19 OKTOBER 2023
19 oktober 2023
ABDUL FIKRI
18 OKTOBER 2023
18 oktober 2023
ABDUL FIKRI
17 OKTOBER 2023
"Manajemen Waktu"
Seorang pemimpin yang efektif dalam manajemen waktu mampu menginspirasi timnya melalui
keteladanan dan penyelektifan. Dengan mengutamakan prioritas, pemimpin tersebut membimbing anggota
tim untuk fokus pada tugas yang paling penting, menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan efisien.
Dalam kepemimpinan ini, waktu dianggap sebagai aset berharga yang harus dioptimalkan untuk mencapai
tujuan bersama.
Pemimpin memiliki sejumlah tanggung jawab mereka harus pintar menjaga jadwal mereka agar tetap
teratur dan seluruh pekerjaan terselesaikan dengan baik. Mulai dari mengelola karyawan, mencari peluang
pemasaran baru, mengevaluasi pekerjaan yang telah berjalan dan pemimpin juga bertugas menyelesaikan
beberapa proyek dalam waktu yang bersamaan.
Pemimpin harus memiliki teknik manajemen waktu yang baik dengan seluruh anggota tim nya agar
pekerjaan menjadi lebih efektif dan memaksimalkan waktu dan sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Saat seorang pemimpin memiliki banyak tuntutan pada waktu yang terbatas, mereka biasanya mengalami
kesulitan mengendalikannya.
