AKTIVITAS SENAM
INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : SUKMAWATI, S.Pd
Satuan Pendidikan : UPT SMKN 1 PAREPARE
Mata Pelajaran : PJOK
Kelas / Fase : X (Sepuluh) - E
Pokok Bahasan : Aktivitas Senam (Senam Lantai dan senam Alat)
Sub Pokok Bahasan : Baling-Baling, Guling depan-Kop kip, Lompat, Guling
Depan
Prediksi Alokasi Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 9 JP )
Tahun Penyusunan : 2024
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam unit pembelajaran ini guru mengarahkan agar siswa menguasai berbagai materi yang
diajarkan untuk mengembangkan:
1. Berbagai gerak dasar dan teknik dasar senam lantai dan senam alat sebagai bagian dari
aspek penguasaan keterampilan motorik. Adapun materi yang dipelajari siswa meliputi
keterampilan balingbaling dan variasi, kombinasi guling depan dan kop kip, dan lompat
guling depan pada kuda-kuda lompat.
2. Berbagai konsep teoritis dari keterampilan senam, konsep Pola Gerak Dominan dan
mekanika gerak yang mendasarinya, serta konsep pengembangan keterampilan berbasis
perluasan penerapannya.
3. Berbagai konsep dasar pengembangan kebugaran untuk meraih kesehatan, yang
didasari oleh prinsip-prinsip pengembangan kapasitas fisik seperti prinsip FITT
(frequency, intensity, time, type) melalui keterampilan senam. Dalam elemen ini pun,
siswa diarahkan untuk menyadari bakat dan kelebihan serta kekurangannya, dan siswa
mampu menghubungkan kelebihan dan kekurangan tersebut dalam manfaatnya secara
fisik dan kesehatan.
4. Karakter positif yang meliputi tanggung jawab pribadi, jujur, disiplin, patuh dan taat pada
aturan, menghormati diri sendiri dan orang lain serta pengembangan tanggung jawab
sosial seperti toleransi, peduli, empati, respek, gotong-royong, dan lain-lain. Secara
khusus, siswa diarahkan untuk mengembangkan dimensi kemandirian dari Profil Pelajar
Pancasila, pada elemen kolaborasi dan sub elemen kerjasama, yaitu kompetensi
“membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai
dengan target yang sudah ditentukan.
5. Internasilasi nilai-nilai pribadi dan sosial dari elemen gerak sehingga siswa menyenangi
aktivitas jasmani, terbiasa dan bersikap positif terhadap tantangan gerak dan beban fisik,
membangun keriangan dan ketekunan serta tidak mudah menyerah dan menikmati
secara emosional proses interaksi secara sosial.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Kemampuan siswa memahami dan memprediksi konsekuensi emosi dan pengekspresiannya
yang pantas di hadapan yang lain merupakan langkah mengelola emosi dalam pelaksanaan
belajar. Berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang sama dapat membantu siswa
mengembangkan kesehatan mental yang baik, memperkuat kesiapan dan kemampuan belajar
siswa. Tidak kalah pentingnya, interaksi sosial yang positif mendukung terciptanya lingkungan
belajar yang kondusif yang pada akhirnya mendukung peningkatan hasil belajar siswa.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Hari ini Bapak akan meminta kalian semua belajar Senam. Apakah kalian pernah belajar
senam ketika di SMP, dulu?
2. Yang sudah pernah belajar, apakah kalian masih ingat, gerakan apa saja yang pernah
kalian pelajari?
3. Dapatkah kalian mengidentifikasi, jika dilihat dari jenis gerakannya, gerakan-gerakan yang
ada dalam senam itu dapat dikelom- pokkan dalam pola gerakan apa saja? Lalu
pertanyaan dapat diarahkan pada aspek yang sifatnya khusus, misalnya:
4. Apakah kalian pernah mempraktikkan gerakan baling-baling dan Kop kip? Apakah kalian
pernah mecoba lompatan kangkang dan jongkok pada kuda lompat? Apa saja teknik
dasar yang harus kalian pelajari dalam nomor-nomor tersebut? Apakah menurut kalian
fungsi dari masing-masing teknik dasar tersebut? Coba siapa yang dapat menjelaskan,
mengapa kita perlu menguasai teknik dasar dan pola gerak dominannya terlebih dahulu
agar dapat melakukan nomor-nomor tersebut?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain
sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas keterampilan gerak
senam.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).
