PERILAKU
KONSUMEN
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DADANG SAEPUDIN, SE
DEFINISI Perilaku konsumen adalah suatu kegiatan yang berkaitan erat
Konsumen adalah setiap orang pemakai dengan proses pembelian suatu barang atau jasa. Perilaku
barang atau jasa, baik yang bagi konsumen merupakan hal-hal mendasari pengambilan keputusan
kepentingan sendiri, keluarga, maupun konsumen dalam pembelian suatu produk.
pihak lain dengan maksud tidak untuk
diperdagangkan.
Pembeli apatis adalah tipe pembeli Pembeli aktualisasi diri adalah Pembeli analistis adalah tipe Pembell penghubung adalah tipe
yang tidak akan pernah membeli pembeli yang mengetahui pembeli yang sangat detail dan pembeli yang sangat peduli terhadap
apa pun. Pembeli tipe ini tidak dengan jelas apa yang ia penuh pertimbangan serta apa yang akan dipikirkan atau
peduli terhadap suatu produk, inginkan, fitur dan manfaat apa cenderung agak cerewet. Perlu dirasakan orang lain. Pembeli tipe ini
sebagus apapun produk tersebut yang ia akan dapatkan, serta kesabaran menghadapi tipe sangat peduli terhadap respons orang
dan seberapa murah pun harganya. jumlah uang yang bersedia, dia pembell ini karena ia akan lain atas pilihannya. Pembeli tipe ini
Pembeli apatis memiliki keluarkan untuk membeli banyak bertanya untuk akan selalu berusaha membicarakan
kecenderungan sinis dan negatif barang yang dinginkan Pembell mengumpulkan data dan dulu dengan keluarga, teman, atau
terhadap suatu barang, serta tidak tipe ini akan langsung membeli informasi yang lengkap sebagai relasinya sebelum mengambil
tertarik dengan persawaran. barang yang dinginkan tanpa sarana pengambilan keputusan keputusan pembelian.
banyak pertanyaan
Pembeli yang senang bersosialisasi Pembeli penyetir adalah tipe pembeli Pembeli yang melakukan Adalah Tipe pembeli yang
tipe pembeliyang sangat ramah, yang sangat terbuka, tergesa-gesa, tidak pembeliana tanpa suka bertukar informasi
menyenangkan, suka berkomunikasi, dan
sabar, dan ingin langsung pada inti direncanakan. Kegiatan dengan penjualnya atau
berhubungan baik dengan penjual. pembelian yang dilakukan memberi saran akan produk
Pembeli tipe ini memiliki kecenderungan pembicaraan. Pembeli tipe ini selalu
merasa sibuk dan tidak suka berbasa- oleh konsumen timbul begitu yang sering digunakan atau
untuk langsung membeli suatu barang
bau Mereka akan langsung mencari tahu saja saat melihat barang atau dibutuhkan
yang menarik perhatian mereka tanpa
terlebih dahulu memperhatikan hal-hal mengenai suatu produk atau jasa jasa yang menarik
detail Jika mereka tidak ingin membeli, tertentu dan berapa jumlah uang yang perhatiannya
mereka akan menolak secara halus
harus mereka keluarkan untuk membeli
bahkan membantu mencarikan pembeli
lain produk tersebut
5. Prinsip Dasar Perilaku Konsumen
DISTRIBUSI ANTARA SUATU PRODUK
DENGAN PRODUK LAINNYA
KONSISTENSI KONSUMEN DALAM
MEMPERKIRAKAN MANFAAT YANG
TEPAT
E
PENDAPATAN TERBATAS
DAN KELANGKAAN D
C
KONSUMEN PATUH PADA HUKUM
B BERKURANGNYA TAMBAHAN
KEPUASAN YANG BERLAKU
A
1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengertian dari keputusan keterlibatan tinggi adalahkonsumen
terlibat secara aktif di dalam proses pengambilan keputusan
pembelian suatu produk, mulai dari proses awal sampai dengan
Contohnya, seorang konsumen yang
proses akhir. Pada umumnya, keputusan jenis ini diambil oleh
membeli perhiasan di toko perhiasan akan konsumen dalam melakukan pembelian produk yang berisiko
terlibat secara aktif mencari informasi toko tinggi. Sebab, kesalahan dalam mengambil keputusan atau
yang menjual perhiasan, ikut memilih dan
membandingkan, serta mencoba produk dalam membeli produk akan menimbulkan kerugian yang besar.
perhiasan yang satu dan yang lainnya.
