Komentar TTD

M. Fajar Rickiadi

Pastikan identifikasi masalah sudah tercakup secara keseluruhan agar ditemukan


penyelesaiannya dengan baik.

Pembina Tingkat Senior Manager


Komentar TTD

Bronto Sutopo

Memastikan supply chain atau ketersediaan pupuk dari tingkat hulu/petani bisa dijaga
keberadaannya sehingga tidak mengganggu kontinuitas perbaikan penyedia riset.
2.1 DIAGRAM SEBAB AKIBAT

Gambar 2. 1 Diagram fishbone pengadaan pupuk belum optimal

Berdasarkan diagram fishbone tersebut didapatkan 3 kriteria utama akar penyebab yaitu
metode, material, dan manpower. Selanjutnya akan dijelaskan penyebab langsung dan tidak
langsung serta anlisa pada tabel berikut.

Tabel 2. 1 Analisa sebab akibat


Akar Penyebab
Kode Kriteria Penyebab Penyebab Analisa
Langsung Tidak Langsung

Mengakibatkan keterbatasan kapasitas


Kapasitas
Keterlambatan pengadaan sehingga terjadi keterlambatan
a Metode mobilisasi
pengadaan pengadaan. Berdampak pada aspek waktu,
terbatas
tenaga, biaya dan delivery.

Kebutuhan
Pengadaan Mengakibatkan pengadaan pupuk harus
pengadaan
b Material pupuk harus order ke toko. Berdampak pada aspek
pupuk yang
order ke toko waktu, tenaga, biaya dan delivery.
sudah jadi

Mengakibatkan tenaga kerja kelelahan


Pekerjaan
Beban kerja sehingga pekerjaan menjadi lambat.
c Manpower mobilisasi
tinggi Berdampak pada aspek waktu, tenaga, dan
lambat
moral.
2.2 MENENTUKAN AKAR PENYEBAB DOMINA
2.2.1 STRATIFIKASI ANALISA AKAR PENYEBAB

Tabel 2. 2 Tabel Kriteria Dampak dan Peluang


Dampak Peluang

No Nilai Jumlah Aspek


Keterangan Kejadian Keterangan
Terdampak

1 5 ≥5 Sangat besar ≥ 10 Sangat sering


2 4 4 Besar 8-9 Sering
3 3 3 Sedang 5-7 Mungkin
4 2 2 Kecil 3-4 Jarang
5 1 ≤1 Sangat kecil ≤2 Sangat jarang
*Keterangan aspek : waktu, tenaga, biaya, delivery, lingkungan, moral

Tabel 2. 3 Tabel Skor Dampak dan Peluang


Akar penyebab Dampak Peluang DxP Persentase

Jadwal mobilisasi tidak terkontrol 4 5 20 53%


Tidak ada jadwal pengawasan 2 3 6 16%
Beban kerja tinggi 3 4 12 32%

2.3 MENENTUKAN TARGET


2.3.1 SASARAN DITINJAU DARI KAIDAH SMART

Specific
- Menghilangkan biaya pengadaan pupuk organik di IUP OP Arinem.
- Menghasilkan inovasi pupuk yang dinamakan Pupuk HILINGS.
- Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Measurable
Menurunkan biaya total Rp. 236.045.800,- menjadi Rp. 79.096.575,-
- Pengadaan pupuk : Rp. 216.615.000,- menjadi Rp. 69.503.625,-
- Tenaga kerja : Rp. 13.950.000,- menjadi Rp. 8.335.150,-
- Kendaraan : Rp.5.480.000,- menjadi 1.237.800,-

Achievable
- Peningkatan perekonomian pendapatan masyarakat
- Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar
- Hubungan antara perusahaan dengan masyarakat lebih harmonis
Reasonable
Inovasi pembuatan pupuk secara mandiri dapat mengingkatkan efisiensi pengadaan pupuk
baik dari segi biaya, waktu dan tenaga.

Timebound
Diselesaikan dalam waktu 14 minggu (Maret minggu 3 – Juni minggu 4)

2.3.2 DAMPAK DAN SASARAN DITINJAU DARI ASPEK MUTU (QCDSEMP)

Tabel 2. 4 Tinjauan Mutu QCDSEMP


Prediksi
Aspek Sebelum Perbaikan Sasaran Manfaat Permasalahan
Potensial Potensial
- Berat sesuai standar SNI
- Berat produk rata-rata
berat pupuk 50,2 – 50,4
Quality

50,3 kg
kg - -
- Konsumsi bahan bakar
- Konsumsi bahan bakar
total 806 liter solar
total 124 liter solar
Biaya total pengadaan Biaya total pengadaan
pupuk organik pupuk organik menjadi
Rp 236.045.800,- / tahun Rp 79.096.575,- / tahun
- Pengadaan pupuk : - Pengadaan pupuk : Efisiensi biaya
Cost

Rp. 216.615.000 Rp. 69.503.625 pengadaan -


- Tenaga kerja : - Tenaga kerja : pupuk organik
Rp. 13.950.000 Rp. 8.355.150
- Kendaraan : - Kendaraan :
Rp. 5.480.800 Rp. 1.237.800

Keterbatasan
Pengadaan pupuk Pengadaan pupuk persediaan
Delivery

Efisiensi tahapan
membutuhkan waktu membutuhkan waktu pupuk di toko
pengadaan
186 hari / tahun menjadi 74 hari / tahun karena bersaing
dengan petani

- Efisiensi pekerja
- Terdapat 186 orang Meningkatkan
menjadi 111 orang
melakukan pekerjaan kebersihan
Safety

melakukan pekerjaan
berpotensi terkena debu lingkungan area -
berpotensi terkena
dan fatigue akibat kerja dan
debu dan fatigue akibat
pengangkutan masyarakat
pengangkutan
Prediksi
Aspek Sebelum Perbaikan Sasaran Manfaat Permasalahan
Potensial Potensial
- Tidak ada tumpahan
material pada area
- Tumpahan pupuk pada
Mess, karena pupuk
area Mess ± 2 kg/trip
langsung dikirim
pengiriman.
Environment

menuju Site.
- Kotoran hewan ternak
- Kandang ternak Minimalisir
menjadi limbah. -
masyarakat menjadi kecelakaan kerja
- Kerusakan akses jalan
lebih bersih.
yang diakibatkan karena
- Kotoran hewan ternak
mobilitas kendaraan yang
memiliki harga jual.
melintas
- Mengurangi tingkat
kerusakan akses jalan.
- Kepuasan kerja pekerja
meningkat Melibatkan
- Kepuasan kerja pekerja - Kepuasan masyarakat pemberdayaan
rendah meningkat karena masyarakat
Morale

- Kepuasan masyarakat pengadaan melibatkan sehingga -


rendah karena tidak masyarakat masyarakat dan
melibatkan masyarakat - Meningkatkan value pekerja lebih
perusahaan terhadap puas
pemberdayaan CSR

Mempercepat
waktu
pengadaan
Productivity

pupuk dan
Produktifitas Produktifitas meningkat
mencegah -
33 karung / hari. 83 karung / hari.
kendala-kendala
yang terjadi saat
pemesanan
pupuk.
3.1 MEMBUAT DAN MENGANALISA ALTERNATIF SOLUSI

Tabel 3. 1 Tinjauan Mutu QCDSEMP


Aspek Baku Mutu Total
Alternatif Solusi Metode Dipilih/tidak dipilih
Q C D S E M P Skor
Meningkatkan Tidak dipilih karena
Pengadaan
kapasitas akan menimbulkan
1.1.

1 pupuk 3 1 2 3 1 0 1 11
gudang stock di penambahan biaya
organik
Mess investasi dan waktu.
Tidak dipilih karena
Pembuatan
keterbatasan bahan
pupuk organik
baku dan tingkat
menggunakan
2.1.

3 3 1 3 3 3 3 19 kesadaran
arang sekam
masyarakat untuk
padi dan sisa
memilah sampah
bahan organik
sangat kecil.

Tidak dipilih karena


keterbatasan bahan
Pembuatan
baku dan
pupuk organik
Pembuatan pencemaran udara
2.2.

menggunakan 3 3 1 1 3 3 3 17
pupuk berupa bau yang
2 sekam padi dan
organik berpotensi
kotoran ayam
secara menimbulkan issue
mandiri lingkungan.
Dipilih karena
penghematan biaya
Pembuatan yang cukup tinggi,
pupuk organik ketersediaan bahan
menggunakan baku yang melimpah
2.3.

3 3 3 3 3 3 3 21
sekam padi dan di masyarakat sekitar
kotoran site, potensi issue
kambing lingkungan kecil, dan
semua aspek mutu
lain terpenuhi.