25 tindakan hebar agar bisa memanfaatkan waktu sebaik baiknya
1. Tetapkan Tujuan: Tentukan dengan jelas apa yang ingin dicapai.
2. Prioritaskan Tugas: Fokus pada pekerjaan yang paling penting terlebih dahulu.
3. Rencanakan Harian: Buat jadwal harian untuk mengatur aktivitas.
4. Hindari Prokrastinasi: Jangan tunda pekerjaan yang bisa dilakukan sekarang.
5. Gunakan Teknologi: Manfaatkan aplikasi atau alat digital untuk manajemen waktu.
6. Delegasikan Tugas: Berikan tanggung jawab kepada anggota tim sesuai keahlian.
7. Hindari Multitasking: Lebih baik fokus pada satu tugas sekaligus.
8. Singkat Rapat: Pertemuan harus efisien dan terarah.
9. Tetapkan Batas Waktu: Tetapkan waktu maksimal untuk setiap tugas.
10. Istirahat Secukupnya: Pijit otak dengan istirahat singkat untuk menjaga produktivitas.
11. Hapus Gangguan: Matikan pemberitahuan yang dapat mengganggu konsentrasi.
12. Evaluasi Progress: Tinjau secara berkala sejauh mana pencapaian tujuan.
13. Pelajari dari Kesalahan: Ambil hikmah dari pengalaman buruk untuk perbaikan.
14. Rutin Berlatih: Kembangkan kebiasaan positif untuk memanfaatkan waktu.
15. Jangan Takut Tolak: Pelajari mengatakan "tidak" saat perlu.
16. Tetap Fleksibel: Sesuaikan rencana jika diperlukan.
17. Tetapkan Batas Waktu untuk Komunikasi: Hindari pembicaraan yang berlarut-larut.
18. Jaga Kesehatan: Tubuh yang sehat mendukung produktivitas.
19. Gunakan Metode Pomodoro: Kerja intensif selama 25 menit, diikuti istirahat 5 menit.
20. Fokus pada Hasil: Pikirkan tentang hasil yang ingin dicapai.
21. Pelajari Manajemen Stres: Atasi stres untuk tetap fokus.
22. Hapus Kebiasaan Buruk: Identifikasi dan perbaiki kebiasaan yang menghambat.
23. Manfaatkan "Tidak" Strategis: Pilih komitmen dengan bijak.
24. Kembangkan Skill Efektif: Pelajari keterampilan manajemen waktu.
25. Tetap Bersyukur: Menghargai waktu dan kesempatan yang dimiliki.
17 oktober 2023
ABDUL FIKRI
16 OKTOBER 2023
16 oktober 2023
ABDUL FIKRI
15 OKTOBER 2023
15 oktober 2023
ABDUL FIKRI
14 OKTOBER 2023
"Pemimpin hebat perlu melakukan pekerjaan dalam skala dan kompleksitas yang lebih besar"
"Awali dengan membangun nilai diri"
Value dalam diri kita bagaikan kompas, menuntun kita untuk menuju tujuan hidup, serta memotivasi dan
menginspirasi kita dalam menjalani hidup. Personal value juga menggambarkan siapa diri kita, baik di
rumah maupun di tempat kerja.
Pada dasarnya, personal value membentuk dasar dari identitas kita. Dengan begitu, personal value
berperan besar dalam bagaimana kita menjadi seorang pemimpin. Karena identitasmu sebagai pribadi juga
menjadi identitasmu sebagai seorang pemimpin, yang pada akhirnya membantumu dalam memengaruhi
orang-orang dan organisasi yang kamu pimpin.
Namun sayangnya, banyak pemimpin tidak menghabiskan waktu dan energi yang diperlukan untuk
menggali personal value mereka. Mereka mungkin memahami personal value-nya tidak secara mendalam,
sehingga mereka tidak menggali keyakinan apa dan perasaan apa yang mendorong terbentuknya personal
value mereka.
Padahal, dengan menyadari bagaimana value dalam diri mendorong suatu pemikiran, perilaku, dan
pengambilan keputusan, dapat membuat pilihan yang lebih baik untuk diri sendiri dan memiliki dampak
yang lebih positif bagi orang-orang di sekitar. Jika tidak, akan cenderung bekerja dalam mode auto-pilot,
yang seringkali dapat menimbulkan masalah atau hambatan bagi karier dan organisasi.
Nah, sekarang saatnya luangkan waktu untuk meninjau kembali bagaimana personal value memengaruhi
peran kita sebagai pribadi. Dengan apa yang kita hadapi di tempat kerja dan kehidupan yang terus
berubah, sangat penting bagi kita untuk meluangkan waktu guna memastikan bahwa kita terus selaras
dengan value dalam diri.
Bagaimana Mengidentifikasi Personal Value dalam Diri.
Pikirkan kembali, kualitas yang seperti apa yang dapat berkontribusi pada kepemimpinan yang sangat
baik. Apakah beberapa atau semua hal berikut dari daftar beliefs dan behavior yang selaras dengan siapa
diri kita?
Integrity
Self awareness
Emotional Intelligence
Respect
Influence
Accountability
Humility
Reach
Empathy
Empower & Development
Daftar di atas adalah kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin, dan kita mungkin menggambarkan
banyak dari value di atas. Namun, terkadang kita tidak secara sadar memastikan bahwa kita “berjalan
sesuai keinginan” dengan menunjukkan keselarasan value kita dengan tindakan.
Jadi, sekarang kenali lebih dalam dan telusuri apa yang berkaitan dengan mendefinisikan personal value-
kita. Langkah-langkah berikut ini dapat membantu untuk menelusuri kembali & mengidentifikasi personal
value dalam diri:
1. Amati Momen Bermakna dalam Hidup
Mengingat saat-saat paling berarti dalam hidup dapat membantu kita untuk tetap terhubung dengan
personal value-kita. Pertimbangkan pengalaman bahagia dan memuaskan di masa lalu yang pernah di
alami. Bagaimana kita menggambarkan “pengalaman yang tidak terlupakan” itu? Apa yang kita lakukan?
Bagaimana perasaanmu? Value apa yang kamu gambarkan selama momen-momen itu?
2. Gali Lebih Dalam untuk Kejelasan
Saat kamu mempertimbangkan momen bermakna dalam hidup, personal value akan mulai terungkap
dengan sendirinya. Misalnya, kamu mengingat momen promosi jabatan yang kamu terima membuatmu
merasa bahagia dan puas. Tetapi perasaan ini bukanlah value inti, oleh karena itu, kamu perlu
mengeksplorasi perasaanmu dan mencoba untuk menentukan mengapa kamu merasa bahagia dan puas.
Kamu mungkin akan menyimpulkan bahwa bukan promosi atau naiknya gaji yang membuat kamu
bahagia, tetapi hubungan yang kamu rasakan dengan orang lain yang sangat berarti dan berkesan. Kamu
dapat menerapkan proses ini ke semua momen penting dalam hidup dan ini merupakan langkah untuk
mengidentifikasi personal value yang paling sejati dan paling mendalam yang mendorong pemikiran dan
perilakumu.
3. Lakukan Assessment secara Berkala
Seberapa dalam kamu mengenal dan memahami personal value dalam diri? Apakah kamu yakin sudah
mengenal dirimu secara mendalam? Untuk memastikannya, kamu bisa melakukan value assessment
secara berkala. Assessment yang sifatnya personal tentu sangat membantumu dalam mengeskplorasi &
mengenal diri sendiri.
14 oktober 2023
ABDUL FIKRI
13 OKTOBER 2023
13 oktober 2023
ABDUL FIKRI
12 OKTOBER 2023
12 oktober 2023
ABDUL FIKRI
11 OKTOBER 2023
Human Dignity
Martabat Manusia
Memanusiakan Manusia
Dalam kepemimpinan, seperti halnya dalam kehidupan, martabat memberikan landasan bagi lingkungan
yang sehat dan produktif. Seorang pemimpin yang memancarkan dan menghormati martabat membuka
jalan bagi budaya kepercayaan, membina hubungan positif dan mendorong kolaborasi. Beberapa pengaruh
transformatif martabat dalam kepemimpinan:
1. Menginspirasi kepercayaan
Ketika pemimpin memperlakukan orang lain dengan bermartabat, mereka memupuk kepercayaan, yang
merupakan landasan keberhasilan tim atau organisasi. Dampaknya bisa sangat besar: tim menjadi lebih
kolaboratif, orang-orang menjadi lebih terlibat, dan tempat kerja berkembang menjadi tempat yang lebih
ramah dan produktif.
2. Menumbuhkan rasa hormat
Martabat dan rasa hormat adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Seorang pemimpin yang bermartabat
menuntut rasa hormat, bukan karena wewenang atau kekuasaannya, tetapi karena tingkah laku dan
karakternya. Rasa hormat ini dapat meresap ke seluruh tim, membangun suasana yang mendukung dan
kooperatif.
3. Mendorong keaslian
Pemimpin yang menjunjung tinggi martabat memimpin dengan memberi contoh, menunjukkan kepada
timnya bahwa hal tersebut tidak hanya dapat diterima namun juga didorong untuk jujur pada diri sendiri.
Keaslian ini menghasilkan tim yang lebih inovatif dan dinamis, tidak takut mengungkapkan ide dan
mengambil risiko.
Bagaimana Pemimpin Dapat Menjunjung Martabat?
Setelah mengungkap pentingnya martabat dalam kepemimpinan, kita pelajari penerapan praktisnya.
Bagaimana sebagai seorang pemimpin, dapat mewujudkan dan menjunjung tinggi martabat? Beberapa
langkah :
1. Kenali nilai yang melekat pada individu
Setiap orang di tim Anda memiliki keterampilan, perspektif, dan pengalaman yang unik. Kenali dan hargai
keberagaman ini. Dorong masukan mereka dan validasi kontribusi mereka.
2. Berkomunikasi secara terbuka dan penuh hormat Komunikasi yang jelas dan penuh rasa hormat adalah
kuncinya. Dengarkan dengan penuh perhatian, tanggapi dengan penuh pertimbangan, dan atasi
kekhawatiran dengan tulus. Ingat, komunikasi adalah jalan dua arah.
