Makalah Tambang Bawah Tanah
Makalah Tambang Bawah Tanah
BAWAH TANAH
“PENGANGKUTAN PADA GRAVITY INCLINE”
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Program Studi: S1 Teknik Pertambangan
Makalah ini sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Peralatan dan
Pengangkutan Tambang Bawah Tanah “Pengangkutan Pada Gravity Incline ”
Disetujui oleh,
Dosen Pengampu
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada akhirnya “Makalah
Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah” ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan “Makalah Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
dengan Judul Pengangkutan Pada Gravity Incline” ini adalah untuk memenuhi syarat
dalam mengikuti ujian akhir semester mata kuliah Peralatan dan Pengangkutan
Tambang Bawah Tanah. Selain itu, semoga makalah ini dapat membantu rekan-rekan
mahasiswa lain untuk dapat digunakan sebagai literatur tambahan.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
selama mata kuliah Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah hingga
tersusunnya makalah ini khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah
membimbing dan mengarahkan saya selama perkuliahan berlangsung serta dalam
penulisan makalah ini.
Apabila dalam penyajian makalah ini masih ada kekurangan, kritik dan saran yang
membantu dari pembaca sekalian akan sangat diharapkan untuk perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun
Kelompok 3
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PERALATAN DAN PENGANGKUTAN PADA LOKASI
GRAVITY INCLINE MENUJU LEVEL DRIVE..................................3
2.1 Pengertian Gravity Incline ....................................................................................3
2.2 Pengangkutan Pada Gravity Incline.......................................................................4
2.2.1 Lori.......................................................................................................................4
2.2.2 Belt Conveyor.......................................................................................................6
2.2.3 Chute....................................................................................................................9
2.2.4 Skip....................................................................................................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................12
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................14
LAMPIRAN...............................................................................................15
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pertambangan, alat berat barangkali sudah bukan hal yang asing lagi
untuk didengar dan dilihat. Alat-alat ini digunakan untuk menunjang proses
pertambangan mulai dari pembukaan tambang, pembuatan jalan, penggalian serta
pengakutan bahan tambang menuju ke proses berikutnya. Jenis alat berat ini pun
bermacam-macam disesuaikan dengan aplikasinya, seperti untuk pengangkutan,
penggalian dan sebagainya.
Peralatan tambang bawah tanah merupakan alat yang umum digunakan dan
khususnya dirancang untuk tambang bawah tanah. Pengangkutan endapan tambang
bawah tanah adalah usaha atau cara mengeluarkan bijih atau bahan galian lain atau
kebutuhan tambang bawah tanah atau dari hasil penambangan bawah tanah.
Pengangkutan tambang bawah tanah sangat penting dalam suatu operaasi
penambangan dilaporkan dari 41 tambang dengan berbagai variasi metode
penambangan memperlihatkan bahwa biaya penangkutan bawah tanah rata-rata
17,22% dari total biaya, bervariasi antara 12,77% sampai 26,30% (Mining Engineer
Handbook, hal 11-02).
Oleh karena itu, penulis akan membahas lebih spesifik mengenai transportasi pada
tambang bawah tanah untuk lebih mengetahui dan memahami terkait pengangkutan
pada gravity incline seperti lori, belt conveyor, chute dan skip.
1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengangkutan gravity incline
2. Untuk mengetahui alat angkut berupa lori pada gravity incline
3. Untuk mengetahui alat angkut berupa belt conveyor pada gravity incline
4. Untuk mengetahui alat angkut berupa chute pada gravity incline
5. Untuk mengetahui alat angkut berupa skip pada gravity incline
2
BAB II
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN PADA LOKASI GRAVITY
INCLINE MENUJU LEVEL DRIVE
Pengangkutan pada gravity incline merujuk pada proses menggerakkan barang atau
material di atas kemiringan (incline) menggunakan gaya gravitasi. Ketika sebuah
objek ditempatkan pada permukaan miring, gaya gravitasi mulai bekerja untuk
menarik objek ke bawah. Penggunaan kemiringan ini dalam industri sering kali
digunakan untuk mengangkut material, seperti batubara atau bijih, dari satu tempat
ke tempat lain dengan memanfaatkan gaya gravitasi alih-alih menggunakan tenaga
mesin. Hal ini dapat menghemat energi dan biaya dalam proses transportasi
material. Sistem kemiringan gravitasi pada jalur pengangkutan material
penambangan adalah salah satu faktor penting dalam kegiatan operasi
penambangan dalam pencapaian target produksi. Pada kegiatan pengangkutan,
salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah jalan angkut. Setiap operasi
penambangan memerlukan jalan angkut sebagai sarana infrastruktur yang vital pada
lokasi penambangan.
Pengangkutan pada gravity incline (atau biasa disebut juga gravity flow) adalah
metode pengangkutan yang memanfaatkan gaya gravitasi untuk menggerakkan
material dari satu titik ke titik lainnya dalam tambang bawah tanah. Dalam konteks
tambang bawah tanah, pengangkutan dengan gravity incline sering digunakan
untuk mengangkut material seperti bijih, batubara, atau bahan tambang lainnya dari
3
lapisan tambang yang lebih tinggi ke lapisan yang lebih rendah atau ke tempat
penampungan atau conveyor.
