Anda di halaman 1dari 12

DINAMIKA GERAKAN MUHAMMADIYAH DI ERA SEBELUM KEMERDEKAAN

DALAM MERINTIS GERAKAN TAJDID KEUMATAN

Dartim
Universitas Muhammdiyah Surakarta
Email: dir569@ums.ac.id

ABSTRACT
This article discusses the dynamics of the Muhammadiyah Movement as a tajdid movement
during its journey in the pre-independence era and ahead of independence. Various socio-
political phenomena of the people occurred at that time. The writing approach is carried out
with a scientific framework with various related document sources. After conducting a
comprehensive search and analysis, it was found that Muhammadiyah as a renewal
organization was initiated by the reality of indigenous people who experienced oppression in
the form of impoverishment, ignorance and restrictions on religious space. The renewal of
Muhammadiyah in the pre-independence period was carried out by means of renewing
religious understanding and renewing attitudes in understanding religion itself. Muhammadiyah
real action through the world of education, social, health and national politics.

‫الملخص‬
‫يناقش هذا المقال ديناميكيات الحركة المحمدية كحركة تجديدية خالل رحلتها يف حقبة ما قبل االستقالل وقبل‬
‫علم مع‬
‫ي‬ ‫ يتم تنفيذ نهج الكتابة مع إطار‬.‫ حدثت ظواهر اجتماعية وسياسية مختلفة للناس يف ذلك الوقت‬.‫االستقالل‬
‫ تبي أن المحمدية كمنظمة متجددة بدأت من واقع‬، ‫ بعد إجراء بحث وتحليل شامل‬.‫مصادر الوثائق المختلفة ذات الصلة‬
‫ تم تجديد المحمدية يف‬.‫الديت‬
‫ي‬ ‫الت عانت من االضطهاد يف شكل اإلفقار والجهل والقيود عىل الفضاء‬
‫الشعوب األصلية ي‬
‫الحقيق‬
‫ي‬ ‫ عمل المحمدية‬.‫الديت وتجديد المواقف يف فهم الدين نفسه‬
‫ي‬ ‫فتة ما قبل االستقالل عن طريق تجديد التفاهم‬
‫من خالل عالم التبية والتعليم والسياسة االجتماعية والصحية والوطنية‬

PENDAHULUAN hanya dalam skup yang kecil yakni terbatas


Pada tahun 1912 Persyarikatan di kota Yogyakarta.1 Akan tetapi tantangan
Muhammadiyah baru lahir di kota dari berbagai kalangan itu membuat
Yogyakarta. Namun baru awal kelahirannya Muhammadiyah yang baru berdiri itu,
saja tantangan dari berbagai kalangan sudah justru menimbulkan perhatian masyarakat
begitu banyak. Entah itu yang datang dari menjadi semakin tajam. Terutama para
para pemuka agama sendiri maupun dari
1
Haedar Nashir. Muhammadiyah Gerakan
pemerintah kolonial. Muhammadiyah boleh Pembaharuan. (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
menyebarkan ide dan pemikiran-pemikiran Press. 2010), hlm. 78.
82 Tajdida, Vol. 19, No. 02, Desember, 2021
ulama-ulama yang memiliki pandangan keumatan dan majelis-majelis ilmu untuk
yang sama untuk membebaskan dari paham membahas berbagai persoalan yang terjadi
penindasan karena penjajahan atau karena di masyarakat. Semua berbasis dalam satu
kebodohan. tempat yang disebut “masjid”. Pada saat itu
Dengan semangat jihad di jalan Allah, masjid KH Ahmad Dahlan (Langgar
para punggawa awal Organisasi Kidoel) adalah basis gerakan. Selain itu,
Muhammadiyah yang sejatinya adalah cikal bakal atau ruh Muhammadiyah
murid-murid K.H. Ahmad Dahlan sendiri, berdiri, embrio dan paham pemikiran
mereka menjalankan Muhammadiyah muncul dari gerakan-gerakan yang berbasis
dengan prinsip sosiologi yang sangat di masjid sebagai tempat persemaian.
mengagumkan terilhami oleh Al-Quran Seperti perubahan arah kiblat,
Surat Al-Maun. Di mana menyuruh pengajian fathul asrar wa miftahus
masyarakat Islam untuk memberikan sa’adah, pembentukan sekolah atau
sepenuhnya perhatian kepada kalangan- madrasah dan berbagai proses pemecahan
kalangan lemah atau mustadh’afin. Satu segala urusan keumatan lainnya.
konsep filantropis modern berbasis wahyu. Sebagaimana dakwah Islam pada masa
Mereka berupaya mengangkat derajat Rasulullah ternyata gerakan Islam bermula
kesetaraan kemanusiaan dari kelemahan dari pembinaan di dalam masjid-masjid dan
menuju kekuatan umat. Terutama dengan menyebar ke seluruh negara-negara penjuru
diawali melalui proses pendidikan dan Arab dengan bermula dari kota Makkah dan
pembinaan kesejahteraan. Entah itu dalam Madinah. Saat itu, gerakan Muhammadiyah
hal kesehatan maupun ketercukupan untuk melebarkan sayap ke berbagai
ekonomi yang berkeadilan. Ditambah penjuru daerah mengalami berbagai bentuk
pemahaman keagamaan yang diwarnai pertentangan. Terutama dari pemerintah
nuansa taklid dan bid’ah serta tahayul Hindia Belanda karena Muhammadiyah
sebagai warisan budaya setempat diindikasi mampu menggoyahkan stabilitas
menjadikan hambatan tersendiri yang pemerintah kolonial sehingga gerakannya
menghalangi tersebarnya organisasi hanya diperbolehkan dalam wilayah kota
Muhammadiyah ini ke seluruh daerah- Yogyakarta saja.
daerah di seluruh penjuru Indonesia.2 Namun berbagai upaya dilakukan
Satu lagi yang menjadi ciri utama dalam penyebaran ideologi ini. Dengan
gerakan Muhammadiyah adalah pola melakukan pembinaan melalui pengajian-
pembinaan kader yang bermula dari masjid pengajian yang menggunakan nama tidak
sebagai basis gerakan. Mulai dari bersinggungan dengan Muhammadiyah
pengajian-pengajian, musyawarah seperti pengajian sopo tresno. Di mana dari
2 Muchlas dkk. 100 Tokoh Muhammadiyah yang
pengajian ini menjadi embrio berdirinya
Menginspirasi. (Majlis Pustaka dan Informasi PP Gerakan perempuan pertama yang diberi
Muhammadiyah, 2014), hlm. 98.

Dinamika Gerakan Muhammadiyah….-Dartim 83


nama Aisiyah sebagai ortom membutuhkan pembiayaan dan logistik
Muhammadiyah. Kedua pengajian Fathul yang banyak.
asrar wa miftahus Sa’adah yang menjadi Sampai perlakuan manusiawi sudah
tempat pembinaan kader awal tidak dihiraukan lagi oleh pemerintah
Muhammadiyah. Selain itu, ada juga Belanda. Dengan demikian, kemudian
pengajian yang memakai nama Baitul Muhammadiyah tampil untuk memberikan
Arqam, Darul Arqam, Nurul Ilmi, Sidiq ide pemecahan atas berbagi persoalan itu
Amanah Fathonah Tablig dan lain dengan mendirikan PKO (Penolong
sebagainya. Kesengsaraan Oemoem) dan madrasah-
Semua itu adalah instrumen awal madrasah di berbagi tempat serta panti-
pembinaan masyarakat yang digunakan panti asuhan untuk menghadapi persoalan
Muhammadiyah dalam rangka menciptakan keumatan. Semua amal inilah yang
kader-kader dan sebagai upaya perluasan nantinya dikenal oleh seluruh warga
paham Muhammadiyah ke seluruh penjuru Muhammadiyah sebagai AUM (Amal
daerah di Indonesia. Seiring dengan upaya Usaha Muhammadiyah).3
pelebaran sayap maka pada tahun-tahun Seiring dengan berjalannya waktu
kedepan Muhammadiyah banyak sekali perjuangan semakin ditingkatkan, intensitas
menelurkan berbagai ortom (organisasi pembinaan terhadap Persyarikatan semakin
otonom) yang memiliki peran untuk intensif. Seiring dengan itupula banyak
optimalisasi gerakan dan penanaman partisipan dari berbagai kalangan terutama
manhaj gerakan Muhammadiyah sendiri dari ulama muda bergabung dengan
seperti Aisiyah, HW, IPM dan Pemuda Muhammadiyah. Karena di tangan para
Muhammadiyah. pemuda-pemuda semangat pembaharuan
Tetapi melalui instrumen-instrumen masih terasa segar. Selain itu dengan
itu juga para punggawa Muhammadiyah adanya semangat pembaharuan yang
dihadapkan kepada persoalan kenegaraan semakin menggeliat gerakan
yang terjadi. Yaitu konflik multinasional Muhammadiyah mulai tersebar ke seluruh
yang memiliki pengaruh terhadap berbagai daerah di Indonesia. Diawali dari daerah-
kebijakan untuk masyarakat pribumi di daerah di pulau jawa, kemudian menyebar
mana pemerintahan kolonial Belanda ikut ke daerah-daerah di Sumatera dan sampai
serta dalam peperangan dunia kedua ke daerah Indonesia Timur lainnya.
sebagai pendukung Blok Sekutu. Seiring Dengan mulai berkembang pesatnya
dengan ikut sertanya Belanda dalam perang gerakan Muhammadiyah, maka diperlukan
dunia ke-II kondisi masyarakat menjadi sebuah landasan ideolagi yang menjadi
semakin mengenaskan karena diperas
tenaganya untuk bekerja keras seolah tanpa 3
Umar Khayam, dkk. Muhammadiyah
ada henti. Karena saat perang Pemberdayaan Umat Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2000), hlm. 67.
84 Tajdida, Vol. 19, No. 02, Desember, 2021
dasar berpijak sebagai panduan teoritis Perjuangan Mengentaskan Kemiskinan
maupun operasional organisasi dan Kebodohan
Muhammadiyah. Darisana maka muncul Sebagai sebuah organisasi
pemikiran-pemikiran untuk mencetuskan masyarakat, Muhammadiyah memiliki ciri-
apa yang menjadi landasan ideologis ciri utaman adanya gerakan yang menjadi
maupun landasan metodelogis gerakan sarana untuk mengentaskan masalah
Muhammadiyah hingga tercipta berbagai kemiskinan yang terjadi di masyarakat.
rumusan tentang tujuan Muhammadiyah, Karena ciri-ciri organisai sosial adalah
manhaj, AD/ART dan prinsip-prinsip adanya gerakan pencerahan dengan
fundamental yang lain sebagai bentuk pendidikan dan adanya pensejahteraan bagi
penguatan strategi dakwah Islam kepada masyarakat. Pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat agar tercipta masyarakat Islam ini yang akan coba dibangun oleh
yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah sebagai permulaan dalam
Hingga akhirnya Muhammadiyah membina masyarakat untuk mengentaskan
mantap sebagai sebuah organisasi Islam, mereka dari kemiskinan dan kebodohan.
organisasi sosial dan organisasi dakwah Namun, tampaknya persoalan
yang memiliki dinamika dan tantangan kemiskinan dan kebodohan sudah menjadi
yang sangat panjang mulai dari sebelum sesuatu yang sangat sulit untuk dihindari
berdiri, saat berdiri dan pasca berdiri. karena sudah menjadi budaya yang
Apalagi sekarang Muhammadiyah sangat mengakar kuat di masyarakat Indonesia
identik dengan organisasi pembaruan pada umumnya. Warisan kemiskinan dan
(tajdid). kebodohan yang sudah begitu panjang
Semua tantangan yang muncul dari sebagai buah dari hasil penjajahan yang
dalam maupun luar Persyarikatan berusaha tidak mendidik masyarakat
Muhammadiyah sudah seharusnya menjadi sehingga mereka menerima saja dengan
sebab pengukuhan jati diri bagi sikap “nrimo”. Maka mereka sudah menjadi
Persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga masyarakat yang cenderung pemalas dan
berbagai fenomena keumatan dapat menjadi tidak mau usaha dengan maksimal hingga
sebuah sikap penguatan gerakan dan menjadi fatalis. Artinya masyarakat
pemantapan langkah oleh Muhammadiyah menjadi lebih pasrah kepada keadaan
di manapun. Karena dapat menjadi sebuah daripada harus mencoba merubah dirinya.
pelajaran penting bahwa pernah ada jejak- Namun, kedua masalah ini menjadi
jejak sejarah yang ditorehkan masalah sistemik yang berpengaruh kepada
Muhammadiyah untuk bangsa dan umat ini. berbagai sistem yang ada di Indonesia saat
Terutama ketika awal berdirinya sebelum ini. Termasuk masih juga menjalar pada
Indonesia merdeka. kondisi kita hari ini. Masyarakat menjadi
lebih pemalas dan apabila bekerja inginnya

Dinamika Gerakan Muhammadiyah….-Dartim 85


yang serba cepat atau instan tetapi dengan kemiskinan adalah masalah kecukupan dan
hasil yang melimpah. Dari kemiskinan dan masalah kebodohan adalah masalah
kebodohan ini juga menjadi sebab utama kemalasan. Apabila manusia mampu
terjadinya tindakan kejahatan dan memahami persoalan ekonomi dengan
kemaksiatan yang sering melanda konsep kecukupan dengan syukur yang
masyarakat tidak hanya pada masa lalu memotivasi, maka kesejahteraan akan
melainkan juga masa kini, bukan hanya tercapai. Kemudian untuk masalah
pada masyarakat tradisional tetapi juga kemalasan dapat diatasi dengan adanya
masyarakat modern. Kemiskinan berpotensi inspirasi dan pendidikan keteladanan untuk
menimbulkan perilaku kejahatan. memicu proses gerak hidup yang benar
Apabila dibaca menggunakan kaca sesuai keteladanan Al-Quran dan Hadits.
mata sosiologis kritis menurut Dr. Muhammadiyah pada saat berdirinya
Muhammad Syafii Antonio memang dihadapkan pada kedua persoalan keumatan
masalah terbesar bangsa ini terutama di atas di mana begitu banyak masyarakat
masyarakat Islam itu ada tiga yang terbesar pribumi yang miskin dan begitu banyak
yaitu kemiskinan (prohperty), kebodohan masyarakat yang bodoh. Sehingga untuk
(ignorant) dan mudah terjadi perpecahan menjalankan paham ideologi sebagai
(fricsion). Jadi kalau masyarakat sudah seorang muslim mereka menjadi tidak
miskin maka ia akan menjadi bodoh maka berdaya. Mereka menjadi cenderung taklid
hingga keterampilan dan keahlian menjadi buta, berpegang tanpa ada ilmu dan
terbatas. Apabila keahlian dan keterampilan pengetahuan yang melandasinya. Akhirnya
sudah terbatas maka kerjanya menjadi asal- mereka menjadi terlalu fanatik tetapi tanpa
asalan. Kalau kerjanya asal-asalan maka adanya keterbukaan untuk bertukar pikiran
akan menjadi miskin lagi. Kemudian dengan pemahaman agama yang benar.
apabila melihat ada yang berbeda dengan Dari dalam mengalami masalah keyakinan
mereka dianggapnya musuh maka akan dari luar mengalami masalah penindasan.
terjadi lagi perpecahan. Maka ini adalah Untuk itu Muhammadiyah terinspirasi
suatu mata rantai yang harus segera diputus melalui keteladanan KH. Ahmad Dahlan
karena pengaruhnya begitu besar dalam dalam memberantas paham “kemiskinan
membelenggu masyarakat Indonesia dalam dan kebodohan” dengan terinspirasi dari
kondisi yang serba keterbelakangan.4 Al-Quran Surat Al-Maun dan Surat Al-
Perjuangan untuk mengentaskan Ashr.5 Sebuah upaya pengentasan
masyarakat dari kedua akar masalah itu kemiskinan dengan cara pemberdayaan
memang bukan perjuangan yang tidak segala peran dan fungsi yang dimiliki oleh
mudah dan tidak sebentar. Selain itu juga
5
Dartim Ibnu Rushd. Khazanah Intelektual Muda
membutuhkan banyak biaya. Masalah Muhammadiyah (Membumikan Gerakan Intelektual IMM).
(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2016),
4
Ibid., hlm. 98. hlm. 96.
86 Tajdida, Vol. 19, No. 02, Desember, 2021
manusia entah itu fungsi akal, hati dan fisik (dimana perijinan untuk mendirikan
dengan tepat dan sebaik-baiknya. Islam perkumpulan dan organisasi harus
sebagai agama yang sebenar-benarnya ditujukan kepada pemerintah Hindia
mendorong manusia untuk mampu hidup Belanda), namun semangat untuk keluar
secara kuat, baik kuat secara ekonomi, dari kungkungan penjajahan sudah sangat
politik, pendidikan dan sosial. Islam harus menggelora di dalam jiwa KH. Ahmad
menginspirasi dan menggerakkan Dahlan. Gerakan perlawanan yang
perubahan hidup manusia. diberikan terhadap penjajahan bukan
dengan menggunakan “revolusi perang
Perjuangan Muhammadiyah Melawan senjata” melainkan dengan mengubah
Kolonialisme “sikap dan pandangan hidup” melalui
Kolonialisasi adalah salah satu akar pendayagunaan pemikiran sebaik-baiknya
sejarah kelam bangsa Indonesia. Karena melalui dorongan-dorongan Al-Quran dan
dari sana pula banyak sekali pendidikan dan Sunnah.
pengajaran model Belanda diwarisi oleh Lebih lanjut, apalagi pada saat itu
bangsa ini. Termasuk pola piker model gerakan politik etis model Belanda sudah
kolonial masih banyak terasa hingga kini. mulai dijalankan untuk masyarakat pribumi.
Meskipun negara ini sudah lama merdeka, Pendidikan memang sudah dijalankan
namun nyatanya nuansa kemerdekaan untuk masyarakat pribumi namun bukan
masih belum dapat dirasakan oleh seluruh untuk mencerdaskan akan tetapi hanya
masyarakat Indonesia karena terbukti masih sebagai instrumen menciptakan para
banyak di antara mereka hidup dalam pekerja-pekerja Belanda untuk membantu
kondisi yang penuh dengan kemelaratan. kepentingan-kepentingan Belanda. Sama
Entah itu kemelaratan ekonomi atau sekali tidak ada unsur pencerdasan dan
kemelaratan pendidikan dan pengetahuan. memajukan kehidupan masyarakat.
Indonesia yang awalnya dibangun dengan Hidup masyarakat Indonesia benar-
semangat perjuangan dan kerja keras, luntur benar dalam suasana yang sangat suram dan
begitu saja menjadi masayarakat pemalas kelam. Pendidikan tidak sampai menyentuh
dan terlalu pasrah disebabkan karena akar pencerdasan, agama dipahami dengan
pembodohan yang disebabkan oleh cara yang salah, penjajahan semakin
paradigma kolonial yang masih membekas. menghimpit, hidup masyarakat saat itu
Nampaknya dimensi “penjajahan” benar-benar dalam keadaan yang sempit
manjadi salah satu pendorong yang dan terjepit. Ruang untuk bernafas seolah-
menyebabkan KH. Ahmad Dahlan olah tidak ada. Nafas terasa sesak. Nuansa
mendirikan Muhammadiyah. Meskipun hidup benar-benar bagaikan di tengah
pada saat itu pemerintahan yang sah berada penderitaan yang seolah tidak ada akhirnya.
di bawah pemerintah Hindia Belanda

Dinamika Gerakan Muhammadiyah….-Dartim 87


Muhammadiyah, sebagai sebuah memerdekakan manusia dari segala bentuk
gerakan sekaligus organisasi pemurnian kungkungan penjajahan baik itu penjajahan
Islam berusaha menjadikan sebuah fisik-mental maupun penjajahan pemikiran.
“perlawanan” terhadap sikap hidup yang Hingga pada saat itu banyak ulama-
diwariskan oleh Belanda kepada ulama yang ikut berjuang atas nama agama
masyarakat pribumi. Mereka menggunakan Islam untuk sama-sama memerdekakan diri
perlawanan dengan strategi pencerdasan dari segala bentuk penjajahan. Saat
pemikiran dan pemurnian dalam ajaran tantangan dan bentuk perlawanan kepada
Islam. Hingga melahirkan aksi nyata dalam Belanda sudah semakin masif, maka ini
bentuk amal-amal usaha. Muhammadiyah adalah buah akan adanya jalan yang
berusaha memberikan “pemahaman dilakukan karena atas kesadaran
mencerahkan dan menggembirakan” masyarakat terhadap agamannya. Belanda
kepada masyarakat terhadap Islam karena kalah perang dari Jepang (kubu central)
selama ini ternyata ada yang salah dalam kemudian Jepang masuk ke Indonesia
memahami Islam sehingga perlu diluruskan menggantikan Belanda. Tetapi di sini
sebagaimana mestinya. adalah puncak perjuangan bangsa
Selain itu, gerak pembaharuan Indonesia. Terutama para ulama dalam
menjadi satu gerakan yang identik dengan memperjuangkan jati diri bangsa dan jati
Persyarikatan sampai-sampai pemahaman diri sebagai umat Islam. Pada saat
ini saat itu dianggap tidak wajar. Contohnya penjajahan Jepang inilah penindasan dalam
yaitu: pendirian madrasah dengan model bentuk kekerasan menjadi puncak ujian
sekolah, pelurusan kiblat dengan berbasis bagi bangsa Indonesia. Ujian untuk tetap
ilmu falak, dakwah dengan seni yang bertahan dengan aqidah Islam maupun
berkemajuan, menentang tradisi syirik dan bertahan dengan kekuatan untuk tidak
bidah serta penggunaan-penggunaan alat dihinakan.6
modern dalam berbagai sendi-sendi Namun, ini pelajaran pentingnnya:
kehidupan termasuk dalam berdakwah. saat kondisi seolah-olah benar-benar seperti
Sebuah upaya konkrit sebagai sebuah tidak ada harapan lagi, kondisi penuh
bentuk adanya dorongan teologi akan dengan kemelaratan, penindasan, kehinaan
pemahaman agama yang benar untuk dan ujian yang terasa begitu berat, tetapi
menghadapi berbagai persoalan keumatan disanalah sebenarnya pertolongan dan janji
dan realitas yang memang sudah terlalu Allah sudah begitu sangat dekat. (nasrum
banyak menyimpang. Meskipun masih minnallah wa fathun qorib). Karena
sebagai sebuah organisasi kecil, tapi memang dengan kondisi atau setting seperti
langkah dan gerakan Muhammadiyah mulai
mendapat tempat yang luas di masyarakat.
Karena memiliki kesamaan cita-cita untuk 6
Amin Rais. Tauhid Sosial (Formula Menggempur
Kesenjangan). (Bandung: Mizan, 1998), hlm. 8.
88 Tajdida, Vol. 19, No. 02, Desember, 2021
ini di mana kedekatan dengan Allah akan semangat perjuangan sebagai seorang
menjadikan pertolongan begitu terasa dekat. muslim lebih berharga daripada kematian
Demikian pula apa yang pernah dan jiwa itu. Perjuangan menegakkan
dialami oleh sejarah bangsa Indonesia tauhid meskipun di tengah kondisi yang
terutama karena kekuatan dalam memegang sangat sulit sekalipun.7
Islam sebagai agama dan petunjuk hidup Akhirnya dapat diambil beberapa
maka saat Belanda berhasil digulingkan, point-point bahwa: bentuk perlawanan
berhasil diusir, namun datang Jepang Muhammadiyah terhadap kolonialisasi ada
sebagai bentuk ujian yang justru lebih berat. dua bentuk yaitu perlawanan secara
Tetapi setalah itu tidak lama kemudian pemikiran dan pengaruh ideologis gerakan
Jepang berhasil dikalahkan. Hingga bangsa dan perlawanan “angkat senjata” secara
Indonesia berhasil memerdekakan diri dari aktif berjuang melawan segala bentuk
segala bentuk kekuasaan asing (penjajahan) penindasan agama maupun fisik dengan
menjadi negara yang merdeka dan tidak persenjataan meskipun seadanya. Sehingga
boleh lagi ada kekuatan lain yang mampu pada akhirnya datang pertolongan Allah
menguasainya. Dan dari sanapula berupa kemenangan dan kejayaan dengan
peneguhan jati diri mepertahankan bangsa merdeka seratus persen. Maka tidak ada
mulai bergelora. Mulai dari bentuk lagi kekuasaan yang boleh menggagu
perlawanan perang di berbagai wilayah di kemerdekaan Indonesia.
Indonesia, maupun perlawanan diplomatik Muhammadiyah Sebagai Organisasi
dalam bentuk perjanjian-perjanjian. Semua Pembaruan
dalam rangka sebagai bentuk pembelaan Muhammadiyah sebagai sebuah
terhadap agama dan pembelaan terhadap organisasi adalah organisasi yang berjuang
kemerdekaan terhadap nilai-nilai dengan landasan perjuangan yang
kemanusiaan untuk merdeka. terinternalisasi dari nilai-nilai agama
Muhammadiyah dengan gerakan- melalui berbagai sarana dan prasarana agar
gerakan Islam juga mendorong para ulama memiliki kemanfaatan yang sebanyak-
untuk ikut berjuang dalam mengentaskan banyaknya bagi masyarakat. Sehingga bukti
dari jurang kolonialisme. Sebagai salah seseorang beragama adalah adanya aksi
seorang ketua Pimpinan Pusat nyata atau usaha nyata untuk menebar
Muhammadiyah KH. Bagus Hadi Kusumo, manfaat sebanyak-banyaknya bagi manusia
beliau adalah yang tetap menjadi corong yang lain. Kemudian untuk mampu
kewibawaan umat Islam saat Jepang menjalankan langkah dalam menebar
menyuruh hormat kepada matahari. Ki manfaat secara efektif, efisien dan tepat
Bagus dengan keras hati menolak karena
tidak sesuai dengan ajaran Islam. Meskipun 7Muarif, dkk. Ber-Muhammadiyah Secara Kultural.
kematian adalah ancamannya, tetapi demi Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Press, 2004), hlm.
13.

Dinamika Gerakan Muhammadiyah….-Dartim 89


sasaran, maka perlu adanya kemampuan mapan dimulai dari awal perintisannya
manajemen untuk mengelolanya. Instrumen hingga saat di mana terjadi pergolakan dan
inilah yang dapat disebut sebagai sebuah fenomena di masyarakat. Pembaruan
“organisasi”.8 Muhammadiyah harus mampu bertahan
Muhammadiyah sebagai sebuah menjadi organisasi yang dapat memberikan
organisasi sudah dimulai langkahnya dari solusi terhadap realitas umat yang akan
awal berdiri. Gerak yang terorganisir terus bergerak.
dalam perencanaan tujuan sejak awal Internalisasi semangat perjuangan
berdiri hingga saat pertengahan tahun-tahun organisasi Pembaruan Muhammadiyah
menjelang kemerdekaan, Muhammadiyah sebagaimana yang dianut oleh pendirinya
sudah mulai menata diri secara lebih K.H. Ahmad Dahlan adalah karena
intensif perlu adanya landasan yang kuat terinspirasi dari Al-Quran surat As-Shaff
dan pedoman yang benar sesuai dengan ayat : 4 sebagaimana berikut,
ِِ ِ ِ َّ ُّ ‫اَّلل حُِي‬ ِ
َ ‫ين يح َقاتلحو َن ِِف َسبِيله‬
‫ص ًّفا‬ ََّ ‫إ َّن‬
nilai-nilai Islam dan kerangka metodelogis
yang benar. Adanya muktamar yang َ ‫ب الذ‬
‫وص‬
ٌ ‫ص‬ ‫َكأَ ََّّنحْم بحْن يَا ٌن َمْر ح‬
berlangsung sebelum era kemerdekaan
menjadi sebuah bukti adanya keseriusan
Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi Sesungguhnya Allah menyukai orang yang
pembaruan, bukan hanya sekedar untuk berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
peneguhan eksisitensi melainkan sampai teratur seakan-akan mereka seperti suatu
menyentuh ranah esensi gerak, langkah dan bangunan yang tersusun kokoh. (Q.S. As-
tujuan organisasi.9 Shaff: 4)
Menjalankan organisasi sekaligus
“Peperangan” dalam konteks ini dapat
persyarikatan besar sekelas Muhammadiyah
diartikan sebagai gerakan atau sebuah
bukan persoalan yang mudah dan justru
langkah metodelogis dalam meraih sebuah
menjadi tantangan tersendiri untuk
tujuan tertentu. Harus dilakukan dengan
menguatkan jalinan keilmuan dan jalinan
cara yang tersusun rapi sebagaimana sebuah
kedekatan antar anggota agar tercipta
bangunan yang tersusun dari beberapa
hubungan mesra dan harmonis. Prinsip
bahan-bahan bangunan untuk saling
sederhana yang berusaha benar-benar
menguatkan. Demikian pula sebuah
dijalankan oleh organisasi Muhammadiyah
organisasi adalah sebuah susunan yang
sebagai sebuah organisasi yang sudah
terdiri dari berbagai organ untuk mampu
saling bekerjasama dalam meraih satu
8 Rasyad Shaleh. Management Dakwah tujuan yang sama melalui langkah-langkah
Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara
Muhammadiyah, 2010), hlm. 89.
9 Sujarwanto, dkk. Muhammadiyah dan Tantangan

Masa Depan Sebuah Dialog Intelektual. (Yogyakarta: Tiara


Wacana, 1990), hlm. 56.
90 Tajdida, Vol. 19, No. 02, Desember, 2021
yang sistematis, tersusun rapi, adanya kerja pengalaman. Tetapi satu yang menonjol
sama dan sinergitas yang baik.10 dari gerakan persyarikatan saat itu adalah
masifnya gerakan yang mengarah pada
Begitulah cita-cita Muhammadiyah
tercerahkan masyarakat dengan konsep
dalam tataran organisasi sebagai sebuah
Islam yang sebenar-benarnya.11
gerakan yang berbaris-baris dengan
Dari konsep ini banyak ulama
susunan yang rapi dalam rangka menuju
menyadari kesalahannya selama ini dan
sebuah tujuan mencapai masyarakat Islam
berusaha menata kembali agar tidak
yang sebenar-benarnya. Masyarakat yang
terjerumus pada pemikiran paham Islam
maju dan masyarakat Islam yang
yang salah dan terlalu kolot pemikiran
tercerahkan.
untuk tidak menerima teknologi sebagai
Jika melihat dari setiap lika-liku
akibat perkembangan ilmu dan
perjalanan sejarah Muhammadiyah selama
pengetahuan. Padahal dalam semangat
ini, perjalanan organisasi Muhammadiyah
Islam sebagai seorang muslim seharusnya
dalam membina jamaah atau warga sebagai
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
salah satu organ penting dalam sebuah
dengan sebaik-baiknya. Hal ini penting
organisasi, masing-masing memiliki cerita
dalam rangka menyempurnakan ikhtiyar
panjang yang sangat berpengaruh bagi
untuk menjalankan fungsi sebagai seorang
dinamika sosial-keagamaan umat di
khalifah dan meraih gerakan yang efektif
Indonesia. Perjalanan kajian tokoh selama
dan efisien demi terwujudnya cita-cita
mengemban amanah kepemimpinan sebagai
organisasi.
seorang pengurus besar Muhammadiyah
Embrio semangat organisasi
juga turut menjadi warna tersendiri yang
pembaruan KH. Ahmad Dahlan sebagai
unik dengan corak gerakan perintisan dan
cikal bakal organisasi Muhammadiyah
peneguhan jati diri selama era sebelum
dimulai dengan ikut terlibatnya beliau pada
kemerdekaan dan menjelang kemerdekaan
berbagai organisasi yang sudah ada seperti
patut menjadi perhatian kajian berikutnya.
Polemik dan konflik sering juga SI (Sarikat Islam) dan Budi Utomo. KH.
Ahmad Dahlan sedikit banyak mengetahui
menjadi salah satu bagian yang
konsep-konsep dan metodelogis organisasi
memberikan bumbu penyedap dalam
saat beliau aktif dalam kedua organisasi
perjalanan organisasi Muhammadiyah.
itu.12 Untuk kemudian beliau mendirikan
Entah itu karena faktor internal maupun
sendiri organisasi Muhammadiyah sesuai
eksternal organisasi. Apalagi pada saat itu
dengan cita-cita pembaruan dan pemurnian
dalam usia Muhammadiyah yang masih
sesuai dengan nilai-nilai Islam yang telah
muda perlu banyak belajar dan banyak
memperkaya diri dengan pengalaman- 11 Sujarwanto, dkk. Muhammadiyah, hlm. 78.
12 Kuntowijoyo. Islam sebagai Ilmu (epistemologi,
10
M. Rusli Karim. Dinamika Islam di Indonesia. metodelogi, dan etika) (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006),
(Yogyakarta: Hanindita, 1985), hlm. 32. hlm. 84.

Dinamika Gerakan Muhammadiyah….-Dartim 91


diwacanakan. Tidak hanya untuk meraih masa-masa kemerdekaan. Maka tantangan
tujuan yang konseptual, namun juga itu dating entah yang datang dari para
mampu menjadi gerakan aksi dalam bentuk pemuka agama sendiri maupun dari
pemberdayaan masyarakat sosial terutama pemerintah kolonial. Muhammadiyah boleh
dari kalangan yang lemah atau tidak menyebarkan ide dan pemikiran-pemikiran
mampu.13 hanya dalam skup yang kecil dan terbatas
Dari kalangan orang-orang yang tidak yakni dikisaran kota Yogyakarta.
mampu sebagai target sasaran untuk Akan tetapi tantangan dari berbagai
diangkat statusnya yaitu dengan jalan kalangan itu membuat Muhammadiyah
pendidikan dan kesehatan. Di lain sisi dari yang baru berdiri itu, justru menimbulkan
kalangan yang mampu atau “berpunya” perhatian masyarakat menjadi semakin
(kaya) didorong untuk perduli kepada tajam. Terutama para ulama-ulama yang
kalangan-kalangan yang kurang mampu. memiliki pandangan yang sama untuk
Entah itu melalui harta, sarana dan fasilitas, membebaskan dari paham penindasan
tenagan maupun pemikiran mereka. karena penjajahan atau karena kebodohan.
Kemudian kehadiran Muhammadiyah Oleh karena itu juga tajdid atau pembaruan
adalah sebagai media di antara kedua pihak Muhammadiyah juga setidaknya dalam dua
itu. Untuk mampu mengelola segala daya sektor itu yakni: pembebasan dari
dengan manajemen yang sebaik-baiknya. keterbelakangan dan penindasan pemikiran
Itulah semangat organisasi dalam maupun fisik dalam bentuk penjajahan.
persyarikatan Muhammadiyah secara
filosofis yang sangat mendalam sebagai
sebuah internalisasi terhadap nilai-nilai Al-
Quran dan Sunnah untuk kemudian mampu
ditampilkan dalam bentuk aksi sosial pada
masyarakat secara umunnya tanpa
memandang strata dan golongan sosial.
KESIMPULAN
Pada tahun 1912 Persyarikatan
Muhammadiyah dilahirkan di kota
Yogyakarta. Namun baru awal kelahirannya
saja tantangan dari berbagai kalangan sudah
begitu banyak. Era di mana menandai
sebagai akhir masa-masa kolonial dan awal

13
Harun Nasution. Teologi Islam: Aliran-aliran
Sejarah Analisa Perbandingan. (Jakarta : UI-PRESS,
1972), hlm. 52.
92 Tajdida, Vol. 19, No. 02, Desember, 2021
DAFTAR PUSTAKA

Karim, M. Rusli. 1985. Dinamika Islam di Indonesia. Yogyakarta: Hanindita.


Khayam, Umar, dkk, 2000, Muhammadiyah Pemberdayaan Umat Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
Kuntowijoyo. 2006. Islam sebagai Ilmu (epistemologi, metodelogi, dan etika) Yogyakarta:
Tiara Wacana.
Muchlas dkk. 2014. 100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi. Majlis Pustaka dan
Informasi PP Muhammadiyah.
Muarif, dkk. 2004. Ber-Muhammadiyah Secara Kultural. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Press.
Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Nashir, Haedar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah Press.
Nasution, Harun. 1972. Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta :
UI-PRESS.
Rais, Amin. 1998. Tauhid Sosial (Formula Menggempur Kesenjangan). Bandung: Mizan.
Rushd, Dartim Ibnu. 2016. Khazanah Intelektual Muda Muhammadiyah (Membumikan
Gerakan Intelektual IMM). Surakarta: UMS
Shaleh, Rasyad. 2010. Management Dakwah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara
Muhammadiyah.
Sujarwanto, dkk. 1990. Muhammadiyah dan Tantangan Masa Depan Sebuah Dialog
Intelektual. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Thamrin, Husni, dkk, 2015, Sekilas Tokoh UMS (Profil tokoh yang berperan dalam pendirian
dan amal pengembangan UMS di tingkat Universitas dan Fakultas) Surakarta: UMS
Press.

Dinamika Gerakan Muhammadiyah….-Dartim 93

Anda mungkin juga menyukai