Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI

UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI


KEMISKINAN DI DESA LAPAO- PAO, KEC. WOLO, KAB. KOLAKA.

DI SUSUN
OLEH :
 SULFIKAR
 HARIS
 RISMAN
 CHAERUL NUR AKBAR
 WAHYU ANUGRAH IRFAN

SMA NEGERI 1 WOLO

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana dengan limpahkan rahmat dan

hidayah-NYA sehingga kita dapat menyelesaikan penelitian sosial ini yang berjudul

“UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI

KEMISKINAN DI DESA LAPAO- LAPAO, KEC. WOLO, KAB. KOLAKA dengan baik

sesuai dengan apa yang diharapkan.Penelitian sosial ini juga merupakan salah satu

kelengkapan tugas siswa-siswi kelas XII IPS 1 sebagai syarat kelulusan Mata Pelajaran

Sosiologi pada tahun ajaran 2018/2019.

Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada bapak yang turut

membantu dan membimbing kami dalam penelitian ini.Semoga hasil penelitian ini akan

memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Walaupun penelitian ini memiliki

banyak kekurangan..Penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan saran dan

kritik yang membangun.

Lapao-pao,6 maret 2019

TIM PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
DAFTAR TABEL.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................
E. Hipotesis...............................................................................................
F. Oprasional variabel..............................................................................
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................................
A. Jenis penelitian.....................................................................................
B. Lokasi penelitian ..................................................................................
C. Metode pengumpulan data..................................................................
D. Populasi dan sampel.............................................................................
BAB III GAMBARAN UMUM DESA LAPAO-PAO....................................................
A. Luas Wilayah
B. Jumlah penduduk
BAB IV LANDASAN TEORI...................................................................................
A. Pengertian kemiskinan menurut para Ahli.........................................
B. Pengertian kemiskinan.......................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN...................................................................................
A. Hasil penelitian...................................................................................
BAB VI PENUTUP................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
C. Lampiran ............................................................................................
D. Kuesioner............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian
pemerintah di negara manapun. kemiskinan merupakan gambaran kehidupan di banyak
negara berkembang yang mencakup lebih dari satu milyar penduduk dunia.Kemiskinan
merupakan permasalahan yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi
global. Globalisasi ekonomi dan bertambahnya ketergantungan antar negara, tidak hanya
merupakan tantangan dan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi serta pembangunan
suatu negara, tetapi juga mengandung resiko dan ketidakpastian masa depan perekonomian
dunia.

Kemiskinan juga menjadi salah satu permasalahan yang di hadapi oleh pemerintah
negara indonesia, dewasa ini pemerintah belum mampu menghadapi atau menyelesaikan
permasalahan tersebut. Kondisi kemiskinan indonesia semakin parah akibat krisis ekonomi
yang menerjang indonesia pada tahun 1998, jumlah penduduk miskin di indonesia
bertambah pesat, padahal jumlah penduduk miskin terus berkurang. Secara absolut jumlah
penduduk miskin di indonesia mencapai 54,2 juta jiwa.

Pemerintah sendiri selalu merencanakan penanggulangan kemiskinan dari tahun ke


tahun. Namun jumlah penduduk indonesia tidak juga mengalami penurunan yang signifikan,
walaupun data di BPS menunjukan kecenderungan penurunan jumlah penduduk miskin,
secara kualitatif belum menampakan dampak perubahan yang nyata malahan kondisnya
semakin memperihatikan tiap tahunnya.

Usaha pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan sangatlah serius, bahkan


merupakan salah satu program prioritas termasuk bagi pemerintah. Upaya penanggulangan
kemiskinan dilaksanakan melalui lima pilar yang di sebut ‘’grand strategy”. Pertama,
perluasan kesempatan kerja, Ditunjukan untuk menciptakan kondisi dan lingkungan
ekonomi, politik, dan sosial yang memungkinkan masayarakat miskin dapat memperoleh
kesempatan dalam pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara
berkelanjutan. Kedua, pemberdayaan masayarakat, dilakukan untuk mempercepat
kelembagaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat serta memeperluas partisipasi
masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan kebijakan publik yang menjami
kehormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar. Ketiga, peningkatan kapasitas
dilakukan untuk pengembangan kemampuan dasar dan kemampuan berusaha masyarakat
miskin agar dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan. Keempat, perlindungan sosial,
dilakukan untuk memeberi perlindungan dan rasa aman bagi keleompok rentang dan
masyarakat miskin baik laki-laki maupun perempuan yang disebabkan antara lain oleh
bencana alam, dampak negatif krisis ekonomi, dan konflik sosial. Kelima, kemitraan regional,
dilakukan untuk pengembangan dan menata ulang hubungan dan kerja sama lokal, regional,
nasional, dan internasional guna mendukung pelaksanaan keempat strategi diatas.
B.Rumusan masalah
1. Bagaimana upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di desa lapao-pao?

2. Apa saja jenis-jenis bantuan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat?

C.Tujuan penelitian
1. Ingin menetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan pemerintah dalam
mengatasi kemiskinan di desa lapao-pao.
2. Ingin mengetahui seberapa besar keberhasilan pemerintah dalam mengatasi
kemiskinan di Desa lapao-pao.

D.Manfaat penelitian
1.) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi pemerintah pusat
atau daerah dalam hal penyusunan kebijakan dimasa yang akan datang untuk
mengatasi masalah kemiskinan.

2.) Diharapkan sebagai bahan referensi dan data tambahan bagi peneliti-peneliti
lainnya dimasa yang akan datang.

E.Hipotesis
- Dengan memberikan bantuan raskin (beras miskin).
- Dengan memberikan bantuan berupa pupuk.
- Dengan memberikan bantuan berupa bibit unggul.

F. OPERASIONAL VARIABEL
Variabel X :Upaya-upaya pemerintah Desa lapao-pao.
Variabel Y : Dalam mengatasi masalah kemiskinan.

BAB II
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini,metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan secara deskritif

Metode penelitian yang kami gunakan :

A. Jenis penelitian
Jenis penelitian kelompok kami terapkan pada laporan hasil penelitian ini adalah
jenis penelitian kualitatif. Kami memilih jenis penelitian tersebut karena dengan
metode tersebut kami bisa memperoleh data yang lebih jelas dan dalam.
B. Lokasi penelitian
Lokasi yang menjadi tempat untuk melakukan penelitian adalah DESA LAPAO-PAO.
C. Metode pengumpulan data
Metode yang kami lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi
Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktifitas di
lapangan.
2. Metode studi pustaka
Yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan penelitian baik dari buku
maupun dari internet.
3. Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data dengan menanyakan secara langsung kepada
responden terhadap objek yang akan di teliti.
4. Kuesioner
Yaitu cara pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
responden terhadap objek yang akan diteliti.

D. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa lapao-pao dan sampelnya
adalah 30% dari semua kepala keluarga di desa lapao- pao.
BAB III
GAMBARAN UMUM DESA LAPAO-PAO
A.Luas wilayah
Desa Lapao-pao adalah salah satu desa yang berada di Sulawesi
Tenggara khususnya di daerah Kab. Kolaka, Kec. Wolo. Desa Lapao-pao
memiliki Luas area perkebunan seluas 100 hektar dan area persawahan
seluas 102 hektar.

B. Jumlah penduduk
1.) Jumlah penduduk keseluruhan
Desa lapao-pao adalah desa yang berada di kota kolaka,provinsi
sulawesi Tenggara. Jumlah penduduk di Desa Lapao-pao secara
keseluruhan adalah 2.315 jiwa.

2.) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin


Desa Lapao-pao adalah desa yang mempunyai remaja yang
cukup tinggi. Jumlah penduduk di Desa Lapao-pao menurut jenis
kelamin yaitu sebagai berikut:
a. Jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan
Jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan di Desa Lapao-
pao adalah 119 jiwa.
b. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki
Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki di Desa lapao-pao
adalah 137 jiwa.
Jumlah keseluruhan remaja di Desa Lapao-pao adalah

