Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sherly Desta Nuraeni

Kelas : 1B TRL
Nim : 0820230053

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga
Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di
Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis
maupun yang tak tertulis atau convensi.
Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum, oleh karena itu dalam
segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam system peraturan
perundang – undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia.
Hal ini tidaklah lepas dari eksistensi pembukaan UUD 1945, yang dalam konteks
ketatanegaraan Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan
suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di Indonesia.
Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, pada hakikatnya
merupakan suatu dasar dan asas kerohanian dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
termasuk dalam penyusunan tertib hukum di Indonesia. Maka kedudukan Pancasila sesuai
dengan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia, sesuai dengan yang tercantum dalam penjelasan tentang
pembukaan UUD yang termuat dalam Berita Republik Indonesia tahun II no. 7, hal ini dapat
disimpulkan bahwa pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukum positif Indonesia.
Dengan demikian seluruh peraturan perundang – undangan di Indonesia harus bersumber
pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung dasar filsafat Indonesia.

Sistematika UUD 1945 yang terdiri dari :


1. Pembukaan
2. Batang Tubuh
3. Penjelasan
STRUKTUR KETATANEGARAAN

 BPK (Badan Pemeriksa Keuangan ) adalah lembaga negara yang bertugas untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana
diamanatkan oleh UUD 1945. Dengan demikian BPK memiliki peran untuk
memastikan pengelolaan keuangan negara tersebut dapat terwujud yaitu mencapai
masyarakat yang adil, makmur dan sejah
 MPR (Majelis Permusyawaratan Rakar) membawahkan lembaga-lembaga negara
lainnya dengan kewenangan yang amat besar. MPR memiliki wewenang mengubah
dan menetapkan UUD, memilih dan memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden,
dan menetapkan garis-garis besar haluan negara.
 DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Salah satu tugas utama DPD adalah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia. DPD memastikan
bahwa kebijakan nasional tidak melanggar hak otonomi daerah dan mendukung
pembangunan serta kesejahteraan di tingkat daerah.
 DPR (Dewa Perwakilan Rakat ) memiliki fungsi uatama yaitu mewakili dan
menyuarakan aspirasi serta kepentingan rakyat di tingkat nasional. Anggota DPR
berkomunikasi dengan konstituennya, mendengarkan masukan dan keluhan
masyarakat, serta memperjuangkan kepentingan rakyat dalam pembuatan kebijakan.
 Presiden memiliki fungsi Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan
Udara dan Kepolisian Negara. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
 WAPRES membantu Presiden menjalankan fungsi pelaksanaan kebijakan
pemerintahan khususnya dalam pelaksanaan tugas teknis pemerintahan sehari-hari.
menandatangani surat keputusan yang berisi kebijakan penetapan yang telah disetujui
oleh Presiden.
 MK ( Mahkamah Konstitusi ) menjalankan fungsinya mengawal agar tidak lagi
terdapat ketentuan hukum yang keluar dari koridor konstitusi.
 MA (Mahkamah Agung ) merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina
keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali
menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI
diterapkan secara adil, tepat dan benar
 KY (Komisi Yudisial) memiliki tugas menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim; Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman
Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan Mahkamah Agung; Menjaga dan
menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).

Nilai Pancasila Yang Terkandung Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia


1. Terjalinnya hubungan yang fungsional ang proposional antara kekuasaan – kekuasaan
negara.
2. Menyelesaikan sengketa secara musyawara, sedangkan peradilan merupakan sarana
terakhir.
3. Hak- hak asasi manusia yang tidak hanya menekankan hak atau kewajibannya, tetapi
terjalinnya suatu keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Contoh Penerapan :
1. Karakter Prinsipil Pancasila
Karakter Berketuhana yaitu karakter seluruh bangsa Indonesia yang memiliki dasar
keyakinan sebagai bangsa yang mengakui adanya Tuhan, bukan suatu bangsa ateis.
2. Karakter Kemanusiaan
Karakter bangsa yang memiliki gambaran sifat welas asih antar sesama, memiliki
hasrat menciptakan keadilan bagi sesama, adab, tata cara sopan santun bersosial yang
tinggi.
3. Karakter Persatuan
sifat tepa selira, ramah, tenggang rasa, akan mewujudkan suatu tatanan Masyarakat
yang antar warganya memiliki ketergantungan positif.
4. Karakter Demokratis
Karakter mau dan mampu Musyawarah
5. Karakter Sosial yang Berkeadilan
identitas karakter sebagai bangsa yang memiliki sifat tenggang rasa serta bersifat suka
bergotong royong

Anda mungkin juga menyukai