Anda di halaman 1dari 8

‫‪MAKALAH‬‬

‫الحديث‬

‫تم تنظيمه من‬


‫نيسة فاسيا ك‬

‫اثني عشر‬

‫‪.‬علوم اجتماعية‬

‫ثنائيةمترو أوال حكوميه علياء مدرسة بمهديل‬


BAB I
PENDAHULUAN

Jual beli merupakan suatu kegiatan muamalah yang melekat pada kehidupan
masyarakat dari zaman dahulu hingga sampai sekarang.kegiatan jual beli
sangatlah erat hubungannya dengan aktivitas-aktivitas manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.jual beli secara bahasa artinya memindahkan hak milik
terhadap benda dengan akad saling mengganti dengan harta yang berakibat
kepada kepemilikan terhadap satu benda atau manfaat untuk tempo waktu
selamanya dan bukan bertaqarub kepada Allah swt.

secara luas dalam kehidupan sehari-hari, salah satu cara untuk memenuhi
kebutuhan adalah dengan usaha perdagangan atau jual beli, untuk terjadinya usaha
tersebut diperlukan adanya hubungan timbal balik antara penjual dan pembeli.Jual
beli adalah saling tukar menukar antara benda dengan harta benda atau harta
benda dengan uang ataupun saling memberikan sesuatu kepada pihak lain, dengan
menerima imbalan terhadap benda tersebut dengan menggunakan transaksi yang
didasari saling ridha yang dilakukan secara umum.jual beli sendiri adalah hal yang
tidak lepas kaitannya dengan hubungan manusia,tanpa adanya jual beli manusia
tidak akan bisa melangsungkan kehidupannya,namun ada beberapa jual beli yang
dilarang oleh allah swt.yaitu riba,jual beli riba merupakan jual beli yang

Maksudnya Allah melarang hambanya melakukan jual beli, sesuatu barang yang
haram, atau melakukan sebuah penipuan.Jelas hal ini bertentangan dengan rukun
dan syarat jual beli itu sendiri. Barang yang bermanfaat menurut syara’ Pengertian
barang yang dapat dimanfaatkan tentu sangat relative, sebab pada hakikatnya
seluruh barang yang dijadikan sebagai objek jual beli merupakan barang yang
dapat dimanfaatkan, seperti untuk dikonsumsi (beras sayur-mayur dan lain-lain) di
nikmati keindahannya seperti (bunga, hiasan, rumah), dinikmati suaranya (Radio,
TV, dll) serta digunakan untuk keperluan yang bermanfaat seperti seorang
membeli bahan bakar minyak untuk kendaraan supaya lebih cepat dalam
menempuh perjalanannya, yang dimaksud dengan barang yang dapat
dimanfaatkan adalah kemanfaatan barang tersebut sesuai dengan ketentuan hukum
Agama (Syari’at Islam). Maksud pemanfaatan barang tersebut tidak bertentangan
dengan norma-norma Agama.39 Demikianlah rukun dan syarat jual beli yang
telah ditetapkan oleh para ulama, hanya rukun dan syarat yang menyebabkan jual
beli
BAB II
HADITS YANG DI TAKHRIJ

A. HADTS UTAMA

‫َو َع ِن ِاْبِن ُع َم َر َر ِض َي ُهَّللَا َع ْنُهَم ا َقاَل‬:

( ‫ َفَأَر ْدُت َأْن َأْض ِر َب َع َلى َيِد‬،‫ َفَلَّم ا ِاْسَتْو َج ْبُتُه َلِقَيِني َر ُجٌل َفَأْع َطاِني ِبِه ِرْبحًا َحَس نًا‬,‫ِاْبَتْع ُت َزْيتًا ِفي َالُّسوِق‬
‫ َفَقاَل‬,‫ َفِإَذ ا ُهَو َزْيُد ْبُن َثاِبٍت‬, ‫ َفاْلَتَفُّت‬،‫ َفَأَخ َذ َر ُجٌل ِم ْن َخ ْلِفي ِبِذَر اِع ي‬، ‫َالَّرُج ِل‬:
‫اَل َتِبْعُه َح ْيُث ِاْبَتْعَتُه َح َّتى َتُحوَز ُه ِإَلى َر ْح ِلَك; َفِإَّن َر ُسوَل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم َنَهى َأْن ُتَباَع َالِّس َلُع َح ْيُث‬
‫ َو َص َّح َح ُه ِاْبُن ِح َّباَن َو اْلَح اِكُم‬,‫ َو َأُبو َداُوَد َو الَّلْفُظ َلُه‬,‫ َح َّتى َيُحوَزَها َالُّتَّجاُر ِإَلى ِر َح اِلِهْم ) َر َو اُه َأْح َم ُد‬,‫ُتْبَتاُع‬

Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata:

Aku pernah membeli minyak di pasar dan ketika minyak itu telah menjadi hak
milikk aku bertemu dengan seseorang yang akan membelinya dengan keuntungan
yang baik.Ketika aku hendak mengiyakan tawaran orang tersebut, ada seseorang
dari belakang yang memegang lenganku.Aku berpaling dan ternyata ia adalah
Zaid Ibnu Tsabit
Lalu ia berkata:
Jangan menjualnya di tempat engkau membeli, sampai engkau membawanya ke
tempatmu, sebab Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam melarang menjual
barang di tempat barang itu dibeli sampai para pedagang membawanya ke tempat
mereka.
Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dengan lafadz menurutnya.

Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim.

B. HADIS YANG DITAKHRIJ

‫ ( ِإَذ ا ِاْخ َتَلَف َاْلُم َتَباِيَع اِن َلْيَس‬:‫ َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم َيُقوُل‬: ‫عْن ِاْبِن َم ْسُعوٍد رضي هللا عنه َقاَل‬
‫ َو َص َّحح‬,‫ َفاْلَقْو ُل َم ا َيُقوُل َر ُّب َالِّس ْلَعِة َأْو َيَتَتاَر َك اِن ) َر َو اُه َاْلَخ ْمَس ُة‬,‫َبْيَنُهَم ا َبِّيَنٌة‬CCَ ‫ُه َاْلَح اِك ُم‬

Artinya: “Ibnu Mas’ud RA berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:


“Apabila dua orang yang berjual beli berselisih, sedang di antara mereka tidak ada
keterangan yang jelas, maka perkataan yang benar ialah apa yang dikatakan oleh
pemilik barang atau mereka membatalkan transaksi,” (HR Imam yang Lima)

I’TIBAR HADIS
‫رسول هللا‬

‫ابن عم“““ر رضي‬ ‫ابن مسعود‬


‫هللا‬

‫ت““اريخ احم““د اب““و‬ ‫رواه خمسة‬


‫داوداۡل َفا‬
C. ISI DARI HADIS YANG DITAKHRIJ

Berdasarkan permasalahan yang dikaji menyangkut masalah hidup dan kehidupan


ini, tentunya tidak terlepas dari dasar hukum yang akan kita jadikan sebagai
rujukan dalam menyelesaikan permasahan yang akan dihadapi. Jual beli sudah
dikenal masyarakat sejak dahulu yaitu sejak zaman para Nabi.Sejak zaman itu jual
beli dijadikan kebiasaan atau tradisi oleh masyarakat hingga saat ini. Adapun
dasar hukum yang disyari’atkannya jual beli dalam Islam yaitu:

a. Al-Qur’an Manusia hidup di dunia secara individu mempunyai


kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu berupa sandang, pangan papan
dan lain sebagainya.kebutuhan seperti itu tidak terputus dan tidak pernah terhenti
selama manusia itu hidup. oleh karena itu, tidak ada satu hal pun yang lebih
sempurna dalam memenuhi kebutuhan itu selain dengan cara pertukaran, yaitu
dimana seorang memberikan apa yang ia miliki untuk kemudian ia memperoleh
sesuatu yang berguna dari orang lain sesuai kebutuhan. Jual beli ini adalah suatu
perkara yang telah dikenal masyarakat sejak zaman dahulu yaitu sejak zaman para
Nabi hingga saat ini. dan Allah mensyariatkan jual beli ini sebagai pemberian
keluangan dan keleluasaan dari-Nya untuk hambahamba-Nya itu dalam surat
tentang diperbolehkan jual beli ini di dasarkan pada Firman Allah yang berbunyi:
Q.S. al-Baqarah ayat: 275

‫َو َاَح َّل ُهّٰللا اْلَبْيَع َو َح َّر َم الِّر ٰب وۗا‬

Artinya: Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Maksud dari potongan ayat ini yaitu bisa jadi merupakan bagian dari perkataan
mereka (pemakan riba) dan sekaligus menjadi bantahan terhadap diri mereka
sendiri. Artinya, mereka mengatakan hal tersebut (Innam al-bai’u matsalu al-riba)
padahal sebenarnya mereka mengetahui bahwasanya terdapat perbedaan antara
jual beli dan riba.

Dia maha mengetahui lagi maha bijaksana, tidak ada yang dapat menolak
ketetapan-Nya dan Allah tidak dimintai pertanggungjawaban. Dialah yang maha
mengetahui segala hakikat dan kemaslahatan persoalan apa yang bermanfaat bagi
hamba-hamba-Nya maka dia akan membolehkannya bagi mereka. kasih sayang
Allah kepada para hamba-Nya lebih besar daripada sayangnya seorang ibu kepada
anak bayinya.
BAB III
PENUTUP

Jual beli adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan
jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar merelakan
Sistem dropshipping merupakan Dropshipping adalah suatu usaha dengan menjual
produk tanpa harus memiliki produk apappun Kemajuan teknologi ini
mempermudah para pembisnis untuk mengurangi biaya sewa toko karena untuk
saat ini banyak pembisnis yang hanya berjualan online saja. Dalam jual beli online
dengan sistem dropshipping ini, dropshipper hanya menjadi perantara antara
customer dan supplier. Dropshipper tidak pernah menyetok barang dan
menyediakan barang, dropshipper hanya mempromosikan barang dan menuliskan
spesifikasi dan harga dari barang tersebut. Barang didapat dari hasil kerja sama
dengan pihak lain yang memiliki barang yang sesungguhnya. Ketika menjual
barang, barang tersebut harus dimiliki secara sempurna jika tidak dimiliki karena
akan menjadi ba’i gharar (jual beli ketidakjelasan). Jika penjual dalam hal ini
adalah dropshipper harus menjual barang kepada pihak pembeli (customer) maka
harus menjelaskan kriteria atau spesifikasi barang yang sesuai yang telah
disampaikan supplier dan hal terpenting adalah adanya kerja sama. Hal ini sangat
penting karena untuk menghindari berbagai sengketa maupun resiko yang akan
terjadi dikemudian hari yang dapat berakibat kerugian yang dialami satu pihak
yaitu pembeli (customer). Sistem transaksi dalam jual beli dropshipping
merupakan jual beli dengan sistem pesanan melalui media online. Sistem
dropshipping belum memenuhi kriteria dari akad pesanan dalam Islam seperti
akad salam, akad samsarah dan juga akad wakalah.

Anda mungkin juga menyukai