PERSPEKTIF A.PEMBELIAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENCARI KERAGAMAN
Pembelian ini mengacu pada kecenderungan konsumen yang secara
PERILAKU spontan membeli merek produk baru meskipun mereka mengungkapkan
kepuasan mereka terhadap merek yang lama. Hal ini dapat terjadi karena
konsumen mencoba mengurangi kejenuhan dengan mencoba merek baru
KONSUMEN Pembelian berdasarkan mencari keragaman diklasifikasikan sebagai
pengalaman karena pembelian tersebut dilakukan untuk memengaruhi
2. PERSFEKTIF PENGALAMAN
perasaan, yaitu apabila konsumen merasa jenuh, konsumen akan merasa
tidak optimal ataupun bosan. Dengan membeli merek baru konsumen
Perspektif pengalaman (experiential mencoba untuk membuat diri mereka menjadi lebih baik
perspective) atas pembelian
konsumen menyatakan bahwa untuk
beberapa hal konsumen tidak B. PEMBELIAN YANG DILAKUKAN SECARA IMPULSIF
melakukan pembelian sesuai dengan Pembelian impulsif (impulsive buying didefinisikan sebagai tindakan
proses pengambilan keputusan yang membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai hasil dari
rasional. Dalam hal ini, konsumen suatu pertimbangan atau niat membel yang terbentuk sebelum
memasuki toko. Dalam definisi yang lain, pembelian impulsif adalah
membeli produk atau jasa tertentu
suatu desakan hati yang tiba tiba dengan penuh kekuatan dan tidak
semata-mata untuk memperoleh direncanakan untuk membeli sesuatu secara langsung tanga banyak
kesenangan dan menciptakan memperhatikan akibatnya Pembelian impulsif merupakan kategori dari
fantasi atau perasaan emosi pembelian tak direncanakan Contoh membeli permen atau cokelat di
meja kasir (yang tidak direncanakan sebelumnya
a. Konsep diri aktual (actual self-concept)
Konsep diri aktual adalah konsep diri sesungguhnya menurut pemikiran dan
PERSPEKTIF penilaian individu. Contohnya, seorang gadis remaja yang menilai dirinya
adalah gadis remaja yang tidak menarik dan kurang pergaulan, atau seorang
PERILAKU remaja yang merasa diri sangat gaul sehingga memengaruhinya saat memilih
produk
1) ADVENTURE SHOPPING
berbelanja merupakan suatu pengalaman yang membuat konsumen merasa seperti memiliki dunianya sendiri.
2) SOCIAL SHOPPING
konsumen beranggapan bahwa kenikmatan dalam berbelanja akan tercipta ketika mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan keluarga
atau teman. Aktivitas belanja merupakan suatu kegiatan sosialiasi, baik antara konsumen yang satu dan konsumen lainnya atau antara
konsumen dan pegawai yang bekerja di factory outlet tersebut.
3 GRATIFICATION SHOPPING
Kegiatan berbelanja merupakan salah satu alternatif untuk menghilangkan stress, menenangkan suasana hati yang buruk atauu sebagai sarana
untuk melupakan masalah wang sedang dihadapi
4. IDEA SHOPPING
Terdapat beberapa alasan yang melandasi konsumen melakukan kegiatan berbelanja yaitu untuk mengikuti tren model fashion terbaru, melihat
produk serta inovasi bara, atau tertarik dengan iklan yang ditawarkan di media massa
3 ROLE SHOPPING
Konsumen memesisikan dirinya sebagai perantara bagi orang lain. Artinya, konsumen lebih suka berbelanja untuk orang lain daripada untuk
dirinya seede Konsumen merasa bahwa berbelanja untuk orang lain adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dibandingkan berbelanja untuk
dirinya sendiri
6 VALUE SHOPPING
Konsumen menganggap bahwa berbelanja merupakan suatu permainan Artinya, konsumen akan merasa senang atau gembira ketika menawar
harga atau pada saat konsumen mencari tempat perbelanjaan yang menawarkan diskon, obralan, ataupun tempat perbelanjaan dengan harga
yang murah
3. PEMBELIAN TAK TERENCANA
Perlaku pembelian yang tidak direncanakan (unplanned bung merupakan perilaku
pembelian yang dilakukan berbeda dan apa yang telah direncanakan sebelum masuk
ke dalam toko Pembelian tidak terencana adalah suatu tindakan pembelian yang
dibuat tanpa perencanaan sebelumnya. Pembelian tidak cara dapat terjadi ketika
seseorang teringat akan kebutuhan untuk membeli sesuatu ketika melihat barang
tersebut di dalam toko Dengan kata lain, pembelian tidak terencana timbul karena
stimulasi yang sama sekali tidak direncanakan ketika konsumen berada di dalam toko
A. FAKTOR BUDAYA
B. FAKTOR SOSIAL
1. KELOMPOK ACUAN
2. KELUARGA
3. PERAN DAN STATUS
2. FAKTOR PRIBADI
A. UMUR DAN SIKLUS HIDUP KELUARGA
B. PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN EKONOMI
C. GAYA HIDUP
D. KEPRIBADIAN
D. FAKTOR PENENTU
PERILAKU KONSUMEN
3. FAKTOR PSIKOLOGIS
Motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang menekan
untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan ada yang
bersifat biogenik, yaitu Timbul dan suatu keadaan
fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa
tidak nyaman. Sementara itu, kebutuhan lain bersifat
psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dan keadaan
psikologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, harga
diri, atau kebutuhan untuk diterima
Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang dapat
diukur dengan satuan uang atau utilitas Nilai guna tersebut memiliki
tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya. Pendekatan ini
memiliki asumsi bahwa suatu produk yang memiliki kegunaan lebih bagi
konsumen itulah produk yang paling diminati Oleh sebab itu, pendekatan
ini sering disebut sebagai pendekatan dengan penilaian yang subjektif
Dalam pendekatan kardinal terdapat beberapa asumsi, antara lain sebagai berikut
1) Nilai guna diukur dengan parameter satuan harga.
2) Konsumen bersifat rasional, artinya konsumen akan memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai
dengan batas kemampuan.
3) Konsumen akan mengalami penurunan utilitas ketika terus menerus melakukan konsumsi
terhadap produk tersebut (diminishing marginal utility)
4) Konsumen memiliki jumlah pendapatan yang tetap
5) Nilai guna dari uang tetap atau konstan.
6) Total utility dapat bersifat melengkapi (additive) atau berdiri sendiri (independent)
7) Produk yang dikonsumsi secara normal dalam periode konsumsi yang berdekatan
E. PENDEKATAN MENGENAL PERILAKU KONSUMEN
Sama halnya dengan pendekatan kardinal, pendekatan ordinal juga memiliki beberapa
asumsi penting di dalamnya,yaitu sebagai berikut:
1) Konsumen yang bersifat rasional
2) Konsumen memiliki skala priontas dalam menyusun produk yang akan dikonsumsi,
mulai dan yang memiliki daya guna keol hingga yang memiliki daya guna tinggi
3) Konsumen memiliki sejumlah uang
4) Konsumen selalu berupaya untuk mendapatkan kepuasan maksimal
5) Konsumen selalu konsisten
6) Hukum yang berlaku adalah hukum transitif
F. KEPUTUSAN PEMBELIAN
1. PROSES KEPUTUSAN PEMBELLAN
Keputusan pembelian tidak hanya didasari oleh berbagai faktor yang mempengaruhi pembeli, tetapi juga
didasari oleh peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli