Anda di halaman 1dari 22

PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG

BAWAH TANAH
“PENGANGKUTAN PADA GRAVITY INCLINE”

MAKALAH PAPER SEMESTER VII


Makalah Ini disusun Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Peralatan dan
Pengangkutan Tambang Bawah Tanah

Disusun Oleh:

WINDA TRI ANDINI PUTRI 1809055002


ALFIDA 2009056021
AGNES YOLANDA 2009056041
MUSTAFA WADI 2009056043
SITTI NUR AMILA 2009056045
MAYLENI BIDANG 2009056047
EVO KRISTINA 2009056051

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG
BAWAH TANAH
“PENGANGKUTAN PADA GRAVITY INCLINE”

MAKALAH PAPER SEMESTER VII


Makalah Ini disusun Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Peralatan dan
Pengangkutan Tambang Bawah Tanah

Disusun Oleh:

WINDA TRI ANDINI PUTRI 1809055002


ALFIDA 2009056021
AGNES YOLANDA 2009056041
MUSTAFA WADI 2009056043
SITTI NUR AMILA 2009056045
MAYLENI BIDANG 2009056047
EVO KRISTINA 2009056051

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH
TANAH “PENGANGKUTAN PADA GRAVITY INCLINE”

Oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Program Studi: S1 Teknik Pertambangan

Telah dipresentasikan tanggal 25 September 2023, Fakultas Teknik, Universitas


Mulawarman di Samarinda.

Makalah ini sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Peralatan dan
Pengangkutan Tambang Bawah Tanah “Pengangkutan Pada Gravity Incline ”

Samarinda, 25 September 2023

Disetujui oleh,
Dosen Pengampu

Ir. Windhu Nugroho, S.T., M.T


NIP. 19721111200021 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada akhirnya “Makalah
Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah” ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan “Makalah Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
dengan Judul Pengangkutan Pada Gravity Incline” ini adalah untuk memenuhi syarat
dalam mengikuti ujian akhir semester mata kuliah Peralatan dan Pengangkutan
Tambang Bawah Tanah. Selain itu, semoga makalah ini dapat membantu rekan-rekan
mahasiswa lain untuk dapat digunakan sebagai literatur tambahan.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
selama mata kuliah Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah hingga
tersusunnya makalah ini khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah
membimbing dan mengarahkan saya selama perkuliahan berlangsung serta dalam
penulisan makalah ini.

Apabila dalam penyajian makalah ini masih ada kekurangan, kritik dan saran yang
membantu dari pembaca sekalian akan sangat diharapkan untuk perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Samarinda, 25 September 2023

Penyusun
Kelompok 3

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PERALATAN DAN PENGANGKUTAN PADA LOKASI
GRAVITY INCLINE MENUJU LEVEL DRIVE..................................3
2.1 Pengertian Gravity Incline ....................................................................................3
2.2 Pengangkutan Pada Gravity Incline.......................................................................4
2.2.1 Lori.......................................................................................................................4
2.2.2 Belt Conveyor.......................................................................................................6
2.2.3 Chute....................................................................................................................9
2.2.4 Skip....................................................................................................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................14
LAMPIRAN...............................................................................................15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe-Tipe Lori...............................................................................................5


Gambar 2.2 Lori Pada Gravity Incline..............................................................................6
Gambar 2.3 Belt Conveyor................................................................................................7
Gambar 2.4 Profil Belt Conveyor......................................................................................9
Gambar 2.5 Chute..............................................................................................................9
Gambar 2.6 Proses Ore Chute.........................................................................................10
Gambar 2.7 Skip..............................................................................................................11

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing lagi
untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses
pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan, penggalian serta
pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun
bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan,
penggalian dan sebagainya.

Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan
khususnya dirancang untuk tambang bawah tanah. Pengangkutan endapan tambang
bawah tanah adalah usaha atau cara mengeluarkan bijih atau bahan galian lain atau
kebutuhan tambang bawah tanah atau dari hasil penambangan bawah tanah.
Pengangkutan tambang bawah tanah sangat penting dalam suatu operaasi
penambangan dilaporkan dari 41 tambang dengan berbagai variasi metode
penambangan memperlihatkan bahwa biaya penangkutan bawah tanah rata-rata
17,22% dari total biaya, bervariasi antara 12,77% sampai 26,30% (Mining Engineer
Handbook, hal 11-02).

Pembagian transportasi di dalam Tambang Bawah Tanah berdasarkan tempat dan


jalan yang dilalui, mulai dari "stope" sampai ke permukaan dapat dibagi menjadi 7
bagian namun pada makalah ini fokus membahas tentang bagian pengangkutan pada
gravity incline.

Oleh karena itu, penulis akan membahas lebih spesifik mengenai transportasi pada
tambang bawah tanah untuk lebih mengetahui dan memahami terkait pengangkutan
pada gravity incline seperti lori, belt conveyor, chute dan skip.

1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengangkutan gravity incline
2. Untuk mengetahui alat angkut berupa lori pada gravity incline
3. Untuk mengetahui alat angkut berupa belt conveyor pada gravity incline
4. Untuk mengetahui alat angkut berupa chute pada gravity incline
5. Untuk mengetahui alat angkut berupa skip pada gravity incline

2
BAB II
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN PADA LOKASI GRAVITY
INCLINE MENUJU LEVEL DRIVE

2.1 Pengertian Gravity Incline

Pengangkutan pada gravity incline merujuk pada proses menggerakkan barang atau
material di atas kemiringan (incline) menggunakan gaya gravitasi. Ketika sebuah
objek ditempatkan pada permukaan miring, gaya gravitasi mulai bekerja untuk
menarik objek ke bawah. Penggunaan kemiringan ini dalam industri sering kali
digunakan untuk mengangkut material, seperti batubara atau bijih, dari satu tempat
ke tempat lain dengan memanfaatkan gaya gravitasi alih-alih menggunakan tenaga
mesin. Hal ini dapat menghemat energi dan biaya dalam proses transportasi
material. Sistem kemiringan gravitasi pada jalur pengangkutan material
penambangan adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan operasi
penambangan dalam pencapaian target produksi. Pada kegiatan pengangkutan,
salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah jalan angkut. Setiap operasi
penambangan memerlukan jalan angkut sebagai sarana infrastruktur yang vital pada
lokasi penambangan.

2.2 Pengangkutan Pada Gravity Incline

Pengangkutan pada gravity incline (atau biasa disebut juga gravity flow) adalah
metode pengangkutan yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menggerakkan
material dari satu titik ke titik lainnya dalam tambang bawah tanah. Dalam konteks
tambang bawah tanah, pengangkutan dengan gravity incline sering digunakan
untuk mengangkut material seperti bijih, batubara, atau bahan tambang lainnya dari

3
lapisan tambang yang lebih tinggi ke lapisan yang lebih rendah atau ke tempat
penampungan atau conveyor.

Pengangkutan pada gravity incline dalam konteks tambang bawah tanah adalah
bagian penting dari proses pertambangan yang melibatkan pengangkutan material
dari satu lokasi ke lokasi lain di dalam tambang dengan memanfaatkan gravitasi.
Alat transportasi yang umum digunakan dalam pengangkutan ini di tambang bawah
tanah meliputi lori (truck), belt conveyor, chute, dan skip.
2.2.1 Lori

Lori adalah kendaraan beroda yang digunakan untuk mengangkut material di


tambang bawah tanah. Lori biasanya digunakan untuk mengangkut material dalam
jumlah besar seperti batubara, bijih, atau bahan tambang lainnya. Lori biasanya
memiliki kemampuan untuk beroperasi di berbagai kondisi medan tambang yang
berbeda dan dapat digunakan pada jalan raya tambang bawah tanah.

Lori tambang masih merupakan alat angkut yang penting untuk transportasi pada
tarnbang bawah tanah. Biasanya lori-lori dibuat dengan kapasitas angkut (1,0 - 1,5
ton material). Pada tarnbang kecil dengan deposit tipis dan banyak menggunakan
"gravity inclined" dipilih lori dengan kapasitas 600 - 800 kg.

Cara kerja lori pada gravity incline adalah dengan memanfaatkan kemiringan alami
terowongan atau lorong tambang. Lori akan diisi dengan material di lokasi yang
lebih tinggi, kemudian dilepaskan untuk menggerakkan secara gravitasi ke lokasi
yang lebih rendah. Hal ini memanfaatkan potensi energi gravitasi untuk
menggerakkan material tanpa memerlukan tenaga tambahan.

Berdasarkan bahan pembuatnya ada lori baja, lori kayu, atau gabungan keduanya.
Keuntungan pemakaian lori sebagai alat angkut antara lain mudah dalam pengisian
(loading) karena rendah, simple, murah , dan perbandingan antara berat lori dan
berat muatannya tinggi (high ratio of capacity to weight). Ratio iri minimal 1 : l,
untuk lori baja dan ratio ini dapat dibuat 1 : 3 atau 1 : 4.

4
Sekarang lori dapat dibalik untuk mengosongkan (dumping) muatannya dengan alat
pembalik atau "tippler", meskipun demikian beberapa tambang masih
menggrmakan "self tipping cars", terutama untuk tansportasi material pengisi
(filling material).

Penggandengan lori satu terhadap lori lainnya harus dapat dilakukan pada tiap
proses dan sambungan tersebut harus dapat dipercaya pada sernua keadaan, baik
pada keadaan rangkaian bergerak cepat atau lambat, mendaki atau menurun
maupun melewati tikmgan. Jumlah perjalanan bolak-balik lori tambang antara
permuka kerja dan portal disebut perputaran lori. Jumlah perputaran lori berbeda
menurut kondisi tambang bawah tanah, sistem pengangkutan, jarak pengangkutan
dan kedalaman tambang bawah tanah. Dapat dikatakan, bahwa makin baik
perputaran lori, makin baik pula persentase pemanfaatan lori dan efisiensi
pengangkutannya karena kemungkinan adanya kerusakan dan perawatan.
Jumlah distribusi lori ke setiap permuka kerja dapat dihitung dari rumus berikut.

D+C
M = A+
B

Dimana :
M : Jumlah distribusi lori ke setiap permuka kerja
D: Rencana produksi batu bara dari permuka kerja ekstraksi batu bara (ton)
C : Rencana produksi batu bara dari permuka kerja penggalian lubang bukaan (ton)
B : Kapasitas lori tambang (ton)
A : Jumlah lori yang selalu harus ada di lapangan

Ada beberapa macam lori, maka harus dipilih tipe yang paling sesuai, dan kalau
mungkin menggunakan satu jenis tipe saja untuk mempermudah perawatan dan
suku cadang. Tipe-tipe lori itu antara lain :

5
Gambar 2.1 Tipe-Tipe Lori

6
Gambar 2.2 Lori Pada Gravity Incline

Lori dimulai dari posisi yang lebih tinggi dan kemudian diberi dorongan awal atau
ditarik ke arah incline (kemiringan). Pada tahap ini, lori masih memerlukan tenaga
awal untuk mengatasi gesekan awal dan mendapatkan momentum. Begitu lori
berada di incline yang curam atau lebih tinggi dari level drive, gravitasi mulai
bekerja. Karena lori berada di bawah titik tertinggi incline, gravitasi menarik lori ke
bawah secara alami. Selama perjalanan turun incline, mengontrol kecepatan lori
dengan menggunakan rem atau sistem pengereman lainnya. Tujuan utama adalah
memastikan bahwa lori bergerak dengan aman dan terkendali. Lori akan terus
bergerak ke bawah incline hingga mencapai level drive yang dituju.

2.2.2 Belt Conveyor

"Belt Conveyor" adalah suatu sistem pengangkutan yang dapat diandalkan untuk
mengangkut material tambang ("mined material"). Paling luas digunakan
dibandingkan dengan jenis conveyor lainnya seperti "chain conveyor", "screw
conveyor", dan "shaker conveyor".

"Belt Conveyor" mampu mengangkut "bulk material" dengan tonage yang besar
pada jarak angkut yang lebih besar, dan dengan ongkos angkut per-ton yang lebih

7
rendah dibandingkan dengan cara pengangkutan lainnya. Meskipun demikian belt
conveyor digunakan pula secara luas untuk pengangkutan berkapasitas kecil sampai
sedang, karena praktis dan ekonomis unnrk mengangkut berbagai macam material.

Gambar 2.3 Belt Conveyor

Belt conveyor adalah alat transportasi yang menggunakan sabuk bergerak untuk
mengangkut material dari satu lokasi ke lokasi lain. Pada tambang bawah tanah,
belt conveyor sering digunakan untuk mengangkut material dalam jumlah besar
secara efisien. Belt conveyor dapat diatur dengan kemiringan yang sesuai untuk
memanfaatkan gaya gravitasi dalam proses pengangkutan.

Material ditempatkan di atas sabuk conveyor, dan sabuk akan bergerak secara terus-
menerus untuk menggerakkan material ke lokasi yang lebih rendah. Kemiringan
conveyor dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan material
dapat mengalir secara lancar.

Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat
tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk
yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan
misalnya dari karet, plastik, kulit maupun logam yang tergantung dari jenis dan
sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan-bahan panas, sabuk yang
digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

8
Karakteristik dari belt conveyor antara lain :
1. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum 45°
2. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan
3. Kapasitas pengangkutan tinggi
4. Dapat beropersi secara kontinyu.
5. Kapasitas dapat diatur.
6. Kecepatan maksimum sampai dengan 600 ft/m.
7. Perawatan mudah.

Kelemahan dari konstruksi belt conveyor adalah :


1. Biaya perencanaan yang relative mahal
2. Sudut inklinasi terbatas

Belt conveyor merupakan mesin pemindah material sepanjang arah horizontal atau
dengan kemiringan tertentu secara kontinu. Di antara berbagai jenis alat
pengangkutan kontinu, belt conveyor adalah yang paling mewakilinya. Ia
digunakan bukan saja di tambang batubara dan tambang lain, tetapi digunakan di
berbagai pabrik. Lingkup penggunaan belt conveyor biasanya datar atau sampai
kemiringan 18~20°, tetapi akhir-akhir ini dengan digunakannya belt conveyor yang
berpenahan (melintang), belt conveyor dapat digunakan untuk sudut kemiringan
yang lumayan curam. Ciri dari conveyor ini adalah kemampuan pengangkutannya
ditentukan oleh lebar dan kecepatannya, dan tidak ada hubungan dengan jarak
pengangkutan.

Belt Conveyor menggunakan motor listrik sebagai penggerak yang dihubungan ke


coupling dan gearbox, yang kemudian memutar head pulley. Dalam sistem operasi
belt dibantu dengan carry roller, return roller, bend pulley, take up pulley, ben
pulley, tail pulley and head pulley.

9
Gambar 2.4 Profil Belt Conveyor

2.2.3 Chute

Gambar 2.5 Chute

10
Chute adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan material dari satu lokasi ke
lokasi lain dengan menggunakan gravitasi. Chute biasanya digunakan untuk
mengarahkan material dari conveyor atau lorong tambang ke lokasi tujuan. Mereka
dirancang agar material dapat mengalir dengan lancar tanpa tumpahan yang
signifikan.

Chute berfungsi sebagai corong yang berguna untuk memindahkan ore dengan
pemanfaatan gaya gravitasi. Chute sendiri merupakan lubang bukaan yang dipakai
untuk melewatkan bijih dari bagian atas ke bawah, ore pass dilengkapi dengan
chute gate.

Gambar 2.6 Proses Ore Chute

Pada gravity incline, chute dapat digunakan untuk mengalirkan material dari lokasi
yang lebih tinggi ke lokasi yang lebih rendah dengan mengandalkan gaya gravitasi.
Mereka harus dirancang dengan cermat agar tidak terjadi tumpahan atau
penumpukan material yang berlebihan.

Pada penambangan endapan yang sangat curam cukup dengan cara


menumpahkannya ke suatu "ore chute". Pada endapan dengan lantai penambangan
miring lebih dari 30°, "broken ore" akan meluncur bebas dengan sendirinya

11
sepanjang lantai. Selanjutnya melalui "chute" atau "ore chute" atau "ore pass" "ore"
akan turun ke "level" di bawahnya dan masuk ke dalam lori-lori untuk diangkut
lebih lanjut.

2.2.4 Skip

Secara umum skip merupakan salah satu alat angkut pada tambang bawah tanah
yang digunakan pada pengangkutan material melalui shaft. Skip merupakan
semacam lori yang di tarik oleh kabel untuk mengangkut bijih.

Gambar 2.7 Skip

Skip pada gravity incline adalah wadah atau keranjang besar yang digunakan untuk
mengangkut material dalam jumlah besar dari lokasi yang lebih tinggi ke lokasi
yang lebih rendah di dalam tambang bawah tanah. Skip sering digunakan untuk
mengangkut bijih atau material tambang lainnya dari lapisan bawah tanah ke
permukaan.

Cara kerja skip pada gravity incline adalah dengan mengisi skip di lokasi yang lebih
tinggi dan kemudian melepaskannya untuk turun secara gravitasi ke lokasi yang
lebih rendah. Mereka biasanya ditarik oleh kabel atau rantai yang dikendalikan
dengan cermat untuk memastikan pengangkutan yang aman.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada makalah ini yaitu :


1. Pengangkutan pada gravity incline merujuk pada proses menggerakkan barang
atau material di atas kemiringan (incline) menggunakan gaya gravitasi. Ketika
sebuah objek ditempatkan pada permukaan miring, gaya gravitasi mulai bekerja
untuk menarik objek ke bawah.
2. Lori adalah kendaraan beroda yang digunakan untuk mengangkut material di
tambang bawah tanah. Lori dimulai dari posisi yang lebih tinggi dan kemudian
diberi dorongan awal atau ditarik ke arah incline (kemiringan). Begitu lori
berada di incline yang curam atau lebih tinggi dari level drive, gravitasi mulai
bekerja. Karena lori berada di bawah titik tertinggi incline, gravitasi menarik lori
ke bawah secara alami.
3. Belt conveyor adalah alat transportasi yang menggunakan sabuk bergerak untuk
mengangkut material dari satu lokasi ke lokasi lain. Material ditempatkan di atas
sabuk conveyor, dan sabuk akan bergerak secara terus-menerus untuk
menggerakkan material ke lokasi yang lebih rendah. Kemiringan conveyor
biasanya 18~20°.
4. Chute adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan material dari satu lokasi ke
lokasi lain dengan menggunakan gravitasi. Pada penambangan endapan yang
sangat curam cukup dengan cara menumpahkannya ke suatu "ore chute". Pada
endapan dengan lantai penambangan miring lebih dari 30°, "broken ore" akan
meluncur bebas dengan sendirinya sepanjang lantai. Selanjutnya melalui "chute"
atau "ore chute" atau "ore pass" "ore" akan turun ke "level" di bawahnya dan
masuk ke dalam lori-lori untuk diangkut lebih lanjut.
5. Skip pada gravity incline adalah wadah atau keranjang besar yang digunakan
untuk mengangkut material dalam jumlah besar dari lokasi yang lebih tinggi ke
lokasi yang lebih rendah biasanya ditarik oleh kabel atau rantai

13
3.2 Saran

Adapun saran pada makalah ini :


1. Sebaiknya dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk
mengoptimalkan desain alat transportasi gravity incline. Ini termasuk
peningkatan dalam hal keselamatan, efisiensi, dan pengurangan dampak
lingkungan.
2. Sebaiknya, perusahaan tambang bawah tanah harus berkomitmen untuk
mengelola dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh operasi pengangkutan
gravity incline. Ini mencakup langkah-langkah untuk mengurangi debu,
tumpahan material, dan pemantauan lingkungan secara berkala.
3. Sebaiknya memanfaatkan teknologi digital dan sensor untuk memantau dan
mengelola operasi pengangkutan secara lebih efisien. Hal ini dapat membantu
dalam pengawasan, perawatan preventif, dan perbaikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alam Syarbini Husein dan Suwardi Fuad R. (2001). Peralatan dan Pengangkutan
Tambang Bawah Tanah. Edisi Kedua Universitas Sriwijaya

Kresno, “Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah”, Jurusan Teknik


Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta, 1995.

Rusli Z, dkk. (2022). “Pengaruh Perubahan Sudut Kemiringan (Inklinasi) Terhadap


Kapasitas Angkut Material Pada Peralatan Conveyor (Incline screen
Conveyor)”. Jurnal Teknik Mesin Vol. 4. No. 1

Devy Shalaho Dina. (2023). Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
(Underground Mining Equipment). Bahan ajar Teknik Pertambangan
Universitas Mulawarman

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai