Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by EKONOMIA

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, PENGETAHUAN


PERPAJAKAN, PELAYANAN PAJAK SERTA SANKSI PAJAK
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(Studi Kasus di Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu)

Tri Isawati. Fakultas Ekonomi. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda


Tri Isawati, H. Eddy Soegiarto K, Titin Ruliana.
Email: triisawati94@yahoo.com

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan,


pengetahuan perpajakan, pelayanan pajak serta sanksi pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di Kelurahan
Teluk Lerong Ilir. Pada penelitian ini variabel kepatuhan berfungsi sebagai
variabel dependen. Adapun variabel yang berfungsi sebagai variabel independen
adalah pendapatan, pengetahuan perpajakan, pelayanan pajak dan sanksi pajak.
Jenis penelitian ini adalah pengujian Hipotesis yaitu penelitian yang biasanya
menjelaskan sifat hubungan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
wajib pajak yang terdapat di Kelurahan Teluk Lerong Ilir, sedangkan untuk
sampelnya adalah 200 wajib pajak yang diambil secara purposive random
sampling. Data dalam penelitian ini merupakan data primer dengan menggunakan
kuesioner yang telah dikaji uji validitas dan reliabilitasnya. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan perpajakan,
pelayanan pajak serta sanksi pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan, sedangkan
untuk variabel pendapatan berpengatuh negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan.
Secara simultan atau bersama-sama faktor pendapatan, pengetahuan perpajakan,
pelayanan pajak serta sanksi pajak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan.
Kata Kunci: Pendapatan, Pengetahuan Perpajakan, Pelayanan Pajak,
Sanksi Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak.
PENDAHULUAN kepatuhan dari wajib pajak bumi dan
Latar Belakang bangunan.
Undang-Undang Republik Indonesia Kenyataan yang ada pemerintah
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah mempunyai kendala di dalam
Daerah dan Retribusi Daerah yang melakukan pemungutan pajak salah
membuat Pajak Bumi dan Bangunan satunya yaitu pajak bumi dan bangunan.
Perdesaan dan Perkotaan menjadi Kendala tersebut disebabkan oleh masih
tanggung jawab pemerintah daerah. rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak
Sebelum Undang-Undang ini diterbitkan serta ketidak percayaan masyarakat
Pajak Bumi dan Bangunan merupakan terhadap para administrasi pajak di
pajak pusat, namun penerimaannya karenakan kasus-kasus yang marak
diserahkan ke pemerintah daerah/kota beredar belakangan ini tentang banyaknya
sehingga pemerintah pusat tinggal oknum-oknum pajak yang melakukan
menerima dana bagi hasil dari pemerintah korupsi.
daerah. Dengan terbitnya Undang-Undang Adanya realisasi penerimaan PBB
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak yang tidak konsisten dikarenakan
Daerah dan Retribusi Daerah, Pemerintah kurangnya tingkat kesadaran masyarakat
Daerah kini mempunyai tambahan sumber dalam membayar pajak, khususnya pada
pendapatan asli daerah (PAD) yang tahun 2015 masih banyak wajib pajak
berasal dari pajak daerah, salah satunya yang terlambat membayar pajak. Hal ini
yaitu Pajak Bumi dan Bangunan diduga disebabkan minimnya tingkat
Perdesaan dan Perkotaan. kepatuhan wajib pajak dalam membayar
Pajak merupakan sumber pajak bumi dan bangunan yaitu tingkat
penerimaan negara yang berkontribusi pendapatan wajib pajak yang berbeda-
sangat besar dalam membiayai kebutuhan beda, pelayanan yang di berikan para
belanja negara dan pembangunan aparatur pajak yang kurang memuaskan,
nasional. Melihat bahwa pajak merupakan pengetahuan wajib pajak tentang
salah satu sumber penerimaan yang utama perpajakan kurang serta kurang
saat ini, maka pemerintah berusaha untuk maksimalnya sanksi-sanksi yang
meningkatkan penerimaan pendapatan diberikan kepada para wajib pajak yang
dari sektor ini. Salah satu jenis pajak yang melakukan pelanggaran.
memiliki peran penting dalam penerimaan
negara yaitu Pajak Bumi dan Bangunan. Rumusan Masalah
Salah satu daerah yang menggunakan Berdasarkan uraian pada latar
Pajak Bumi dan Bangunan sebagai belakang diatas maka perumusan masalah
sumber pendapatan daerah serta dalam penelitian ini sebagai berikut:
pembiayaan bagi daerah yaitu Pemerintah 1. Apakah tingkat pendapatan
Kota Samarinda. Meskipun Pajak Bumi berpengaruh secara positif dan
dan Bangunan mempunyai potensi yang signifikan terhadap kepatuhan wajib
besar dalam pembangunan/pembiayaan pajak dalam membayar pajak bumi
daerah, namun hal ini perlu diikuti dengan dan bangunan di Kelurahan Teluk
kesadaran dari para wajib pajak untuk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda
menjalankan kewajiban Pajak Bumi dan Ulu?
Bangunan. Begitu pula di dalam 2. Apakah pengetahuan perpajakan
pemungutan / penarikan pajak bumi dan berpengaruh secara positif dan
bangunan juga diperlukan tingkat signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak bumi menjalankan aturan-aturan yang telah
dan bangunan di Kelurahan Teluk ditentukan. Kepatuhan dalam hal
Lerong Ilir Kecamatan Samarinda perpajakan berarti keadaan Wajib Pajak
Ulu? melaksanakan kewajibannya, secara
3. Apakah pelayanan pajak disiplin, sesuai dengan peraturan
berpengaruh secara positif dan perundang-undangan serta cara
signifikan terhadap kepatuhan wajib perpajakan yang berlaku.
pajak dalam membayar pajak bumi
dan bangunan di Kelurahan Teluk Pendapatan
Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Pemungutan pajak perlu
Ulu? memperhatikan kemampuan wajib pajak
4. Apakah sanksi pajak berpengaruh dalam membayar pajak, kemampuan
secara positif dan signifikan membayar itu sendiri dipengaruhi oleh
terhadap kepatuhan wajib pajak tingkat pendapatan, oleh karena itu pajak
dalam membayar pajak bumi dan harus dipungut pada saat yang tepat, yaitu
bangunan di Kelurahan Teluk pada saat wajib pajak mempunyai uang.
Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Pendapatan adalah tanggungan
Ulu? jumlah uang atau nilai yang selama tahun
5. Apakah tingkat pendapatan, takwim diperoleh seseorang dari:
pengetahuan perpajakan, pelayanan 1) Usaha dan tenaga,
pajak serta sanksi pajak berpengaruh 2) Barang tak bergerak,
secara positif dan signifikan 3) Harta bergerak,
terhadap kepatuhan wajib pajak 4) Hak atas pembayaran berkala dan,
dalam membayar pajak bumi dan 5) Tambahan harta yang ternyata
bangunan di Kelurahan Teluk dalam tahun takwin kecuali jika hal
Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda sebaliknya dibuktikan oleh wajib
Ulu? pajak.
DASAR TEORI Menurut Chariri (2007:297),
Pajak Bumi dan Bangunan pendapatan dapat dipengaruhi oleh :
Pajak Bumi dan Bangunan menurut a. Modal atau pendanaan
Suandy (2013: 59) adalah pajak yang (financing) yang
bersifat kebendaan dan besarnya pajak mengakibatkan adanya
terutang ditentukan oleh keadaan objek tambahan dana,
yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan. b. Untung dari penjualan aktiva
yang berupa produk
Kepatuhan Wajib Pajak perusahaan seperti aktiva
Kepatuhan merupakan perilaku yang tetap,surat berharga, atau
taat hukum. Secara konsep, kepatuhan penjualan anak perusahaan,
diartikan dengan adanya usaha dalam c. Hadiah, sumbangan atau
memenuhi peraturan hukum oleh temuan,
seseorang atau organisasi. d. Penyerahan produk
Kamus Besar Bahasa Indonesia perusahaan berupa hasil
(2015), yang dimaksud dengan patuh penjualan produk atau
adalah taat pada aturan. Sehingga penyerahan jasa.
kepatuhan adalah ketaatan dalam
Pengetahuan Perpajakan
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pengetahuan adalah segala METODE PENELITIAN
sesuatu yang diketahui berkaitan dengan Populasi dan Sampel
proses pembelajaran sesuatu hal. Populasi dalam penelitian ini yaitu
Pengetahuan merupakan causa prima yang 2.470 Objek Pajak Pajak Bumi dan
menggerakkan manusia dalam berfikir, Bangunan (OP-PBB) yang berada di
merasa, bersikap dan bertingkah laku. wilayah Kelurahan Teluk Lerong ilir,
Sehingga tingkat pengetahuan Kecamatan Samarinda Ulu, Kota
mempengaruhi tingkah laku seseorang Samarinda. Sampel dalam penelitian ini
diantaranya sikap patuh. yaitu sebanyak 200 sampel.
Teknik yang akan dipakai untuk
Pelayanan Pajak pengambilan sampel dalam penelitian ini
Djoko Slamet Surjoputro dan adalah purposive random sampling yaitu
Junaedi Eko Widodo, Kusumawati (2006) pengambilan sampel dengan
berpendapat bahwa pada hakekatnya menggunakan kriteria tertentu dimana
kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh kriteria yang digunakan yaitu:
kondisi sistem administrasi perpajakan 1. Rumah merupakan rumah sendiri
dimana salah satunya meliputi pelayanan bukan rumah sewa.
pajak (tax service). Pelayanan yang baik 2. Memiliki SPPDT PBB.
kepada wajib pajak dilaksanakan agar Data penelitian ini dikumpulkan
wajib pajak dapat menjalankan kewajiban dengan menyebarkan 200 kuesioner
perpajakannya dengan mudah. Wajib secara langsung kepada wajib pajak di
pajak patuh karena mendapatkan Kelurahan Teluk Lerong Ilir. Waktu
pelayanan yang baik, cepat dan penelitian berlangsung selama ±1,5 bulan,
menyenangkan serta pajak yang mereka dengan mendatangi rumah wajib pajak
bayar akan bermanfaat bagi pembangunan satu per satu sesuai dengan kriteria
bangsa. pengambilan sampel.
Berdasarkan pengambilan data
Sanksi Pajak melalui penyebaran kuesioner dimulai dari
Mardiasmo (2013:59) berpendapat tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan
bahwa Sanksi pajak merupakan jaminan akhir Maret 2016 di Kelurahan Teluk
bahwa ketentuan peraturan perundang- Lerong Ilir, kuesioner tersebar sebanyak
undangan perpajakan (norma perpajakan) 200 kuesioner dan kuesioner yang sesuai
akan dituruti atau ditaati atau dipatuhi. dengan kriteria sebanyak 173 kuesioner,
Atau bisa dengan kata lain sanksi 27 kuesioner dinyatakan gugur karena
perpajakan merupakan alat pencegah tidak sesuai dengan kriteria, yaitu rumah
(preventif) agar wajib pajak tidak bukan milik sendiri dan tidak adanya
melanggar norma perpajakan. SPPDT PBB.
Undang-undang perpajakan di
Indonesia dikenal dua macam sanksi yaitu Hipotesis
sanksi administrasi dan sanksi pidana. H1: Tingkat pendapatan berpengaruh
Sanksi administrasi merupakan secara positif dan signifikan terhadap
pembayaran kerugian kepada negara, kepatuhan wajib pajak dalam membayar
khususnya yang berupa bunga, kenaikan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan
dan denda. Sedangkan sanksi pidana Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda
merupakan siksaan atau penderitaan. Ulu.
Keterangan :
H2: Pengetahuan perpajakan berpengaruh Y = kepatuhan wajib pajak dalam
secara positif dan signifikan terhadap membayar PBB
kepatuhan wajib pajak dalam membayar a = konstanta
pajak bumi dan bangunan di Kelurahan b1, b2, b3 = koefisien regresi
Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda X1 = Pendapatan
Ulu. X2 = Pelayanan Pajak
X3 = Pengetahuan perpajakan
H3: Pelayanan pajak berpengaruh secara X4 = Sanksi pajak
positif dan signifikan terhadap kepatuhan e = kesalahan pengganggu
wajib pajak dalam membayar pajak bumi
dan bangunan di Kelurahan Teluk Lerong ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu. ANALISIS
Uji Regresi Berganda
H4: Sanksi pajak berpengaruh secara Regresi berganda digunakan untuk
positif dan signifikan terhadap kepatuhan menganalisis pengaruh variabel
wajib pajak dalam membayar pajak bumi independen terhadap variabel dependen.
dan bangunan di Kelurahan Teluk Lerong Berikut ini hasil dari uji regresi berganda:
Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.

H5: Tingkat pendapatan, pengetahuan


perpajakan, pelayanan pajak serta sanksi
pajak secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak bumi
dan bangunan di Kelurahan Teluk Lerong
Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.

Alat Analisis
Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Hasil uji regresi berganda
analisis regresi linear berganda dengan menunjukkan hasil sebagai berikut:
bantuan aplikasi software Statistical Y= 1,850 – 0,014X1 + 0,158X2 + 0,123X3
Program for Social Science (SPSS) versi + 0,247X4 + e
22.0. Berikut ini analisis yang perlu
digunakan sebelum melakukan pengujian
hipotesis:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas.
2. Uji Asumsi Klasik.
3. Uji Prasyarat Analisis Regresi.
4. Uji Regresi Linear Berganda.
Adapun rumus dari Regresi Linear
berganda menurut Sunarto (2012: 108)
yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+e
Berdasarkan tabel ANOVA diatas maka hal tersebut tidak terlalu
dapat diketahui bahwa nilai F hitung dipermasalahkan karena pengaruh dari
sebesar 11,292 dengan nilai sig 0,000. variabel pendapatan tidak signifikan/
berarti. Besar kecilnya pendapatan yang
Kesimpulan Pengujian Hipotesis diterima oleh wajib pajak berpengaruh
tetapi tidak signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak bumi
dan bangunan. Wajib pajak yang
berpenghasilan tinggi belum tentu patuh
dalam membayar pajak begitu juga
sebaliknya wajib pajak yang
berpenghasilan rendah belum tentu tidak
patuh dalam membayar pajak.

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan (


PEMBAHASAN H2) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pengaruh Pendapatan (X1) terhadap (Y) dalam Membayar Pajak Bumi dan
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) dalam Bangunan.
Membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Hasil pengujian hipotesis (H2)
Hasil pengujian hipotesis (H1) menunjukkan bahwa adanya pengaruh
membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pengetahuan
yang tidak signifikan antara tingkat perpajakan terhadap kepatuhan wajib
pendapatan wajib pajak dengan kepatuhan pajak dalam membayar pajak bumi dan
wajib pajak dalam membayar pajak bumi bangunan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
dan bangunan. Melalui hasil perhitungan analisis yang telah dilakukan diperoleh
yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung hasil thitung sebesar 2,655 lebih besar
sebesar – 0,678 lebih kecil dari ttabel dibandingkan dengan nilai ttabel 1,960 dan
sebesar 1,960 dengan taraf signifikansi taraf signifikansi 0,009 lebih kecil dari
0,499 lebih besar dari 0,05 yang berarti 0,05. Koefisien regresi yang diperoleh
bahwa pendapatan berpengaruh tidak dari variabel pengetahuan perpajakan
signifikan. Pada persamaan regresi yang yaitu sebesar 0,158 yang artinya bahwa
telah dikemukakan di atas diperoleh nilai jika terjadi peningkatan variabel
koefisien regresi sebesar -0,014. pengetahuan perpajakan sebesar satu
Pengujian ini membuktikan bahwa satuan dengan asumsi bahwa variabel lain
tingkat pendapatan berpengaruh negatif (- konstan, maka besarnya varibel kepatuhan
0,014) dan tidak signifikan (0,499 > 0,05 wajib pajak (Y) akan mengalami kenaikan
atau -0,678 < 1,960) terhadap kepatuhan sebesar 0,158.
wajib pajak dalam membayar pajak bumi Pengujian ini membuktikan bahwa
dan bangunan, sehingga hipotesis (H1) pengetahuan perpajakan berpengaruh
dalam penelitian ini ditolak. positif ( 0,158) dan signifikan (0,009<0,05
Hasil pengujian tersebut dapat atau 2,655 > 1,960) terhadap kepatuhan
dikatakan semakin tinggi pendapatan wajib pajak dalam membayar pajak bumi
wajib pajak maka semakin rendah dan bangunan, artinya bahwa hipotesis
kepatuhan wajib pajak dalam membayar (H2) dalam penelitian ini diterima.
pajak bumi bangunan, sehubungan dengan
hasil thitung yang menunjukkan negatif
Pengaruh Pelayanan Pajak (X3) Pengaruh Sanksi Pajak (H4) terhadap
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Kepatuhan Wajib Pajak (Y) dalam
dalam Membayar Pajak Bumi dan Membayar Pajak Bumi dan Bangunan.
Bangunan. Pengujian hipotesis (H4)
Pengujian hipotesis (H3) telah menunjukkan bahwa sanksi pajak
membuktikan bahwa pelayanan pajak berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak dalam membayar pajak bumi dan pajak bumi dan bangunan. Hal ini
bangunan. Hal ini dibuktikan dengan hasil dibuktikan dengan perolehan hasil
thitung sebesar 1,998 lebih besar dari ttabel pengujian thitung 5,710 lebih besar dari
yaitu 1,960 dan taraf signifikansi 0,047 ttabel 1,960 sedangkan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Koefisien
perbandingan dari ttabel dan thitung serta regresi yang diperoleh variabel sanksi
perbandingan signifikansi maka dapat pajak yaitu 0,247. Pengujian ini sekaligus
ditarik suatu kesimpulan bahwa pelayanan membuktikan bahwa sanksi pajak
pajak berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh secara positif (0,247) dan
kepatuhan wajib pajak. Nilai koefisien signifikan (0,000 < 0,05 atau 5,710 >
regresi variabel pelayanan pajak diperoleh 1,960) terhadap kepatuhan wajib pajak
nilai sebesar 0,123 yang berarti bahwa dalam membayar pajak bumi dan
jika terjadi kenaikan sebesar satu satuan bangunan. Berdasarkan pembahasan
dengan asumsi variabel lain konstan, diatas dapat diratik suatu kesimpulan
maka variabel kepatuhan wajib pajak (Y) bahwa hipotesis (H4) dalam penelitian ini
akan naik sebesar 0,123. di terima karena koefisien regresi bernilai
Pengujian ini membuktikan bahwa positif dan thitung lebih besar dari ttabel.
terdapat pengaruh yang positif (0,123) dan Hal ini berarti wajib pajak setuju
signifikan ( 0,047 < 0,05 atau 1,998 > bahwa adanya pelanggaran yang
1,960) antara pelayanan pajak dengan dilakukan oleh wajib pajak baik
kepatuhan wajib pajak, artinya hipotesis perorangan maupun kelompok dikenakan
(H3) dalam penelitian ini diterima. tindakan berupa pengenaan sanksi pajak
Pembayaran pajak oleh warga sesuai dengan aturan yang telah berlaku
negara kepada negara dan penyediaan
pelayanan publik oleh negara kepada Pengaruh Tingkat Pendapatan (X1) ,
warga masyarakat adalah salah satu Pengetahuan Perpajakan (X2),
transaksi antara negara dan warga Pelayanan Pajak (X3), serta Sanksi
negaranya, bentuk transaksi antara Pajak (X4) terhadap Kepatuhan Wajib
pemerintah dengan wajib pajak selaku Pajak (Y) dalam Membayar Pajak
warga negara akan menentukan kepuasan Bumi dan Bangunan.
wajib pajak, kepuasan ini akan Hasil pengolahan data dengan
mempengaruhi kemauan wajib pajak menggunakan SPSS menunjukkan nilai F
untuk membayar pajak. Oleh karena itu hitung antara variabel pendapatan,
semakin baik pelayanan yang diberikan pengetahuan perpajakan, pelayanan pajak
oleh aparat pajak maka semakin tinggi serta sanksi pajak sebagai variabel
pula tingkat kepatuhan wajib pajak dalam independen terhadap kepatuhan sebagai
membayar pajak bumi dan bangunan. variabel dependen diperoleh angka 11,292
dengan nilai signifikan sebesar 0,000
dengan taraf signifikansi 0,05.
Sehubungan dengan nilai signifikan 0,000 5. Variabel pendapatan, pengetahuan
lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 perpajakan, pelayanan pajak serta
serta nilai F hitung bernilai positif maka sanksi pajak berpengaruh positif dan
hipotesis (H5) dalam penelitian ini signifikan terhadap kepatuhan wajib
diterima artinya variabel pendapatan, pajak dalam membayar pajak bumi dan
pengetahuan perpajakan, pelayanan pajak, bangunan di Kelurahan Teluk Lerong
serta sanksi pajak secara simultan atau Ilir.
bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak DAFTAR PUSTAKA
dalam membayar pajak bumi dan Anonim , 2014. Undang-undang Pajak
bangunan. Lengkap. Jakarta: Mitra Wacana
Nilai Koefisien Determinasi (R2) Media.
sebesar 0,212 artinya bahwa besarnya Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007.
pengaruh pendapatan, pengetahuan Teori Akuntansi Edisi 3. Semarang:
perpajakan, pelayanan pajak serta sanksi Badan Penerbit UNDIP
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak Kusumawati, Atika. 2006. Faktor-faktor
dalam membayar pajak bumi dan yang Mempengaruhi Kepatuhan
bangunan di Kelurahan Teluk Lerong Ilir Wajib Pajak dalam Membayar
adalah 21,2 % sedangkan 78,8% Pajak Bumi dan Bangunan di
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang Kelurahan Sumurrejo Kecamatan
tidak terungkap dalam penelitian ini. Gunung Pati Kota Semarang.
Skripsi. Semarang: FE UNNES
Mardiasmo. 2013. Perpajakan. Edisi
KESIMPULAN Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Berdasarkan analisis data yang telah Suandy, Erly. 2013. Hukum Pajak. Edisi
dilakukan maka dapat ditarik suatu 5. Jakarta: Salemba Empat
kesimpulan sebagai berikut: Sunarto dan Riduan. 2012. Pengantar
1. Variabel pendapatan berpengaruh Statistika untuk Penelitian. Bandung:
negatif dan tidak signifikan terhadap Alfabeta
kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak bumi dan bangunan.
2. Variabel pengetahuan perpajakan
menunjukkan bahwa variabel
pengetahuan perpajakan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak.
3. Variabel pelayanan pajak menunjukkan
bahwa pelayanan pajak berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam
membayar pajak bumi dan bangunan.
4. Variabel sanksi pajak menunjukkan
bahwa sanksi pajak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak.

Anda mungkin juga menyukai