Pengangkutan pada gravity incline dalam konteks tambang bawah tanah adalah
bagian penting dari proses pertambangan yang melibatkan pengangkutan material
dari satu lokasi ke lokasi lain di dalam tambang dengan memanfaatkan gravitasi.
Alat transportasi yang umum digunakan dalam pengangkutan ini di tambang bawah
tanah meliputi lori (truck), belt conveyor, chute, dan skip.
2.2.1 Lori
Lori tambang masih merupakan alat angkut yang penting untuk transportasi pada
tarnbang bawah tanah. Biasanya lori-lori dibuat dengan kapasitas angkut (1,0 - 1,5
ton material). Pada tarnbang kecil dengan deposit tipis dan banyak menggunakan
"gravity inclined" dipilih lori dengan kapasitas 600 - 800 kg.
Cara kerja lori pada gravity incline adalah dengan memanfaatkan kemiringan alami
terowongan atau lorong tambang. Lori akan diisi dengan material di lokasi yang
lebih tinggi, kemudian dilepaskan untuk menggerakkan secara gravitasi ke lokasi
yang lebih rendah. Hal ini memanfaatkan potensi energi gravitasi untuk
menggerakkan material tanpa memerlukan tenaga tambahan.
Berdasarkan bahan pembuatnya ada lori baja, lori kayu, atau gabungan keduanya.
Keuntungan pemakaian lori sebagai alat angkut antara lain mudah dalam pengisian
(loading) karena rendah, simple, murah , dan perbandingan antara berat lori dan
berat muatannya tinggi (high ratio of capacity to weight). Ratio iri minimal 1 : l,
untuk lori baja dan ratio ini dapat dibuat 1 : 3 atau 1 : 4.
4
Sekarang lori dapat dibalik untuk mengosongkan (dumping) muatannya dengan alat
pembalik atau "tippler", meskipun demikian beberapa tambang masih
menggrmakan "self tipping cars", terutama untuk tansportasi material pengisi
(filling material).
Penggandengan lori satu terhadap lori lainnya harus dapat dilakukan pada tiap
proses dan sambungan tersebut harus dapat dipercaya pada sernua keadaan, baik
pada keadaan rangkaian bergerak cepat atau lambat, mendaki atau menurun
maupun melewati tikmgan. Jumlah perjalanan bolak-balik lori tambang antara
permuka kerja dan portal disebut perputaran lori. Jumlah perputaran lori berbeda
menurut kondisi tambang bawah tanah, sistem pengangkutan, jarak pengangkutan
dan kedalaman tambang bawah tanah. Dapat dikatakan, bahwa makin baik
perputaran lori, makin baik pula persentase pemanfaatan lori dan efisiensi
pengangkutannya karena kemungkinan adanya kerusakan dan perawatan.
Jumlah distribusi lori ke setiap permuka kerja dapat dihitung dari rumus berikut.
D+C
M = A+
B
Dimana :
M : Jumlah distribusi lori ke setiap permuka kerja
D: Rencana produksi batu bara dari permuka kerja ekstraksi batu bara (ton)
C : Rencana produksi batu bara dari permuka kerja penggalian lubang bukaan (ton)
B : Kapasitas lori tambang (ton)
A : Jumlah lori yang selalu harus ada di lapangan
Ada beberapa macam lori, maka harus dipilih tipe yang paling sesuai, dan kalau
mungkin menggunakan satu jenis tipe saja untuk mempermudah perawatan dan
suku cadang. Tipe-tipe lori itu antara lain :
5
Gambar 2.1 Tipe-Tipe Lori
6
Gambar 2.2 Lori Pada Gravity Incline
Lori dimulai dari posisi yang lebih tinggi dan kemudian diberi dorongan awal atau
ditarik ke arah incline (kemiringan). Pada tahap ini, lori masih memerlukan tenaga
awal untuk mengatasi gesekan awal dan mendapatkan momentum. Begitu lori
berada di incline yang curam atau lebih tinggi dari level drive, gravitasi mulai
bekerja. Karena lori berada di bawah titik tertinggi incline, gravitasi menarik lori ke
bawah secara alami. Selama perjalanan turun incline, mengontrol kecepatan lori
dengan menggunakan rem atau sistem pengereman lainnya. Tujuan utama adalah
memastikan bahwa lori bergerak dengan aman dan terkendali. Lori akan terus
bergerak ke bawah incline hingga mencapai level drive yang dituju.
"Belt Conveyor" adalah suatu sistem pengangkutan yang dapat diandalkan untuk
mengangkut material tambang ("mined material"). Paling luas digunakan
dibandingkan dengan jenis conveyor lainnya seperti "chain conveyor", "screw
conveyor", dan "shaker conveyor".
"Belt Conveyor" mampu mengangkut "bulk material" dengan tonage yang besar
pada jarak angkut yang lebih besar, dan dengan ongkos angkut per-ton yang lebih
7
rendah dibandingkan dengan cara pengangkutan lainnya. Meskipun demikian belt
conveyor digunakan pula secara luas untuk pengangkutan berkapasitas kecil sampai
sedang, karena praktis dan ekonomis unnrk mengangkut berbagai macam material.
Belt conveyor adalah alat transportasi yang menggunakan sabuk bergerak untuk
mengangkut material dari satu lokasi ke lokasi lain. Pada tambang bawah tanah,
belt conveyor sering digunakan untuk mengangkut material dalam jumlah besar
secara efisien. Belt conveyor dapat diatur dengan kemiringan yang sesuai untuk
memanfaatkan gaya gravitasi dalam proses pengangkutan.
Material ditempatkan di atas sabuk conveyor, dan sabuk akan bergerak secara terus-
menerus untuk menggerakkan material ke lokasi yang lebih rendah. Kemiringan
conveyor dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan untuk memastikan material
dapat mengalir secara lancar.
Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat
tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk
yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan
misalnya dari karet, plastik, kulit maupun logam yang tergantung dari jenis dan
sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan-bahan panas, sabuk yang
digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
8
Karakteristik dari belt conveyor antara lain :
1. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum 45°
2. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan
3. Kapasitas pengangkutan tinggi
4. Dapat beropersi secara kontinyu.
5. Kapasitas dapat diatur.
6. Kecepatan maksimum sampai dengan 600 ft/m.
7. Perawatan mudah.
Belt conveyor merupakan mesin pemindah material sepanjang arah horizontal atau
dengan kemiringan tertentu secara kontinu. Di antara berbagai jenis alat
pengangkutan kontinu, belt conveyor adalah yang paling mewakilinya. Ia
digunakan bukan saja di tambang batubara dan tambang lain, tetapi digunakan di
berbagai pabrik. Lingkup penggunaan belt conveyor biasanya datar atau sampai
kemiringan 18~20°, tetapi akhir-akhir ini dengan digunakannya belt conveyor yang
berpenahan (melintang), belt conveyor dapat digunakan untuk sudut kemiringan
yang lumayan curam. Ciri dari conveyor ini adalah kemampuan pengangkutannya
ditentukan oleh lebar dan kecepatannya, dan tidak ada hubungan dengan jarak
pengangkutan.
9
Gambar 2.4 Profil Belt Conveyor
2.2.3 Chute
10
Chute adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan material dari satu lokasi ke
lokasi lain dengan menggunakan gravitasi. Chute biasanya digunakan untuk
mengarahkan material dari conveyor atau lorong tambang ke lokasi tujuan. Mereka
dirancang agar material dapat mengalir dengan lancar tanpa tumpahan yang
signifikan.
Chute berfungsi sebagai corong yang berguna untuk memindahkan ore dengan
pemanfaatan gaya gravitasi. Chute sendiri merupakan lubang bukaan yang dipakai
untuk melewatkan bijih dari bagian atas ke bawah, ore pass dilengkapi dengan
chute gate.
Pada gravity incline, chute dapat digunakan untuk mengalirkan material dari lokasi
yang lebih tinggi ke lokasi yang lebih rendah dengan mengandalkan gaya gravitasi.
Mereka harus dirancang dengan cermat agar tidak terjadi tumpahan atau
penumpukan material yang berlebihan.
11
sepanjang lantai. Selanjutnya melalui "chute" atau "ore chute" atau "ore pass" "ore"
akan turun ke "level" di bawahnya dan masuk ke dalam lori-lori untuk diangkut
lebih lanjut.
2.2.4 Skip
Secara umum skip merupakan salah satu alat angkut pada tambang bawah tanah
yang digunakan pada pengangkutan material melalui shaft. Skip merupakan
semacam lori yang di tarik oleh kabel untuk mengangkut bijih.
Skip pada gravity incline adalah wadah atau keranjang besar yang digunakan untuk
mengangkut material dalam jumlah besar dari lokasi yang lebih tinggi ke lokasi
yang lebih rendah di dalam tambang bawah tanah. Skip sering digunakan untuk
mengangkut bijih atau material tambang lainnya dari lapisan bawah tanah ke
permukaan.
Cara kerja skip pada gravity incline adalah dengan mengisi skip di lokasi yang lebih
tinggi dan kemudian melepaskannya untuk turun secara gravitasi ke lokasi yang
lebih rendah. Mereka biasanya ditarik oleh kabel atau rantai yang dikendalikan
dengan cermat untuk memastikan pengangkutan yang aman.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Alam Syarbini Husein dan Suwardi Fuad R. (2001). Peralatan dan Pengangkutan
Tambang Bawah Tanah. Edisi Kedua Universitas Sriwijaya
Devy Shalaho Dina. (2023). Peralatan dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
(Underground Mining Equipment). Bahan ajar Teknik Pertambangan
Universitas Mulawarman
15
LAMPIRAN
16