Anda di halaman 1dari 4

PBL 2.

1
Skenario :

Step I :
Identifikasi kata sukar :
Kalimat Kunci :
1. Seorang laki laki 27 thn dinyatakan hilang di sekitar pulau saparua
2. Setelah hari kelima korban ditemukan warga mengapung dalam keadaan membusuk
3. Namun tak kunjung ditemukan
Step II :
Identifikasi Masalah :
1. Dilihat dalam kondisi apa saja sehingga pasien disebut dalam keadaan membusuk ?
2. Apa yang harus diperiksa pada mayat yang ditemukan ?
3. Faktor apa sajakah yang dapat menentukan perkiraan kematian korban tersebut ?
4. Apa penyebab kematiannya ? dan bagaimana proses kematiannya sehingga dia bisa ditemukan
dalam keadaan membusuk ?
5. Apakah korban meninggal karena bunuh diri, kecelakaan, atau sudah di buang kelaut ?
Step III :
Hipotesis Sementara
No 2 : yang harus diperiksa yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan keadaan luar, pemeriksaan
bedah jenazah pada kasus tenggelam, dan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan jantung dan darah
Kalu mayatnya masih segar yang diperiksa adalah jantung, otot dan paru.
Sedangkan kalau sudah membusuk yang diperiksa adalah sum-sum tulangnya.
Pemeriksaan Luar : kita dapatkan berada lama di air  kulit akan keriput dan pucat, pada lengan paha
dan bahu. Yang diakibatkan kontarksi muskulus, serta didapatkan banyak cairan pada lambung.
Didapatkan lebam mayat ( sianotik), kadang kadang terdapat luka disekitar tubuh,
Pemeriksaan dalam : ditemukan paru-paru tampak membesar dan jalan napas berisi buih atau kadang
ditemukan lumpur dan pasir.
Menentukan kidentitas, menentukan status korban apakah sudah meninggal sebelum tenggelam, yang
ketiga, factor- factor yang berperan dalam kematian di pemeriksaan luar jenazah, tempat korban
meninggal, penyulit alamiah lain.
Telapak tangan dan kaki keriput disebabkan inhibisi cairan di dalam kutis. Menentukan status korban
dengan cara yaitu tanda tanda busa halus yang keluar dari lubang hidung dang mulut menandakan korban
meninggal saat di dalam air.
Tanda-tanda intravitalitas : kadaverik spasme, pendarahan pada telinga tengah mayat, ditemukan benda
asing seperti rumput pada saluran cerna mayat, ditemukan tanda paltauf pada permukaan paru-paru
mayat, kita bisa menguur berat jenis darah di jantung kanan dan kiri ( apakah berbeda atau tidak ), bisa
ditemukan diatoma pada paru-paru atau sum sum tulang mayat.

No 3: menentukan perkiraan kematian :


1. Waktu kemaatian : yang dapat diperkirakan yaitu lebab mayat, kaku mayat, penurunan suhu
tubuh, larva pada pembusukan mayat, dan warna memar.
Lebam mayat : gambaran merah kebiruan akibat hipostatis darah di bagian terendah tubuh.
Muncul 20-3- menit post mortem
Kaku mayat : cadangan glikogen, glikogen akan beprperan dalam pembentukan atp, pada kasus
mayat aktin dan myosin akan menjadi kaku, terjadi 2-3 jam post mortem.
Penurunan suhu tubuh : terjadi dimana suhu lebih tinggi akan menyebabkan suhu tubuh lebih
cepat keluar,
Memar : pada saat tenggelam, korban terbentur batu
Hal -hal lain yg ditemukan di daerah tempat kejadian : di lakukan di daerah sekitar tempat mayat
ditemukan, seperti keadaan suhu sekitar dan suhu air, dikaitkan dengan penurunan suhu tubuh mayat.
Di sekitar daerah tempat kejadian penmuan larva berkaitan dengan pembusukan mayat, ditemukan
beberapa jenis larva, contoh larva telur (8-12 jam), Larva (9-12 hari), kempmpong (12 Hari), dalam
pemeriksaan ditemukan parasit di korban seperti kutu mayat ( 3-6 hari )

No 5 : korban meninggal akibat bunuh diri : ada beberapa pakean yang ditinggalkan rapi di dekat TKP,
ada pemberat yang diisi di tubuh korban, kemudian biasanya kasus bunuh diri diakibatkana korban
lompat dari jembatan, untuk kasus korban meninggal akibat pembunuhan tandanya ditemukan kaki dan
tangannya terikatdengan sipul yang tidak mungin dibuat oleh korban itu sendiri. Ditemukan ada tanda
tanda kekrasan lain sepeerti dipukul atau ditembak.
Mati tenggelam akibat kecelakaan : korban mengalami serangan asma pada saat berenang, atau
mengalami dekompresi saat menyelam dan juga bisa mengalami keracunan oksigen akibat menyelam di
kedalaman yang ekstrim. Bisa juga akibat korban mengalami serangan epilepsy atau jantung karena
penyakit yang korban derita.
( cara kematian  under time mine dimana korban ditemukan dalam air sudah dalam keadaan membusuk
sehingga tidak dapat ditemukan atau diketahui cara kematiannya.
Tidak ada saksi atau tanda tanda yang menjelaskan sebab kematiannya.
No 4. Penyebab kematian :
Korban ditemukan 5 hari kemudian ditemukan mengapung dilaut, kemungkinan besar kematian adalah
kram, menganggu system pernapasan, ada komplikasi yang terjadi sehingga ketidak seimbangan caira,
hemolisis, pneumonia akibat adanya cairan yang masuk, ARDS, gagal jantung, stroke, dan kerusakan
otak.
Mekanisme : tenggelam padaair asin/laut, terjadi ketidak seimbangan cairan dan juga terjadi
hemokonsenttarsi yang menyebabkan edema pulmonal dan bisa terjadi yang Namanya penumpukan
hematokrit dan natrium plasma, karna adanya pningkatan natrium plasma dpat disebut hypernatremia dan
menyebabkan hipokalemia akubat dari hal tersebut akan menyebabkan kerusakan pada alveoli.
Menyebabkan kegagalan ventilasi, sehingga menyebabkan anoksia pada otak dan mengakibatkan
kematian
No 1.
Proses pembusukan :
Dimulai dari 18-24 jam setelah meniggal, tanda awal adalah tanda kehijauan di dinding abdomen bawah,
karena mengandung banyak cairan dan bakteri, pewarnaan akan menyebar kearah dada dan tercium bau
pembusukan, terjadi karna proses morbling. Terjadi pelbaran pembuluh darah superfiscial, lapisan
permukaan epidermis mudah terlepas, pada saat awal minggu ke dua pembentukan gas dimulai dari
lambung dan usus sehingga naiknya tekanan abdomen menyebabkan keluarnya cairan kehitaman dari
mulut dan hidung. 3 minggu kemudian rambut pada tubuh mudah tercabut karena terjadi disintegrasi akar
rambut.
Dekomposisi terbentuk karena 2 proses yaitu autolysis yaitu penghancuran organ oleh enzim intaseluler,
proses ke dua disebabkan oleh bakteri dan fermentasi terjadi 18-24 jam akan brubah warna kehijauan
dimulai dari perut ke seluruh dada sampai pada menimbulkan bau busuk.

Step IV
Mind Maping :

Anda mungkin juga menyukai