Anda di halaman 1dari 8

Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor

Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar

Identification of Traffic Congestion on the Level of Vehicle Ownership in


Makassar City

Fithrah Faradhiba Shalihah1, Lambang Basri Said2, Ilham Syafei3


1
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Muslim
Indonesia Jl. Urip Sumoharjo No. 225 Makassar, Sulawesi Selatan
Email: l)fithrahfaradhiba@gmail.com;
2,3
Program Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim
Indonesia Jl. Urip Sumoharjo KM 05 Makassar, Sulawesi Selatan
Email: 2)lambangbasri.said@umi.ac.id; 3)Ilham.syafei@umi.ac.id

ABSTRAK
Kemacetan hampir terjadi pada kota-kota besar di Indonesia, Kota Makassar adalah salah
satunya. Banyak masyarakat beranggapan bahwa kemacetan disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya karena kredit kendaraan yang terlalu mudah. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis pengaruh nilai uang muka, daya tarik promosi, ekonomi masyarakat,
sosial masyarakat, budaya masyarakat, dukungan dan regulasi kredit kepemilikan
kendaraan terhadap kemacetan di Kota Makassar. Metode penelitian analisis deskriptif
kualitatif melibatkan 7 variabel antara lain nilai uang muka, promosi penjualan, sosial
masyarakat, ekonomi masyarakat, budaya masyarakat dukungan dan regulasi. Penelitian ini
berlokasi di wilayah kota Makassar. Hasil yang dicapai dari penelitian secara kualitatif ini,
ya community culture itu nilai variabel Uang Muka dengan koefisien sebesar 0,137 atau
13,7%, Promosi Penjualan dengan koefisien sebesar 0,159 atau 15,9%, Sosial Masyarakat
dengan koefisien sebesar 0,144 atau 14,4%, Ekonomi Masyarakat dengan koefisien sebesar
0,151 atau 15,1%, Budaya masyarakat dengan koefisien sebesar 0,119 atau 11,9%, Faktor
Dukungan sebesar 0,145 atau 14,5% dan Regulasi dengan koefisien sebesar 0,132 atau
13,2%.

Kata Kunci: Uang muka, promosi, dukungan, regulasi

ABSTRACT

Traffic jams almost occur in big cities in Indonesia, Makassar City is one of them. Many
people think that traffic jam is caused by some factors, one of them is because vehicle loans
are too easy. The purpose of this research is to analyze the effect of the value of down
payments, the attractiveness of promotions, economic society, social society, culture
society, support, and regulation of vehicle ownership loans on traffic jams in Makassar.
method of this research is a qualitative descriptive analysis involving 7 variables, including
the value of down payment, sales promotion, social community, economics, culture,
support, and regulation. This research is located in the Makassar city area. The results
achieved from this qualitative research are coefficient of down payment variable is 0.137
or 13.7%, coefficient of Sales Promotion is 0.159 or 15.9%, coefficient of Social Society
coefficient is 0.144 or 14.4%, coefficient of Economic Society is 0.151 or 15.1%, coefficient
of Culture Society is 0,119 or 11,9% and coefficient of Support Factor is 0.145 or 14.5%,
and coefficient of Regulation is 0.132 or 13.2%.

Keywords: Down payment, promotion, support, regulation

VOL.6 NO.2, JUNI 2021 119


e-ISSN 2720-9190
p-ISSN 2541-0140
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham Syafei)

1. Pendahuluan kendaraan harus berhenti atau bergerak


1.1 Latar belakang sangat lambat (Tamin, 2000).
Permasalahan yang terjadi dalam
beberapa dekade ini adalah pertumbuhan Yang memicu kemacetan, yaitu faktor
kendaraan yang tinggi tidak diimbangi lebar jalan, jarak traffic lights, faktor
dengan pertumbuhan infrastruktur jalan simpang jalan, aktifitas on site road,
sehingga menyebabkan terjadinya faktor kapasitas jalan, tingginya
macet, terjadi pada beberapa kota-kota hambatan samping dan kondisi
besar di Indonesia (Gunardo, 2014). geometrik jalan (Aloisius de Rozari &
Yudi Hari Wibowo, 2015; Wijanarko &
Di Kota Makassar, pertumbuhan Ridlo, 2019; Wini Mustikarani &
terhadap kendaraan bermotor terjadi Suherdiyanto, 2016). Beberapa dampak
begitu pesat. Tercatat jumlah kendaraan ekonomi yang sangat berpengaruh
bermotor di Kota Makassar tahun 2014 terhadap pengendara akibat macet
sebesar 1.252.755 unit. Dua tahun adalah pemborosan Bahan Bakar
kemudian tahun 2016, peningkatan (BBM), biaya spare part, hilangnya
kendaraan sebesar 1.425.151 unit. sumber penghasilan, biaya berobat, rugi
Tahun 2017 naik menjadi 1.463.056 ekonomi dan rugi waktu (Tamara &
unit. Di Kota Makassar, kendaraan Sasana, 2017).
bermotor roda dua mendominasi sebesar
1.156.759 unit, disusul mobil Beberapa aspek terkait mudahnya
penumpang sebanyak 213.985 unit, mendapatkan kendaraan yaitu dilihat
mobil barang sebanyak 74.603 unit, bus nilai uang muka dimana pihak leasing
sebanyak 17.316 unit, dan kendaraan menetapkan uang muka yang cukup
khusus mencapai 403 unit. Belum ringan, promosi penjualan dipermudah
termasuk jumlah kendaraan baru yang dengan syarat cukup melampirkan KTP
data pajaknya belum terdaftar. dan Kartu Keluarga sudah bisa
melakukan kredit kendaraan, Ekonomi
Berdasarkan data dari salah satu leasing masyarakat sebagai tingkat pendapatan
di kota Makassar yaitu PT Mandiri atau income, Sosial masyarakat sebagai
Utama Finance yang berdiri sejak perilaku yang ditunjukkan masyarakat,
Agustus 2017, dimana jumlah kendaraan Budaya Masyarakat sebagai cara hidup
bermotor terhitung sampai akhir bisa lebih berkembang yang kemudian
Desember 2020 menembus 8488 unit, akan diwariskan dari generasi ke
dimana tercatat kendaraan roda dua generasi lainnya, faktor pendukung
yang telah dibiayai sekitar 4041 unit dimana terfasilitasnya beberapa suku
sedangkan kendaraan roda empat atau cadang atau service kendaraan, dan
lebih sekitar 4.447 unit. Pada 2020 faktor regulasi dimana memberikan
tercatat 2499 unit dibanding 2019 yaitu lahan seperti tempat parkir, garasi, atau
sekitar 2181 unit. Untuk Down Payment pembatasan kendaraan pribadi dengan
/ uang muka 0 % - < 15% tercatat 2077 wajib bayar pajak kendaraan.
unit dan DP > 15% tercatat 6411 unit
yang telah dibiayai oleh perusahaan 1.2 Rumusan Masalah
tersebut. Bagaimana pengaruh nilai uang muka,
daya tarik promosi, ekonomi
Meningkatnya jumlah kepemilikan masyarakat, sosial masyarakat, budaya
kendaraan yang berdampak pada masyarakat, dukungan dan regulasi
kemacetan yang ada di Kota Makassar. kredit kepemilikan kendaraan terhadap
Kemacetan juga dapat terjadi apabila kemacetan di Kota Makassar.
volume lalu lintas hampir mencapai
kapasitas jalan, maka kemacetan akan 1.3 Tujuan Penelitian
terjadi. Kemacetan total terjadi apabila Menganalisis pengaruh nilai uang muka,
daya tarik promosi, ekonomi

118 JURNAL TEKNIK SIPIL - MACCA


Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham
Syafei)
masyarakat, sosial masyarakat, budaya kredit kepemilikan kendaraan terhadap
masyarakat, dukungan dan regulasi kemacetan di Kota Makassar
2. Metode Penelitian roda dua dan roda empat terhadap
2.1 Jenis Penelitian kemacetan di Kota Makassar.
Pendekatan deskriptif analisis kualitatif b. Data sekunder, berupa data populasi dari
dan pengumpulan data dengan pihak Pemerintah Kota Makassar dan
menggunakan teknik survei kuisioner. data leasing PT. Mandiri Utama
Finance.
2.2 Objek Penelitian
Objek yang menjadi fokus dalam 2.5 Variabel Penelitian
penelitian ini terdiri dari beberapa aspek, Variabel independen (variabel bebas)
yaitu aspek kepemilikan kendaraan pada penelitian ini, mencakup faktor
melalui keterjangkauan uang muka, nilai uang muka (X1), faktor promosi
faktor promosi, aspek sosial, ekonomi penjualan (X2), faktor ekonomi
dan budaya terhadap kemacetan lalu masyarakat (X3), faktor sosial
lintas di Kota Makassar. masyarakat (X4), faktor budaya
masyarakat (X5), faktor pendukung
2.3 Lokasi Penelitian (X6), faktor regulasi (X7), dan variabel
Penelitian berfokus di ruas jalan Kota dependen (variabel terikat) dalam
Makassar dengan berfokus pada masyarakat penelitian ini yaitu kemacetan di Kota
pengendara roda dua dan roda empat. Makassar.
2.4 Sumber Data 3. Hasil dan Pembahasan
a. Data primer, yaitu berdasarkan hasil 3.1 Karakteristik Responden
survei kuisioner masyarakat Berikut responden dikelompokkan
pengendara menjadi beberapa karakteristik
responden sebagai berikut:

Tabel 1 Deskripsi Karakteristik Responden


No Karakteristik Responden Jumlah Persentase
(Orang) (%)
1 Jenis Kelamin : a. Laki-laki 87 58
b. Perempuan 63 42
2 Usia : a. < 20 tahun 2 1
b. 20-30 tahun 46 31
c. 31-40 tahun 53 35
d. 41-50 tahun 39 26
e. > 50 tahun 10 7
3 Pendidikan : a. SD/SMP 17 11
b. SMA/SMK 36 24
c. Sarjana 97 65
4 Jenis Pekerjaan : a. PNS 37 25
b. Karyawan Swasta 55 37
c. Buruh 18 12
d. Wirausaha 28 19
e. Mahasiswa 12 8
5 Pendapatan : a. < 3 juta 39 26
b. 3 - 5 juta 41 27
c. 5 - 7 juta 51 34
d. 7 – 10 juta 16 11
e. > 10 juta 3 2
6 Kepemilikan a. Mobil 50 34
Kendaraan : b. Sepeda Motor 92 61
c. Lainnya 8 5