3. Mendorong lingkungan yang adil
Berusaha menciptakan ruang kerja yang mendorong kesetaraan dan keadilan. Perlakukan setiap orang
dengan tingkat rasa hormat yang sama, apa pun peran atau posisinya.
4. Mengakui dan belajar dari kesalahan
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk para pemimpin. Ketika Anda melakukan
kesalahan, akui kesalahan itu, ambil pelajaran darinya, dan jadikan kesalahan itu sebagai batu loncatan
menuju perbaikan.
5. Latih empati
Empati adalah alat yang ampuh dalam kepemimpinan. Hal ini memungkinkan memahami emosi,
kebutuhan, dan kekhawatiran tim, membantu pemimpin membuat keputusan yang lebih tepat dan penuh
pertimbangan.
11 oktober 2023
ABDUL FIKRI
10 OKTOBER 2023
10 oktober 2023
ABDUL FIKRI
9 OKTOBER 2023
9 oktober 2023
ABDUL FIKRI
8 OKTOBER 2023
8 oktober 2023
ABDUL FIKRI
7 OKTOBER 2023
ABDUL FIKRI
6 OKTOBER 2023
6 oktober 2023
ABDUL FIKRI
5 OKTOBER 2023
5 oktober 2023
ABDUL FIKRI
4 OKTOBER 2023
"Membangun Legacy"
APA arti sebuah kepemimpinan? Apa yang menyebabkan beberapa orang pemimpin dikenang
kepemimpinannya, sementara banyak yang lainnya tidak? Apa sesungguhnya yang membedakan kualitas
mereka sehingga ada yang abadi tercatat dangan tintas emas sejarah, sementara yang lainnya tenggelam,
sirna ditelan waktu? Jawabannya adalah legacy (warisan). Legacy adalah nilai utama kepemimpinan yang
membedakan apakah seseorang adalah pemimpin sejati atau hanya sekadar seorang penguasa. Lalu
mengapa ada pemimpin yang mampu meninggalkan legacy hingga terus hidup dan abadi dalam memori
publik, sementara yang lainnya tidak?
Pemimpin dengan legacy adalah seorang pemimpin besar. Ia adalah pemimpin yang hidup dengan nilai-
nilai untuk kemudian mentransformasikannya dalam bentuk kebaikan dan kemaslahatan bagi banyak
orang yang dipimpinnya. Baginya legacy bukan hanya pencapaian, tapi juga sebuah panggilan. Dengan
demikian kekuasaan baginya berarti kesempatan untuk berbuat dan memberikan yang terbaik bagi
kemajuan dan kemanusiaan. Tidak seperti kebanyakan penguasa yang larut barasyik-masyuk dengan
wacana, retorika, dan politik citra, pemimpin dengan legacy memiliki kekuatan karakter dan keluasan visi
untuk menerapkan manajemen berpikir dan bertindak konkrit.
Mereka adalah manager of hope, yang membangun sekaligus mewujudkan harapan dengan aksi dan kerja
nyata. Menolak menjadi pion bagi kepentingan individu dan kelompok, mereka tegas menempatkan
“kepentingan besar untuk semua” di atas segala-galanya, apapun resikonya. Juga, tidak seperti
kebanyakan elite tipikal newsmaker yang hanya bisa berwacana sambil duduk manis di atas `singgasana’,
dan hanya tahu terima beres, mereka adalah worker yang selalu hadir memimpin langsung setiap derap
langkah perubahan.
Sentimentil-leadership
Aktualisasi diri tentu saja adalah kebutuhan mendasar setiap manusia. Namun dalam konteks
kepemimpinan, aktualisasi diri individu semacam ini tidak bisa tidak harus lebur, diarahkan untuk, bagi,
dan demi kebaikan sosial, karena individu pemimpin dalam hal ini dengan sendirinya akan menjadi pusat
dari ekspektasi sosial akan kebaikan tersebut. Namun yang justru berkembang adalah aktualisasi diri yang
lebih berporos pada semangat kontestasi yang ujung-ujungnya mengarah pada pelampiasan kehendak ego
untuk show-off.
Alhasil bukannya melihat legacy sebagai pencapain puncak, kita malah terobsesi dengan citra kesuksesan
yang cenderung material-simbolis dengan segala prestise yang kemudian kita kait-kaitkan dengan “kesan-
kesan permukaan” seperti posisi, jabatan, gelar keilmuwan, image keberkuasaan dan superioritas sebagai
manusia teuleubeh, serta kepemilikan materi --yang syukur-syukur bukan hasil korupsi.
Sementara itu dalam bentuk yang lain, sebagaimana hampir saban hari kita lihat dan dengar,
kepemimpinan nirlegasi ini juga tampak dari fenomena sentimentil-leadership dengan karakternya di satu
sisi ingin terlihat stylish, intelek dan gandrung dengan politik citra, namun di sisi lain sangat rentan, rapuh,
sentimentil, dan melankolis ketika diterpa kritik. Alih-alih menjadi jawaban atas segala asa dan harapan,
malah mengeluh, curhat minta perhatian, dukungan, dan pengertian rakyat. Alih-alih mencurahkan energi
untuk menjawab berbagai persoalan bangsa yang semakin akut, malah kehilangan fokus dan terjebak
dengan lebih banyak berbicara tentang diriku, keluargaku, kelompokku, kroniku, dan partaiku. Berharap
legacy dari kepemimpinan seperti ini?
Dengan mentalitas dan etos yang berpusat pada “aku”, yang melahirkan baik narsistic dan sentimentil-
leadership seperti disebutkan di atas, maka pencapaian tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang berkenaan
dengan (hidup) orang lain, yang menghubungkan satu orang pemimpin dengan jutaan rakyatnya,
melainkan dengan ego (penguasa) dengan segala watak, motif, hasrat, dan ambisinya. Persis seperti anak-
anak yang tampak berkuasa dan suka egois dengan mainannya, tingkat evolusi kesadaran kita masih baru
sebatas itu. Kesadaran kanak-kanak; dan mirisnya tidak hanya mewabah pada golongan awam dan kelas
pelaku politik mainstream, bahkan immaturity ini juga jamak diidap oleh orang-orang yang secara sosial
disegani sebagai kelas “orang-orang hebat dan pintar”, dan mendapat tempat terhormat di mata publik
sebagai “para pencerah”.
4 oktober 2023
ABDUL FIKRI
3 OKTOBER 2023
Your Calling
Destinasi Tertinggi
Panggilan Terjauh
Zona nyaman kini semakin populer dibicarakan dan digambarkan sebagai lingkungan atau kondisi yang
membuat seseorang terlalu nyaman di tempat kerjanya, atau di posisinya saat ini. Orang yang berada
dalam zona nyaman cenderung melakukan beragam hal secara normal, dan tidak ingin mengambil risiko.
Akibatnya, orang yang berada di dalam zona nyaman cenderung memiliki karir yang stagnan. Singkatnya,
orang tersebut hanya berfokus pada pekerjaan yang dilakukan tanpa ingin mengambil inisiatif dalam
tempat kerja, atau mengambil risiko pindah, karena takut hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan
mental. Namun, hal ini justru menyebabkan kinerja yang stabil tanpa adanya perbaikan.
Perlunya Keluar dari Zona Nyaman
perlu diketahui bekerja di dalam zona nyaman artinya kita bekerja tanpa mengambil risiko besar. Orang
yang bekerja di dalam zona nyaman cenderung tidak perlu merasa khawatir karena tidak ada risiko dalam
pekerjaannya. Alhasil peforma kerja yang dihasilkan cenderung netral dan stabil.
Yerkes & Dodson menjelaskan, bagaimana orang merespons atau bereaksi terhadap rangsangan yang
menimbulkan rasa takut. Menanggapi rangsangan tersebut, manusia bisa melakukan tiga hal di antaranya
melawan (memenuhi tantangan), lari atau sembunyi dan membeku (lumpuh).
