Individu, Masyarakat, Dan Institusi Dalam Pendidikan IPS Upload Digilib
Individu, Masyarakat, Dan Institusi Dalam Pendidikan IPS Upload Digilib
Klik Media
INDIVIDU, MASYARAKAT, DAN INSTITUSI
DALAM PENDIDIKAN IPS
ISBN: 978-623-363-380-2
QRCBN: 62-574-2276-497
Cetakan Pertama, Agustus 2022
Editor: Fakhriyatus Shofa Alawiyah
Layout & Desain Grafis: Haryono
Konsep Individu
1. Pengertian Individu
Berdialog tentang orang warga serta intuisi. Terlebih dahulu
yang wajib kita paham merupakan penafsiran orang, warga serta
intuisi. Manusia merupakan orang sosial yang wajib hidup ditengah
area sosial. Manusia tidak bisa jadi hidup tanpa kelompok, malah
kelompok sosial yang menjadikan manusia bisa berkembang serta
tumbuh. Proses diawali semenjak dia dilahirkan hingga dia sanggup
penuhi kebutuhannya sendiri. Manusia dalam persepektif psikologi
terdiri dari 2 bagian, awal: manusia merupakan makhluk individual,
maksudnya: manusia merupakan sesuatu totalitas yang tidak bisa
dibagi-bagi, serta kedua: manusia merupakan makhluk individual
yang tidak cuma dalam makna makhluk totalitas jiwa raga, namun
dalam makna pula kalau masing-masing orang itu merupakan
individu yang khas bagi corak keperibadiannya, tercantum
kecakapan-kecakapannya sendiri.
Tiap orang dalam warga memiliki kedudukan (role) serta
peran (status) yang berbeda. Kedudukan merupakan pola sikap yang
diharapkan dari seorang yang memiliki posisi (status) tertentu.
Sebaliknya peran (status) merupakan posisi seorang dalam kelompok.
Mengingat tiap orang memiliki kepentingan yang bermacam-macam,
hingga tiap orang memiliki kepentingan yang bermacam-macam,
hingga tiap orang bisa berstatus serta berfungsi di kelompok cocok
dengan kepentingan itu. Tiap orang tentu hendak hadapi pembuatan
kepribadian ataupun karakter. Serta perihal itu memerlukan proses
yang sangat panjang serta banyak aspek yang mempengaruhinya
paling utama area keluarga. Perihal ini diakibatkan sebab keluarga
merupakan saudara yang sangat dekat serta kita lebih banyak
mengosongkan waktu dengan keluarga. Tiap keluarga tentu
mempraktikkan sesuatu ketentuan ataupun norma yang mana norma-
norma tersebut tentu hendak pengaruhi dalam perkembangan orang.
Crapo, R. O., Casaburi, R., Coates, A. L., Enright, P. L., MacIntyre, N. R.,
McKay, R. T., Johnson, D., Wanger, J. S., Zeballos, R. J., Bittner, V., &
Mottram, C. (2002). ATS statement: Guidelines for the six-minute
walk test. American Journal of Respiratory and Critical Care
Medicine, 166(1), 111–117.
https://doi.org/10.1164/AJRCCM.166.1.AT1102
Dwiyono, A., Wicaksono, B., Shodiq, M., & Pracaya, B. (2014). PPKn 1 :
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan . Yudhistira.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=870286
Khadar, L. I., Al-Kattani, A. H., & Sebi. (2005). Ketika Barat Memfitnah
Islam . Gema Insani .
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=659370
Rabinow, P., Marcus, G., Faubion, J., & Rees, T. (2008). Designs for an
Anthropology of the Contemporary . Duke University Press.
https://books.google.co.id/books/about/Designs_for_an_Anthr
opology_of_the_Conte.html?id=uLQUe7HdsFEC&redir_esc=y
Septiarti, Hanum, F., Wahyono, S. B., Astuti, S. I., & Efianingrum Ariefa.
(2017). Sosiologi dan Antropologi Pendidikan . UNY Press.