Anda di halaman 1dari 5

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama


Fase : B (Kelas III dan Kelas IV)
Nama Penyusun : Ricas Maulana, S.Pd
Sekolah : SLB Negeri Kaliwungu Kudus

NO CAPAIAN PEMEBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN


PEMBELAJARAN
1 Persepsi Bunyi Tahap 1*)

Peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar 1.1 Mendeteksi ada tidak adanya bunyi 1. Mendeteksi ada tidak adanya
belakang, suara binatang di lingkungan sekitar, latar belakang, suara binatang, sifat bunyi latar belakang, suara
jumlah bunyi, sifat bunyi (cepat-lambat, panjang- bunyi, bunyi sebagai sinyal binatang, sifat bunyi, bunyi
pendek, keras lemah dan tinggi- rendah), arah 1.2 Membedakan suara manusia tentang sebagai sinyal. (1.1)
bunyi, suara nama hari, bulan, bilangan. Peserta waktu, bunyi suara dan tak 2. Membedakan suara manusia
didik mendiskriminasi berbagai macam bunyi bersuara. tentang waktu, bunyi suara dan
termasuk bunyi bahasa seperti kata yang kontras 1.3 Mengidentifikasi bunyi bahasa kata tak bersuara. (1.2)
pada aspek bersuara- tak bersuara dan 2 kata yang ganti, kata kerja, pernyataan salah 3. Mengidentifikasi bunyi bahasa
mengandung konsonan getar. Peserta didik benar, pernyataan sudah belum. kata ganti, kata kerja,
mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah 1.4 Penggunaan kalimat tanya dalam pernyataan salah dan
di diskriminasi. Peserta didik mampu berkomunikasi benar,pernyataan sudah dan
mengidentifikasi bunyi bahasa seperti kata ganti, belum. (1.3)
kata kerja, pernyataan salah, pernyataan tidak, 4. Penggunaan kalimat tanya
pernyataan belum dan kalimat tanya. Peserta didik dalam berkomunikasi. (1.4)
memanfaatkan setiap bunyi untuk komunikasi 5. Mengucapkan kalimat
dengan menggunakan ABD atau tidak sebatas sisa mengenai hobi dan informasi-
pendengaran. informasi yang aktual. (5.3)
2 Persepsi Irama 2.1 Mendeteksi irama dasar/ ketukan Tahap 2*)
dan irama bahasa. 1. Mengucapkan vokal, suku kata
Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti 2.2 Mendiskriminasikan irama kalimat dan kata pada konsonan
ketukan, irama, birama lagu 3/4, 4/4 dan 6/8 serta tanya dan kalimat larangan. alveolar seperti /t/, /d/, /n/, /l/,
irama bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama 2.3 Menandai irama dasar maupun /s/, /z/, /r/ serta konsonan
dasar dan irama bahasa melalui kegiatan irama bahasa sesuai makna. labiodental seperti /f/. (3.3)
membedakan berbagai macam irama dasar dan 2.4 Memanfaatkan irama dasar dan 2. Membentuk konsonan lateral
irama bahasa seperti irama kalimat tanya dan irama bahasa untuk berkomunikasi. dental bersuara /l/; konsonan
kalimat larangan. Peserta didik mengidentifikasi palatal alveolar semi konsonan
berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai bersuara /y/; konsonan
makna yang sebenarnya. Peserta didik melakukan labiodental frikatif (desis) tak
komprehensi irama dasar dan irama bahasa untuk bersuara /f/; konsonan dental
berkomunikasi menggunakan ABD atau tidak. frikatif (desis) tak bersuara /s/.
(4.2)
3 Latihan Pra wicara 3.1 Melakunan latihan keterarahan 3. Mengucapkan kalimat
wajah, kontak mata secara langsung mengenai kesehatan
Peserta didik melatih kemampuan keterarahan atau menggunakan media cermin. reproduksi. (5.2)
wajah berupa latihan kemampuan kontak mata dan 3.2 Melakukan latihan pelemasan 4. Membentuk kalimat tanya
kontak wajah secara langsung atau menggunakan orang bicara pada bagian gigi, dimana, berapa, kapan
media cermin. Peserta didik melakukan rahang, latihan suara meraban, menggunakan pola Subjek,
keterarahsuaraan dalam latihan pengucapan kata getaran dan pernafasan. Predikat, Objek (SPO) dalam
atau bersuara. Peserta didik melakukan pelemasan 3.3 Mengucapkan vokal, suku kata dan komunikasi baik menggunakan
organ wicara pada bagian gigi melalui kegiatan kata pada konsonan alveolar seperti isyarat maupun lisan. (5.4)
menunjukkan gigi, menggigit bibir bawah, dan /t/, /d/, /n/, /l/, /s/, /z/, /r/ serta
menggerakkan gigi seperti konsonan labiodental seperti /f/.
orang kedinginan. Peserta didik melakukan Tahap 3*)
