1. PENDAHULUAN
Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang dapat
menjadi ancaman, baik terhadap keluarga, diri sendiri, maupun orang lain.
Keluarga dan masyarakat di sekitar lingkungannya cenderung melakukan
tindakan paksa untuk mengurangi atau membatasi ancaman tadi. Bentuk
pemaksaan itu dapat berupa pemasungan, yaitu mengikat tangan dan/atau kaki
dengan rantai atau seutas tali atau menguncinya pada sebuah batang kayu, atau
mengurungnya dalam sebuah ruangan yang sangat sempit. Pembatasan gerak
ini atau pemasungan acapkali juga disertai dengan penelantaran termasuk
kebutuhan hidupnya yang sangat mendasar tidak diperhatikan. Kebutuhan
makan minum, buang air besar dan buang kecil, kebersihan diri dan berpakaian
yang pantas menjadi sangat sulit ia dapatkan. Pada kondisi ini sebenarnya
penderita gangguan jiwa yang dipasung adalah individu terlantar dan miskin,
yang seharusnya ditanggung oleh pemerintah.
Mengetahui