Peran Guru BK Di Era Artificial Intelligence
Peran Guru BK Di Era Artificial Intelligence
ERA ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
Prepared By
Dr. Sonny Y. Soeharso, SPsi.
SE.,MM, M.Psi .,Psikolog
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Pancasila,
Jakarta, 17 Juni 2023
PROSES KONSELING ONLINE DALAM PROSES KONSELING ONLINE SEDIKIT
MEMILIKI PERBEDAAN DENGAN KONSELING FACE TO FACE DIMANA PADA
KONSELING ONLINE ADA BERBAGAI KETENTUAN, KEMAMPUAN SERTA
KETERAMPILAN YANG DILAKUKAN
MENURUT LEE (DALAM BOLTON, 2017) STATES THAT THERAPISTS SHOULD
BECOME FAMILIAR WITH THESE UNIQUE RISKS OF E-THERAPY AND BE
PREPARED TO DISCUSS THESE CONCERNS WITH THE CLIENT DURING THE
INFORMED CONSENT PROCESS
SEBAGAIMANA JUGA DIKEMUKAKAN OLEH KOUTSONIKA (2009): ONLINE
COUNSELING IS NOT A SIMPLE PROCESS. ON THE CONTRARY IS A COMPLEX
PROCESS WITH A CONSIDERABLE NUMBER OF DIFFERENT AND CHALLENGING
ISSUES CHARACTERIZING IT. ETHICAL ISSUES, TECHNOLOGICAL ISSUES,
COUNSELORS’ EDUCATIONAL BACKGROUND AND SKILLS ESPECIALLY FOR
ONLINE COUNSELING ISSUES, CLIENTS’ ISSUES, LEGAL ISSUES AND, FINALLY,
BUSINESS AND MANAGEMENT ISSUES
3 TAHAPAN YANG DILAKUKAN
DALAM KONSELING ONLINE
1. NON INTERAKTIF :
SITUS KONSELING YANG MEMBERIKAN LAYANAN NON INTERAKTIF MERUPAKAN SUATU
BENTUK LAYANAN INFORMASI ATAU JIKA KITA KAITKAN DENGAN BIMBINGAN
KOMPREHENSIF MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK LAYANAN DASAR (YANG
MENDUKUNG INDIVIDU SEBAGAI SEBUAH NARA SUMBER YANG BERISI INFORMASI
BAGI PENGAYAAN DIRI DAN BERSIFAT SELF HELP BAGI PRIBADI YANG MEMBUTUHKAN.
2
Dengan demikian dalam konseling online sama dengan konseling pada
umumnya memiliki etika profesional yang harus di patuhi oleh konselor dalam
melakukan e-counsling.
ETIKA YANG PERLU DIKETAHUI
OLEH KONSELOR KETIKA
MELAKUKAN KONSELING ONLINE
Konseling online berbentuk media teknologi virtual e-counseling yaitu berupa: website, telphone/handphone, email,
video conference, chat, instant messaging, komputer dan jejaring media sosial lainnya yang sekarang semakin
banyak berkembang dan mudah diakses melalui smartphone.
Adapun etika yang harus diperhatikan bagi konselor online bagaimana menjalin hubungan yang baik melalui
internet, aspek kerahasiaan dalam pelaksanaankonseling, aspek hukum dalam bertekomunikasi melalui internet
sertalisensi. Dengan demikian konselor online dituntutu ntuk bekerja secara profesional dengan memperhatikan
etika dalam pelaksanaan konseling online.
Riset membuktikan konseling online dapat dilakukan oleh konselor sekolah sebagai alternatif pelaksanaan layanan
bimbingan konseling memasuki era industri 4.0 dan society 5.0 dengan berbagai macam bentuk media teknologi
yang sangat beragam dan mutakhir seperti telepon seluler, internet, komputer bahkan media sosial.
Penggunaan teknologi dalam bimbingan konseling membuat kemajuan dalam pelayanan konseling dalam
menghadapi tantangan di era 4.0. Sangatlah penting bagi konselor untuk melakukan konseling online karena seiring
perkembangan teknologi yang semakin modern yang menuntut bagaimana konselor untuk dapat memberikan
layanan konseling tanpa konseling face to face, sehingga harus menciptakan inovasi-inovasi dalam layanan
bimbingan konseling yang kemudiannya dapat berjalan dengan efektif serta sebagai alternatif strategi pelayanan
konseling, karena dapat dilihat sejauh perkembangan saat ini kebutuhan akan konseling sangat meningkat. Oleh
sebab Itu konselor online diharapkan untuk melek teknologi, dapat menggunakan serta memanfaatkan teknologi,
memiliki berbagai wawasan, pengetahuan dan etika dalam melakukan layanan konseling online walapun memang di
indonesia masih belum ada etik yang mengatur penyelengaraan konseling online.