Anda di halaman 1dari 17

Strategi Produk dan Jasa

Tugas Mata Kuliah Manejemen Pemasaran Lanjutan

Dosen Pengampu : Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I, M.S.I

Disusun Oleh:

1. Ananda Dheya Septy P Nugroho (211105010057)

2. Siti Ainun Zahriya (211105010061)

3. Ely Eka Saputri (211105010068)

4. Abdul Rozek (212105010011)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas berkat dan nikmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan tema ”Strategi Produk dan Jasa” dengan tepat
waktu, tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manejemen
Pemasaran Lanjutan.

Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. M.F. Hidayatullah, S.H.I, M.S.I
sebagai dosen pengampu mata kuliah Manejemen Pemasaran Lanjutan yang telah
memberikan banyak bantuan, arahan, dan petunjuk yang sangat jelas sehingga dapat
mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Dengan ini kami berharap semoga makalah ini menjadi bermanfaat dan sebagai
pembelajaran. Besar juga berharap kami, dengan hadirnya makalah ini akan
mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan.

Demikian makalah ini kami buat, mohon maaf apabila ada kesalahan dan
kekurangan pada makalah ini. Kami mengharap kritik dan saran dari pembaca agar
bisa menyempurnakan makalah ini.

Jember, 04 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Definisi Produk dan Klasifikasi utama Produk dan Jasa 2

B. Peran Pemberian Merek, Pengemasan, Penetapan Label Produk dan Jasa 3

C. Keputusan Perusahaan Dalam Mengembangkan Lini dan Bauran Produk 5

D. Karakteristik Pengaruh Pemasaran Jasa 7

E. Pertimbangan Pemasaran Tambahan yang dibutuhkan Jasa 8

Strategi Produk dan Jasa Pada PT.unilever (studi kasus:merek wall's) 10

BAB III PENUTUP 12

A. Kesimpulan 12

B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang dapat ditawwarkan satu pihak
kepada pihal lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan apapun. Perencanaan jasa perlu mempertimbangkan tiga tingkatan.
Tingkatan yang paling dasar adalah jasa inti (core services) yang ditunjukan untuk
mendefinisikan atau mengartikan manfaat inti jasa yang akan disediakan untuk
konsumen. Perencanaan jasa harus menciptakan produk actual di sekitar produk
inti. Produk actual mempunyai beberapa karakteristik yaitu: tingkat kualitas, fitur,
rancangan, nama merek dan kemasan. Yang terakhir perencanaan produk harus
mewujudkan produk tambahan di sekitar produk inti dan produk aktual dengan
menawarkan jasa manfaat tambahan bagi konsumen (didin fatihudin and anang
firmansyah, 2019).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Produk dan Klasifikasi Utama Produk dan Jasa?
2. Bagaimana Peran Pemberian Merek, Pengemasan, Penetapan Label Produk dan
Jasa?
3. Bagaimana Keputusan Perusahaan Dalam Mengembangkan Lini dan Bauran
Produk?

4. Apa saja Krakteristik yang Mempengaruhi Pemasaran Jasa?

5. Apa saja Pertimbangan Pemasaran Tambahan yang dibutuhkan Jasa?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Produk dan Klasifikasi Utama Produk dan Jasa.

2. Untuk Mengetahui Peran Merek, Pengemasan, Penetapan Label Produk dan Jasa.

3. Untuk Mengetahui Keputusan Perusahaan Ketika Mengembangkan Lini dan


Bauran Produk.

4. Untuk Mengetahui Krakteristik yang Mempengaruhi Pemasaran Jasa.

5. Untuk Mengetahui Pertimbangan Pemasaran Tambahan yang dibutuhkan Jasa.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Produk dan Klasifikasi Utama Produk dan Jasa


Dalam buku pemasaran jasa, produk jasa dibagi menjadi dua jenis kategori
produk konsumen (consumer products) dan produk massal. Dalam definisi secara
luas, produk juga meliputi objek yang dapat dipasarkan seperti organisasi, orang
distribusi, serta ide. Produk konsumen adalah jasa yang dibeli konsumen akhir
untuk digunakan pribadi. Sedangkan produk massal adalah jasa yang dibeli
kelompok konsumen akhir untuk dignakan secara bersama-sama.1

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperhatikan,


dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Menurut kotler produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan,
dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi sehingga mampu memuaskan keinginan
dan kebutuhan termasuk didalamnya berupa fisik, tempat, orang, jasa, gagasan,
serta atas keinginannya (M. Anang firmansya, 2019).

1. Berdasarkan wujudnya produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok


utama yaitu:

a. Barang

Barang merukan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba
atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik
laiinya.

b. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk


dijual (dikonsumsi pihak lain). Menurut kotler (2002) “ jasa adalah tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa
pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitakan dengansuatu produk

1
M. Anang Firmansyah,Pemasaran Produk dan Merek:Planning dan Strategi,(Jakarta:Qiara Media),2-
3.

2
fisik.

2. Berdasarkan aspek dan daya tahannya

a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain,
umur ekonoisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
Contohnya snak, minuman berkaleng, sabun dan pasta gii.

b. Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa


bertahan dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian
normal satu tahun lebih. Contohnya lemari es, mesin cuci, lemari pakaian
dan lain-lain.

3. Berdasarkan tujuan konsumsi

Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu


dikonsumsi,maka produk diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

a. Barang konsumsi (consumerr’s goods)

Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat


dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memproleh
manfaat dari produk tersebut.

b. Barang industri (industrial’s goods)

Barang inmdustri merupakan suatu jenis produk yang masih


memeperlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu
manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri
diperjualkan belikan kembali.

B. Peran Pemberian Merek, Pengemasan, Penetapan Label Produk dan Jasa.

1. Peran pemberian merek

Merek merupakan suatu nama, desain, simbol atau perpaduan di antaranya


untuk digunakan sebagai identitas suatu organisasi atau perusahaan pada

3
barang dan jasa yang dimiliki yang bertujuan untuk membedakan dengan
produk jasa lainnya.

Berikut ini peran pemberian merek pada suatu produk atau jasa untuk
berbagai pihak yaitu:

a. Bagi konsumen

1) Menceritakan suatu mutu produk.

2) Menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin


akan bermanfaat bagi mereka.

b. Bagi perusahaan maupun produsen

1) Memudahkan penjual dalam mengelola pesanan.

2) Memberikan perlindungan hukum berkat keistimewaan yang dimiliki


oleh produk dan jasa perusahaan.

3) Menarik perhatian pembeli untuk memperoleh keuntungan.

4) Membantu perusahaan melakukan segmentasi pasar.

5) Membantu mengatasi masalah perusahaan terkait produk dan jasa.

6) Sumber finansial returns, terutama yang berkaitan dengan pendapatan


masa yang akan datang

c. Bagi publik

1) Membuat mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.

2) Meningkatkan efisiensi pembeli.2

2. Pengemasan

Kemasan atau packaging berkaitan dengan pengawasan atau pembungkus


sebuah produk. Fungsi utama kemasan adalah melindungi dan menyimpan
produk. Kemasan yang memiliki desain yang buruk atau jelek dapat
mengakibatkan konsumen enggan untuk membeli produk milik perusahaan
sehingga akan kehilangan penjualan. Sebaliknya jika kemasan inovatif maka

2
M. Anang Firmansyah,Pemasaran Produk dan Merek:Planning dan Strategi,(Jakarta:Qiara Media),14.

4
akan memberikan manfaat kepada perusahaan sehingga dapat mendorong
penjualan dan mengatasi persaingan pasar.

3. Penetapan label produk dan jasa

Label dapat diartikan sebagai penanda sederhana yang di tempelkan padaa


produk atau jasa yang menjadi bagian dari kemasan. Membuat label produk
yang baik tidak hanya dapat membuat produk semakin menarik dan
meyakinkan, akan tetapi, juga dapat memperlancar kegiatan operasional
bisnis perusahaan dan mampu bersaing dengan kompetitor lain serta dapat
mendatangkan omzet penjualan yang besar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999


tentang Label dan Iklan Pangan, keterangan pada label harus memuat:

a. Nama produk

b. Daftar bahan yang digunakan

c. Berat bersih atau isi bersih

d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke


dalam wilayah Indonesia;

e. Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa.3

C. Mengembangkan lini dan bauran produk


1. Lini produk
Lini produk adalah sekelompok produk yang terkait serta karena fungsinya
serupa, dipasarkan melalui jenis toko yang sama, atau berada dalam harga
tertentu. Manajer perlu menganalisis lini produk mereka secara berkala untuk
menilai penjualan dan keuntungan setiap barang dan memahami bagaimana
item itu berkontribusi dalam kinerja lini secara keseluruhan. Sebuah
perusahaan bisa memperluas lini produknya dengan dua cara yaitu:
a. Dengan pengisian lini produk
Pengisian lini produk melibatkan penambahan lebih banyak item dalam
rentang baris saat ini, ada beberapa alasan untuk pengisian lini prroduk
3
Mohammad Liwa Irrubai,”Strategi Labeling, Packing, dan Marketing Produk Hasil Industri Rumah
Tangga di Kelurahan Monjok Kecamatan Selaparang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat”,(April
2015),17-19.

5
diantaranya:
1) meraih keuntungan ekstra,
2) memuaskan daaler menggunakan kapasitas berlebih ,
3) menjadi perusahaan lini terkemuka dan menutup celah untuk
mencegah pesaing. Namun, pengisian baris berlebihan dapat
mengakibatkan kanibalisasi(menghabiskan penjualan produk
peruahaan yang sudah ada) dan kebingungan pelanggan. Perusahaan
harus memastikan bahwa barang baru sangat berbeda dengan yang
sudah ada.
b. Dengan peregangan lini produk
Peregangan lini produk terjadi ketika sebuah perusahaan memperpanjang
lini produknya diluar jangkauannya saat ini. Perusahaan dapat
meregangkan lini kebawah atau keatas atau keduanya. Perusahaan yang
terletak di ujung atas pasar dapat meregangkan lini merekaa kebawah.
Atau mungkin menambah produk low end karena menemukan
pertumbuhan yang cepat pada segmen low end. Perusahaan juga dapat
meningkatkan lini produk mereka untuk menambah prestise pada produk
mereka saat ini atau untuk meraup margin yang lebih tinggi.
2. Bauran produk
Bauran produk mencakup semua lini produk dan barang yang ditawarkan
perusahaan. Contohnya, bauran produk Unilever mencakup tiga lini produk
utama: perawatan rumah, perawatan pribadi, serta makanan dan minuman.
Setiap lini produk mencakup beberapa sub-lini. Setiap baris dan sub line berisi
banyak elemen individual. Bauran produk perusahaan memiliki empat dimensi
penting yaitu:
1. Luas: Luasnya lini produk mengacu pada jumlah lini produk berbeda yang
ditawarkan perusahaan.
2. Panjang: Panjang lini produk mengacu pada jumlah total item yang
ditawarkan perusahaan dalam lini produknya.
3. Kedalaman: Kedalaman lini produk mengacu pada jumlah versi yang
ditawarkan untuk setiap produk dalam lini.
4. Konsistensi: konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa erat
kaitan berbagai lini produk pada penggunaan akhir, persyaratan produksi,
saluran distribusi, atau cara lain.
6
Dimensi bauran produk memberikan pegangan untuk menentukan strategi
produk perusahaan. Sebuah perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya
dengan empat cara tersebut dan dapat menambah lini produk baru, serta
memperluas bauran produknya.4
D. Karakteristik yang mempengaruhi pemasaran jasa.
Definisi pemasaran jasa dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Secara sosial: Pemasaran jasa adalah suatu proses dimana individu atau
kelompok akan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan, mempertukarkan atau menawarkan produk jasa
yang bernilai kepada pihak lainnya.
2. Secara manajerial: Pemasaran jasa adalah proses perencanaan, penetapan
harga, pelaksanaan pemikiran, dan penyaluran gagasan tentang suatu produk
jasa untuk mengadakan pertukaran yang dapat memenuhi sasaran individu
atau perusahaan.
Adapun karakteristik yang perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa yaitu:

a. Intangibility (Tidak Berwujud) : jasa yang tidak berwujud, tidak bisa


dipatenkan, dan tidak selalu bisa di display atau dikomunikasikan sewaktu-
waktu.

b. Heterogen/variability : kualitas jasa yang diberikan berbeda-beda,


tergantung pada siapa dan bagaimana memberikannya, serta tempat dan
aktu jasa tersebut diberikan.

c. Inseparabilty ( tidak dapat dipisahkan) : dalam pemasaran jasa, antara


pembeli dan penerima jasa tidak dapat dipisahkan atau saling berkaitan
karena jika salah satu tidak ada maka pemasaran jasa tidak dapat
dilakukan.

d. Perishability ( tidak tahan lama) : jasa tidak tahan lama karena manfaatnya
hanya akan diperoleh ketika telah dipakai sekali saja saat dibeli, sehingga
jasa tidak bisa di jual/digunakan kembali oleh konsumen ketika sudah
dipakai.5

4
Andjar Prasetyo, Strategi Pengembangan Kawasan Wisata: Pendekatan Three Level Product dan
Five Force Level,(Jakarta:Indocamp,2021),82-83.
5
Muhammad Anang Firmansyah,Pemasaran Jasa:Strategi,Mengukur Kepuasan dan Loyalitas

7
E. Pertimbangan Pemasaran Tambahan yang dibutuhkan Jasa

Bisnis dapat terus berkembang jika melakukan pemasaran dengan strategi yang
efektif dan efisien. Agar strategi pemasaran yang di lakukan menjadi efektif dan
efisien hal-hal yang perlu di pertimbangkan terlebih dahulu yaitu sebagai berikut:

1. Perhatikan kualitas layanan jasa

Sebelum menerapkan strategi pemasaran, pastikan untuk memperhatikan


kualitas dan pelayanan jasanya terlebih dahulu. Dengan begitu, strategi
pemasaran akan dengan mudah dilakukan dan bahkan dapat melebihi
target yang diinginkan akibat sentimen baik yang dapat menarik
konsumen untuk menggunakan jasa yang ditawarkan.

2. Perhatikan strategi kompetitor

Apabila bisnis yang dijalankan sama persis dengan kompetitor, maka hal
yang perlu dilakukan adalah terus membuat inovasi agar tidak kalah saing.
Sebaliknya, jika kompetitor yang menduplikasi bisnis, maka hal yang perlu
di lakukan yaitu dengan menguatkan strategi pemasaran agar tidak
kehilangan konsumen.

3. Membuat target yang sesuai

Selanjutnya,hal yang perlu dipertimbangkan yaitu target dari pemasaran


jasa yang akan dilakukan. Adapun dalam menentukan target haruslah
realistis, dan memiliki pengukuran yang jelas, hal ini dapat disesuaikan
dengan prinsip SMART ( Spesifik, Measurable, Actionable, Relevant, dan
Time-bound).

4. Memetakan perjalanan konsumen

Maksudnya disini yaitu dalam melakukan strategi pemasaran, seseorang


hendaklah melihat perjalanan atau tahapan pembeli dalam mengenal jasa
miliknya terlebih dahulu. Misalnya, saat konsumen masuk dalam tahap
pengenalan merek, strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan
promosi yang bersifat soft selling, kemudian ketika konsumen telah
berada pada tahap pertimbangan untuk membeli/tidak, maka pebisnis

Pelanggan,(Yogyakarta:CV.Budi Utomo),2-5.

8
dapat melakukan promosi yang bersifat hard selling, agar konsumen
mempertimbangkan untuk melakukan pembelian terhada pelayanan jasa
yang ditawarkan.

5. Memilih media pemasaran yang tepat

Media yang dapat digunakan dalam kegiatan pemasaran terdapat banyak,


diantaranya yaitu seperti digital marketing, media sosial, earned media,
telemarketing, dan lain sebagainya. Hal inilah yang perlu dipertimbangkan
terlebih dahulu ketika ingin melakukan kegiatan pemasaran dari segi
promosi jasa yang dimiliki.

Pertimbangan pemasaran tambahan yang di butuhkan jasa salah satunya


juga dapat dilihat dari Strategi Harga Jasa. Penentuan harga produk jasa
harus melihat dari perspektif konsumen dan pasar, yaitu dengan melihat 3
(tiga) komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu: biaya, nilai, dan
kompetisi. Penentuan produk jasa dapat dikaitkan dengan konsep net value,
semakin besar manfaat yang dirasakan dibanding biaya yang dikeluarkan
akan dinilai konsumen sebagai positive value. Adapun pertimbangan
tambahan yang diperlukan dalam pemasaran jasa terutama dalam penentuan
harga, ada 3 (tiga) faktor yaitu: persaingan, elastisitas, dan struktur biaya.
Penyedia jasa dapat memilih banyak alternatif dalam menentukan harga yang
tepat sesuai dengan produk jasa.6

6
Sumaryanto, Strategi Sukses bagi Usaha Pemasaran jasa,(April 2009),56-57.

9
Strategi Produk dan Jasa Pada PT.Unilever Indonesia (Studi Kasus : Merek
Wall’s)

PT. Unilever indonesia merupakan anak perusahaan dari unilever yang berdiri
di indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan penanam modal
asing terbesar di indonesia, dan telah dikenal luas sebagai perusahaan utama
dalam produksi barang-barang konsumsi. Salah satu merek produk yang di miliki
PT. Unilever Indonesia yaitu produk es krim dengan merek wall's. Wall's
menerapkan 3 strategi dalam memasarkan produknya, salah satunya yaitu
dengan inovasi, faktor yang membedakan dengan pemain es krim lainnya.
Inovasi ini berupa inovasi produk dan aktivitas dalam menggarap pasar. Sehingga
Wall's mampu menyediakan sebuah produk sesuai kebutuhan konsumen dan
umur konsumennya. Adapun segmentasi pasar yang digunakan oleh wall's yaitu
multisegment marketing, yaitu merambah pasar semua kalangan, dari anak-anak
hingga dewasa.

1. Produk dan jasa Wall's

Produk es krim yang menggunakan merek Wall's ini terdapat banyak sekali
jenisnya. Produk tersebut diantaranya yaitu: Magnum, paddle pop, Cornetto,
dan lain sebagainya. Adapun untuk pelayan jasa yang di berikan oleh PT.
pemasaran Wall's yaitu berupa BKL (barang kirim langsung), dimana jasa
pengiriman ini dilakukan dalam periode 1 bulan sekali ke setiap toko maupun
perusahaan seperti alfamart dan indomaret. Tugas jasa pengiriman tersebut
bukan hanya mengirimkan saja, akan tetapi juga melakukan pengecekan
terhadap beberapa produk wall's yg keadaannya tidak memungkin untuk
dikonsumsi seperti produk yang penyok,kempes, dan expired. Setelah
melakukan pengecekan, kurir juga memberikan pelayan lain berupa
membersikan source freezer (tempat menyimpan es cream) dengan tujuan
agar es batu/dinding es tidak menutupi beberapa es cream yang ada
didalamnya. Kemudian, kurir jasa tersebut mengambil produk yang tak layak
konsumsi serta memberitaukan kepada pemilik toko atau perusahaan untuk
membuatkan faktur penarikan produk tersebut untuk di bawa kembali pada
PT pemasaran Wall's.

2. Peran pemberian merek

10
Salah satu peran pemberian merek pada produk es krim Wall's ini yaitu untuk
membentuk loyalitas konsumen, mengingat semakin banyaknya produk-
produk es krim dengan merek yang berbeda. Adapun upaya yang dilakukan
Wall's dalam membentuk citra merek yang positif yaitu melakukan kegiatan
pemasaran yang efektif melalui berbagai media serta mengadakan promo
berhadiah kepada para konsumennya, komitmen mempertahankan kualitas
produk dan layanan yang baik, serta upaya-upaya lainnya.

3. Pengemasan

Tentu saja dalam pengemasannya, produk merek Wall's ini sangat


mementingkan kualitas dan senantiasa menerapkan inovasi didalamnya. Salah
satu contohnya yaitu produk es krim Wall's berbentuk cup, dimana
pengemasannya ini menggunakan paper ice cup yang paling sesuai digunakan
sebagai pelindung suatu produk makanan seperti es krim. Selain itu, alasan
pemakaian jenis ini yaitu karena kemasan ini memiliki sifat yang mudah terurai
hingga bisa dikatakan ramah lingkungan, hal ini menjadi nilai tambah dalam
menarik perhatian konsumen, terutama bagi konsumen yang peduli lingkungan.
Selain itu, dengan penggunaan berbahan kertas ini juga memudahkan Wall's
dalam meningkatkan daya tarik konsumen dengan kreatifitas berbagai macam
desain gambar yang bisa diterapkan pada kemasan produk.

4. Lini produk

Wall's yang selalu melakukan inovasi tentu juga mengadakan perluasan lini
produk dalam kegiatan pemasarannya. Salah satu contoh lini produk yang
pernah diterapkan Wall's yaitu melakukan perluasan lini pada produk Magnum
dengan mengeluarkan produk baru berupa magnum mini. Dengan harapan
produk sebelumnya yakni Magnum dapat memberikan dampak positif
terhadap pemasaran Magnum mini. Seperti: kualitas yang sudah terjamin
namun dengan harga yang lebih ekonomis.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dipakai, dimiliki,
atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
seseorang. Dalam klasifikasinya, produk memiliki berbagai macam aspek,
contohnya yaitu dari aspek wujud produknya, ada barang dan jasa. Merek
merupakan suatu nama, desain, simbol atau perpaduan di antaranya untuk
digunakan sebagai identitas suatu perusahaan pada barang dan jasa yang
dimiliki yang bertujuan untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Salah
satu peran merek yaitu untuk menarik perhatian pembeli, dll. Karakteristik yang
mempengaruhi pemasaran jasa ada 4 yaitu:tangibility, Heterogen/variability,
Inseparabilty, dan perishability. Salah satu cara pertimbangan Pemasaran
Tambahan yang dibutuhkan Jasa yaitu memperhatikan ualitas layanan jasa,
strategi kompetitor, memilih media pemasaran yang tepat, dll.

B. Saran

Hendaknya perusahaan dalam menerapkan strategi pada produk dan jasanya


untuk senantiasa memperhatikan setiap aspek yang dapat digunakan dalam
kegiatan pemasaran, seperti citra merek, pengemasan yang baik, label yang
menarik, dll. Perusahaan juga disarankan menerapkan lini produk dan bauran
produk untuk memperluas kegiatan pemasarannya, hal ini dapat di lakukan
dengan mempertimbangkan pemasaran tambahan dalam pemasaran produk dan
jasa yang dibutuhkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

andjar prasetyo, heri wahyudianto, agustinus hartopo. 2021. strategi pengembangan


kawasan wisata. jakarta: 2021.
Dr.M.Anang Firmansyah, S.E.,M.M. n.d. pemasaran produk dan merek(planning&strategi).

firmansyah, didin fatihudin & anang. 2019. pemasaran jasa. yogyakarta: 2019.

Irrubai, Muhammad Liwa. 2015. "Strategi Labeling,packaging dan marketing produk hasil
industri rumah tangga di kelurahan monjok kecamatan selaparang kota mataram
nusa tenggara barat." jurnal pendidikan IPS Ekonomi.

sumaryanto. 2009. "strategi sukses bagi usaha pemasaran jasa." strategi sukses bagi
usahaa pemasaran jasa.

13
14

Anda mungkin juga menyukai