Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MAHASISWA

SEMESTER III
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Antiseptic Oral Pada COVID-19 di Rongga Mulut

DISUSUN OLEH :

1. Hasbi Fauzan 20190710001


2. Dini Ismira Nuryanjaya 20190710012
3. Novia Harliati 20190710042
4. Syarifah Jihan Zaena 20190710065
5. A Muhammad Rizqa Widyatna 20190710069

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, makalah Ilmu
Kedokteran Gigi Terintegrasi II ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Teman-teman penulis
3. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi seluruh pihak yang
membaca dan membutuhkan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan pemilihan kata maupun penulisan
dalam makalah ini dan kami meminta maaf yang sebesar-besarnya serta menerima kritik serta saran
yang membangun demi memperbaiki makalah kami ini di masa yang mendatang. Tak lupa, kami
mengucapkan terima kasih atas ketersediaan Anda membaca makalah ini.

Surabaya,11 November 2020

Penulis

I. PENDAHULUAN
Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan maupun pada manusia. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di Wuhan (China) dan
kemudian virus ini telah menyebar ke 185 negara lebih. Kasus ini diduga berasal dari pasar
hewan di Wuhan yang menjual berbagai binatang yang tidak layak dikonsumsi seperti ular,
kelelawar, dan tikus. Virus Corona menyerang saluran pernafasan dengan gejala yang
hampir mirip dengan Flu, gejala yang sering terjadi seperti demam, batuk, mialgia, kelelahan,
sesak nafas yang bersifat akut, dan biasanya orang yang memiliki penyakit penyerta. Rongga
mulut dan hidung merupakan pintu utama bagi masuknya virus corona ke dalam tubuh
kemudian menyerang saluran pernafasan. Untuk sementara ini vaksin anti virus corona masih
belum ditemukan, tetapi ada berbagai macam upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari
virus tersebut seperti menerapkan social distancing, selalu mencuci tangan, memakai masker,
memakai alat pelindung diri, dan hindari kontak dengan banyak orang.
Obat kumur antiseptik merupakan larutan yang banyak digunakan untuk membilas
mulut dan memiliki peran yang penting dalam mengurangi jumlah mikroorganisme pada
rongga mulut. Publikasi terbaru saat ini menunjukkan bahwa membilas rongga mulut dapat
mengontrol dan mengurangirisiko penularan Virus Corona. Maka dari itu obat kumur antiseptik
telah banyak digunakan sebagai ukuran standar sebelum akan dilakukan tindakan perawatan
gigi, terutama saat operasi. Namun bukti spesifik untuk keamanan dan kemanjuran
penggunaan obat kumur antiseptik pada Virus Corona masih kurang jelas. Makalah ini
bertujuan untuk membahas rekomendasi penggunaan obat kumur pada pandemi CoVid-19
dan menganalisis keuntungan dan kerugian dari obat kumur antiseptik pada bidang
kedokteran gigi.

II. ISI
1. REVIEW TEORI
a. COVID-19
Virus corona atau severe acute respiratory syndrome (SARS-CoV-2)
merupakan virus RNA yang menyebabkan terjadinya COVID-19, salah satu
famili dari Coronaviridae yang memiliki ciri khas protein spike pada lapisan
selubung membran. Penularan SARS-CoV-2 manusia dari individu yang
terinfeksi dapat terjadi dengan prosedur sederhana seperti bernapas,
berbicara, batuk atau bersin. Rongga hidung dan mulut dianggap sebagai
portal utama masuknya SARS-CoV-2, dan secara langsung terkait dengan
proses evolusi COVID-19. Mereka terlibat dalam menghirup virus yang
mengandung partikel tetesan dan aerosol di daerah ambien, serta dalam
ekspektasi virus yang mengandung tetesan atau droplet.
Virus yang masuk kedalam rongga hidung dan rongga mulut akan
berinteraksi dengan sebuah reseptor dalam tubuh, reseptor ini disebut
angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2). Reseptor di dalam tubuh akan
berikatan dengan membran selubung dari virus (protein spike) ditemukan di sel
jaringan yang berbeda, termasuk jaringan mukosa, gingiva, epitel skuamosa
non-keratinisasi, dan sel epitel lidah dan kelenjar ludah. Di dalam sel, SARS-
CoV-2 melakukan duplikasi materi genetik dan mensintesis protein-protein
yang dibutuhkan, kemudian membentuk dan melepaskan komponen virus
yang baru.
Terdapat banyak cara untuk mencegah penularan seperti
menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, menerapkan social dan
physical distancing dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.Menjaga
kebersihan diri dan lingkungan dapat dilakukan dengan cara menggunakan
antiseptik dan desinfektan. Antiseptik merupakan zat yang dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanpa harus membunuh
mikroorganisme tersebut di jaringan hidup. Antiseptik biasanya mengandung
alkohol, chlorhexidine, dan anilides. Desinfektan merupakan zat yang dapat
membunuh patogen di lingkungan. Desinfektan biasanya mengandung
glutaraldehid dan formaldehid.Penggunaan zat-zat tersebut sebelumnya lebih
menjadi tanggung jawab tenaga medis, namun untuk sekarang penggunaan
zat-zat tersebut dapat digunakan tidak hanya di rumah sakit, namun di rumah
pun akan sering digunakan.
b. Antiseptic oral
Obat kumur merupakan larutan antiseptik yang banyak digunakan
untuk membilas mulut dan telah banyak digunakan sebagai ukuran standar
sebelum perawatan gigi rutin, terutama sebelum operasi. Mereka memiliki
peran penting dalam mengurangi jumlah mikroorganisme di rongga mulut.

2. REVIEW ARTIKEL
Permasalahan di era pandemi saat ini banyaknya kasus yang terus
bertambah karena penyebaran atau penularan yang sering terjadi di sekitar
kita. Penularan dapat melalui droplet, aerosol, kontak fisik yang dapat
menyebabkan terhirupnya virus ke dalam tubuh.
Peran rongga mulut, sebagai pintu masuk ke tubuh SARS-CoV-2, dan
kemungkinan perannya sebagai faktor pelindung / pemicu dalam infektivitas
dan perkembangan infeksi virus ini telah menjadi kontroversi, meskipun bukti
ilmiah terbaru menunjukkan peran yang relevan dari rongga mulut dan mukosa
dalam penularan dan patogenisitas SARSCoV-2.
Obat kumur antiseptik memiliki peran penting dalam mengurangi
jumlah mikroorganisme di rongga mulut. Publikasi terbaru menunjukkan bahwa
membilas rongga mulut dapat mengontrol dan mengurangi risiko penularan
SARS-CoV-2. Namun, bukti spesifik untuk keamanan dan kemanjuran
penggunaan obat kumur antiseptik pada pasien positif COVID-19 masih
kurang dan tidak jelas.
Komponen perlindungan tambahan yang baru-baru ini mulai mendapat
perhatian lebih adalah penggunaan larutan kumur praprosedural. Dikarenakan
Berbagai bilasan antiseptik oral telah disarankan dalam literatur terbaru
untuk penggunaan praprosedural untuk mengurangi penularan virus. Obat
kumur oral mulai dari klorheksidin glukonat, etanol, esensial minyak, povidone-
iodine (PVP-I), hidrogen peroksida (H. 2 HAI 2) air terklorinasi, garam
hipertonik, bioflavonoid, siklodekstrin, setilpiridinium klorida telah
direkomendasikan.

3. PEMBAHASAN
Antiseptik oral digunakan untuk penggunaan praprosedural untuk mengurangi
penularan virus. Publikasi terbaru menunjukkan bahwa membilas rongga mulut
dapat mengontrol dan mengurangi risiko penularan SARS-CoV-2.
Beberapa penelitian antiseptik oral telah menunjukkan kemajuan untuk
mengurangi jumlah bakteri dalam aerosol, sehingga secara signifikan dapat
pula mengurangi resiko infeksi. Obat kumur merupakan larutan yang banyak
digunakan untuk membilas mulut dan dapat mengurangi jumlah
mikroorganisme di dalam mulut karena kemampuannya.
1. Klorheksidin (CHX)
CHX adalah antiseptik yang bekerja melawan bakteri gram positif dan
gram negatif, aerob, anaerob fakultatif, dan jamur. Biasanya digunakan
pada kedokteran gigi untuk mengurangi plak gigi dan mengobati
penyakit periodontal. Dalam beberapa penelitian, didapatkan bahwa
klorheksidin dapat dengan cepat menonaktifkan virus lipofilik (misalnya
virus herpes simpleks, HIV, virus influenza, cytomegalovirus), virus
kecil yang tidak terselubung (enterovirus, virus polio, dan virus
papilloma) maupun virus corona pada manusia.

2. Hidrogen peroksida
Sebuah studi menemukan bahwa hidrogen peroksida secara efektif
dapat menonaktifkan adenovirus tipe 3 dan tipe 6. Pada coronavirus
dan virus influenza merupakan yang paling sensitif, karena coronavirus
rentan terhadap oksidasi yang terkandung pada obat kumur
praprosedural.

3. Cetylpridinium cholride (CPC)


CPC merupakan senyawa yang aman digunakan untuk mengurangi
plak gigi dan rahang gusi pada pasien yang mengalami iritasi mukosa
dan noda yang berhubungan dengan CHX. Pada penelitian ditemukan
bahwa CPC dapat melawan virus yang menyelubungi virus lainnya
secara efektif seperti virus corona.

4. Iodine Povidone (PVP-I)


PVP-I adalah kompleks yodium yang larut dalam air yang telah banyak
digunakan sebagai antiseptik pra bedah dan sebagai obat kumur serta
untuk pengendalian SARS-COV2. Rekomendasi penggunaan obat
kumur PVP-I dalam SARS-COV-2 didasarkan pada aktivitas
virucidalnya. Rekomendasi ini didasarkan pada serangkaian penelitian
satu kelompok di Jerman yang menunjukkan bahwa :
- Aktivitas virucidal 1% PVP-I ditunjukkan pada penelitian in vitro
terhadap penggunaan MERS-CoV dalam waktu 15 detik
- Aktivitas virucidal yang lebih baik ditunjukkan saat
menggunakan iodine providone 7,5%
- Iodine providone (7,5%) diformulasikan sebagai obat kumur
yang diencerkan hingga konsentrasi akhir 0,23% dengan waktu
15 detik pada SARSCoV, MERS-Cov, virus influenza A (H1N1)
dan rotavirus.

Pada beberapa penelitian sangat disarankan penggunaan obat kumur


praprosedural dalam mengurangi viral load SARS-CoV2. Rekomendasi yang
sering disarankan adalah povidone-iodine, hydrogen peroxide, dan
cetylpridinium chloride. Meskipun, rekomendasi ini masih lemah dan hanya
sedikit bukti klinis. Penelitian sangat diperlukan untuk menentukan potensinya
untuk digunakan melawan virus baru ini (SARS-CoV-2).

III. KESIMPULAN
SARS-CoV-2 merupakan virus RNA yang menyebabkan terjadinya COVID-19,
dimana rongga hidung dan mulut dianggap sebagai pintu utama masuknya SARS-
CoV-2. Obat kumur antiseptik memiliki peran yang penting dalam mengurangi jumlah
mikroorganisme di rongga mulut sehingga dapat meminimalisir penularan virus SARS-
Cov2. Penggunaan larutan obat kumur antiseptik baru-baru ini juga dijadikan sebagai
standar praprosedural untuk mengurangi risiko penularan virus, beberapa obat kumur
oral yang digunakan diantaranya adalah Klorherksidin (CHX), Hidrogen peroksida,
Cetylpridinium cholride (CPC), Iodine Povidone (PVP-I). Rekomendasi yang paling
sering disarankan adalah poviodone-iodine, hydrogen peroxide, cetylepridinium
chloride.

DAFTAR PUSTAKA

Amit Kumar Mandal , Paulami Dam , Octavio L. Franco , Hanen Sellami , Sukhendu Mandal
, Gulten Can Sezgin , Kinkar Biswas , Partha Sarathi Nandi, I. O. (2020) ‘Since January
2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free information in English and
Mandarin on the novel coronavirus COVID-’, Ann Oncol, (January), pp. 19–21.

Bidra, A. S. et al. (2020) ‘Comparison of In Vitro Inactivation of SARS CoV-2 with Hydrogen
Peroxide and Povidone-Iodine Oral Antiseptic Rinses’, Journal of Prosthodontics, 29(7), pp.
599–603. doi: 10.1111/jopr.13220.

Herrera, D. et al. (2020) ‘Is the oral cavity relevant in SARS-CoV-2 pandemic?’, Clinical Oral
Investigations. Clinical Oral Investigations, 24(8), pp. 2925–2930. doi: 10.1007/s00784-020-
03413-2.

Larasati, A. L., Gozali, D. and Haribowo, C. (2020) ‘Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik
Pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat’, Majalah Farmasetika, 5(3), pp. 137–
145. doi: 10.24198/mfarmasetika.v5i3.27066.

Susilo, A. et al. (2020) ‘Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini’, Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), p. 45. doi: 10.7454/jpdi.v7i1.415.

Anda mungkin juga menyukai