KOMENTAR :
________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________________
Saya menyatakan bahwa dalam tugas ini tidak terdapat plagiarisme. Apabila kemudian terbukti
bahwa pernyataan ini tidak benar saya sanggup menerima sanksi apapun sesuai peraturan yang
berlaku di kampus FE UII dan hukuman Allah SWT.
Tanggal Pengumpulan: Tanggal Pemeriksaan: Tanggal Pemeriksaan:
Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Asisten Dosen Tanda Tangan Dosen
C. Masalah
Pada tahap awal untuk penetapan tujuan dari kerangka kerja yang menetapkan
target untuk tahun ini. Namun, dari tahun ketahun kondisi selalu berubah-ubah dengan
prioritas manajemen senior. Akibatnya pada tiap tahun akan ada sejumlah tema yang
menyeluruh seperti melayani pelanggan mengenai kesehatan atau keselamatan. Proses
cascading dirancang untuk memastikan bahwa target yang diinginkan telah
disempurnakan dan diubah sesuai dengan pekerjaan yang sebenarnya dari masing-masing
individu. Kemudian dilakukan diskusi lebih lanjut untuk memutuskan arti dari target bagi
setiap karyawan dalam praktek dan implikasi terhadap kompetensi. Pada tahun yang
sama tingkat pencapaian dan penilaian berdasarkan kinerja pada tahun sebelumnya.
Elemen kunci dari siklus manajemen kinerja adalah pertemuan yang dilakukan
secara tatap muka antara manajer lini dan setiap anggota tim mereka. Sedangkan untuk
karyawan yang operasional atau bisa dikatakan non manajemen perusahaan hanya
merekomendasikan minima waktu diskusi selama 30 menit sedangkan bagi para manajer
waktu yang disarankan adalah 1 jam. Selanjutnya mereka memberikan kesepakatan
tujuan kinerja untuk tahun yang akan datang dan melakukan dokumentasi dalam bentuk
kesepakatan target. Selain itu perusahaan juga menemukan bahwa manajer melakukan
penyimpangan dari kebijakan yang sangat signifikan yang mana seharusnya manajer
harus mendapatkan persetujuan dan dukungan dari manajemen SDM mereka sendiri.
DHL sendiri mengatakan bahwa tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk
membahas serta menyetujui tujuan untuk tahun berikutnya. Sehingga total menyebutkan
tidak lebih dari lima tujuan individu akan diterapkan. Namun ada tiga yang berkaitan
dengan kinerja individu dan dua lainnya untuk perkembangan pribadi. Perusahaan juga
mengatakan bahwa dua jenis tujuan harus mematuhi akronim SMART. Ada beberapa
pertanyaan dari kasus DHL yaitu :
1. Bagaimana DHL melakukan proses cascading
2. Apakah penilaian dan pemeriksaan yang dilakukan oleh karyawan selama
12 bulan itu efektif jika dilakukan?
3. Apa yang dimaksud dengan akronim SMART dan mengapa DHL harus
mematuhi nya?
D. Teori
Pada materi manajemen kinerja di bab 3 ada teori mengenai pemberian umpan
balik yang efektif. Untuk permasalah yang sedang dihadapi oleh DHL ini dapat
menggunakan teori dari umpan balik yang efektif. Disana dikatakan bahwa memberikan
umpan balik pada karyawan mengenai kemajuan serta pencapaian yang telah mereka
dapatkan adalah komponen kunci dari proses pembinaan karyawan. Umpan balik sendiri
merupakan sebuah informasi mengenai perilaku yang telah dilakukan sebelumnya dengan
maksud tujuan agar menjadi perbaikan dimasa yang akan datang. Memberikan umpan
balik yang efektif dapat dilakukan dengan :
- Memberikan kritik yang baik, kritik yang baik adalah kritik yang positif
dan tulus. Selain itu, umpan balik yang positif harus mengenai perilaku
dan hasil tertentu. Dalam memberikan umpan balik yang positif harus
memperhatikan waktu dan penyampaiannya juga
- Umpan balik yang diberikan bersifat membangun, umpan balik yang
membangun merupakan sebuah fakta informasi yang menyatakan bahwa
kinerja telah jauh dari yang harapkan merupakan bentuk umpan balik yang
negatif sedangkan umpan balik yang konstruktif adalah umpan balik yang
dapat membantu karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka di masa
depan. Ada pendekatan tradisional dalam memberikan umpan balik seperti
melakukanya dengan mengidentifikasi kekuatan karyawan dalam hal
kinerja mereka.
E. Analisis Masalah
Masalah utama yang mendasari kasus ini adalah perubahan tujuan DHL. Selain
itu, DHL hanya menggunakan satu sistem evaluasi kinerja bagi karyawan untuk
menerima penghargaan dan promosi.
Jawaban dari soal pada kasus di atas adalah:
1. Tujuan harus ditetapkan secara spesifik dan jelas untuk meningkatkan kinerja
karyawan dalam mencapai tujuan dan melibatkan karyawan dalam merancang
tujuan/sasaran baik perusahaan maupun perusahaan. Organisasi juga harus dimasukkan
dalam departemen. DHL harus menentukan tujuan yang relevan dengan bidangnya dan
mudah dicapai oleh karyawannya.
2. Untuk mendukung proses pengukuran/evaluasi kinerja, DHL dapat
menggunakan 'alat evaluasi kinerja' yang mencakup analisis kemampuan dan kebutuhan
pengembangan. Selain itu, penghargaan dapat didasarkan pada keterampilan yang
memotivasi karyawan. Hal ini karena menurut teori harapan, karyawan termotivasi untuk
melakukan pekerjaan yang lebih baik jika mereka yakin bahwa upaya mereka akan
menghasilkan evaluasi kinerja yang baik. Melalui pengakuan perusahaan seperti bonus,
kenaikan gaji dan promosi, review yang baik dapat terwujud dan karyawan dapat merasa
senang.
Arsanti, T. A., (2009). Hubungan Antara Penetapan Tujuan, Self-Efficacy dan Kinerja.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 16 No. 2.
Amstrong, M. (2009). Amstrong’s Handbook of Performance Management, 4th
Edition. London and Philadelphia, Kogan Page.