pelemasan organ wicara rahang melalui kegiatan
membuka dan menutup rahang dengan gerakan 1. Melakukan latihan keterarahan
yang teratur dan tepat; menggerakkan ke kiri dan wajah, kontak mata secara
kekanan, lalu memutar secara horizontal. Peserta langsung atau menggunakan
didik melakukan latihan pernafasan dengan meniup media cermin. (3.1)
tisu dari jarak yang berbeda. Peserta didik
melakukan latihan pembentukan suara sperti 2. Melakukan latihan pelemasan
meraban, menyadarkan suara, merasakan getaran, organ bicara pada bagian gigi,
melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan rahang, latihan suara meraban,
(huruf, suku kata, kata) pada huruf alveolar getaran dan pernafasan. (3.2)
seperti 3. Menempatkan organ bicara
/t/, /d/, /n/, /l/, /s/, /z/, /r/ serta huruf labiodental pada posisi pembentukan
seperti /f/. konsonan dental alveolar tak
4 Latihan Pembentukan Fonem 4.1. Menempatkan organ bicara pada bersuara /t/; konsonan dental
posisi pembentukan konsonan dental alveolar bersuara /d/. (4.1)
Peserta didik melakukan latihan organ bicara yang alveolar tak bersuara /t/; konsonan 4. Menempatkan organ bicara
mengandung vokal konsonan dental alveola dental alveolar bersuara /d/; pada posisi pembentukan
hambat tak bersuara /t/; konsonan dental alveola 4.2.Membentuk konsonan lateral dental konsonan dental frikatif (desis)
bersuara /d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; bersuara /l/; konsonan palatal bersuara /z/; dan konsonan
konsonan palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; alveolar semi vokal bersuara /y/; dental getar bersuara /r/. pada
konsonan labiodental frikatif (desisi) tak bersuara konsonan labiodental frikatif saat mengucapan kata baik di
/f/; konsonan dental frikatif (desis) tak bersuara /s/; (desisi) tak bersuara /f/; konsonan awal, di tengah, maupun di
konsonan dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan dental frikatif (desis) tak bersuara akhir kata. (4.3)
konsonan dental getar bersuara /r/ untuk kemudian /s/.
diterapkan pada pengucapan kata baik di awal, di 4.3. Menempatkan organ bicara pada
tengah, maupun di akhir kata. posisi pembentukan konsonan Tahap 4*)
dental frikatif (desis) bersuara /z/; 1. Mendeteksi irama dasar/
dan konsonan dental getar bersuara ketukan dan irama bahasa. (2.1)
/r/. Pada saat mengucapan kata 2. Mendiskriminasikan irama
baik di awal, di tengah, maupun di kalimat tanya, dan kalimat
akhir kata. larangan. (2.2)
5 Pengembangan Komunikasi 5.1. Mengucapkan kalimat 3. Mengidentifikasi irama dasar
mengenai kesiapsiagaan maupun irama bahasa sesuai
Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat bencana. makna. (2.3)
mengenai materi kesiapsiagaan bencana (ancaman 5.2. Mengucapkan kalimat 4. Mengkonprehensi irama dasar
yang akan terjadi dan Mencari pertolongan), materi mengenai kesehatan reproduksi. dan irama bahasa untuk
tentang kesehatan reproduksi (Konsep perempuan 5.3. Mengucapkan kalimat mengenai berkomunikasi. (2.4)
dan laki-laki serta Kesetaraan Gender) dalam hobi dan informasi-informasi yang
konsep sederhana, materi tentang hobi dan aktual.
informasi-informasi aktual lainnya. Peserta didik 5.4.Membentuk kalimat tanya dimana, 5. Mengucapkan kalimat
melakukan latihan pengucapan sesuai dengan berapa, kapan menggunakan pola mengenai kesiapsiagaan
tekanan dan irama yang baik dan benar untuk SPO dalam komunikasi baik bencana. (5.1)
berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun menggunakan isyarat maupun lisan.
komunikasi total dalam pembentukan jenis atau
ragam kalimat tanya dimana dan berapa dan kapan
dengan penggunaan pola Subjek, Predikat, dan
Objek (SPO).

KETERANGAN:
1. Diharapkan setiap guru dapat mengembangkan komunikasi di setiap elemen.
2. Selalu mengingat prisip cibernetik bahwa bunyi, gerak dan irama merupakan kesatuan yg tidak bisa dipisahkan. Bunyi terdiri bunyi
Bahasa dan bunyi non bahasa
3. Tujuan akhir dari PKPBI adalah Bahasa.
4. Tahap 1,2,3,4 bukanlah urutan dan hanya merupakan inspirasi guru dapat menjalankan rangkaian tersebut sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai