Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengusaha Yang Spiritual


Bagaimana Anda menilai seorang Hery Syaefudin dalam mengelola bisnis tanaman hias
dan wisata situ di atas bila dilihat dari tingkat kesadaran sebagai manusia, makna, serta
tujuan hidup?

Hery adalah sosok pengusaha yang sangat peduli dengan lingkungan sesuai disiplin ilmu yang
ia miliki. Ia mempunyai kesadaran tinggi terhadap bumi (lingkungan dalam lingkup lebih
kecil) tempat tinggal manusia juga perlu di jaga dan di lestarikan karena tingkat keserasian
alam akan berpengaruh pada tingkat kenyamanan tempat tinggal manusia itu sendiri. Manusia
hidup dan berkembang dari alam, maka sangat naif jika pada akhirnya manusia
“mengesampingkan” alam dalam kehidupannya. Untuk menjaga keserasian alam salah
satunya dapat dilakukan dengan menjaga sumber air di lingkungan tempat tinggal seperti
yang dilakukan Hery. Jika manusia tidak bisa melestarikan dan menjaga alam maka suatu hari
nanti alam akan rusak dan akan membawa perubahan pada semua pola kehidupan manusia.
Dan bumi tidak layak untuk ditempati, sehingga manusia tidak akan mampu bertahan hidup di
bumi. Dan Hery mampu membuat keserasian lingkungan sekaligus memberi nilai tambah
terhadap lingkungan yang ia kelola, sehingga dapat menghasilkan nilai ekonomis untuk
dirinya dan warga sekitarnya.

2. Bapak petrus Octavianus : Bapak Anak Miskin


a. .
b. .
c. .
d. .
e. Pemahaman mengenai Hakikat manusia utuh dan hakikat manusia tidak utuh
1. Hakikat Manusia Utuh
Pada hakikatnya seorang anak manusia tidak akan tumbuh dan berkembang dengan
sendirinya, walaupun mempunyai sifat vegetatif dan hewani. Dalam mengembangkan
dirinya ia membutuhkan lingkungan hidup berkelompok (Raka Joni, 1985;17).
Dengan hidup berkelompok dengan manusua0manusia lainlah anak akan menjadi
seperti yang diharapkan oleh kelompok atau masyarakat kita indonesia mengharapkan
agar anak kelak menjadi manusia seutuhnya.
Anak, secara keseluruhan pada hakikatnya merupakan suatu sistem. Bagian-
bagian atau unsur-unsur yang membentuk sistem ini terorganisasikan dalam struktur
dan terkoordinasikan dalam fungsi. Sesuai dengan konsep sistem, setiap unsur hanya
mempunyai arti bila unsur tersebut berkaitan dengan unsur lain secara utuh.

2. Hakikat Manusia yang tidak utuh


Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakikat manusia akan terjadi di
dalam proses pengembangan jika ada unsur dimensi hakikat manusia yang terabaikan
untuk di tangani, misalnya dimensi kesosialan didominasi oleh pengembangan
dimensi keindividuan ataupun domain afektif didominasi oleh pengembangan domain
kognitif. Demikian pula secara vertikal ada domain tingkah laku yang terabaikan
penanganannya.
Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang
pincang dan tidak mantap. Pengembangan semacam ini merupakan pengembangan
yang pantalogis. Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia
ditentukan oleh dua factor, yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri secara
potensial dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberikan pelayanan atas
perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai