Anda di halaman 1dari 3

1.

Subjek pajak
 Adalah istilah dalam peraturan perundang undangan perpajakan untuk perorangan atau
organisasi berdasarkan peraturan perundang undangan perpajakan yang berlaku.
Seseorang atau suatu badan merupakan subjek pajak, tetapi bukan berarti orang atau
badan itu punya kewajiban pajak.

Cth : orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, badan, dan bentuk
usaha tetap.

2. Objek pajak
 Adalah sumber pendapatan atau penghasilan yang akan dikenakan pajak
 Adalah total penghasilan, yang berfungsi untuk meningkatkan taraf hidup dan juga
kekayaan dari wajib pajak tersebut.

3. Arti PPh 21
 merupakan jenis pajak yang dikenakan terhadap penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain yang diterima oleh pegawai, bukan pegawai,
mantan pegawai, penerima pesangon dan lain sebagainya.

4. Landasan hukum pengaturan objek pajak


 UU di nomor 28 tahun 2007 mengenai ketentuan umum dan cara perpajakan.
 UU di nomor 36 tahun 2008 mengenai pajak penghasilan.
 Peraturan Direktorat Jenderal Pajak di nomor PER-16/PJ tahun 2016 mengenai pedoman
teknis pemotongan, pelaporan dan penyetoran pajak penghasilan.
 UU di nomor 12 pada tahun 1994 mengenai pajak bumi dan bangunan.
 UU di nomor 18 pada tahun 2000 mengenai PPN barang dan jasa beserta ppnbm.
 Peraturan Pemerintah di No. 49 pada tahun 2021 mengenai perlakukan perpajakan
dengan pihak yang terlibat berupa lembaga pengelola aset investasi atau entitas lainnya.

5. Tujuan Utama Pajak


 Pemerintah – mensejahterahkan masyarakat
 Swasta – memuaskan masyaarkat
6. Perbedaan Barang Privat, Semi Privat, Semi Publik Dan Publik
 Barang privat, barang dan jasa yang dikonsumsi secara individu dan bersifat privat yang
tersedia melalui mekanisme pasar, baik dengan bentuk hak kepemilikan, sistem kontrak,
pasar bebas, atau bentuk pasar lainnya yang dibutuhkan.
Cth : pakaian, makanan, mobil.
 Barang semi privat, barang milik pribadi
Cth : radio
 Barang publik, barang miliki umum atau milik bersama
Cth : taman kota
 Barang semi publik, barang dengan eksklusivitanya tinggi namun tidak mudah habis
Cth : jalan tol

7. PTKP
Tidak kawin Kawin
Tidak kawin (TK/0) 4,500,000/bln Kawin (K/0) 4,500,000/bln
Tidak kawin (TK/1) 4,875,000/bln Kawin (K/1) 5,250,000/bln
Tidak kawin (TK/2) 5,250,000/bln Kawin (K/2) 5,625,000/bln
Tidak kawin (TK/3) 5,625,000/bln Kawin (K/3) 6,000,000/bln

8. PPh pasal 21 – dalam pertahun


 5% 50,000,000
 15% 50,000,000 – 250,000,000 (200,000,000)
 25% 250,000,000 – 500,000,000 (250,000,000)
 30% 500,000,000 – 5 M (500,000,000)
 35% >5,000,000,000
Urutan Itungan!
Gaji xxx
Tunjangan/premi xxx +
Penghasilan bruto pertahun xxx (hasil gaji+tunjang/premi)
Biaya jabatan (xxx)
Iuran (xxx) -
Penghasilan neto pertahun xxx (peng.bruto – iuran – biaya jabatan)
PTKP (K/TK …. Brp anak) (xxx) - (K/TK x 12)
Penghasilan kena pajak xxx

PPh terutang
5% x 50jt xxx
15% x 200jt xxx +
seterusnya ….
PPh Pasal 21 terutang pertahun xxx (PPh di jumlah)
PPh Pasal 21 terutang perbulan xxx (PPh pertahun / 12 bln)

Note !
Biaya jabatan max 500k perbulan, kl >500k dipakai ttp 500k dikali 12 bulan
Kalau semua angkanya dlm bulan berarti dikali 12 bulan dl, jadi itungan tsb dalam tahun

Anda mungkin juga menyukai