VOL.6 NO.2, JUNI 2021 121


Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham
Syafei)
Berdasarkan tabel 1 di atas, ditunjukkan
bahwa rata-rata responden yang b. Uji Multikolinieritas
memiliki kendaraan dan berpartisipasi Uji ini digunakan untuk mengetahui
adalah usia dewasa diatas 20-50 tahun korelasi antara variabel independen
dan pendidikan responden rata-rata (bebas). Hasil uji menunjukkan seluruh
adalah sarjana dengan 65% dari jumlah nilai VIF berturut-turut tiap variabel,
total responden. Ini menunjukkan bahwa yaitu 1,717, 1,152, 1,181, 1,836, 1,321,
tingkat pemahaman responden terhadap 1,604, dan 1,031 < 10 dan nilai toleransi
kemacetan di Kota Makassar cukup baik berturut-turut 0,582, 0,868, 0,847, 0,545,
terkait dengan tercapainya validasi data. 0,757, 0,623, 0,970 > 0,10, maka tidak
terjadi gejala multikolinieritas.
3.2 Tahap Analisis Data
3.2.1 Uji Instrumen Data c. Uji Heterokedastisitas
a. Uji Validitas Uji ini digunakan untuk mengetahui
Uji ini digunakan untuk mengetahui ketidaksamaan varian residual dari
valid tidaknya suatu data. uji validitas pengamatan satu ke pengamatan lain
diuji dengan menggunakan aplikasi dalam sebuah regresi. Adapun hasil uji
SPSS ver. 21. Hasil menunjukkan heterokedastisitas menunjukkan bahwa
bahwa rhitung untuk seluruh indikator nilai signifikansi untuk setiap variabel
dalam variabel independen, yaitu Nilai memiliki nilai signifikansi berturut-
Uang Muka (X1), Promosi Penjualan turut, yaitu 0,748, 0,446, 0,648, 0,611,
(X2), Ekonomi Masyarakat (X3), Sosial 0,390, 0,387, 0,649 > 0,05, maka tidak
Masyarakat (X4), Budaya Masyarakat terjadi gejala heterokedastisitas.
(X5), Dukungan (X6), dan Regulasi
(X7) > (lebih besar) dari nilai rtabel dan 3.2.3 Tahap Uji Hipotesis
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 untuk a. Uji t
semua item pertanyaan, sehingga dapat Uji t diuji dengan aplikasi SPSS ver. 21,
disimpulkan bahwa variabel yang dengan nilai signifikansi 95% (α =
digunakan memiliki kevalidan. 0,05), didapatkan nilai signifikansi
setiap variabel (uang muka, promosi
b. Uji Reliability penjualan, ekonomi masyarakat, sosial
Uji ini digunakan untuk mengukur masyarakat, budaya masyarakat,
konsistensi dari variabel-variabel yang dukungan, dan regulasi) memiliki
diteliti. Apabila variabel konsisten, signifikansi 0, maka H0 ditolak dan H1
maka data dapat disebut reliable. Uji diterima, artinya setiap variabel
Reliabilitas yang diperoleh dalam independen (X) secara parsial memiliki
penelitian menggunakan aplikasi SPSS pengaruh yang signifikan terhadap
ver. 21. Hasil menunjukkan nilai variabel dependen Kemacetan di Kota
Cronbach’s Alpha sebesar yaitu 0,844 > Makassar (Y).
0,60, maka dapat disimpulkan variabel-
variabel yang digunakan konsisten b. Uji F
(reliable). Uji F diuji dengan aplikasi SPSS ver.
21. Hasil menunjukkan angka
3.2.2 Tahap Uji Prasyarat Analisis signifikansi sebesar 0,000. Dengan
a. Uji Normalitas tingkat signifikansi 95% (α=0,05), maka
Uji ini digunakan dalam menilai 0,000<0,05, maka H0 ditolak dan H1
distribusi data normal atau tidak. Uji diterima, artinya seluruh variabel
normalitas penelitian ini diolah dengan independen (X) secara simultan
aplikasi SPSS ver. 21. Hasil mempunyai pengaruh yang signifikan
menunjukkan nilai signifikansi (2- terhadap variabel Kemacetan di Kota
tailed) sebesar 0,438 > 0,05, maka dapat Makassar (Y).
disimpulkan data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.

120 JURNAL TEKNIK SIPIL - MACCA


Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham
Syafei)
c. Uji Korelasi Ganda (uang muka, promosi penjualan,
Uji korelasi ganda (R) dengan aplikasi ekonomi masyarakat, sosial masyarakat,
SPSS ver. 21, menunjukkan bahwa nilai budaya masyarakat, dukungan, dan
koefisien ganda sebesar 0,963. regulasi) dapat menjelaskan variabel
Berdasarkan tabel korelasi ganda, maka dependen Kemacetan di Kota Makassar
koefisien 0,963 menggambarkan sebesar 92,7% dan sisanya sebesar 7,3%
hubungan yang sangat kuat (berada pada dijelaskan oleh variabel lain yang
range 0,80-1,00) antara seluruh variabel tidak/belum diteliti.
independen (X) terhadap variabel
Kemacetan di Kota Makassar (Y). 3.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Uji regresi linear berganda digunakan
d. Uji Koefisien Determinasi (R2) untuk mengukur besar pengaruh variabel
Uji koefisien determinasi (R2) diuji independen terhadap variabel dependen.
dengan aplikasi SPSS ver. 21. Hasil uji Uji regresi menggunakan SPSS ver. 21,
menunjukkan bahwa nilai koefisien kemudian diperoleh koefisien regresi
determinasi (R2) sebesar 0,927 atau sesuai pada tabel 2 berikut.
92,7%, artinya variabel independen

Tabel 2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Variable Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .091 .554 .164 .870
Uang Muka .137 .028 .145 4.894 .000
Promosi Penjualan .159 .021 .184 7.541 .000
Ekonomi Masyarakat .151 .012 .321 13.012 .000
Sosial Masyarakat .144 .010 .422 13.745 .000
Budaya Masyarakat .119 .020 .158 6.057 .000
Dukungan .145 .018 .228 7.936 .000
Regulasi .132 .022 .138 5.980 .000
a. Dependent Variable : Kemacetan
Sumber: Pengolahan Data, 2020

Berdasarkan hasil uji Regresi Linier melalui leasing atau lembaga


Berganda dengan aplikasi SPSS ver. 21, perkreditan rakyat dan sejenisnya
adapun persamaan yang diperoleh yang menawarkan kredit kepemilikan
berdasarkan tabel 2 adalah sebagai kendaraan dengan Uang Muka yang
berikut: dapat dijangkau oleh masyarakat,
sehingga menimbulkan trend
Y = 0,091+ 0,137X1 + 0,159X2 + peningkatan jumlah kendaraan baik
0,151X3+ 0,144X4 + 0,119X5 + 0,145X6 roda dua maupun roda empat. Akibat
+ 0,132X7
karena hal tersebut akan memberi
efek /pengaruh kemacetan
Dari persamaan tersebut diatas dapat berlalulintas. Sebagaimana kita
dijelaskan: ketahui bahwa kemacetan sebab
a. Variabel Uang Muka (X1) utamanya adalah tidak imbangnya
mempunyai pengaruh terhadap antara pertumbuhan jumlah
Kemacetan di Kota Makassar (Y) kendaraan terhadap pertumbuhan
sebesar 0,137 atau 13,7%. peningkatan ruas jalan diperkotaan.
Bahwa Variabel Uang Muka (X1), b. Variabel Variabel Promosi Penjualan
memberi pengaruh terhadap tingkat (X2) mempunyai pengaruh terhadap
kemacetan lalulintas, hal ini terukur Kemacetan di Kota Makassar (Y)
pada; akibat karena kemudahan sebesar 0,159 atau 15,9%.
memiliki kendaraan bagi masyarakat

122 JURNAL TEKNIK SIPIL - MACCA


Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham
Syafei)
Bahwa Variabel Promosi Penjualan karakter masyarakat dalam hal
(X2), memberi pengaruh terhadap bagaimana melakukan interaksi
tingkat kemacetan lalulintas, hal ini sesame dalam mewujudkan kondisi
terukur pada; model kompetensi yang nyaman dalam bermasyarakat.
perdagangan tidak terlepas pada Sosial kemasyarakat secara tidak
aspek bagaimana pengaruh promosi langsung memberi pengaruh pada
yang menarik terhadap konsumen, aspek kemacetan hal ini terukur pada
sehingga menimbulkan ketertarikan orientasi kebersamaan untuk saling
untuk memiliki barang mendukung jiwa sosial dalam
tersebut.promosi penjualan kehidupan dan salah satu bentuk
merupakan bagian terintegrasi pada dukungan adalah bagaimana secara
lembaga perkreditan rakyat, sosial saling melakukan tindakan
meskipun orientasix adalah bahwa yang berorientasi pada kemampuan
dengan pemilikan kendaraan dapat ekonomi secara bersama-sama.
memicu pertumbuhan ekonomi e. Variabel Budaya Masyarakat (X5)
rakyat secara komprehensif. Secara mempunyai pengaruh terhadap
tidak langsung aktifitas leasing Kemacetan di Kota Makassar (Y)
dengan promosi penjuaan yang sebesar 0,119 atau 11,9%.
ditawarkan tentunya berpenagruh Bahwa Variabel Budaya Masyarakat
tidak langsung pada kejadian (X5), memberi pengaruh terhadap
kemacetan pergerakan lalu lintas. tingkat kemacetan lalulintas, hal ini
c. Variabel Ekonomi Masyarakat (X3) terukur pada; sikap sosial masyarakat
mempunyai pengaruh terhadap yang merupakan determinasi dari
Kemacetan di Kota Makassar (Y) nilai-nilai budaya suatu masyarakat
sebesar 0,151 atau 15,1%. secara umum. Budaya masyarakat
Bahwa Variabel Ekonomi terkait dengan sosial ekonomi tidak
Masyarakat (X3), memberi pengaruh dapat terpisahkan sehingga ketika
terhadap tingkat kemacetan aspek ekonomi mendukung dan
lalulintas, hal ini terukur aspek sosial membentuk
pada;kondisi status ekonomi kebersamaan dalam kehidupan maka
masyarakat disuatu wilayah, korelasi aspek budaya merupakan suatu
antara ekonomi masyarakat terhadap wujud kesamaan dalam berperilaku
peningkatan jumlah kendaraan dan dan berbudi baik pada sesama,
kepemilikan kendaraan berorientasi sehingga kaitannya dengan
pada pertumbuhan tingkat ekonomi kepemilikan kendaraan akan menjadi
bagi masyarakat, dengan demikian satu bagian secara terintegrasi secara
dengan nilai ekonomi masyarakat umum dalam masyarakat
yang baik akan memudah kan untuk f. Variabel Dukungan (X6) mempunyai
memiliki kendaraan, sebaliknya pengaruh terhadap Kemacetan di
dengan memiliki kendaraan Kota Makassar (Y) sebesar 0,145
peningkatan roda ekonomi juga akan atau 14,5%.
meningkat, sehingga variabel ini Bahwa Variabel Dukungan (X6),
cukup berpengaruh pada kemacetan memberi pengaruh terhadap tingkat
pergerak lalulintas diperkotaan. kemacetan lalulintas, hal ini terukur
d. Variabel Sosial Masyarakat (X4) pada; Bahwa keinginan masyarakat
mempunyai pengaruh terhadap untuk memiliki kendaraan
Kemacetan di Kota Makassar (Y) merupakan suatu bentuk keinginan
sebesar 0,144 atau 14,4%. sebagai harapan yang berorientasi
Bahwa Variabel Sosial Masyarakat pada kemudahan terkait segala
(X4), memberi pengaruh terhadap bentuk aktivitas, bahwa dengan
tingkat kemacetan lalulintas, hal ini memiliki kendaraan segala
terukur pada; Variabel Sosial sesuatunya akan lebih mudah
Masyarakat, merupakan perspektif djangkau dan dicapai, sehinggu

VOL.6 NO.2, JUNI 2021 123


Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham
Syafei)
dukungan moril dan semangat e. Variabel Budaya Masyarakat (X5)
tentunya memiliki sifat dukungan mempunyai pengaruh terhadap
pada masyarakat untuk Kemacetan di Kota Makassar (Y)
meningkatkan taraf hidupnya, sebesar 0,119 atau 11,9%.
sehingga keinginan memiliki f. Variabel Dukungan (X6) mempunyai
kendaraan sangat besar yang secara pengaruh tehadap Kemacetan di Kota
tidak langsung memberi pengaruh Makassar (Y) sebesar 0,145 atau
pada aspek kemacetan berlalulintas. 14,5%
g. Variabel Regulasi (X7) mempunyai g. Variabel Regulasi (X7) mempunyai
pengaruh tehadap Kemacetan di Kota pengaruh terhadap Kemacetan di
Makassar (Y) sebesar 0,132 atau Kota Makassar sebesar 0,132 atau
13,2%. 13,2%.
Bahwa Variabel Regulasi/Kebijakan Berdasarkan hasil analisis tesrsebut,
(X7), memberi pengaruh terhadap Nilai angka koefisien terrendahlah yang
tingkat kemacetan lalulintas, hal ini memberikan pengaruh paling besar
terukur pada; dengan tingginya terhadap kemacetan di Kota Makassar,
animo masyarakat untuk memiliki yaitu pada variabel Budaya Masyarakat
kendaraan dan kemudahan yang (X5) dengan angka/ persentase sebear
ditawarkan kepada masyarakat 0,119 (11,90%) dan Variabel Regulasi
terkait kepemilikan kendaraan oleh (X6) dengan angka/ persentase sebesar
pihak perkereditan, menyebabkan 0,132 (13,20%)
aspek kemacetan tentunya akan
menjadi suatu masalah kedepan, 4.2 Saran
olehnya sangat dibutuhkan suatu Saran dalam penelitian yang telah
kebijaka/regulasi bagaimana dapat dilakukan, sebagai berikut:
berlangsung kepemilikan kendaraan a. Berdasarkan faktor-faktor penyebab
yang tinggi namun disisi lain kemacetan lalu lintas di Kota
kelancaran berlalulintas cukup lancer Makassar, dilihat dari angka
dan tidak bermasalah. Tentunya hal koefisien terendah yaitu dari variabel
ini yang menjadi solusi alternative Budaya masyarakat yaitu 0,119%
terbaik mengatasi kemacetan (11,90%) yang menjadi konsen
kaitannya dengan kepemilikan dalam meminimalisir kemacetan di
kendaraan bagi masyarakat. Kota Makassar. Sikap, perilaku, dan
kebiasaan dimana faktor inilah yang
4. Penutup kurang tepat ketika menggunakan
4.1 Kesimpulan jalan raya, menganggap bahwa
Berikut kesimpulan dari penelitian ini : melanggar aturan berlalu lintas
a. Variabel Uang Muka (X1) adalah hal biasa, serta tidak mau
mempunyai pengaruh terhadap peduli bahwa gerakan dapat
Kemacetan di Kota Makassar (Y) mengganggu serta membahayakan
sebesar 0,137 atau 13,7%. keselamatan pengguna jalan lainnya.
b. Variabel Promosi Penjualan (X2) Perlu adanya sanksi yang ketat
mempunyai pengaruh terhadap didalam melakukan pelanggaran
Kemacetan di Kota Makassar (Y) berlalulintas.
sebesar 0,159 atau 15,9%. b. Diharapan dalam upaya mengatasi
c. Variabel Ekonomi masyarakat (X3) pengurangan dan pencegahan
mempunyai pengaruh terhadap kemacetan lalu lintas di kota
Kemacetan di Kota Makassar (Y) Makassar pemerintah berperan serta
sebesar 0,151 atau 15,1%. dalam menerapkan dan menetapkan
d. Variabel Sosial Masyarakat (X3) berbagai kebijakan atau peraturan
mempunyai pengaruh terhadap mengenai kebijakan kepemilikan
Kemacetan di Kota Makassar (Y) kendaraan dan diimbangi juga ruas
sebesar 0,151 atau 15,1%. jalan yang memadai

124 JURNAL TEKNIK SIPIL - MACCA


Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sebagai Dampak Kemacetan Di Kota Makassar
(Fithrah Faradhiba Shalihah, Lambang Basri Said, Ilham
Syafei)
Daftar Pustaka 29

De Rozari, A., dan Wibowo, Y. H. Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan


(2015). Faktor-faktorYang Pemodelan Transportasi. Bandung
Menyebabkan Kemacetan Lalu : Penerbit ITB.
Lintas di Jalan Utama Kota Wijanarko, I., & Ridlo, M. A. (2019).
Surabaya. Jurnal Penelitian Faktor-Faktor Pendorong
Administrasi Publik, 1(1), 1–5. Penyebab Terjadinya Kemacetan
https://doi.org/10.1007/s13398- Studi Kasus : Kawasan Sukun
014-0173-7.2 Banyumanik Kota Semarang.
Gunardo. (2014). Geografi Transportasi. Jurnal Planologi, 14(1), 63.
Yogyakarta: Penerbit Ombak. https://doi.org/10.30659/jpsa.v14i1
.3859
Tamara, S., dan Sasana, H. (2017).
Analisis Dampak Ekonomi Dan Mustikarani, W., dan Suherdiyanto.
Sosial Akibat Kemacetan Lalu (2016). Analisis Faktor-Faktor
Lintas Di Jalan Raya Bogor- Penyebab Kemacetan Lalu Lintas
Jakarta. Jurnal REP (Riset Di Sepanjang Jalan H Rais a
Ekonomi Pembangunan), 2(2), Rahman (Sui Jawi) Kota
185–196. Pontianak. Jurnal Edukasi, 14(1),
https://doi.org/10.31002/rep.v2i3.5 143–155.

VOL.6 NO.2, JUNI 2021 125

Anda mungkin juga menyukai