Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Disusun oleh :

Nama : JIEVANNY RAHEL TAWAS


Kelas : XII MIPA 2
NISN : 0056601297

SMA YPPK TARUNA DHARMA


TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “ Kebersihan Lingkungan Sekolah “ ini. Dengan karya tulis ini, kita dapat
belajar dan dapat memahami cara hidup sehat dan aktif dalam kegiatan di sekolah.
Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting dalam
menyampaikan karya tulis ini. Diantaranya adalah : untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, agar dapat menjaga kebersihan di ruangan kelas. Tujuan ini
pastinya agar siswa – siswi dapat mengikuti dan menerima pelajaran yang diberikan
oleh Bapak / Ibu guru di SMA YPPK Taruna Dharma ini dengan aktif dan semangat.
Sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak / Ibu guru dapat diterima dan dicerna otak.
Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan lingkungan kita di
SMA YPPK Taruna Dharma. Karena bila lingkungan bersih, maka setiap siswa akan
dapat menghirup oksigen yang bersih dan ramah lingkungan. Sehingga otak manusia
dapat berfungsi di saat pekarangan kelas dan sekolah bersih tanpa ada sampah atau
sejenisnya.

Jayapura, 22 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang....................................................................................................1

B. Permasalahan / rumusan masalah ......................................................................1

C. Tujuan penulisan makalah .................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Teori Belajar........................................................................................................3

BAB III PENUTUP

A. SARAN..............................................................................................................7

B. KESIMPULAN..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di
sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti
hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya?
Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek
kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di
tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Bukan
hanya itu saja masi ada siswa yang suka mencoret-coret dinding dan fasilitas sekolah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan
sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat
mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.

B. Tujuan Pembahasan
Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam menciptakan
lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada
disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat
menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah
udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya
dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika lingkungan sehat dan bersih,
otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada. Karena otak
memiliki berjuta – juta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat
bekerja dengan maksimal.

Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan


menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang sukses pasti berasal
dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada pembelajaran
yang ia terima.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam karya tulis
ini, diantaranya adalah :
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari.
Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila
lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata
sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat –
sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh
besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti
menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut.
Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus
menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih
dahulu bagi para siswa / siswi di SMA YPPK Taruna Dharma.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya.
Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai
macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMA YPPK
Taruna Dharma. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan
karakteristik seorang siswa di SMA YPPK Taruna Dharma.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak
manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah
yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan
lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat
mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila
dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak

2
terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon – pohonan juga dapat mengurangi
polusi dan sinar matahari secara langsung.

Teori-teori Belajar
Menurut Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar bersumber dari teori atau aliran
– aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi yaitu :
teori disiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt - field.
1. Teori disiplin mental
Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan kemampuan, atau potensi-
potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari kekuatan-kekuatan kemampuan dan
potensi-potensi tersebut. Bagaimana proses pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut
tiap aliran atau teori mengemukakan pandangan yang berbeda.

2. Teori behaviorisme
Rumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat menekankan perilaku atau tingkah
laku yang dapat diamati. Teori- teori dalam rumpun ini bersifat molekular, karena
memandang kehidupan individu terdiri atas unsur- unsur seperti halnya molekul-
molekul.

3. Teori cognitif- gestalt- field


Rumpun ketiga adalah kognitif-gestalt–field. Kalau rumpun behaviorisme bersifat
molekular (menekankan unsur- unsur), maka rumpun ini bersifat molar atau bersifat
keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif, dikembangkan oleh para ahli psikologi
kognitif, teori ini berbeda dengan behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan
manusia adalah mengetahui (knowing) dan bukan respons.

Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui terlebih dahulu bagaimana
prinsip pengelolaan sistem, dimana terdapat perbedaan pendekatan paradigma top-down
dan paradigma bottom-up dalam berbagai lapisan. Diantaranya pada sistem pendidikan
pendekatan paradigma top-down berupa menentukan ketentuan untuk membudayakan
peserta didik sedangkan paradigma bottom-up menjamin aturan pokok dan tersedianya
sumber daya.

3
Pada sistem pengelolaan menurut paradigma top-down harus mampu menunjukkan
petunjuk operasional sedangkan paradigma bottom-up hanya menyediakan informasi
yang ada dan mengatur sumber daya yang diperlukan tanpa perlu menunjukan petunjuk
operasionalnya. Pada paradigma top-down sistem belajar pembelajaran harus mampu
melaksanakan petunjuk dan mengawasi agar segala sesuatunya sesuai dengan petunjuk
yang ada. Namun menurut paradigma bottom-up sistem belajar pembelajaran harus bisa
merancang terlebih dahulu pedoman yang akan dilaksanakan dan mengelola sumber
belajar agar dapat menarik minat siswa sehingga pengalaman belajar siswa yaitu
mampu memecahkan masalah belajar. Berbeda dengan paradigma top-down dimana
pengalaman belajar siswa hanya merespon pelajaran.

Setelah memahami mengenai paradigma top-down dan bottom-up maka seorang guru
dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/ pengajaran. Pengetahuan tersebut
menurut Oemar Hamalik (1985: 16), dalam Asnawir & Usman (2002: 18):
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,
2. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar,
4. Hubungan antara metode mengajar dengan metode pendidikan,
5. Nilai dan manfaat media pendidikan,
6. Memilih dan menggunakan media pendidikan,
7. Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan,
8. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang
diajarkan,
9 Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan. Karena itu media
pendidikan
sangat penting sekali untuk menungjang pencapaian tujuan dari pendidikian itu
sendiri.

Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat
interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan
menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu
memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi
perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.Oemar Hamalik (2004 :

4
194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam
terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195)
Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar
sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila
diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa
alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah
laku tertentu dari objek atau pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar
sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah
dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di
lingkungan mereka. Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga
menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat
dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109):
1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;
2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kedalam kelas;
3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium),
serangga
(insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai
sumber pelajaran.

Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna disebabkan


para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara
alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat dipertanggung
jawabkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan
dalam proses belajar mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002: 208):
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas
berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami,

5
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
kebenarannya lebih akurat,
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau
mendemonstrasikan, menguji fakta,
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa
beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan,
dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan
yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing
dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.
Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa syarat
tertentu diantaranya :
1. Harus sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran,
2. Dapat menarik perhatian siswa,
3. Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,
4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan,
5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan
6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.

Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan


mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian seorang guru terhadap
perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil
belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah ditetapkan,
oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Bentuk laporan hasil penilaian proses dan hasil belajar meliputi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor Haryati (2007 :115)

Menurut Sudjana (2002 : 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang
atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar-mengajar
keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping
diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki siswa.

6
Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses
belajar-mengajar.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan
merangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Hal ini sangat baik dan cocok
dilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena pemahaman para siswa tentang biologi
adalah ilmu hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari
pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas
sedangkan dalam ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini karena,
biologi didalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata pelajaran sains dimana
siswanya dituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan daya
nalar untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.

B. SARAN
Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu
dilakukan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam
langkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan
lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Roy-syaffer.blogspot.com
Roysyaffer96.blogspot.comp
Syafferroysyaffer.blogspot.com
http://kebersihan-lingkungansekolah.blogspot.com/
http://gufallo.blogspot.com/
http://nedutas8fselalubersih.blogspot.com/
http://arumsekartaji.blogspot.com/2011/11/pakar-kebersihan-lingkungan-telah-
tiada.html

Anda mungkin juga menyukai