Nyusun Proposal Bab 1 - 3
Nyusun Proposal Bab 1 - 3
Oleh:
NIM:
PONTIANAK
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
Disetujui Oleh:
AAA Tanggal:…………………….
AAA Tanggal:…………………….
NIDN. AAA
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
MUHAMMAD THUFEIL DEAYASMI
E1032201054
Dipertahankan di :
Pada Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
TimPenguji:
Ketua Sekretaris
AAAA AAAAA
NIP.AAAA NIDN. AAA
…………………………… …………………………
NIP. NIDN.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT atas rahmat dan
hidayah- Nya akhirnya penulisan Proposal ini yang berjudul “Fungsi Pengawasan
disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Ilmu Sosial dan
karena hasil yang dicapai merupakan langkah awal dari suatu perjalanan panjang
usulan penelitian ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
berbagai bantuan dan dorongan kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
kedua, yang telah memberikan arahan, motivasi dan bimbingan selama proses
ini.
2. BBBB Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Tanjungpura Pontianak.
iii
3. BBBBBB selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Keluarga Besar Ilmu Pemerintahan Reg B 2020 Fakultas Ilmu Sosial dan
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun
Serta seluruh pihak yang telah memberi dukungan dan membantu hingga
dorongan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Penulis menyadari karya yang penulis hasilkan masih jauh dari kata
Penulis
iv
DAFTAR ISI
TimPenguji:....................................................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................................... viii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
BAB II ............................................................................................................................... 8
2.1.4 Biaya Jasa pelayanan Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku ............... 22
2.1.5 Sanksi bagi Pemilik Kendaraan Bermotor wajib Uji Berkala yang tidak
melaksanakan Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku ......................................... 23
METODE PENELITIAN................................................................................................ 26
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Penelitian ................................................................................... 29
vii
v
DAFTAR TABEL
Table Halaman
v
ABSTRAK
harapan kita bersama, harapan tersebut tidak hanya menjaga kondisi jalan serta
infratruktur jalan beserta rambu-rambu lalu lintas yang dipasang sesuai dengan
dilengkapi dengan alat kelengkapan pengaman yang layak serta kondisi kendaraan
yang sempurna. Oleh karena itu perlu adanya pengujian kendaraan layak jalan yang
disebut dengan uji kendaraan bermotor yang dilakukan oleh Mentri perhubungan
bermotor di Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa hal yang
tidak sesuai dengan Standar Operasi dan Prosedur yang ditetapkan. Akan tetapi
disisi yang lain pelayanan prima yang menjadi jargon bagi setiap aparatur
tanggung jawab. Arti penting dari hal tersebut ialah bagi setiap pelaku pelayanan
kendaraan Bermotor ini tidak boleh menolak melakukan pelayanan tanpa alasan
vi
vii
yang jelas dan bertanggung jawab. Akan tetapi penting kiranya untuk tetap
menerapkan SOP dan berdasar peraturan yang telah dibuat walaupun terkadang
penambah keruh suasana ialah sikap masyarakat yang menjadi pengguna pelayanan
ini yang seakan-akan tidak mau dipersulit dengan alasan bahwa mereka telah
terhadap masyarakat, kurangnya Gedung sebagai tempat uji kendaraan dan ada
beberapa alat uji yang sudah tidak akurat lagi dalam proses uji kendaraan yang
vii
ABSTRACT
Safety and comfort for transportation on the road is our common hope, this
hope is not only maintaining the condition of the road and road infrastructure along
with traffic signs installed according to their needs, but also the condition of the
roadworthy vehicles, which is called a motor vehicle test, which is carried out by
the Minister of Transportation with technical personnel who have the ability and
The research method used in writing this thesis is normative legal and
sociological research methods. From the results of this research, it was obtained
that in the implementation of motor vehicle testing services at the Kubu Raya
Regency Transportation Service there were several things that were not in
on the other hand, excellent service which is the jargon for every government
apparatus in Kubu Raya Regency must be carried out with full responsibility. The
importance of this is that every motor vehicle testing service provider is obliged to
