Pembahasan WPS Office
Pembahasan WPS Office
Makanan instan, dalam konteks umum didefinisikan sebagai jenis makanan yang telah
mengalami proses penyajian sehingga memungkinkan persiapan yang sangat cepat dan
penggunaan yang nyaman bagi konsumen. Kategori ini termasuk makanan yang telah dimasak
sepenuhnya, dimana hanya perlu dipanaskan, atau makanan yang telah diolah sebagian, yang
masih membutuhkan beberapa langkah sederhana sebelum disajikan. Saat ini banyak makanan
instan yang biasanya sering ditemui seperti mi instan, bubur instan, sereal instan, pasta instan,
dan makanan ringan.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, makanan instan adalah makanan yang
sepenuhnya atau sebagian telah disiapkan dan yang memindahkan waktu serta keterampilan
memasak dari dapur ke perusahaan pengolahan makanan. Hal ini mengindikasikan bahwa
makanan instan dirancang tidak hanya untuk mempersingkat waktu persiapan, tetapi juga
mengurangi kebutuhan akan keahlian kuliner yang mungkin tidak dimiliki oleh semua
konsumen.
Minuman instan adalah produk yang telah mengalami proses pra-persiapan dan pengolahan
sehingga memungkinkan konsumen untuk menyajikannya dengan cepat dan mudah hanya
dengan menambahkan satu atau beberapa bahan sederhana, biasanya air. Produk ini dirancang
untuk menawarkan kemudahan dan kecepatan, memenuhi kebutuhan gaya hidup modern yang
sering kali memerlukan solusi serba cepat untuk kebutuhan sehari-hari.
Kandungan minuman instan seringkali telah melewati proses pengawetan atau pengolahan agar
punya umur simpan yang lebih panjang tanpa memerlukan pendinginan. Produk-produk ini
ditujukan untuk konsumen yang memiliki waktu terbatas atau atau tidak memiliki akses terus-
menerus ke bahan segar atau peralatan yang diperlukan untuk pembuatan minuman. Saat ini ada
banyak jenis minuman instan yang sering di konsumsi antara lain minuman sachet (pop ice, kopi
sachet, dan sebagainya) , minuman berkarbonasi (coca-cola, sprite, fanta), minuman berenergi
(kratingdeng, monster energi, dan sebagainya), minuman bertoping (Bubble tea/boba)
D. Apa saja jenis makanan dan minuman instan yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
pencernaan pada pelajar?
Kesehatan pencernaan merupakan aspek vital dalam menjaga kesejahteraan tubuh. Namun,
dengan tren konsumsi makanan dan minuman instan yang semakin meningkat, risiko terhadap
kesehatan pencernaan pelajar menjadi perhatian penting. Melalui analisis data kuantitatif terkait
konsumsi makanan dan minuman instan serta dampaknya terhadap kesehatan pencernaan,
makalah ini bertujuan untuk menyoroti jenis-jenis makanan dan minuman instan yang berpotensi
meningkatkan risiko terkena penyakit pencernaan pada pelajar.
Berdasarkan data kuantitatif yang disajikan, mi instan menjadi konsumsi utama dengan
persentase mencapai 92,1%, diikuti oleh makanan ringan (90,5%), dan minuman bertopping
(61,9%) diikuti oleh minuman sachet (58%). Meskipun angka konsumsi bubur instan, sereal
instan, pasta instan, minuman berkarbonasi, dan minuman berenergi cenderung lebih rendah,
namun tetap menjadi bagian signifikan dari pola konsumsi pelajar.
Sebanyak 62 pelajar yang mengonsumsi makanan dan minuman instan, 46% mengalami sakit
perut dalam waktu 3 bulan setelah mengonsumsi makanan dan minuman instan. Meskipun angka
ini cukup signifikan, namun perlu dicatat bahwa 54% pelajar tidak mengalami gejala tersebut.
Namun, hal ini tidak meniadakan risiko yang dihadapi oleh pelajar yang mengonsumsi jenis
makanan dan minuman instan tertentu terhadap kesehatan pencernaan mereka.
1. Mi Instan: Mengandung tinggi natrium dan lemak trans, mi instan dapat mengganggu
keseimbangan mikrobiota usus dan menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
2. Makanan Ringan: Makanan ringan seringkali tinggi lemak jenuh dan gula tambahan, yang
dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
3. Minuman Berkarbonasi, bertopping, sachet, dan berenergi: Kandungan gula tinggi dalam
minuman dapat mengganggu fungsi sistem pencernaan dan meningkatkan risiko obesitas, yang
pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pencernaan.