Bacaan ALKITAB : 2 SAMUEL 24 : 10-17 SABTU, 24 FEBRUARI 2024
AYAT RENUNGAN : 2 SAMUEL 24: 10
Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah ia kepada Tuhan: “Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh. MEMERANGI KESOMBONGAN Oleh : Ester Kristina Purba, S.Th Seorang Ratu Bernama Sunandha Kumariratana merupakan putri bangsawan yang terkenal di Thailand. Suatu hari, Ratu Sunandha Kumariratana pergi menyeberangi sungai dengan kapal dan dikawal oleh penjaganya. Namun dalam perjalanan kapal yang dinaiki ratu terbalik, dan dia pun jatuh ke Sungai, tetapi tak satu pun pengawal yang menolongnya. Karena ratu sudah membuat aturan, bahwa tidak ada yang boleh menyentuh ratu dan apabila dilanggar hukumannya adalah hukum mati. Alhasil mereka hanya bisa menonton peristiwa itu dan Sang ratupun kehilangan nyawanya. Demikianlah akibat kesombongan sang ratu menghasilkan malapetaka bagi dirinya. Nats renungan kita hari ini menceritakan, bagaimana Daud menyombongkan kekuatan militer dan ia mulai berahli bergantung pada dirinya sendiri bukan kepada Tuhan sang penguasa dan pencipta. Daud menghitung jumlah pasukan agar dapat membanggakan militernya, dalam hati Daud sudah ada kesombongan karena kemenangan Israel melawan musuh mereka, terutama Filistin. Namun, tersadarlah ia setelah hasil penghitungan bangsa Israel bahwa ia telah melakukan dosa besar (ay.10). Hati yang berdebar-debar mencerminkan adanya kesadaran dalam diri Raja Daud bahwa sensus yang ia lakukan hanyalah upaya untuk menunjukkan kehebatannya sebagai raja dalam pandangan bangsa-bangsa di sekitar Israel. Daud jatuh dalam dosa kesombongan, yang mengklaim seolah kejayaannya diperoleh karena hasil karyanya sendiri. Ia melihat bagaimana bangsa Israel telah berjaya di bawah kepemimpinannya, yang memang sangat mengagumkan. Maka penghitungan itu adalah untuk memberi pujian bagi dirinya sendiri, padahal sesungguhnya Tuhanlah yang memberikan kemuliaan dan kejayaan kepada bangsa Israel. Dengan penghitungan itu, Raja Daud seolah lebih bergantung kepada angka-angka daripada menyerahkan masa depan bangsa itu ke dalam tangan Tuhan. Jumlah itu sebetulnya tidak akan bisa mengalahkan tentara Filistin yang sangat banyak. Tetapi Daud dapat mengalahkan tentara Filistin Bukan karena tentaranya hebat, tetapi Tuhanlah yang memberi kemenangan. Itulah yang membuat Daud menyesal dan mengakui kesalahannya kepada Tuhan. Saudaraku, Mari kita belajar untuk merendahkan diri di hadapan Allah dan sesama. Kita sedang berproses dalam hidup untuk semakin bertumbuh dalam sikap tunduk kepada Allah, sambil terus dikoreksi sampai akhir hidup kita. Berbesar hatilah ketika Tuhan menegur. Tuhan menginginkan ketaatan dalam pertumbuhan iman kita. Amin Syalom ! Mari dukung pelayanan Mutiha Hangoluan Melihat ke atas sebagai motivasi, bukan jadi rendah diri. Melihat “Renungan Harian“dengan mengirimkan dukungan anda melalui : ke bawah agar lebih bersyukur bukan untuk sombong diri. REKENING BANK MANDIRI A.n: Majelis Pusat HKI - 107 00 9501695 4 DOA: Penanggungjawab Tuhan Kami bersyukur punya Engkau yang Maha Departemen Koinonia HKI Pengasih, Ajarlah kami untuk merendahkan diri dan tunduk kepada-Mu. Amin EDITOR Pdt. Rona Sri Rezeki Purba, S.Th