Tabel 3. 2 Tabel Acuan Skor


TABEL SKORING
Nilai Keterangan
3 Berpengaruh baik
2 Berpengaruh sedang
1 Berpengaruh buruk
0 Tidak berpengaruh
3.2 MENETAPKAN SOLUSI TERBAIK
Berdasarkan daftar beberapa alternatif solusi, dipilih satu solusi yaitu solusi 2.3 “Pembuatan
Pupuk Organik menggunakan Sekam Padi dan Kotoran Kambing”.

Gambar 3. 1 Alur proses pengadaan pupuk

Keterangan :
Pengadaan pupuk setelah perbaikan diawali dengan pengadaan bahan yang diperoleh dari
warga, di mana kemudian dilakukan pengangkutan langsung dari rumah warga menuju ke
site dengan jarak < 1 km dan kapasitas menggunakan motor 2 karung / trip. Setelah itu
dilakukan pembuatan pupuk secara mandiri langsung pada area site.
Tinjauan QCDSEMP
Quality = tetap baik.
Cost = penghematan biaya pengadaan.
Delivery = peningkatan efisiensi mobilisasi, ketersediaan bahan baku cukup
banyak karena ± 80% pekerjaan masyarakat sebagai peternak
kambing.
Safety = mengurangi potensi fatigue mobilisasi pupuk.
Environment = melibatkan masyarakat dalam penyediaan bahan baku,
meningkatkan budaya peternakan higienis.
Morale = masyarakat puas karena meningkatkan perekonomian masyarakat.
Productifity = produktifitas meningkat.

3.3 ANALISA RESIKO SOLUSI TERBAIK

Pengadaan pupuk organik diubah dengan metode pembuatan pupuk organik secara
mandiri yang berdampak pada peningkatan efisiensi pada aspek biaya, waktu, tenaga
kerja, dan delivery. Pada metode baru ini pengadaan bahan baku melibatkan peran aktif
masyarakat yang memiliki hewan ternak kambing dan penggilingan padi. Selain
pengadaan bahan baku, masyarakat juga dilatih untuk membuat pupuk organik dalam
rangka peningkatan kapasitas agar lebih mandiri secara ekonomi pada sektor
pertanian.
4.1 MEMBUAT RENCANA PERBAIKAN
Tabel 4. 1 Tabel Rencana Perbaikan
When
What How April 2023 Mei 2023 Where, Who
4 1 2

1. Mencari referensi cara


membuat pupuk organik

2. Menghitung kebutuhan
Engineering

Kantor mess Arinem


alat dan bahan berdasarkan
Menggunakan metode pembuatan pupuk secara mandiri

kebutuhan pupuk organik Tim Pemeliharaan


3. Membuat perencanaan Lingkungan dan Sosial
jadwal & lokasi pembuatan
pupuk berdasarkan timeline
pekerjaan revegetasi
4. Melakukan sosialisasi
tentang program pembuatan
Preparation

pupuk
5. Menyiapkan alat & bahan
yang akan digunakan untuk
pembuatan pupuk Site Arinem

6. Melakukan pembuatan Tim Pemeliharaan


pupuk organik sesuai dengan Lingkungan dan Sosial
perencanaan
Implementation

7. Pengujian produk
(perbandingan pertumbuhan
tanaman penggunaan pupuk
beli dan bikin)
Kantor mess Arinem
8. Membuat Instruksi Kerja
(IK) Tim Pemeliharaan
Lingkungan dan Sosial
4.2 PENGESAHAN AKTIFITAS
Pembina Tingkat Manager
Komentar TTD

M. Fajar Rickiadi

Segera direalisasikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Pembina Tingkat Senior Manager


Komentar TTD

Bronto Sutopo

Memastikan akar permasalahan telah di capture dengan baik.


5.1 MEMPERSIAPKAN KEBUTUHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Tabel 5. 1 Tabel Bahan dan Alat
Kebutuhan Bahan Kebutuhan Alat

Kotoran hewan Karung Ember

Sekam padi Terpal Gayung

Pupuk cair organik Tali rafia


JST200 Cangkul
5.2 MELAKSANAKAN PERBAIKAN YANG TELAH DIRENCANAKAN
Tabel 5. 2 Tabel Pelaksanaan Perbaikan
Penyebab Solusi
No Rincian kegiatan Dokumentasi Tempat, Waktu, PIC
dominan terpilih

1. Mencari referensi cara membuat


pupuk organik

Brainstorming terkait referensi


pembuatan pupuk organik
No Barang Harga Jumlah Sat Total

Kantor mess Arinem


1 Kotoran hewan Rp 160 232.088 kg Rp 37.134.000
Engineering

2 Sekam padi Rp 250 77363 kg Rp 19.340.625


3 Pupuk cair organik Rp 80.000 30 botol Rp 2.400.000
4
5
Karung
Terpal
Rp 1.000
Rp500.000
6189
8
bh
bh
Rp
Rp
6.189.000
4.000.000 24 - 30 April 2023
2. Menghitung kebutuhan alat dan bahan 6
7
Cangkul
Ember
Rp 80.000
Rp 10.000
4
4
bh
bh
Rp
Rp
320.000
40.000
Tim Pemeliharaan
8 Gayung Rp 5.000 4 bh Rp 20.000

berdasarkan kebutuhan pupuk organik 9


10
Tali rafia
Upah Kerja Harian
Rp 15.000
Rp 75.000
4
120
bh
org
Rp
Rp
60.000
9.000.000
Lingkungan dan Sosial
Total Biaya Rp 78.503.625

Rencana anggaran biaya (RAB)


pembuatan pupuk organik
Kapasitas pengadaan terbatasKapasitas pengadaan terbatas

RENCANA REVEGETASI
Timeline
Periode /
No Kegiatan Jml Sat Vol Bobot Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Tahun
WEEK
1 BOX CUT
1.1 Tanaman
1.1.1 Penanaman 128 Btg 1 Kali 128 0,49% 32 32 32 32

1.1.2 Perawatan 168 Btg 3 Kali 504 1,92% 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42

1.1.3 Penanaman (+) 23 Btg 1 Kali 23 0,09%

1.1.4 Perawatan (+) 23 Btg 2 Kali 46 0,18%

Cocomesh
Menggunakan metode pembuatan pupuk secara mandiri

1.2
1.2.1 Pemasangan cocomesh 4.050 m2 1 Kali 4.050 15,45% 810 810 810 810 810

1.2.2 Hidroseeder templok 4.050 m2 1 Kali 4.050 15,45% 1.013 1.013 1.013 1.013

2 PAD 2
2.1 Tanaman
2.1.1 Penanaman 338 Btg 1 Kali 338 1,29% 42 42 42 42 42 42 42 42

3. Membuat perencanaan jadwal & lokasi


2.1.2 Perawatan 338 Btg 2 Kali 676 2,58% 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42

2.2 Covercrop Mucuna bracteata


2.2.1 Penanaman 767 m 1 Kali 767 2,93% 192 192 192 192

3 SEDIMENT POND 3
3.1 Cocomesh
3.2.1 Pemasangan cocomesh 1.600 m2 1 Kali 1.600 6,10% 800 800

3.2.2 Hidroseeder templok 1.600 m2 1 Kali 1.600 6,10% 800 800

pembuatan pupuk berdasarkan timeline


4 BELAKANG LAB
4.1 Cocomesh
4.1.1 Hidroseeder templok 2.000 m2 1 Kali 2.000 7,63%

4.2 Tanaman
4.2.1 Penanaman 9 Btg 1 Kali 9 0,03% 4 5

4.2.2 Perawatan 9 Btg 2 Kali 18 0,07% 4 5 4 5

4.2.3 Penanaman (+) 200 Btg 1 Kali 200 0,76%

4.2.4 Perawatan (+) 200 Btg 2 Kali 400 1,53%

pekerjaan revegetasi
5 WASTE DUMP
5.1 Tanaman
5.2.1 Penanaman 3.200 Btg 1 Kali 3.200 12,20% 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

5.2.2 Perawatan 3.200 Btg 2 Kali 6.400 24,41%

6 PAD 1 (+)
6.1 Tanaman
6.1.1 Penanaman 70 Btg 1 Kali 70 0,27%

6.1.2 Perawatan 70 Btg 2 Kali 140 0,53%

Rencana jadwal kegiatan


pembuatan pupuk

4. Melakukan sosialisasi tentang program


pembuatan pupuk
Preparation

Site Arinem
Sosialisasi dan pengarahan
1 - 7 Mei 2023
tahapan pembuatan pupuk organik
Tim Pemeliharaan
Lingkungan dan Sosial

5. Menyiapkan alat & bahan yang akan


digunakan untuk pembuatan pupuk
Mempesiapkan alat & bahan
pembuatan pupuk organik

Site Arinem
6. Melakukan pembuatan pupuk organik 1 - 7 Mei 2023
sesuai dengan perencanaan Tim Pemeliharaan
Lingkungan dan Sosial
Pencampuran kotoran hewan dan
sekam padi
Implementation

7. Pengujian produk (perbandingan Site Arinem


pertumbuhan tanaman penggunaan 1 - 14 Mei 2023
pupuk hasil pembelian di toko dan pupuk Tim Pemeliharaan
hasil pembuatan mandiri) Lingkungan dan Sosial
Pupuk Pembelian Toko Pupuk Pembuatan Mandiri

Mess Arinem
7 - 14 Mei 2023
8. Membuat Instruksi Kerja (IK)
Tim Pemeliharaan
Instruksi kerja (WI-07-055) Lingkungan dan Sosial
pembuatan pupuk organik
5.3 TINGKAT KESULITAN

5.4 MENGUKUR DAN VALIDASI PERBAIKAN


Tabel 5. 3 Tabel Perbandingan Data
Perbandingan Sebelum perbaikan Sasaran Sesudah perbaikan
Waktu (hari) 186 74 74
Tenaga Kerja (orang) 186 111 50
Kendaraan (Liter) 806 124 -
Biaya (Rp) Rp 236.045.800 Rp 79.096.575 Rp 73.217.025
Penghematan (%) 68,98%

Kesimpulan :
PSS Arinem Subur berhasil melakukan penghematan sebesar 68,98% dengan menurunkan waktu
pengadaan menjadi 74 hari, tenaga kerja menjadi 50 orang dan tidak membutuhkan bensin
kendaraan. Sehingga terdapat penurunan biaya sebesar Rp 162.828.775.
6.1 MENINJAU PENGARUH TERHADAP ASPEK QCDSEMP SEBELUM SESUDAH
Tabel 6. 1 Tabel Perbandingan Mutu QCDSEMP

Aspek Sebelum Perbaikan Sasaran Sesudah Perbaikan

- Berat sesuai standar SNI - Berat produk rata-rata 50,3


- Berat produk rata-rata berat pupuk 50,2 – 50,4 kg kg
50,3 kg - Konsumsi bahan bakar total - Tidak ada konsumsi bahan
Quality
- Konsumsi bahan bakar 124 liter solar bakar solar
total 806 liter solar (Pengurangan konsumsi (Pengurangan konsumsi
bahan bakar sebesar 84,64%) bahan bakar sebesar 100%)
Biaya total pengadaan pupuk
Biaya total pengadaan pupuk
Biaya total pengadaan organik menjadi
organik menjadi
pupuk organik Rp 79.096.575,- / tahun
Rp 73.217.025,- / tahun
Rp 236.045.800,- / tahun - Pengadaan pupuk :
- Pengadaan pupuk :
- Pengadaan pupuk : Rp. 69.503.625
Rp. 69.503.625
Cost Rp. 216.615.000 - Tenaga kerja :
- Tenaga kerja :
- Tenaga kerja : Rp. 8.355.150
Rp. 3.713.400
Rp. 13.950.000 - Kendaraan :
- Kendaraan : -
- Kendaraan : - Rp. 1.237.800
(Efisiensi biaya pengadaan
- Rp. 5.480.800 (Efisiensi biaya pengadaan
sebesar 68,49%)
sebesar 66,49%)
Pengadaan pupuk Pengadaan pupuk
Pengadaan pupuk membutuhkan waktu membutuhkan waktu
Delivery membutuhkan waktu menjadi 74 hari / tahun. menjadi 74 hari / tahun
186 hari / tahun (Efisiensi tahapan pengadaan (Efisiensi tahapan pengadaan
sebesar 60,04%) sebesar 60,04%)
Efisiensi pekerja menjadi 111 Efisiensi pekerja menjadi 50
Terdapat 186 orang
orang melakukan pekerjaan orang melakukan pekerjaan
melakukan pekerjaan
berpotensi terkena debu dan berpotensi terkena debu dan
Safety berpotensi terkena debu
fatigue akibat pengangkutan. fatigue akibat pengangkutan
dan fatigue akibat
(Meminimalisir kecelakaan (Meminimalisir kecelakaan
pengangkutan
kerja sebesar 40,11%). kerja sebesar 73,38%)

- Tidak ada tumpahan - Tidak ada tumpahan


- Tumpahan pupuk pada material pada area Mess, material pada area Mess,
area Mess ± 2 kg/trip karena pupuk langsung karena pupuk langsung
pengiriman. dikirim menuju Site. dikirim menuju Site.
- Kotoran hewan ternak - Kandang ternak - Kandang ternak
Environment menjadi limbah. masyarakat menjadi lebih masyarakat menjadi lebih
- Kerusakan akses jalan bersih. bersih.
yang diakibatkan karena - Kotoran hewan ternak - Kotoran hewan ternak
mobilitas kendaraan memiliki harga jual. memiliki harga jual.
yang melintas - Mengurangi tingkat - Mengurangi tingkat
kerusakan akses jalan. kerusakan akses jalan.
Aspek Sebelum Perbaikan Sasaran Sesudah Perbaikan

- Kepuasan kerja pekerja - Kepuasan kerja pekerja


meningkat meningkat
- Kepuasan kerja pekerja - Kepuasan masyarakat - Kepuasan masyarakat
rendah meningkat karena meningkat karena
Morale - Kepuasan masyarakat pengadaan melibatkan pengadaan melibatkan
rendah karena tidak masyarakat masyarakat
melibatkan masyarakat - Meningkatkan value - Meningkatkan value
perusahaan terhadap perusahaan terhadap
pemberdayaan CSR pemberdayaan CSR

Produktifitas meningkat
Produktifitas meningkat 83 karung / hari.
Produktifitas 83 karung / hari.
Productivity
33 karung / hari (Meningkatkan produktifitas (Meningkatkan produktifitas
menjadi 250,22%) menjadi 250,22%)

6.2 ANALISA DAMPAK NEGATIF PERBAIKAN

Dampak Negatif yang Muncul Upaya Tindak Lanjut

Pengadaan bahan baku tidak Mencari inovasi pembuatan pupuk


seluruhnya dari masyarakat. Pupuk cair organik sebagai upaya untuk
cair organik JST200 membeli dari memaksimalkan pemberdayaan
toko pertanian. masyarakat.

6.3 MANFAAT YANG DIDAPAT


6.3.1 TERHADAP GUGUS
• Meningkatkan kepercayaan diri dan pengetahuan pada pola pikir PDCA.
• Anggota memahami cara membuat pupuk organik secara mandiri.

6.3.2 TERHADAP PERUSAHAAN


• Efisiensi biaya dan operasional IUP OP Arinem dalam kegiatan reklamasi.
• Melakukan penghematan terkait pengadaan pupuk organik sebesar Rp. 162.828.775.-
per tahun.
6.3.3 TERHADAP UNIT LAIN
• Dapat diaplikasikan pada unit yang melakukan kegiatan reklamasi, khususnya pada
pengadaan pupuk organik.

6.3.4 TERHADAP LINGKUNGAN


• Kandang ternak masyarakat menjadi lebih bersih
• Mengurangi tingkat kerusakan akses jalan
• Mengurang emisi gas karbon
6.3.5 TERHADAP SOSIAL
• Peningkatan perekonomian pendapatan masyarakat
• Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar
• Hubungan antara perusahaan dengan masyarakat lebih harmonis
7.1 STANDAR INPUT
7.1.1 STANDAR PROSES
Prosedur telah dibakukan dalam WI-07-055 Pembuatan Pupuk Organik yang sudah disahkan
oleh Kepala Teknik Tambang IUP OP Arinem pada tanggal 6 Juli 2023.

Gambar 7. 1 SOP Pembuatan Pupuk Organik

7.1.2 STANDAR HASIL


Penghematan pada pekerjaan pengadaan pupuk organik sebesar Rp. 162.828.775.- per tahun.
SOP pembuatan pupuk organik dapat diterapkan pada unit lain yang melakukan kegiatan
reklamasi, khususnya pada pengadaan pupuk organik.
7.1.3 PENGESAHAN ATASAN
Pembina Tingkat Manager
Komentar TTD

M. Fajar Rickiadi
Very Good Effort!
Pertahankan dan jaga konsistensi hasil perbaikan. Tuangkan dalam instruksi kerja. Lanjutkan
ide-ide terbaru lainnya
Pembina Tingkat Senior Manager
Komentar TTD

Bronto Sutopo

Semoga bisa menuangkan ide-ide tertulis dalam komunikasi verbal dan paling penting adalah
bisa direalisasikan.

Anda mungkin juga menyukai