Kondisi tersebut bisa terjadi karena sistem syaraf manusia memiliki zona gairah yang dikenal dengan
Goldilock. Jika Anda berada dalam zona nyaman terlalu lama bisa menimbulkan rasa bosan. Begitu juga
jika terlalu jauh berada di dalam zona nyaman bisa menghambat kemajuan.
Menghabiskan terlalu banyak waktu di zona nyaman bisa membosankan, melelahkan dan tidak
menyenangkan. Terkadang seseorang menginginkan kehidupan atau perjalanan baru lainnya. Sayangnya
masih merasa ragu dan takut keluar dari zona nyaman tersebut.
Cara Keluar dari Zona Nyaman Hidup
Keluar dari zona nyaman memang tidak semudah apa yang kita bayangkan. Terkadang kita bingung dan
tidak tahu harus mulai dari mana dan berbuat apa. Berikut beberapa cara keluar dari zona nyaman yang
bisa Anda coba, di antaranya:
1. Pikirkan Apa yang Membuat Anda Takut
Cara pertama pikirkan apa yang membuat Anda takut keluar dari zona nyaman. Coba lihat zona yang
dirasa menakutkan dengan cara lebih menyenangkan agar tidak terjebak di dalamnya. Hal ini berfokus
pada perasaan gembira dan kebanggaan yang Anda rasakan ketika mulai meninggalkan zona nyaman.
Cara Keluar dari Zona Nyaman Hidup
Keluar dari zona nyaman memang tidak semudah apa yang kita bayangkan. Terkadang kita bingung dan
tidak tahu harus mulai dari mana dan berbuat apa. Berikut beberapa cara keluar dari zona nyaman yang
bisa Anda coba, di antaranya:
1. Pikirkan Apa yang Membuat Anda Takut
Cara pertama pikirkan apa yang membuat Anda takut keluar dari zona nyaman. Coba lihat zona yang
dirasa menakutkan dengan cara lebih menyenangkan agar tidak terjebak di dalamnya. Hal ini berfokus
pada perasaan gembira dan kebanggaan yang Anda rasakan ketika mulai meninggalkan zona nyaman.
2. Membuat Rencana yang Jelas
Membuat rencana yang jelas bisa jadi cara keluar dari zona nyaman pekerjaan yang bisa dicoba untuk bisa
mengendalikannya. Ketika membuat rencana, Anda perlu memahami apa yang ingin dicapai, bagaimana
mencapainya dan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
3. Yakinkan Diri Atas Apa yang Bisa Anda Lakukan
Coba katakan pada diri sendiri apa yang tidak bisa Anda lakukan. Jadi percayalah pada diri sendiri bahwa
Anda bisa menguasai tantangan baru dan meninggalkan zona nyaman tanpa takut menyesal. Bicarakan
hal-hal positif tentang diri dan yakinlah memulai hal baru.
4. Coba Keluar Zona Nyaman Secara Bertahap
Coba keluar dari zona nyaman secara bertahap untuk bisa beradaptasi dengan situasi baru. Namun jangan
terlalu keras agar Anda tidak merasa stres dan nyaman menjalan situasi baru. Jika dirasa tidak menyukai,
Anda bisa berhenti.
5. Meminta Dukungan untuk Lebih Optimis
Cara lainnya bicaralah dengan orang terdekat terkait keinginan untuk keluar dari zona nyaman. Mintalah
mereka untuk mendukung Anda dan membuat lebih bersemangat serta termotivasi untuk terus
melakukannya. Selain itu, bisa juga membaca buku motivasi tentang orang sukses yang mampu keluar
dari zona nyaman dan merasa bahagia.
6. Ingat Hal-hal yang Bisa Terlewati
Anda mungkin pernah merasa takut terhadap masa lalu tetapi telah berhasil melewatinya. Hal ini
menunjukan bahwa Anda berhasil menghadapi tantangan. Membuat daftar pencapaian bisa jadi solusi
untuk meningkatkan kepercayaan diri bahwa Anda sudah berada di luar zona nyaman.
7. Memberi Self Reward
Untuk keluar dari zona nyaman memang membutuhkan keberanian. Keluarlah dari zona nyaman tersebut
lalu beri hadiah pada diri sendiri. Hal tersebut sebagai upaya merayakan kemajuan positif atas perubahan
yang telah dibuat untuk mencapai tujuan dan jadi hal bagus untuk mengevaluasi diri sendiri.
3 oktober 2023
ABDUL FIKRI
2 OKTOBER 2023
2 oktober 2023
ABDUL FIKRI
1 OKTOBER 2023
ABDUL FIKRI
30 SEPTEMBER 2023
30 september 2023
ABDUL FIKRI
29 SEPTEMBER 2023
29 september 2023
ABDUL FIKRI
28 SEPTEMBER 2023
28 september 2023
ABDUL FIKRI
27 SEPTEMBER 2023
27 september 2023
ABDUL FIKRI
26 SEPTEMBER 2023
26 september 2023
ABDUL FIKRI
25 SEPTEMBER 2023
25 september 2023
ABDUL FIKRI
24 SEPTEMBER 2023
"Kepemimpinan Ambidex"
Ambidextrous organization adalah organisasi yang selalu melakukan inovasi akan tetapi tidak
meninggalkan atau mengabaikan bisnis yang ada (existing business).
Di era yang berubah begitu cepat, perusahaan memerlukan para pimpinan atau leader yang memiliki
kemampuan ambidextrous, tetap mampu mengembangkan bisns yang ada sekaligus mampu menciptakan
bisnis baru yang profitable. Untuk itulah, para pemimpin atau leader saat ini wajib memiliki tiga keahlian
sekaligus yaitu: managerialship, leadership dan entrepreneurship.
Managerialship adalah kemampuan menyusun perencanaan, anggaran, penempatan karyawan,
memonitoring, dan memecahkan berbagai tantangan yang terjadi di organisasi. Saya sangat yakin,
sebagian pemimpin atau leader di berbagai bisnis di Indonesia memiliki kemampuan ini karena hal inilah
yang sering dijadikan fokus mengangkat seorang pemimpin. Begitu dominannya aspek ini hingga John
Kotter pernah berkata “banyak perusahaan over manage”.
Leadership adalah tentang kemampuan memberikan arah, menjaga keseimbangan tim, menyelaraskan
orang, memompa energi dan memotivasi anggota tim. Banyak perusahaan yang mengabaikan aspek ini,
sehingga dalam pesannya John Kotter tentang managerialship dan leadership ini berkata “banyak
perusahaan over manage tetapi under lead.” Bahasa sederhananya “banyak membuat aturan tetapi miskin
sentuhan.” Padahal orang Indonesia lebih senang “sentuhan.” Hehehehe
Entrepreneurship adalah tentang keberanian membuat terobosan, inovasi dan hal-hal baru yang
dibutuhkan untuk mempercepat laju bisnis. Orang-orang ini tidak mau terjebak status quo dan terjebak
rutinitas. Para pimpinan atau leader wajib mengelola bisnis seperti miliknya sendiri. Beberapa ahli
menyebutnya kemampuan ini disebut intrapreneurship.
Memadukan kemampuan tiga ship ini; managerialship, leadership dan entrepreneurship menjadikan sang
leader atau pemimpin ini disebut dengan ambidextrous leader. Sistem perusahaan rapi, orang-orang di
dalamnya mendukungnya dan memiliki banyak terobosan bisnis yang menantang.
24 september 2023
ABDUL FIKRI
23 SEPTEMBER 2023
23 september 2023
ABDUL FIKRI
22 SEPTEMBER 2023
22 september 2023
ABDUL FIKRI
21 SEPTEMBER 2023
21 september 2023
ABDUL FIKRI
20 SEPTEMBER 2023
18 september 2023