Anda di halaman 1dari 28

Modul Praktikum Dasar Teknik Digital

Laboraturium Teknik Digital

Disusun Oleh :
Milli Alfhi Syari ST., M.Pd
milli.fhisya@gmail.com

Program Studi Teknik Elektro

Program Studi Teknik Informatika


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis sampaikan atas


kenikmatan yang tiada tara yang selalu dilimpahkan oleh-Nya sehingga
penulisan modul praktikum Elektronika Digital ini selesai. Sholawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Terima kasih
juga saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat untuk kita
semua, baik mahasiswa yang tengah mengambil mata kuliah Sistem Teknik
Digital atau dosen yang mengampu mata kuliah tersebut.
Akhir kata, saya sangat mengharapkan masukan yang membangun
demi penyempurnaan modul ini di kemudian hari. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.
Medan, 4 Maret 2020
penulis

Milli Alfhi Syari ST., M.pd


BAB I
GERBANG LOGIKA DASAR

A. Tujuan
1. Dapat mengenal beberapa IC yang mengandung gerbang logika.
2. Dapat membuat rangkaian gerbang logika dengan menggunakan IC
gerbang logika.
3. Dapat membuat tabel kebenaran untuk rangkaian gabungan gerbang logika
dibuat dengan IC gerbang logika

B. Teori
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah
dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah
satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran)
Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu
bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan
menggunakan Teori Aljabar Boolean. Hasil ekspresi dari boolean tidak akan
dapat berguna jika tidak bisa diimplementasikan dalam bentuk rangkaian
logika. Untuk membantu mengekspresikan aljabar boole, maka ada beberapa
mekanisme singkat yang dapat membantu proses penyederhanaan yang lain,
diantaranya :
1. Peta Karnaugh
2. Tabulasi Quinn – McCluskey

1. Peta Karnaugh
Contoh penyelesaian penyederhanaan dengan menggunakan peta karnaugh :

1 | MILLI ALFHI SYARI


2. Tabulasi Quinn – McCluskey
Contoh penyelesaian penyederhanaan dengan menggunakan Tabulasi Quinn –
McCluskey :

C. Percobaan
1. Pengujian gerbang AND 2 input pada tabel kebenaran
 Rangkailah IC 4081 pada box panel digital dengan menggunakan gerbang
AND 2 input.

2 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 1.1. Gerbang AND 2 Input

 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 1.1 kebenaran gate 2 input
gerbang AND.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Gate 2 Input Gerbang AND


SW1 SW2 LED
0 0
0 1
1 0
1 1

2. Pengujian gerbang OR 2 input pada tabel kebenaran


 Rangkailah IC 4071 pada box panel digital dengan menggunakan gerbang
OR 2 input.

Gambar 1.2. Gerbang Or 2 Input

3 | MILLI ALFHI SYARI


 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan semua switch input (SW1
& SW2) dalam keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 1.2 kebenaran gate 2 input
gerbang OR.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 1.2 berikut.

Tabel 1.2 Gate 2 Input Gerbang OR


SW1 SW2 LED
0 0
0 1
1 0
1 1

3. Pengujian gerbang NOT pada tabel kebenaran


 Rangkailah IC 407 pada box panel digital dengan menggunakan NOT
gate.

Gambar 1.3. NOT gate

 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam keadaan
LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 1.3 kebenaran NOT gate.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 1.3 berikut.

Tabel 1.3 Gerbang NOT

4 | MILLI ALFHI SYARI


SW1 LED
0
1

Simpulkan hasil kerja dari ketiga gerbang logika dasar tersebut:

D. Analisis rangkaian digital dalam aljabar boole


1. Alat dan Bahan
 AND gate 2 input 2 gerbang.
 NOT gate 2 input 2 gerbang.
 OR gate 1 gerbang.
 1 Output (LED)

2. Prosedur
 Rangkailah gerbang tersebut pada aplikasi lifewire seperti pada
gambar 1.4 rangkaian digital dengan aljabar boole.
 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam
keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 1.4 kebenaran aljabar
boole.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output)
LED pada tabel kebenaran 1.4 berikut.

5 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 1.4: Rangkaian Digital Dengan Aljabar Boole

Tabel 1.4 Rangkaian Digital


Dengan Aljabar Boole
SW1 SW2 LED
0 0
0 1
1 0
1 1

E. Rangkaian Digital Dalam Aljabar Boole 3 Input

1. Alat dan Bahan


 AND gate 2 input 2 gerbang.
 NOT gate 1 input 2 gerbang.
 OR gate 1 gerbang.
 3 input (SW)
 1 Output (LED)

2. Prosedur
 Rangkailah gerbang tersebut pada aplikasi lifewire seperti pada
gambar 1.5 rangkaian digital AND-OR dengan aljabar boole.
 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam
keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 1.5 kebenaran aljabar
boole.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output)
LED pada tabel kebenaran 1.5 berikut.

6 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 1.5 Rangkaian Digital AND-OR Dengan Aljabar Boole

Tabel 1.5 Rangkaian Digital AND-OR Dengan Aljabar Boole


SW 1 SW2 SW3 LED
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

Simpulkan hasil kerja dari kedua gerbang logika dasar tersebut:

BAB II
ADDER & KOMPARATOR

7 | MILLI ALFHI SYARI


A. Tujuan
1. Mempelajari dan mengenal ragam bentuk rangkaian logika kombinasi.
2. Mempelajari dan memahami cara kerja rangkaian Adder dan Komparator.
3. Menganalisis dan merancang rangkaian logika kombinasi.

B. Teori
Arder adalah komponen elektronika digital yg di pakai untuk menjumlahkan
dua angka dalam system bilangan biner. Komperator Adalah sebuah rangkaian
yang berfungsi untuk membandingkan dua buah bilangan input jika di
gunakan membandingkan dua inputan dan kemudian menyatakan apakah
kedua input tersebut sama, lebih besar atau lebih kecil ,maka rangkaian
tersebut dinamakan MAGNITUDE COMPEROTOR.

C. Percobaan Komparator
1. Alat dan Bahan
 AND gate 2 input 2 gerbang.
 NOT gate 1 input 2 gerbang.
 OR gate 1 gerbang.
 1 Output (LED)

2. Prosedur
 Rangkailah gerbang tersebut pada aplikasi lifewire seperti pada gambar
2.1 rangkaian Non-equality comparator.
 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam
keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 2.1 kebenaran Non-equality
comparator..
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 2.1 berikut.

8 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 2.1 Rangkaian Non-Equality Comparator

Tabel 2.1 Rangkaian Non-Equality Comparator

SW1 SW2 LED


0 0
0 1
1 0
1 1

D. Pengujian Equality Comparator


1. Alat dan Bahan
 AND gate 2 input 2 gerbang.
 NOT gate 1 input 2 gerbang.
 OR gate 1 gerbang.
 1 Output (LED)

2. Prosedur
 Rangkailah gerbang tersebut pada aplikasi lifewire seperti pada gambar
2.2 rangkaian equality comparator.
 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam
keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 2.2 kebenaran equality
comparator.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 2.2 berikut.

9 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 2.2 Rangkaian Equality Comparator

Tabel 2.2 Rangkaian Equality Comparator


SW1 SW2 LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Simpulkan hasil kerja dari kedua rangkaian diatas :

E. Half Adder
1. Alat dan Bahan

10 | MILLI ALFHI SYARI


 XOR gate 2 input 1 gerbang.
 AND gate 2 input 1 gerbang.
 2 Input (2 SW)
 2 Output (2 LED)

2. Prosedur
 Rangkailah gerbang tersebut pada aplikasi lifewire seperti pada gambar
2.3 rangkaian half adder.
 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam
keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 2.3 kebenaran half adder.
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Rangkaian Half Adder

Tabel 2.3 rangkaian half adder


Input Output
SW1 SW2 LED-1 LED-2
0 0
0 1
1 0
1 1

F. Full Adder
1. Alat dan Bahan
 XOR gate 2 input 2 gerbang.

11 | MILLI ALFHI SYARI


 OR gate 2 input 1 gerbang
 AND gate 2 input 2 gerbang.
 3 Input (3 SW)
 2 Output (2 LED)

2. Prosedur
 Rangkailah gerbang tersebut pada aplikasi lifewire seperti pada gambar
2.4 rangkaian full adder.
 Nyalakan switch on box panel digital, pastikan switch input dalam
keadaan LOW.
 Nyalaka switch input sesuai dengan tabel 2.4 rangkaian full adder..
 Lanjutkan percobaan berikut dan catat hasil keluarannya (output) LED
pada tabel kebenaran 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Rangkaian Full Adder

Tabel 2.4 Rangkaian Full Adder


INPUT OUTPUT
SW 1 SW2 SW3 LED-1 LED-2
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

Simpulkan hasil kerja dari kedua rangkaian diatas :

12 | MILLI ALFHI SYARI


Bandingkan hasil kerja dari rangkaian half adder dan full adder
diatas :

BAB III
DECODER – ENCODER
MULTIPLEXER - DEMULTIPLEXER

13 | MILLI ALFHI SYARI


A. Tujuan
1. Mempelajari dan memahami karakteristik rangkaian decoder – encoder.
2. Mempelajari dan memahami karakteristik multiplexer - demultiplexer.
3. Mengenal dan merancang setiap rangkaiannya.

B. Teori
Decoder adalah rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input
input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan
biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder. Encoder adalah
rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder
berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data
bilangan dengan format tertentu. Dalam teori digital banyak ditemukan
istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian
digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line
input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded
Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder
dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD) seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1. Ilustrasi Digital Encoder

Multiplexer (MUX) atau selector data adalah suatu rangkaian logika yang
menerima beberapa input data, dan untuk suatu saat tertentu hanya
mengizinkan satu data input masuk ke output, yang diatur oleh input selektor.
Demultiplekser adalah suatu rangkaian yang mendistribusikan satu masukan
ke lebih dari satu luaran. Demultiplekser disebut juga data distributor.
Pemilihan saluran luaran dilakukan oleh sinyal kontrol.

C. Percobaan Rangkaian Decoder


1. Alat dan Bahan
 2 input (2 SW)
 NOT gate 1 input 2 gerbang
 AND gate 2 input 4 gerbang
 4 Output (4 LED)

14 | MILLI ALFHI SYARI


2. Prosedur Pengujian Decoder 2 x 4

Gambar 3.1. Decoder 2 x 4

 Rangkailah percobaan gambar 3.1. Decoder 2 x 4 diatas dengan


simulasi lifewire.
 Atur SW1 dan SW2 (input 1 &2) sesuai dengan tabel kebenaran 3.1
Decoder 2 x 4 dibawah.
 Lakukan percobaan Decoder 2 x 4 kemudian catat hasil keluarannya
(ountput) dari keempat LED.
Tabel 3.1 Decoder 2 x 4
Input Output
SW1 SW2 LED-1 LED-2 LED-3 LED-4
0 0
0 1
1 0
1 1
D. Encoder
1. Alat dan Bahan
 8 input (8 SW)
 OR gate 2 input 3 gerbang
 3 Output (3 LED)

2. Prosedur Pengujian Encoder 8 x 3


 Rangkailah percobaan gambar 3.2 encoder 8 x 3 dengan simulasi
lifewire.
15 | MILLI ALFHI SYARI
 Atur kedelapan masukan (switch input 0 s/d 7) sesuai dengan tabel
keberan 3.2.
 Lakukan percobaan encoder 8 x 3 kemudian catat hasil keluarannya
(ountput) tabel kebenaran 3.2 encoder 8 x 3 dibawah.dari ketiga LED.

SW 0
SW 1
SW 2
SW 3
SW 4
SW 5
SW 6
SW 7

C B A

Gambar 3.2. Decoder 8 x 3

Tabel 3.2. Decoder 8 x 3


LED SWITCH
A B C 0 1 2 3 4 5 6 7
1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0

16 | MILLI ALFHI SYARI


0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 1

E. Multiplexer
1. Alat dan Bahan
 AND gate 2 input 2 gerbang.
 NOT gate 1 input 1 gerbang.
 OR gate 2 input 1 gerbang.
 1 Output (LED)
 3 input (3 SW)

2. Posedur
 Rangkailah percobaan gambar 3.3 multiplexer dengan simulasi
lifewire.
 Atur ketiga masukan (switch input 0 s/d 2) sesuai dengan tabel keberan
3.3.
 Lakukan percobaan multiplexer kemudian catat hasil keluarannya
(ountput) pada tabel kebenaran 3.3 multiplexer.

Gambar 3.3. Multiplexer

Tabel 3.3. Multiplexer


SW 1 SW2 SW3 LED
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1

17 | MILLI ALFHI SYARI


1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1

Simpulkan hasil kerja dari ketiga rangkaian diatas :

Bandingkan hasil kerja dari ketiga rangkaian diatas :

F. Tugas dan Laporan


1. Rangkailah sebuah rangkaian decoder dan encoder octal ke biner yang
anda ketahui berdasarkan dari analisa rangkaian sebelumnya yang sudah
anda pelajari.

18 | MILLI ALFHI SYARI


2. Buktikan kebenaran output dari rangkaian tersebut.
3. Dan catat hasilnya dalam tabel kebenaran.

BAB IV
FLIP - FLOP

A. Tujuan
1. Mengenal dan mengerti oprasi dasar digital dengan rangkaian Flip - Flop.
2. Mengenal dan memahami beberapa ragam jenis Flip – Flop.

B. Teori
Flip - Flop (FF) Elektronik pertama kali ditemukan oleh dua orang ahli
fisika Inggris William Eccles and F. W. Jordan pada tahun 1918 ini
merupakan dasar dari penyimpan data memory pada komputer
maupun Smartphone. (FF) merupakan pengaplikasian gerbang logika dasar
yang bersifat Multivibrator Bistabil. Flip-flop juga dapat digunakan
sebagai penghitung detak dan sebagai penyinkronsasian input sinyal
waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu referensi. Berikut ini FF
akan diurai secara singkat berdasarkan tipenya.