3.)Jumlah kepala keluarga di Desa Lapao-pao


Jumlah keseluruhan kepala keluarga di Desa Lapao-pao adalah
618 kepala keluarga.
Dari jumlah keseluruhan penduduk yang ada di Desa lapao-
pao, kami hanya mengambil 30 orang sebagai responden kami.
BAB IV
LANDASAN TEORI
A.Pengertian kemiskinan menurut para Ahli
1. Menurut Reitsma dan kleinpenning, mengeemukakan bahwa kemiskinan adalah
ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat
material maupun non-material.
2. Menurut Faturacman dan Marcelinus Molo, mengemukakan bahwa kemiskinan
merupakan ketidak mampuan seseorang atau beberapa orang (rumah tangga) untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya.
3. Menurut Levitan, kemiskinan adalah kekurangan barang dan pelayanan yang di
butuhkan untuk mencapai standar hidup yang layak.
4. Menurut Bappenas, kemiskinan adalah situasi serba kekurangan karena keaadaan
yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya .
5. Menurut Ellis, kemiskinan adalah sebuah gejala multidimensional yang bisa di kaji
dari dimensi ekonomi dan sosioal politik.

B.Pengertian kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan,pakaian,tempat berlidung,pendidikan,dan kesehatan.Kemiskinan
dapat di sebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar ,ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan.Kemiskinan merupakan masalah global.Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif,sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif,dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan,dan lain-lain.

Kemiskinan dapat dipahamidalam berbagai cara. Pemahaman pertamanya mengcakup:

1. Gambaran mencakup semua materiyang biasanya mencakup kebutuhan pangan,


sandang dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini di pahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayan dasar.
2. Gambaran tentang kebutuhan sosioal, termasuk ketergantungan dan ketidak
mampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
3. Gambarang tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Kemiskinan bisa dikelompokkan dalam dua kategori:

1. Kemiskinan absolut, artinya mengacu pada satu set standar yang konsisten.
2. Kemiskinan relatif, artinya mecukup menopang kebutuhan tubuh manusia ( kira kira
2000-2500 kolari perhari untuk laki-laki dewasa).

Penykebab terjadinya kemiskinan:


1. Penyebab individual, artinya kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilhan, atau
emampuan diri si miskin, contoh penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
2. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak
sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
Penyebab sub-buadaya.
3. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, peerintah, dan ekonomi.
4. Penyebabstruktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil
dari struktural sosial.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
Setelah memperoleh data melalui angket, data kemudian kami analisis
dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Perhitungan Data dengan Tehnik Tallyng
Data yang berupa lembar jawaban dari responden kami hitung satu
persatu. Setiap pilihan jawaban ditandai dengan satu turus ( garis
tegak lurus ) dan dimasukan kedalam table. Setiap kali menemukan
satu jawaban, lalu dibuat satu turus sesuai dengan kelompoknya.
2. Perhitungan Frekuensi Jawaban setiap Pilihan Jawaban
Setelah semua pertanyaan di periksa dan setiap pilihan jawaban di
tandai dengan turus selanjutnya semua turus di jumlah maka akan di
temukan frekuensi setiap pilihan jawaban.
3. Pengolahan Data dengan Mencari Persentase Jawaban
Peneliti mengolah secara lebih lanjut dengan rumus untuk
menemukan persentase masing-masing jawaban yang muncul.
Adapun RUMUS yang digunakan adalah:
X=f: N x 100 atau
X=F x 100 : N

KETERANGAN :

X : Persentase yang di cari

F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukakan di peroleh hasil
sebagai berikut:

Dari hasil penelitian kami meyatakan bahwa sebagian besar responden mengatakan ada
bantuan yang diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakat dalam mengatasi
kemiskinan di Desa Lapao-pao, pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel dibawah
ini:

TABEL I
BANTUAN YANG DI BERIKAN TERHADAP MASYARAKAT
DESA LAPAO-PAO UNTUK MENGATASI KEMISKINAN
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 16 53%

TIDAK 14 47%

JUMLAH 30 100%

Sumber : Tabulasi kuesioner soal nomor 1


Berdasarkan data di atas dapat di simpulkan bahwa 16 dari 30 responden
atau sama dengan 53% mengatakan bahwa ada bantuan yang di berikan
terhadap dasa lapo-pao untuk mengatasi kemiskinan. sedangkan 14 dari 30
responden atau sama dengan 47% mengatakan bahwa tidak ada bantuan yang di
berikan terhadap masyarakat desa lapao-pao untuk mengatsi kemiskinan.

Menurut sekertaris desa lapao-pao bapak Jasman s.pd, pada wawancara


hari rabu 13 maret 2019, menyatakan bahwa bantuan yang diberikan berupa
bantuan pupuk, bantuan raskin dan bantuan bibit unggul.

Pada saat kami mewawancarai responden, 100% dari responden


menyatakan bahawa masyarakat mempunyai kendala dalam menerima bantuan
dari pemerintah.pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL II
KENDALA MASYARAKAT DALAM MENERIMA
BANTUAN DARI PEMERINTAH
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 30 100%

TIDAK 0 0%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 2


Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa 30 dari 30 responden
atau sama dengan 100 % masyarakat mengatakan ada kendala dalam
menerima bantuan dari pemerintah, sedangkan 0 dari 30 responden atau sama
dengan 0% masyarakat tidak mempunyai kendala dalam menerima bantuan dari
pemerintah .
Menurut responden, kendala yang dialami dalam menerima bantuan dari
pemerintah yaitu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi berupa pengisian
formuliar dan lain lain sehingga menghambat untuk menerima bantuan dari
pemerintah.

Dari pernyataan responden mengatakan sebagian besar ada persyaratan


dalam menerima bantuan dari pemerintah.pernyataan tersebut dapat dibuktikan
pada tabel berikut.
TABEL III
PERSYARATAN DALAM MENERIMA BANTUAN DARI
PEMERINTAH
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 20 67%

TIDAK 10 33%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 3


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 20 dari 30 responden
atau sama dengan 67% orang mengatakan bahwa ada persyaratan dalam
menerima bantuan dari pemerintah. dan 10 dari 30 responden atau sama dengan
33% orang mengatakan tidak ada persyaratan dalam menerima bantuan dari
pemerintah.
Responden mengatakan salah satu syarat dalam menerima bantuan dari
pemerintah yaitu harus melengkapi formulir yang diberikan.

Responden berpendapat bahwa pemberian bantuan kepada masyarakat berjalan


dengan baik, pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL IV
PEMBERIAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT
BERJALAN DENGAN BAIK
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 30 100%

TIDAK 0 0%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 4

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 30 dari 30 responden


atau sama dengan 100% orang mengatakan bahwa pemberian bantuan kepada
masyarakat berjalan dengan baik, dan 0 dari 30 responden atau sama dengan 0%
orang mengatakan bahwa pemberian bantuan kepada masyarakat tidak berjalan
dengan baik.

Dalam hasil wawancara kami pada hari rabu 13 maret 2019 bahwa sebagian
besar responden mengatakan tidak ada kendala pemerintah dalam memberikan
bantuan kepada masyarakat, pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel
dibawah ini.
TABEL V
KENDALA PEMERINTAH DALAM MEMBERIKAN
BANTUAN KEPADA MASYARAKT
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 4 13%

TIDAK 26 87%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 5

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 4 dari 30 responden


atau sama dengan 13% masyarakat mengatakan bahwa ada kendala pemerintah
dalam memberikan bantuan kepada masyarakat,dan 26 dari 30 responden atau
sama dengan 87% masyarakat mengatakan bahwa tidak ada kendala pemerintah
dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.

Dari hasil penelitian kami pada hari rabu 13 maret 2019 hampir semua
responden mengatakan bahwa ada upaya pemerintah dalam mengatasi
kemiskinan, pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel di bawah ini.

TABEL VI
UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI KEMISKINAN
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 28 93%

TIDAK 2 7%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 6


Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa 28 dari 30 responden
atau sama dengan 93% masyarakat mengatakan bahwa ada upaya pemerintah
dalam mengatasi kemiskinan, dan 2 dari 30 responden atau sama dengan 7%
masyarakat mengatakan bahwa tidak ada upaya pemerintah dalam mengatasi
kemiskina .
Menurut sekertaris desa lapao-pao bapak Jasman s.pd, pada wawancara
hari rabu 13 maret 2019, menyatakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan
pemerintah dalam mengatasi kemiskinan yaitu memberikan bantuan berupa
raskin dan pupuk serta bibit unggul.

Dari hasil penelitian kami semua responden yang kami teliti mengatakan
bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah sangat dipergunakan baik oleh
masyarakat.Pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel dibawah in.
TABEL VII
BANTUAN PEMERINTAH DIGUNAKAN DENGAN BAIK
OLEH MASYARAKAT
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 30 100%

TIDAK 0 0%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 7


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa3 0 dari 30 responden
atau sama dengan 100% masyarakat mengatakan bahwa bantuan pemerintah di
pergunakan dengan baik, dan 0 dari 30 responden atau sama dengan 0%
masyarakat mengatakan bahwa bantuan pemerintah tidak di pergunakan dengan
baik.

Responden berpendapat bahwa banyak masyarakat yang kurang mampu


tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah,pendapat tersebut dapat dibuktikan
pada tabel dibawah ini.
TABEL VIII
MASYARAKAT YANG KURANG MAMPU YANG
TIDAK MENERIMA BANTUAN DARI PEMERINTAH
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 28 93%

TIDAK 2 7%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 8


Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa 28 dari 30 responden
atau sama dengan 93% masyarakat mengatakan ada masyarakat yang kurang
mampu yang tidak menerima bantuan dari pemerintah, dan 2 dari 30 responden
mengatakan bahwa tidak ada masyarakat yang kurang mampu yang tidak
menerima bantuan dari pemerintah.
Menurut sekertaris desa lapao-pao bapak Jasman s.pd, pada wawancara
hari rabu 13 maret 2019, menyatakan bahwa masyarakat yang kurang yang
tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah disebabkan oleh partisipasinya
dalam mengumpulkan data-data dalam menerima bantuan dari pemerintah
berupa KK sangat kurang sehingga dia tidak mendapatkan bantuan dari
pemerintah.
Dari hasil penelitian kami pada hari rabu 13 maret 2019, dari 30
responden yang kami teliti, ada 15 responden yang mengatakan bahwa
pemerintah sudah berhasil dalam mengatasi kemiskinan dan selebihnya
mengatakan pemerintah belum berhasil dalam mengatasi kemiskinan.
Pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel berikut.
TABEL IX
PEMERINTAH SUDAH BERHASIL DALAM MENGATASI
KEMISKINAN
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 15 50%

TIDAK 15 50%

JUMLAH 30 100
Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 9
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 15 dari 30 responden
atau sama dengan 50% mengatakan bahwa pemerintah sudah berhasil dalam
mengatasi kemiskinan, dan 15 dari 30 responden atau sama dengan 50%
mengatakan bahwa pemerintah belum berhasil dalam mengatasi kemiskinan.

Dari hasil penelitian kami, sebagian besar responden sangat


mengharapkan bantuan dari pemerintah, pernyataan tersebut dapat dibuktikan
pada tabel berikut.
TABEL X
MASYARAKAT SANGAT MENGHARAPKAN
BANTUAN DARI PEMERINTAH
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 25 83%

TIDAK 5 17%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 10


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 25 dari 30 responden
atau sama dengan 83% mengatakan bahwa masyarakat sangat mengharapkan
bantuan dari pemerintah, dan 5 dari 30 responden atau sama dengan 17%
mengatakan bahwa masyarakat tidak begitu mengaharpkan bantuan dari
pemerintah.
Menurut Ibu Nur Lela, iya sangat mengarapkan bantuan dari
pemerintah karena dapat membantu ekonomi keluarganya untuk
kelangsungan hidupnya.

Dari hasil penelitian kami sebagian besar responden mengatakan


bahwa mereka akan merasa kecewa apabila dia tidak mendapatkan
bantuan dari pemerintah untuk membantu ekonomi
keluarganya.Pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel dibawah
ini.
TABEL XI
MASYARAKAT MERAS A KECEWA JIKA TIDAK
MENDAPATKAN BANTUAN DARI PEMERINTAH
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 20 67%

TIDAK 10 33%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 24


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 20 dari 30 responden
atau sama dengan 67% mengatakan bahwa masyarakat merasa kecewa jika
tidak diberikan bantuan dari pemerintah, dan 10 dari 30 responden atau sama
dengan 33% mengatakan bahwa masyarakat tidak merasa kecewa jika tidak
mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Dari hasil penelitian kami pada hari kamis 14 maret 2019 bahwa
partisipasi responden dalam menerima bantuan dari pemerintah sangat tinggi,
pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel dibawah ini.
TABEL XII
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENERIMA
BANTUAN DARI PEMERINTAH
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 28 93%

TIDAK 2 7%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 22


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 28 dari 30 responden
atau sama dengan 93% mengatakan bahwa masyarakat ikut berpartisipasi
dalam menerima bantuan dari pemerintah, dan 2 dari 30 responden atau sama
dengan 7% mengatakan bahwa masyarakat tidak begitu ikut berpartisipasi untuk
menerima bantuan dari pemerintah.

Dari hasil penelitian kami pada hari kamis 14 maret 2019, responden
mengatakan bahwa bantuan dari pemerintah dilakukan secara
bertahap,pernyataan tersebut dapat dibuktikan pada tabel berikut.
TABEL XIII
BANTUAN DARI PEMERINTAH DI LAKUKAN
SECARA BERTAHAP
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

IYA 30 100%

TIDAK 0 0%

JUMLAH 30 100%

Sumber : tabulasi kuesioner soal nomor 20


Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 30 dari 30 responden
atau sama dengan 100% masyarakat mengatakan bahwa bantuan dari
pemerintah di lakukan secara bertahap, dan 0 dari 30 responden atau sama
dengan 0% mengatakan bahwa bantuan dari pemerintah tidak dilakukan secara
bertahap.
Menurut sekertaris desa lapao-pao bapak Jasman s.pd, pada wawancara
hari rabu 13 maret 2019, menyatakan bahwa bantuan dari pemerintah dilakukan
secara bertahap, bantuan yang dilakukan secara bertahap yaitu:
1.) Bantuan RASKIN diberikan kepada masyarakat setiap bulannya.
2.) Bantuan pupuk diberikan 4 kali selama 1 tahun.
3.) Bantuan bibit unggul diberikan 2 kali selama 1 tahun, tergantung dari
kepala pertanian/perkebunan.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan kami dapat
menyimpulkan UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM
MENGATASI KEMISKINAN DI DESA LAPAO-PAO adalah bahwa
pemerintah belum sepenuhnya bisa mengatasi kemiskinanan terhadap
masyarakat Desa Lapao-pao karena masih banyak masyarakat yang
kurang mampu atau masyarakat miskin yang tidak menerima bantuan
dari pemerintah akibat ada banyak persyaratan yang harus di penuhi
oleh masyarakat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

B. SARAN

1. Sebaiknya pemerintah harus mendata baik-baik terhadap orang-orang yang


kurang mampu untuk diberikan bantuan.
2. Seharusnya pemerintah menyediakan lapangan kerja untuk mengurangi
pengangguran sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan jasa
yang diberikan terhadap mereka.
3. Seharusnya pemerintah tidak perlu memberikan persyaratan untuk masyarakat
dalam menerima bantuan dari pemerintah agar mempermudah masyarakat
dalam menerima bantuan dari pemerintah.
LAMPIRAN

Sumber : gambar diatas merupakan proses pengisian kuesioner oleh responden.

Gambar diatas merupakan proses wawancara kepada responden atas nama Aslan
Arani dusun II Pumbato.
Gambar diatas merupakan proses wawancara kepada Sekertaris Desa Lapao-pao
sekaligus kami meminta izin untuk melakukan penelitian di Desa Lapao-pao.
A. Identitas responden
Nama :

Umur :

Agama :

Suku :

Alamat :

B. Pertanyaan
1.Apakah ada bantuan yang diberikan terhadap masyarakat Desa lapao untuk mengatasi
kemiskinan?

A.Ya B.Tidak

2.apakah ada kendala Anda dalam menerima bantuan dari pemerintah?

A.Ya B.Tidak

3 Apakah ada persyaratan dalam menerima bantuan dari pemerintah?

A.Ya B.Tidak

4.Apakah pemberian bantuan kepada masyarakat berjalan dengan baik?

A.Ya B.Tidak

5. Apakah ada kendala pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat?

A.Ya B.Tidak

6. Apakah ada upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan?

A.ya B.Tidak

7. Apakah bantuan pemerintah digunakan dengan baik oleh masyarakat?

A.Ya B.Tidak

8. Apakah ada masyarakat yang kurang mampu yang tidak menerima bantuan dari pemerintah?

A.Ya B.Tidak

9. Apakah pemerintah sudah berhasil dalam mengatasi kemiskinan di Desa Lapao-pao?

A.Ya B.Tidak

10. Apakah anda merasa senang dengan adanya bantuan kepada pemerintah?

A.Ya B.Tidak
11. Apakah masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah?

A.Ya B.Tidak

12.Apakah anda juga ikut berlomba dalam mendapatkan bantuan dari pemerintah?

A.Ya B.Tidak

13. Apakah bantuan dari pemerintah sudah mencukupi kebutuhan anda?

A.Ya B. Tidak

14. Menurut anda dengan adanya bantuan dari pemerintah, apakah masyarakat sudah mencapai
kesejahteraan?

A.Ya B.Tidak

15. Apakah semua bantuan pemerintah masih berjalan sampai sekarang?

A.Ya B. Tidak

16. Dengan adanya bantuan dari pemerintah, apakah anda menjadi malas untuk bekerja?

A.Ya B.Tidak

17. Apakah bantuan dari pemerintah sudah cukup untuk kelangsung hidup anda?

A.Ya B.Tidak

18. Apakah bantuan dari pemerintah sangat bermanfaat bagi anda?

A.Ya B.Tidak

19. Apakah anda sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah?

. A.Ya B. Tidak

20. Apakah bantuan dari pemerintah di lakukan sacara bertahap?

A.Ya B.Tidak

21.Setujuhkah anda jika bantuan dari pemerintah di hentikan?

A. Ya B. Tidak

22. Apakah ada partisipasi masyarakat dalam menerima bantuan dari pemerintah?

A. Ya B. Tidak

23.Setujukah anda jika bantuan dari pemerintah dikurangi?

A. Ya B. Tidak

24.Apakah anda merasa kecewa jika tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah?

A. Ya B. Tidak
25.Jika bantuan pemerintah dihentikan, apakah kondisi ekonomi anda tetap stabil?

A. Ya B. Tidak

26.Jika bantuan dari pemerintah dihentikan, apakah kondisi ekonomi anda tidak stabil?

A. Ya B. Tidak

27. Apakah jumlah bantuan yang diterima dari pemerintah untuk setiap masyarakat berbeda?

A. Ya B. Tidak

28. Apakah biasanya ada pemberitahuan dari pemerintah dalam menerima bantuan?

A. Ya B.Tidak

29. Apakah anda tidak merasa puas dengan bantuan yang anda terima dari pemerintah?

A. Ya B. Tidak

30.Apakah anda mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan anda?

A. Ya B. Tidak
DAFTAR TABEL
TABEL I :Bantuan yang diberikan terhadap masyarakat desa lapao-pao
dalam mengatasi kemiskinan.........................................................

TABEL II :Kendala masyrakat dalam menerima bantuan dari


pemerintah.......................................................................................

TABEL III :Persyaratan dalam menerima bantuan dari pemerintah..........

TABEL IV :Pemberian bantuan kepada masyarakat berjalan dengan baik.

TABEL V :Kendala pemerintah dalam memberikan bantuan kepada


masyrakat.........................................................................................

TABEL VI :Upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan.......................

TABEL VII:Bantuan pemerintah di gunakan dengan baik oleh


masyarakat.......................................................................................

TABEL VIII:Masyarakat yang kurang mampu yang tidak menerima


bantuan dari pemerintah................................................................

TABEL IX:Pemerintah sudah berhasil dalam mengatasi kemiskinan..........

TABEL X:Masyarakat sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah.....

TABEL XI:Masyarakat merasa kecewa jika tidak mendapatkan bantuan


dari pemerintah...............................................................................

TABEL XII:Partisipasi masyarakat dalam menerimabantuan dari


pemerintah.......................................................................................

TABEL XIII:Bantuan dari pemerintah dilakukan secara bertahap.............


DAFTAR PUSTAKA
Ala, Andre Bayo, Kemiskinan dan strategi memerangi kemiskinan, Liberty, Yogyakarta,
1981.

Murbyanto, Strategi Pembangunan Ekonomi Dalam Kemiskinan dan Kesenjangan di


Indonesia, Aditya Media, Yogyakarta, 1996.

Nugroho, Heru, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial, Aditya Media, Yogyakarta, 1995.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendy, Metode Penelitian Kemiskinan, LP3ES, Jakarta,
1989.

Manual Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)

Anda mungkin juga menyukai