serve every community who comes to carry out motor vehicle testing, whatever the
form of service, whoever the person is. So in other words, motor vehicle testing
service officers must not refuse to carry out services without clear and responsible
viii
ix
reasons. However, it is important to continue implementing SOPs and based on the
regulations that have been made, although sometimes in implementation it does not
rule out the possibility of being required to create policies as necessary to continue
serving the community. People using Motor Vehicle Testing Services who still lack
knowledge regarding the Motor Vehicle Testing process are the main obstacle in
implementing this service. What's more, what adds to the murky atmosphere is the
attitude of the people who use this service who don't seem to want to make things
difficult on the grounds that they have implemented and supported the government
program to increase road safety rates by carrying out motor vehicle testing and
services for Motor Vehicle Testing which still do not meet standards, the Kubu Raya
carrying out motor vehicle testing activities which affects services to the
community, there is a lack of buildings as vehicle testing sites and there are several
test equipment that are no longer accurate in the vehicle testing process which
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
dan kebudayaan suatu negara karena berperan sebagai alat yang memungkinkan
pergerakan orang dan atau barang dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam waktu
pemindahan muatan barang atau manusia dari suatu satu tempat wilayah asal
transportasi itu diatur oleh undang undang dengan tujuan mengujudkan lalu lintas,
angkutan jalan, rel kereta api-an, penerbangan dan pelayanan dengan selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, aman dan efesien, mampu memadukan
dan penunjang pembangunan nasional dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli
masyarakat. Transportasi juga merupakan Kontributor utama padat nya lalu lintas
jalan raya dimana kenyataan Pelayanan Angkutan orang dan barang yang kurang
memadai menyebabkan tuntunan akan pelayanan yang lebih baik untuk semakin di
tingkatkan.
1
2
bermotor. Sedangkan yang di maksud layak jalan pada kendaraan bermotor adalah
ditentukan oleh kinerja minimal kendaraan bermotor yang di ukur sekurang kurang
nya terdiri atas emisi gas buang, kebisingan suara, efesisensi rem utama, efesiensi
rem parkir, kincup roda depan, suara kelakson, daya pancar dan arah sinar lampu
utama, radio seputar, akurasi alat penunjuk kecepatan, kesesuian kinerja roda dan
kondisi ban dan kesesuain daya mesin pengerak terhadap berat kendaraan. Dalam
pemenuhan layak teknis dan layak jalan pada suatu kendaraan bermotor maka di
Menteri perhubungan Nomor PM.19 Tahun 2021 Tentang Uji Berkala Kendaraan
kegiatan menguji dan / atau memeriksa bagian atau komponen Kendaran Bermotor,
dibidang Transportasi Darat, maka dari itu Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu
Raya ditutun untuk selalu memberi pelayanan yang baik kepada penguna kendaraan
bermotor agar mereka mau melakukan Uji kelayakan Kendaraan. Pelaksanaan Uji
KIR kepada masyarakat diperlukan suatu kinerja pelaksanaan yang baik, serta
tercipta tujuan yaitu kepuasan pengguna jasa pengujian kendaraan bermotor. Pada
2
3
perjanjian untuk layak berada di jalan raya sebagai tempat penguji kendaraan /
benar laik secara teknis untuk dioperasikan di jalan, karena pada kenyataannya
masih banyak dijumpai kendaraan bermotor dan secara teknis tidak laik jalan tetapi
masih tetap beroperasi. Keadaan ini dapat beresiko yang tidak kecil terhadap
keselamatan lalu lintas, baik bagi pengendara kendaraan tersebut maupun pemakai
lainnya. Dalam hal ini Pengujian Kendaraan bermotor diharapkan dapat menekan
kepada masyarakat agar menjadikan Uji KIR Aksi keselamatan, oleh sebab itu
kelaikan jalan Kendaraan bermotor, serta diharapkan agar lebih berperan dalam
memelihara dan menjamin kondisi angkutan yang aman dan bebas polusi.
Dinas Perhubungan Kab. Kubu Raya tepat nya pada Unit Pengelola Teknis Daerah
Berupa Uji Berkala. Uji Berkala diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun
4
2019 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun
2021 Tentang Penyelengaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta di
Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya tepat nya pada Unit Pengelola Teknis
Raya Berupa Uji Berkala. Uji Berkala diatur dalam Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2019 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah No.
30 Tahun 2021 Tentang Penyelengaraan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
pengawasan dan pengelolaan layanan uji keur. Fungsi pengawasan yang efektif
oleh Dinas Perhubungan akan memastikan bahwa proses uji keur berjalan sesuai
dengan standar yang ditetapkan, kendaraan yang lulus uji memenuhi syarat
Raya, sebagai salah satu wilayah yang memiliki mobilitas kendaraan yang tinggi,
Namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menggali sejauh
pengguna jasa layanan uji keur di Kabupaten Kubu Raya. Hal ini relevan mengingat
4
5
keselamatan berkendara dan mobilitas masyarakat secara umum. Penelitian ini akan
membahas lebih lanjut mengenai peran dan efektivitas fungsi pengawasan Dinas
Perhubungan dalam menjamin pengguna jasa layanan uji keur di Kabupaten Kubu
terdapat beberapa masalah yang menjadi faktor dalam penelitian ini yaitu :
terdapat beberapa masalah yang menjadi faktor dalam penelitian ini ,yaitu :
bermotor?
6
7
penelitian ini dapat memberi suatu manfaat. Adapun manfaat yang dapat di proses
Raya.
penelitian dalam bidang dan lingkup yang serupa pada masa yang akan
datang.
Perhubungan Kabupaten Kubu Raya dan / atau bagi pihak pihak yang
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengawasan
2.1.1 Pengertian Pengawasan Menurut Para Ahli
Istilah pengawasan adalah suatu usaha sistematis menetapkan standar-standar
pendayagunaan sumber daya yang dipakai dengan egesien serta efektif pada upaya
pengawasan tidaklah sulit guna dipahami. Namun untuk memberikan definisi, ternyata
setiap ahli mempunyai definisi yang tidak sama. Hal tersebu bisa ditinjau dari definisi
pengawasan yang dipaparkan oleh para ahli manajemen, walaupun terdapat prinispnya
dengan cara umum definisi itu mempunyai subtansi yang tidak berbeda. Di bawah ini
a. Sarwoto
8
9
ialah manajer. Selaku pada standart yaitu rencana yang ditentukan ataupun
b. Soekarno K.
yang harus dilaksanakan, supaya suatu hal yang harus dilaksanakan dan suatu
hal yang harus diadakan selaras pada rencana. Soekarno K. ketika mengartikan
c. S.P.Siagian
pekerjaan yang sedang dikerjakan berjalan sesuai pada rencana yang sudah
d. George R. Terry
ialah guna menentukan suatu hal yang sudah dengan pengawasan diraih serta
pada rencana.
10
e. Henry Fayol
berjalan selaras pada rencana yang sudah ditetapkan dengan intruksi sudah
kesalahan itu
f. M. Manullang
“Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: uji tipe dan uji berkala”.
Pasal 50 ayat (1) UU No 22 Tahun 2009 “Uji tipe sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 ayat (2) huruf a wajib dilakukan bagi setiap Kendaraan Bermotor, kereta gandengan,
dan kereta tempelan, yang diimpor, dibuat dan / atau dirakit di dalam negeri, serta
modifikasi Kendaraan Bermotor yang menyebabkan perubahan tipe”. Pasal 50 ayat (2)
UU No 22 Tahun 2009 “Uji tipe sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang
10
11
dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta
dimaksud kendaraan “Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas
Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor”. Berdasarkan Pasal 1 25 ayat (2)
peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan diatas rel”.
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012
a. Sepeda Motor;
b. Mobil Penumpang;
c. Mobil bus;
e. Kendaran Khusus
Kendaraan Bermotor wajib Uji adalah setiap kendaraan bermotor jenis Bus, mobil
barang, mobil penumpang umum dan kendaraan khusus, kereta gandengan dan kereta
tempelan yang dioperasikan dan atau digunakan dijalan. Setiap kendaraan harus
12
dilengkapi dengan surat-surat kepemilikan, di mana hal ini merupakan suatu bukti yang
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Kendaraan yang tidak dilengkapi dengan
surat-surat atau bukti kepemilikan, maka dapat dikatakan bahwa kendaraan yang
merupakan pelanggaran dan dapat dijerat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Pengujian kendaraan bermotor disebut juga uji kir adalah serangkaian kegiatan
kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan
teknis dan laik jalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2012 tentang
dalam rangka mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk tertib administrasi,
bersangkutan, serta dalam rangka perencanaan, rekayasa, dan manajemen lalu lintas dan
angkutan jalan dan memenuhi kebutuhan data lainnya dalam rangka perencanaan
memenuhi kelaikan akan disahkan oleh pejabat yang ditunjuk akan diberi tanda uji.
serta dimensi teknisnya baik maupun berdasarkan persyaratan teknis yang objektif.
dilakukan terhadap kendaraan wajib Uji Berkala di daerah yang bersangkutan dan
kendaraan wajib Uji Berkala yang berasal dari luar daerah yang bersangkutan karena
keadaan tertentu.
a. lokasi;
d. peralatan uji;
14
Akredetasi tersebut berlaku paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
Uji Berkala Kendaraan Bermotor terdiri dari fasilitas berupa fasilitas yang
dipasang secara tetap dan/ atau fasilitas yang dapat dipindahkan. Fasilitas Uji Berkala
c. jalan keluar-masuk;
d. lapangan parkir;
f. pagar;
h. fasilitas listrik;
14
15
e. alat uji lampu;
Kendaraan wajib Uji Berkala wajib didaftarkan pada unit pelaksana Uji Berkala
di daerah tempat Kendaraan Bermotor diregistrasi. Kendaraan wajib Uji Berkala wajib
dilakukan Uji Berkala perpanjangan masa berlaku pada unit pelaksana Uji Berkala.
a. membawa Kendaraan Bermotor yang akan diuji ke unit pelaksana Uji Berkala
d. Salinan foto kopi surat tanda nomor Kendaraan Bermotor dengan menunjukkan
b) Bentuk rumah-rumah dan bahan sesuai dengan buku uji atau rekomendasi.
2) Rangka landasan berupa pemeriksaan kondisi tidak retak, tidak keropos dan paku-
3) Motor penggerak berupa pemeriksaan kondisi dan unjuk kerja seperti mudah
a) Tidak bocor
penumpang.
penghubung tidak aus, baut-baut tidak longgar dan jumlahnya harus lengkap,
6) Sistem roda terdiri dari pemeriksaan kondisi tromol rem/piringan rem, sepatu rem
dan kelengkapannya, silinder roda, bantalan as pendek, mur, pen, ulir, split pen,
16
17
7) Sistem suspensi berupa pemeriksaan kondisi seperti susunan pegas tertata baik,
tidak retak, pengikat tidak longgar, gantungan pegas tidak aus dan peredam kejut
kemudi tidak terlalu aus, dapat digerakan dengan tenaga wajar, baut-baut pengikat
tidak ada yang longgar dan dilengkapi dengan pengunci serta spelling maksimum
m/dt2 dan dapat berkerja pada semua roda. Untuk rem parkir pengunci harus
berkerja dengan baik dan mampu menahan kendaraan posisi berhenti pada jalan
10) Lampu-lampu dan alat pemantul cahaya terdiri dari pemeriksaan unjuk kerja dan
posisi lampu utama, lampu penunjuk bagian depan dan belakang, lampu posisi
depan, lampu posisi belakang, lampu rem, lampu isyarat peringatan bahaya bagian
depan dan belakang, lampu kabut (bila ada) dan lampu tanda batas kendaraan.
12) Badan kendaraan terdiri dari pemeriksaan, pengukuran, dan pengamatan secara
lorong dan tinggi atap mobil bus, keterangan jumlah tempat duduk dan/atau
tempat berdiri, unjuk kerja indikator dan tempat keluar darurat untuk mobil bus.
18
a) Untuk mobil bus, jumlah pintu mobil bus dengan penumpang kurang dari 15
orang maupun lebih dari 15 orang, dan mempunyai pintu darurat pada kedua
sisinya,
b) Untuk mobil bus sekolah, tanda/tulisan bus sekolah, lampu berwarna merah
c) Untuk mobil barang, ganjal roda yang kuat dan mudah dicapai pengemudi
14) Peralatan dan perlengkapan kendaraan terdiri dari pemeriksaaan dan pengamatan
segetiga pengaman, kotak obat, ganjal roda serta alat komunikasi penumpang dan
pengemudi.
15) Ukuran dan muatan kendaraan berupa pengamatan secara visual dan perhitungan
untuk:
yang diperbolehkan (JBKB) harus lebih kecil atau sama dengan hasil
18
19
c) Jumlah berat yang diijinkan (JBI), dan/atau jumlah berat kombinasi yang
diperbolehkan (JBKB).
2) Rem utama
3) Rem parkir
4) Periksa setiap roda depan (toe in, toe out) dengan alat side slip tester dengan
batasan maksimum toe in atau toe out 5 milimeter per menit, yang diukur
pada kondisi tanpa beban pada kecepatan maksimum 5 kilometer per jam.
Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan alat uji kincup roda depan (side slip
tester).
dapat didengar pada jarak 60 meter yang diukur pada tempat yang tidak
12.000 cd.
20
1º09’ ke kiri.
kecepatan pada batas sebesar -10% sampai +15% pada kondisi pengukuran
8) Timbang berat sumbu (axle) depan dan belakang kendaraan bermotor untuk
(axle load).
kejutan, dan kemudian kendaraan angkat dengan pesawat angkat (car lift)
10) Turunkan kendaraan bermotor dari pesawat angkat (car lift) setelah
yang ditentukan maksimum 12 meter yang diukur pada kondisi tanpa beban
b. tanda uji.
b. foto berwarna tampak samping kanan, kiri, depan dan belakang Kendaraan
Bermotor;
d. nama pemilik;
e. alamat pemilik
g. jenis kendaraan;
n. ukuran ban;
q. daya angkut;
22
u. JBB dan/atau JBKB khusus untuk Mobil Barang dan Mobil Bus; dan
v. JBI dari / atau JBKI khusus untuk Mobil Barang dan Mobil Bus.
a. dilekatkan pada kaca depan sisi kiri bawah bagian dalam, untuk Kendaraan
Bermotor;dan
b. dilekatkan pada sisi sebelah kanan bagian depan, untuk Kereta Gandengan
dan KeretaTempelan.
a. nomor kendaraan;
dikenai biaya jasa pelayanan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Biaya jasa pelayanan
Uji Berkala yang diselenggarakan oleh unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan
Tahun 2019 Tentang Perubahan Tarif atas Perda Nomor 09 Tahun 2010 Tentang
Berlaku biaya retribusinya adalah seperti pada tabel 1 (satu ) dibawah ini :
Besaran Tarif
Tanda
3 Rp. 20.000 Rp. 20.000 Rp. 20.000
Samping
Retribusi/jasa
4 Rp. 30.000 Rp. 60.000 Rp.115.000
Uji
Emisi gas
5 Rp. 10.000 Rp. 10.000 Rp. 10.000
Buang
2.1.5 Sanksi bagi Pemilik Kendaraan Bermotor wajib Uji Berkala yang tidak
melaksanakan Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku
Setiap pemilik kendaraan wajib Uji Berkala yang melanggar ketentuan dalam hal
Seperti dijelaskan dalam Pasal 89 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Menteri Perhubungan
diberikan sebanyak 3 (tiga) kali dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh)
hari kalender. Dalam hal pemilik Kendaraan Bermotor tidak melaksanakan kewajiban
administratif berupa denda administratif paling banyak Rp. 24.000.000,00 (dua puluh
Mengenai sanksi pidana, dalam Pasal 285 ayat (2) Pasal 286 Undang-
Undang Repuplik Indonesia No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan dijelaskan bahwa Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda
empat atau lebih di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca
spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan
kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya,
alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper,
paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah).
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menerangkan bahwa setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan yang tidak
memenuhi persyaratan laik jalan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2(dua)
bulan atau denda paling banyak Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
24
25
Selain itu, bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang
wajib uji berkala dengan sengaja atau mengetahui bahwa kendaraan tersebut tidak
pernah dilakukan uji berkala atau kendaraan tersebut habis masa berlaku Uji
Berkalanya dengan tujuan pengoperasian kendaraan yang tidak dapat dibenarkan, maka
bisa dikatakan itu adalah suatu kelalaian yang dapat dikenakan Pasal 310 Undang-
Undang Repuplik Indonesia No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dan/atau
kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka ringan dan
kerusakan Kendaraan dan/atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah)” : ayat
(3)
kelalaiannya mengakibatkan Kecelakaan Lalu Lintas dengan korban luka berat dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)” : ayat (4) “Dalam hal kecelakaan yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah).”
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa penelitian ini hanya
menggambarkan proses atau keadaan yang ada pada saat ini atau masa sekarang serta
masalah- masalah aktual yang berhubungan dengan variable yang ada di dalamnya.
penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-
penyebaran suatu gejala atay frekuensi adanya hubungan tertentu dalam suatu gejala
menuturkan dan menafsirkan data yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya saat
tertentu, tetapi hanyamenggambrkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, atau
keadaan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif menurut STIA LAN
kualitatif, maka pendekatan ini ditujukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam
tentang kondisi atau fakta yang ada (apa adanya) tentang Peran Dinas Perhubungan
Kubu Raya
Angkutan Barang dan Masyarakat dilakukan pada lingkup Wilayah Kabupaten Kubu
Raya.
ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 46 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya Merupakan salah satu lembaga teknis
perhubungan berdasarkan asas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta
1. Lokasi
GAMBAR 1
PETA LOKASI PENELITIAN
DINAS
PERHUBUNGAN
KABUPATEN
KUBU RAYA
2. Motto
3. Visi
4. Misi
terpadu.
5. Susunan Organisasi
Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati melalui
a. Kepala Dinas.
c. Bidang Perhubungan Darat dan Udara membawahi 3 (tiga) seksi yang terdiri
dari:
Bidang Perhubungan Laut dan Sungai membawahi 3 (tiga) seksi yang terdiri dari :
Penyeberangan;
3) Seksi Kepelabuhan
Pengawasan Transportasi;
30
1. Kepala UPTD
6. Tupoksi
a. Tugas Pokok
Perundang-Undangan.
b. Fungsi
30
31
4) Pelaksanaan Administrasi Dinas Perhubungan;
8) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Kubu Raya yaitu 102 orang yang terdiri dari 46 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 56
TABEL 2
Pegawai
No Pendidikan PNS
Honorer
1 S-2 - orang -
Raya Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya merupakan deskripsi dari data yang
angket atau kuisioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sperti telah
- 400 (empat ratus) Pemilik Kendaraan Bermotor dari 4000 (empat ribu) kendaraan
pernyataan dan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh para responden dan akan
Hasil dari wawancara, dan penyebaran angket atau kuisioner tersebut dijadikan
gambaran - gambaran nyata yang sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga penulis
dapat memberikan jawaban sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya yaitu untuk memperoleh data dan informasi mengenai Uji Berkala
kendaraan bermotor wajib uji berkala tidak melakukan Uji Berkala Perpanjangan Masa
ntuk mengetahui upaya apa yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
Berdasarkan Tabel 3 diatas, pada tahun 2021 terjadi penurunan Jumlah Kendaraan
wajib Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku. Ini dikarenakan adanya kendaraan yang
Kendaraan Bermotor pada kabupaten/kota dimaksud. Selain itu dari hasil verifikasi data
Wajib Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku yaitu terdapat kendaraan wajib uji
berkala yang memang tidak dioperasikan lagi karena kondisi kendaraan yang rusak parah
Dari tahun 2020 hingga tahun 2021 terjadi penurunan jumlah kendaraan wajib Uji
Berkala yang melakukan Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku di UPTD Pengujian
Kendaraan Bermotor Sungai Raya Dinas Perhubungan Kabupaten Kubu Raya. Bisa di
lihat pada Tabel 3 diatas, bahwa pada tahun 2020 Jumlah Kendaraan yang melakukan
Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku sebanyak 2597 unit kendaraan dari seluruh
kendaraan Wajib Uji Berkala yang berjumlah 4034 unit. Bila di prosentasekan, jumlah
kendaraan yang melakukan Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku pada tahun 2020
sebanyak 64,4 %. Sedangkan pada tahun 2021 Jumlah Kendaraan yang melakukan Uji
Berkala Perpanjangan Masa Berlaku sebanyak 1.631 unit kendaraan dari seluruh
kendaraan Wajib Uji Berkala yang berjumlah 4.000 unit. Bila di prosentasekan, jumlah
kendaraan yang melakukan Uji Berkala Perpanjangan Masa Berlaku pada tahun 2021
hanya sebanyak 40,8 % saja. Untuk lebih jelasnya prosentase perbandingan tersebut
34
35
GRAFIK 1
PROSENTASE KENDARAAN
Berlaku tentu menjadi masalah yang tidak bisa disepelekan, karena akan berimbas pada
keselamatan pengguna jalan dan kelestarian lingkungan hidup. Berikut ini akan
ditampilkan data-data Mengapa pemilik kendaraan bermotor wajib uji berkala tidak