Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENGEMBANGKAN DAYA INOVASI DAN JIWA


ENTREPRENEURSHIP BAWAHAN MELALUI PEMERATAAN
KEPEMIMPINAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Organisasi dan Manajemen

Dosen Pengampu : Dra. Sabar Marniyati, M.Si.

Disusun Oleh :

Herlinda Nurarifah Passusanti (202111013)

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SURAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

ii
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan hidayah serta rahmat-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Mengembangkan Daya Inovasi dan Jiwa
Intrepreneurship Bawahan Melalui Pemerataan Kepemimpinan” dengan tepat waktu.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari beberapa pihak seperti para penulis yang saya jadikan referensi
pada tugas ini. Maka dari itu, tidak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam menyusun makalah
ini.

Saya sepenuhnya sadar bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa ataupun yang lainnya dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya
berharap kepada pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada saya dan juga saya
berharap makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaat yang dapat berguna untuk
pembaca.

19 Januari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

D. Pengertian Kepemimpinan............................................................................3

E. Gaya-gaya Kepemimpinan............................................................................3

F. Teori-teori kepemimpinan.............................................................................4

G. Peran kepemimpinan dalam mengembangkan daya inovasi dan jiwa


intrepreneurship bawahan.....................................................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi, inovasi di sektor publik merupakan suatu
strategi yang harus ditempuh oleh Indonesia untuk meningkatkan daya
saing bangsa guna mengejar ketertinggalan dari negaranegara lain. Dewasa
ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kemauan berinovasi (willingness to
innovate) dan kemampuan berinovasi (ability to innovate) di lingkungan
birokrasi dirasakan masih rendah. Inovasi masih merupakan hal yang
aneh, tidak disukai, bahkan cenderung dihindari karena pandangan yang
keliru bahwa inovasi merupakan sesuatu yang tidak sejalan dengan
kebijakan. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan berjalan terus namun
harus dihentikan dan bahkan perlu dibalik. Kalangan birokrasi pemerintah
perlu diyakinkan bahwa berinovasi di sektor publik itu menyenangkan dan
mudah dilakukan.1
Pada tahun 2018 merupakan tantangan berat yang harus dihadapi
Indonesia dalam menghadapi era persaingan global. Era persaingan global
yang tanpa batas yang ditandai dengan cepatnya perubahan dalam
lingkungan bisnis, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, serta
teknologi lainnya menjadi kenyataan yang harus disikapi dengan bijak dan
cermat agar organisasi dapat tetap eksis dalam kancah persaingan global.
Dalam kondisi tersebut, sehingga sangat diperlukan kehadiran
seorang leader yang memiliki visi jauh ke depan, kepemimpinan yang
memiliki sense of change yang tinggi, pemimpin yang sadar akan
posisinya di tengah-tengah lingkungan yang terus berubah, pemimpin
yang memiliki jiwa dan semangat entrepreneurship. Pemimpin yang dapat
berkomunikasi, mempunyai semangat dan berani mengambil risiko.2

1
S Sujatna, “Inovasi Pengembangan Manjemen Kinerja Perpustakaan,” MADIKA: Media Informasi
dan Komunikasi Diklat Kepustakawanan 5, no. 2 (2019): 13–21.
2
S. Safuan, “Studi Literatur Kepemimpinan Wirausaha Dalam Menghadapi Tantangan Global.,”
Jurnal Manajemen Industri dan Logistik (JMIL) 1, no. 2 (2017).

1
Berdasarkan latar belakang tersebut penuli tertarik untuk membuat
makalah mengenai mengembangkan daya inovasi dan jiwa
intrepreneurship bawahan melalui pemerataan kepemimpinan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
2. Sebutkan gaya-gaya kepemimpinan ?
3. Sebutkan teori-teori kepemimpinan ?
4. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mengembangkan daya inovasi
dan jiwa intrepreneurship bawahan ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui gaya-gaya kepemimpinan
3. Untuk mengetahui teori-teori kepemimpinan
4. Untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam mengembangkan daya
inovasi dan jiwa intrepreneurship bawahan

2
BAB II

PEMBAHASAN
D. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok ke arah pencapaian visi atau serangkaian tujuan.3
Berdasarkan pendapat Amstrong (2019), kepemimpinan adalah Kapasitas
untuk menginspirasi individu untuk memberikan kemampuan terbaik
mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan dan untuk menjaga
hubungan yang efektif dengan individu dan tim secara keseluruhan.4
Menurut pendapat Wilkins dan Carolin (Wilkins dan Carolin, 2013)
mengutip pernyataan Eisenhower kepemimpinan adalah seni mendapatkan
orang lain untuk melakukan sesuatu yang ingin Anda lakukan karena dia
ingin melakukannya.5
Dalam mengembangkan daya inovasi dan jiwa intrepreneurship
bawahan seseorang pemimpin harus :
1. Fokus pada hasil.
2. Membangun sendiri kekuatan-satu dan lainnya.
3. Memimpin dengan di luar batasan untuk memenuhi setidaknya
persyaratan minimum dari semua pemangku kepentingan, termasuk
pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat, serta melayani
kepentingan umum.

E. Gaya-gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai
atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku
dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.

3
Robbins et al., Organizational Behavior 15th Ed (New Jersey: Prentice Hall, 2013).
4
Michael Armstrong, Handbook of Human Resource Management Practice 11th Edition. (London:
Kogan Page, 2009).
5
David Wilkins and Greg Carolin, Leadership Pure & Simple, How Transformative Leaders Create
Winning Organizations (USA: Mc GrawHill, 2013).

3
Berdasarkan pendapat Beck dan Yeager dalam Moeljono (2003), gaya
kepemimpinan dibagi menjadi6 :
1. Telling (directing/structuring)
Seorang pemimpin yang senang mengambil keputusan sendiri
dengan memberikan instruksi yang jelas dan mengawasinya secara
ketat serta memberi peniaian kepada mereka yang tidak
melaksanakannya sesuai dengan yang diharapkan.
2. Selling (coaching)
Seorang pemimpin yang mau melibatkan bawahan dalam
pembuatan keputusan. Pemimpin bersedia membagi persoalan dengan
bawahannya, dan sebaliknya persoalan dari bawahan selalu
didengarkan serta memberikan pengarahan mengenai apa yang
seharusnya dikerjakan.
3. Participating (developing/encouraging)
Salah satu ciri dari kepemimpinan ini adalah adanya kesediaan dari
pemimpin untuk memberikan kesempatan bawahan agar dapat
berkembang dan bertanggung jawab serta memberikan dukungan yang
sepenuhnya mengenai apa yang mereka perlukan.
4. Delegating
Pemimpin memberikan banyak tanggung jawab kepada bawahan
dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memutuskan
persoalan.

F. Teori-teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku
pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan
latar belakang historis, sebab-musabab timbulnya kepemimpinan,
persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas pokok
dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan.7 Teori kepemimpinan
terbagi menjadi:
1. Teori sifat

6
N. P. D. Y Peramesti and D Kusmana, “Kepemimpinan Ideal Pada Era Generasi Milenial,”
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan (2018): 73–84.
7
Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006).

4
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas
(fisik, mental, kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan
kepemimpinan. Ada beberapa ciri-ciri unggul sebagai predisposisi
yang diharapkan akan memiliki oleh seorang pemimpin, yaitu
intelegensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan
emosional, memiliki daya persuasif dan keterampilan komunikatif,
memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, mau memberikan partisipasi
sosial yang tinggi, dan lain-lain.
2. Teori kepribadian
Perilaku kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan
kualitas-kualitas pribadi atau pola-pola kelakuan pemimpinnya. Teori
ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu selalu berkelakuan
kurang lebih sama, yaitu ia tidak melakukan tindakan-tindakan yang
identik sama dalam setiap situasi yang dihadapi.
3. Teori kepemimpinan situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan
bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifatsifat bawahannya, dan
situasi sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu.

G. Peran kepemimpinan dalam mengembangkan daya inovasi dan jiwa


intrepreneurship bawahan
Kepemimpinan yang berjiwa kewirausaan atau entrepreneurial
leadership penting dalam memotivasi bawahan dengan upaya
mengeluarkan inovasi dan kreativitas bawahan dan dalam membangun
jiwa entrepreneurial leadership merupakan langkah perubahan yang
mengarah pada penciptaam kreativitas, inovasi, dan mampu memimpin,
mensuport, serta berani dengan risiko dalam organisasi.8
Dalam membentuk sebuah jiwa entrepreneurial leadership
seseorang dapat melakukan perubahan yang bertujuan untuk
meningkatkan inovasi, kreatifitas, intuisi, kemampuan dalam memimpin
kelompok, mampu memotivasi, serta memiliki rasa berani mengambil

8
R Kamaruddin and A Anwar, “Model Pengembangan Entrepreneur Leadhership (Studi Kasus
Pada Siswa Balai Latihan Kerja Kabupaten Takalar),” Jurnal Administrasi Negara 26, no. 2 (2020):
138–160.

5
risiko dalam setiap keputusan terkait kemajuan organisasi. Seorang
pemimpin harus dapat membentuk sikap dan perilaku bawahannya agar
mau bekerja keras, bekerjasama, dan bekerja secara efisien dan produktif
untuk mencapai tujuan organisasi yang direncanakan.9
Stratregi yang dilakukan pemimpin dalam mengembangkan daya
inovasi dan jiwa intrepreneurship bawahan yaitu10 :
1. Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan bawahan dan buatlah agar
mereka bergairah mengejarnya
Karyawan selalu mengacu pada pemimpinnya. Para pemimpin
harus secara terus-menerus memancarkan sinar yang berpedoman pada
prinsip, nilai-nilai, dan keyakinan yang mereka miliki dalam
membangun perusahaan mereka.
2. Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai oleh bawahan
Untuk mendapatkan penghargaan dari para karyawan, para
pemimpin harus lebih dulu menghargai mereka yang bekerja untuknya.
3. Sediakan sumber daya yang dibutuhkan bawahan untuk mencapai
tujuan

Pemimpin tidak hanya menyediakan sumber daya fisik, tetapi juga


sumber daya tak kelihatan, seperti pendidikan, pelatihan, dan nasihat-
nasihat.

4. Berkomunikasilah dengan bawahan


Pemimpin menciptakan komunikasi dua arah dengan anak buahnya
5. Doronglah kreativitas di antara pekerja
Pemimpin yang efektif mau menerima kegagalan sebagai bagian
dari inovasi dan kreativitas. Mereka mengetahui bahwa perilaku
inovatif merupakan kunci keberhasilan masa depan dan mengerjakan
segala yang mereka bisa untuk mendorong kreativitas para pekerjanya.
6. Pertahankan selera humor

9
A Kautsar, T. M Kusumaningrum, and A Chusnaini, “Peran Kepemimpinan Wirausaha Dan
Orientasi Wirausaha Terhadap Kinerja Keuangan IKM Makanan Di Kota Kediri,” BISEI: Jurnal
Bisnis Dan Ekonomi Islam 5, no. 01 (2020): 47–53.
10
Agus Lestari, “Kontribusi Jiwa Kepemimpinan, Kreativitas, Dan Prestasi Belajar Terhadap Minat
Technopreneurship Siswa SMKN 3 Yogyakarta” (Universitas Negeri Yogyakarta, 2012).

6
Salah satu alat terpenting yang dimiliki pemimpin adalah selera
humor. Tanpanya, pekerjaan dapat membosankan dan tidak
menyenangkan bagi setiap orang.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok ke arah pencapaian visi atau serangkaian tujuan. Gaya
kepemimpinan terbagi menjadi telling (directing/structuring), selling
(coaching), participating (developing/encouraging), dan delegating. Teori
dalam kepemimpinan terbagi menjadi teori sifat, kepribadian, dan teori
kepemimpinan situasional.

Dalam membentuk sebuah jiwa entrepreneurial leadership


seseorang dapat melakukan perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan
inovasi, kreatifitas, intuisi, kemampuan dalam memimpin kelompok,
mampu memotivasi, serta memiliki rasa berani mengambil risiko dalam
setiap keputusan terkait kemajuan organisasi. Seorang pemimpin harus
dapat membentuk sikap dan perilaku bawahannya agar mau bekerja keras,
bekerjasama, dan bekerja secara efisien dan produktif untuk mencapai
tujuan organisasi yang direncanaka.

B. Saran
Dengan adanya pemerataan kepemimpinan, seorang pemimpin
sebaiknya dapat mengembangkan bawahan yang memimiliki daya inovasi
dan jiwa entrepreneurship.

8
9
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Michael. Handbook of Human Resource Management Practice 11th
Edition. London: Kogan Page, 2009.

Kamaruddin, R, and A Anwar. “Model Pengembangan Entrepreneur Leadhership


(Studi Kasus Pada Siswa Balai Latihan Kerja Kabupaten Takalar).” Jurnal
Administrasi Negara 26, no. 2 (2020): 138–160.

Kartono, Kartini. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2006.

Kautsar, A, T. M Kusumaningrum, and A Chusnaini. “Peran Kepemimpinan


Wirausaha Dan Orientasi Wirausaha Terhadap Kinerja Keuangan IKM
Makanan Di Kota Kediri.” BISEI: Jurnal Bisnis Dan Ekonomi Islam 5, no.
01 (2020): 47–53.

Lestari, Agus. “Kontribusi Jiwa Kepemimpinan, Kreativitas, Dan Prestasi Belajar


Terhadap Minat Technopreneurship Siswa SMKN 3 Yogyakarta.”
Universitas Negeri Yogyakarta, 2012.

Peramesti, N. P. D. Y, and D Kusmana. “Kepemimpinan Ideal Pada Era Generasi


Milenial.” TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan (2018): 73–
84.

Robbins, Stephen P, Judge, and Timothy A. Organizational Behavior 15th Ed.


New Jersey: Prentice Hall, 2013.

Safuan, S. “Studi Literatur Kepemimpinan Wirausaha Dalam Menghadapi


Tantangan Global.” Jurnal Manajemen Industri dan Logistik (JMIL) 1, no. 2
(2017).

Sujatna, S. “Inovasi Pengembangan Manjemen Kinerja Perpustakaan.” MADIKA:


Media Informasi dan Komunikasi Diklat Kepustakawanan 5, no. 2 (2019):
13–21.

Wilkins, David, and Greg Carolin. Leadership Pure & Simple, How
Transformative Leaders Create Winning Organizations. USA: Mc GrawHill,

10
2013.

11

Anda mungkin juga menyukai