2) Matras senam lantai atau sejenisnya.
3) Peluit dan stopwatch.
4) Lembar kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
BALING-BALING (CARTWHEEL)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Guru menunjukkan kesediaan mendengarkan pandangan peserta didik tentang dinamika
kelas.
Guru bersikap adaptif sehingga bersedia mengubah kesepakatan kelas bila diperlukan.
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
Gerakan awal
(2) Dari posisi berjongkok dengan kedua tangan menyentuh lantai, angkatlah kedua
kaki sehingga kedua kaki berada di udara dengan lutut bengkok, dan tubuh
berubah arah menghadapnya.
Gerakan lanjutan
(3) Dari posisi berdiri menghadap tembok, lakukan handstand untuk bersandar ke
tembok. Penekanannya adalah agar siswa mengalami peristiwa kedua lengannya
bertumpu di lantai dengan menahan/menumpu berat tubuhnya sendiri.
Gerakan handstand
(b) Kegiatan orientasi khusus ke gerakan baling-baling:
Melewati bangku dengan berbagai sikap kaki.
Melewati tali
Baling-baling ke tempat rendah
Gerakan Baling-baling
Baling-baling dalam lingkaran
Kaki berdiri di atas garis lingkaran menghadap ke dalam. Ketika sampai ke posisi akhir,
kaki masih di atas garis dan badan tetap menghadap ke dalam lingkaran. Jika baling-baling
dalam lingkaran ini dikuasai, lingkarannya secara bertahap diperbesar, hingga akhirnya
baling-baling bisa dilakukan dalam garis lurus.
Gerakan dalam lingkaran
(c) Menghaluskan Teknik Baling-Baling
1) Mengembangkan jarak jangkauan lengan
Jarak antara kaki depan dengan penempatan tangan pertama ditingkatkan dengan
menempatkan rintangan. Jarak jangkauan yang jauh lebih disarankan.
2) Baling-baling ke bawah dari tempat yang lebih tinggi
Kegiatan ini mendorong atau memaksa jangkauan yang panjang. Tanda di lantai dengan
kapur dapat digunakan untuk memberikan umpan balik pada siswa.
PERTEMUAN KE-2
GULING DEPAN KOP-KIP
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Guru menunjukkan kesediaan mendengarkan pandangan peserta didik tentang dinamika
kelas.
Guru bersikap adaptif sehingga bersedia mengubah kesepakatan kelas bila diperlukan.
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
Mekanika Tolakan
Untuk bisa memindahkan titik berat tubuh secara cepat, suatu daya harus dikerahkan pada
tubuh. Daya tersebut dapat merupakan hasil dari usaha internal seperti kontraksi otot atau
bisa juga berasal dari dorongan luar (external) seperti dari papan tolak, palang, atau
kekenyalan lantai. Semua daya itu harus:
(a) cukup besaran atau luasnya;
(b) dalam arah yang diinginkan; dan
(c) disalurkan ke tubuh yang keras dan kaku.
2) PGD Pendaratan, dilakukan berulang-ulang, dari alat dan ketinggian yang berbeda.
(a) Pendaratan Kedua Kaki
Pendaratan punggung
Mekanika Pendaratan
Terdapat dua prinsip mekanik yang menentukan semua bentuk pendaratan yang harus
difahami oleh setiap pelatih/ guru dan para peserta, yaitu:
1. Momentum dari setiap pendaratan harus diserap dalam periode waktu selama mungkin
2. Momentum setiap pendaratan harus diserap dengan menggunakan sebesar mungkin
bagian tubuh ( permukaannya )yang terlibat.
(b) Pembelajaran Lenting Tengkuk dan Lenting Kepala (Neck/Head Spring)
Bantuan lenting
(c) Pembelajaran Rangkaian Gerakan
Berguling ke depan dilanjutkan Lenting Tengkuk/Kepala. Latihan ini dilakukan setelah
keterampilan lenting tengkuk/ kepala sudah dikuasai dengan baik. Pada prakteknya,
perangkaian gerakan berguling dengan lenting tengkuk/kepala akan memberikan momentum
yang lebih besar, sehingga untuk orang tertentu akan lebi menyempurnakan gerakan
lentingnya.
Pelaksanaannya adalah, lakukan roll depan dengan cepat. Ketika posisi akhir roll tercapai,
lanjutkan gerakan ke depan dengan memberikan loncatan agak ke depan. Saat tangan dan
kepala menumpu, segera lecutkan kaki dan mendarat dengan kedua kaki.
PERTEMUAN KE-3
LOMPAT GULING DEPAN (KUDA LOMPAT)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Guru menunjukkan kesediaan mendengarkan pandangan peserta didik tentang dinamika
kelas.
Guru bersikap adaptif sehingga bersedia mengubah kesepakatan kelas bila diperlukan.
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
Kegiatan Inti (60 Menit)
1. Latihan Awalan Tolakan Dua Kaki (hurdling)
Bagian yang cukup sulit dilakukan oleh pemula adalah melakukan teknik tolakan dengan
kedua kaki. Gerakan tersebut pada dasarnya memerlukan koordinasi gerak yang tinggi,
sehingga banyak menyulitkan para pelompat pemula. Oleh karena itu, perlu kiranya gerakan
ini dilatih secara khusus agar memberikan hasil yang baik pada lompatan secara keseluruhan.
Pelaksanaan latihan awal tolakan ini akan dilakukan secara bertahap dan karena itu alat yang
diperlukan pun akan berada pada setiap tahapnya:
a. Tahap pertama
Yang diperlukan adalah sebuah bola. Pelompat berdiri kira-kira tiga langkah di belakang bola
yang diletakkan di lantai. Jika tidak kidal, majulah sebanyak tiga langkah, dimulai dengan kaki
kiri. Ketika kaki kiri melangkah lagi pada langkah ketiga, cobalah menolak dengan kaki ini
untuk melompati bola yang tersimpan di depan pelompat. Mendaratlah dengan dua kaki.
Jika latihan gerakan ini sudah bisa dilakukan dengan lancar, tambahkan pada latihan di atas
saat menolakkan dua kaki dan melayang tinggi dengan badan ditegangkan, kedua lengan
diangkat lurus, dan mendarat kembali dengan dua kaki.
2. Asesmen Pengetahuan
Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Asesmen
Tes Tulis Pilihan 1. Menggelundung ke belakang, posisi Jawaban benar
ganda badan tetap harus membulat yaitu kaki mendapatkan skor 1
dengan 4 dilipat, lutut tetap melekat di dada, dan salah 0.
opsi kepala ditundukkan sampai dagu
menempel di dada dinamakan . . . .
A. guling lenting
B. meroda
C. guling ke depan
D. guling ke belakang
E. kayang
Kunci: D. guling ke belakang.
Uraian 1. Jelaskan cara melakukan gerak Mendapatkan skor;
tertutup dominan guling ke depan senam. 4, jika seluruh
urutan dituliskan
Kunci: dengan benar
dan isi benar.
1) Sikap permulaan berjongkok
menghadap arah gerakan. 3, jika urutan
dituliskan salah
2) Kedua telapak tangan diletakkan di
tetapi isi benar.
atas matras.
2, jika sebagian
3) Angkat pinggul ke atas hingga
urutan dituliskan
kedua kaki lurus.
dengan benar
4) Masukkan kepala di antara kedua dan sebagian isi
lengan hingga pundak menempel benar.
matras.
1, jika urutan
5) Gulingkan badan ke depan hingga dituliskan salah
bagian badan mulai dari tengkuk, dan sebagian
punggung, pinggang dan panggul besar isi salah.
bagian belakang menyentuh matras.
3. Asesmen Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas keterampilan gerak rangkaian gerakan guling ke depan dan
guling belakang senam lantai senam. Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (asesmen proses) dan ketepatan
melakukan gerakan (asesmen produk).
2) Petunjuk Asesmen
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik
menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3) Rubrik Asesmen Keterampilan Gerak
Contoh lembar asesmen proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik
satu lembar asesmen).
Nama : ...........................................................
Kelas : ...........................................................
Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir
4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Sikap gerakan awal
Skor Baik jika:
(a) sikap berdiri tegak. (b)
kedua lengan lurus.
(c) tumpukan kedua tangan di lantai selebar bahu.
Skor Sedang jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor Kurang jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
(2) Sikap gerakan pelaksanaan
Skor Baik jika:
(a) dari sikap jongkok masukkan kepala diantara dua tangan.
(b) dorong bahu hingga menyentuh lantai.
(c) dilanjutkan dengan berguling ke depan.
(d) pada saat kaki berada di atas, kedua tangan memeluk lutut. Skor
Sedang jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor Kurang jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
(3) Sikap posisi badan
Skor Baik jika:
(a) badan condong ke depan.
(b) posisi kedua tangan berada di depan.
(c) berjongkok menghadap ke depan.
Skor Sedang jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor Kurang jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
5) Baling-baling berturut-turut
6) Baling-baling tanpa tangan (Aerial)
Gerakan Aerial
7) Bantuan
Pemberi bantuan harus selalu berdiri di belakang samping pesenam, dan membantu dengan
memegang panggulnya.
8) Peralatan yang dibutuhkan
Untuk menjamin agar pembelajaran baling-baling dapat berlangsung dengan aman,
perlengkapan yang memadai amat diperlukan. Adapun alat-alat tersebut meliputi:
a. Matras tumbling
b. Matras pendaratan (tebal 20 cm, panjang 2 m dan lebar 1,5 m).
c. Bangku-bangku swedia
d. Tali atau tambang
e. Bola medicine
f. Kapur tulis atau pita lekat
Remedial:
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan
intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui
level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan
setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan
tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Tanggal : .................................................................
Lingkup/Materi Pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : E/X
1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.
Lampiran 3
GLOSARIUM
Guling ke depan adalah gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Jadi
dalam gerakan guling depan gerakan tubuh harus dibulatkan.
Guling ke belakang adalah menggelundung kebelakang, posisi badan tetap harus
membulat yaitu: kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu
melekat di dada.
Guling lenting adalah suatu gerakan lenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh
lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling kebelakang atau
setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun
sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.
Seimbang adalah suatu sikap yang menuntut daya keseimbangan yang besar apakah sikap
tersebut dilakukan dalam bentuk berdiri atau duduk/berjongkok.
Sikap kapan terbang: mengangkat salah satu kaki sambil mencondongkan badan ke depan
diikuti tangan lurus ke samping sebagai penyeinbang.
Sikap lilin: merupakan salah satu bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar
dengan posisi bada lurus dan kedua kaki rapat dan lurus ke atas dengan bertumpu pada
pundak (seperti lilin pada posisi berdiri).
Sikap melayang: merupakan salah satu bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar
dengan posisi badan dan kaki lurus ke belakang sedangkan kedua lengan terentang ke
samping dan tumpuan menggunakan salah satu kaki.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Griin, Linda L., Mitchell, Stephen A., Oslin, Judith L. (1997). Teaching Sport Concepts and Skill. A
Tactical Games Approach. Human Kinetics. Champaign, Illinois.
Depdiknas (2003) Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta
Danny, Khosasi.2008. Fundamental Basket Ball, Firt Step To Win. Semarang
Proyek Pembinaan Pemassalan dan Pembibitan Olahraga. Tuntunan Mengajar Atletik. 1979.
Editor M. Soebroto. Depdikbud RI.