19 | MILLI ALFHI SYARI


1. JK Flip –Flop
Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau
yang berarti di beri berapapun inputan asalkan terdapat clock
maka akan terjadi perubahan pada keluarannya / outputnya.
berikut adalah symbol dan tabel kebenaran dari JK Flip-Flop.

2. RS Flip-Flop
RS FF ini adalah dasar dari semua Flip-flop yang memiliki 2 gerbang input /
masukan yaitu R dan S. R artinya “RESET” dan S artinya “SET”. FF yang
satu ini mempunyai 2 keluaran / output yaitu Q dan Q`. Bila S diberi logika 1
dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q not
pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan
output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0.
Sifat paling penting dari FF adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah
satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0,
stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan Q not.

20 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 4.2. RS Flip-Flop

3. D Flip-Flop
D Flip-flop merupakan salah satu jenis FF yang dibangun dengan
menggunakan FF RS. Perbedaan dengan FF RS terletak pada input R, pada D
FF input R terlebih dahulu diberi gerbang NOT. maka setiap masukan ke D FF
ini akan memberi keadaan yang berbeda pada input RS, dengan demikian
hanya terdapat 2 keadaan “SET” dan “RESET” S=0 dan R=1 atau S=1 dan
R=0, jadi dapat disi. Berikut adalah gambar dari simbol dan data sheet D FF.

Gambar 4.3. D-Flip-Flop

4. T Flip-Flop
T FF merupakan rangkaian FF yang telah di buat dengan menggunakan FF J-
K yang kedua masukannya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh FF

21 | MILLI ALFHI SYARI


yang memiliki watak membalik. Berikut adalah gambar tabel kebenaran
gerbang logika dan symbol dari T Flip – flop.

Gambar 4.4 Toogle Flip-flop


5. CRS Flip-Flop
Clocked RS-FF dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini
berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka
perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan
pada output Q dan Q-not. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka
perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q
dan Q-not. Berikut adalah gambar dari simbol dan tabel kebenaran dari RS
Flip – flop.

22 | MILLI ALFHI SYARI


Gambar 4.5 RS Flip – Flop.
6. S-R Flip-flop
S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R
Flip-flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S-R Flip-flop
ini juga terdapat dua keluaran (OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R
Flip-flop ini umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang
logika NAND. Ada juga S-R Flip-flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang
Logika NOR dan NAND.

Gambar 4.6. S-R Flip-Flop Gabungan NOR Dan NAND


C. Percobaan Flip –Flop SR
1. Alat dan Bahan
 NOR gate 2 input 2 gerbang.
 2 Output (2LED)
 2 input (2 SW)

2. Posedur
 Rangkailah percobaan gerbang gambar 4.7 Flip-Flop SR dengan NOR
menggunakan simulasi lifewire.

23 | MILLI ALFHI SYARI


 Atur kedua masukan (switch input A dan D ) sesuai dengan tabel
keberan 4.7.
 Lakukan percobaan Flip-Flop SR dengan gerbang NOR kemudian
catat hasil keluarannya (ountput) pada tabel kebenaran 4.7 multiplexer.

Gambar 4.7 Flip-Flop SR dengan NOR

Tabel 4.7 Flip-Flop SR dengan NOR


Input Output
SW1 SW2 LED-1 LED-2
0 0
0 1
1 0
1 1

D. Percobaan Flip-Flop D
1. Alat dan Bahan
 NAND gate 2 input 5 gerbang.
 2 Output (2LED)
 2 input (2 SW)

3. Posedur
 Rangkailah percobaan gerbang gambar 4.8 Flip-Flop D dengan
gerbang NAND menggunakan simulasi lifewire.

24 | MILLI ALFHI SYARI


 Atur kedua masukan (switch input A dan B ) sesuai dengan tabel
keberan 4.8.
 Lakukan percobaan Flip-Flop D dengan gerbang NAND kemudian
catat hasil keluarannya (ountput) pada tabel kebenaran 4.8 Flip-Flop
D.

Gambar 4.8 Flip-Flop D Dengan Gerbang NAND

Tabel 4.8 Flip-Flop D Dengan Gerbang NAND


Input Output
SW1 SW2 LED-1 LED-2
0 0
0 1
1 0
1 1

25 | MILLI ALFHI SYARI


Bandingkan & simpulkan hasil kerja dari kedua rangkaian Flip –
Flop diatas :

26 | MILLI ALFHI SYARI

Anda mungkin juga menyukai