Abstrack
This study aims to examine the level of compliance with the obligation to pay
land and building taxes through income levels, knowledge of taxation and tax sanctions.
The research data comes from the literacy of several journals that discuss compliance in
paying land and building taxes. The results of the literacy research explain that tax
knowledge and tax sanctions greatly affect compliance with paying land and building
taxes. Meanwhile, income levels do not significantly affect public compliance in paying
land and building taxes.
Keywords: Income Level, Tax Knowledge, Tax Sanctions, Taxpayer Compliance
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat kepatuhan wajib membayar pajak
bumi dan bangunan masyarakat melalui tingkat pendapatan,pengetahuan perpajakan
dan sanksi pajak.Data penelitian ini berasal dari literasi beberapa jurnal yang membahas
kepatuhan membayar pajak bumi dan bangunan. Hasil dari penelitian literasi
menjelaskan bahwa pengetahuan perpajakan serta sanksi pajak amat berpengaruh
terhadap kepatuhan membayar pajak bumi dan bangunan.Sedangkan tingkat pendapatan
tidak terlalu mepengaruhi kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak bumi dan
bangunan.
Kata Kunci: Tingkat Pendapatan, Pengetahuan Perpajakan, Sanksi
Pajak, Kepatuhan wajib pajak
PENDAHULUAN asessment system oleh karena itu dalam
Latar Belakang prosesnya secara mutlak memberikan
Undang-Undang Republik Indonesia kepercayaan kepada pelaku wajib pajak untuk
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Perpajakan menghitung,melapor dan membayarkan sendiri
Daerah dan Perpajakan Daerah mengatur pajak yang ditanggung. Tata cara pemungutan
bahwa pajak bumi dan bangunan perdesaan dengan self asessment system berhasil dengan
dan perkotaan menjadi tanggung jawab baik jika masyarakat mempunyai pengetahuan
pemerintah daerah. Sebelum Undang-Undang dan disiplin pajak yang tinggi
ini diundangkan, Pajak Bumi dan Bangunan (Hidayatulloh,2013).
merupakan pajak pusat, namun
pendapatannya dialihkan ke pemerintah
kabupaten/kota, sehingga pemerintah pusat Padahal, pemerintah daerah memiliki
hanya menerima dana bagi hasil dari masalah dalam memungut pajak, salah
pemerintah kabupaten. Dengan terbitnya satunya pajak bumi dan bangunan. Rintangan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 ini disebabkan oleh rendahnya tingkat
tentang Pajak Daerah dan Pendapatan kepatuhan wajib pajak dan ketidakpercayaan
Daerah, pemerintah daerah kini memiliki masyarakat terhadap administrasi
tambahan sumber pendapatan asli daerah pemungutan pajak akibat banyaknya kasus
(PAD) dari pajak daerah, salah satunya Pajak yang beredar akhir-akhir ini mengenai
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan korupsi petugas pajak .
Perkotaan. Pada tahun 2022 realisasi penerimaan
Pajak bumi bangunan merupakan pajak bumi dan bangunan sangat tidak
salah satu jenis pajak yang memiliki peranan konsisten.Hal tersebut dapat terjadi
penting dalam penerimaan negara. Hal disebabkan kurangnya tingkat kesadaran
tersebut dikarenakan pajak bumi dan masyarakat dalam kepatuhan membayar
bangunan memiliki potensi yang cukup besar pajak bumi dan banguan.Kurangnya tingkat
dalam pembangunan maupun pembiayaan kesadaran masyarakat dalam kepatuhan
daerah.Akan tetapi hal tersebut perlu wajib pajak ini diduga karena tingkat
diimbangi dengan kesadaran dari para pelaku pendapatan masyarakat yang
wajib pajak untuk menjalankan kewajiban rendah,kurangnya pengetahuan perpajakan
pajak bumi dan bangunan . Seperti itu pula masyarakat,serta tidak maksimalnya sanksi
dalam hal pemungutan / penarikan pajak bumi yang akan diberikan terhadap wajib pajak
dan bangunan juga diperlukan yang tidak patuh.
tingkat kepatuhan dari wajib pajak bumi
dan bangunan.
Rumusan Masalah
Tingkat patuh wajib pajak sangat
mempengaruhi keberhasilan peneriman Dari uraian yang sudah di jelaskan
pajak.Hal tersebut dikarenakan, kepatuhan diatas maka perumusan masalah dalam
wajib pajak merupakan salah satu komponen penelitian ini sebagai berikut:
yang sangat penting mengingat sistem
perpajak di Indonesia menganut self
1.Seberapa berpengaruhkah tingkat Dalam melakukan Pemungutan pajak
pendapatan masyarakat terhadap kepatuhan juga perlu memperhatikan kemampuan wajib
wajib pajak bumi dan bangunan? pajak yang akan membayar pajak,
Kemampuan dalam membayar Pajak tersebut
2.Apakah dengan tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, oleh
tentang perpajakan berpengaruh positif dan sebab itu pajak haruslah dipungut dan
signifikan terhadap kepatuhan masyarakat dibayarkan pada saat yang tepat, yaitu pada
saat wajib pajak memiliki uang.
dalam membayar pajak bumi dan bangunan?
Defenisi dari pendapatan adalah
3.Apakah sanksi pajak yang akan tanggungan jumlah uang atau nilai yang
diberikan dapat berpengaruh positif terhadap selama tahun takwim diperoleh seseorang
kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak dari:
bumi dan bangunan?
1) Usaha dan tenaga,
2) Barang tak bergerak,
Dasar Teori 3) Harta bergerak,
Pajak Bumi dan Bangunan 4) Hak atas pembayaran berkala dan,
Pajak Bumi dan Bangunan menurut Suandy 5) Tambahan harta yang ternyata
(2013: 59) adalah pajak yang bersifat
kebendaan dan besarnya pajak terutang dalam tahun takwin kecuali jika hal
ditentukan oleh keadaan objek yaitu sebaliknya dibuktikan oleh wajib pajak.
bumi/tanah dan/atau bangunan.
Menurut Chariri (2007:297), pendapatan
dapat dipengaruhi oleh :
Kepatuhan Wajib Pajak a. Modal atau pendanaan (financing)
yang mengakibatkan adanya
Kepatuhan adalah perilaku yang taat
tambahan dana,
hukum. Secara konseptual, kepatuhan
diartikan sebagai upaya untuk mematuhi b. Untung dari penjualan aktiva
peraturan hukum yang dilakukan oleh individu yang berupa produk perusahaan
atau organisasi Kamus Besar Bahasa Indonesia seperti aktiva tetap,surat berharga,
(2015), yang dimaksud dengan kepatuhan atau penjualan anak perusahaan,
adalah menaati peraturan. Jadi ketaatan adalah
c. Hadiah,sumbangan atau temuan,
ketaatan dalam menjalankan aturan yang telah
ditentukan. Kepatuhan dalam urusan d. Penyerahan produk perusahaan berupa
perpajakan mengacu pada keadaan Wajib hasil penjualan produk atau penyerahan jasa.
Pajak yang memenuhi kewajibannya secara
disiplin sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan tata cara perpajakan yang Pengetahuan Perpajakan
berlaku. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia(KBBI) pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui berkaitan dengan
Pendapatan proses pembelajaran sesuatu hal. Pengetahuan
merupakan causa prima yang menggerakkan
manusia dalam berfikir, merasa, bersikap dan Pengaruh Pendapatan terhadap
bertingkah laku. Sehingga tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam
pengetahuan mempengaruhi tingkah laku Membayar Pajak Bumi dan Bangunan.
seseorang diantaranya sikap patuh.Sehingga
dapat disimpulkan pengetahuan perpajakan Hasil analisi penelitian dari literasi yang
adalah sikap ketahuan dan kesadaran manusia telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat
dalam ketaatan dan kepatuhan membayar pengaruh yang tidak signifikan antara tingkat
pajak bumi dan bangunan. pendapatan wajib pajak dengan kepatuhan
wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan
Sanksi Pajak bangunan.
Mardiasmo (2013:59) berpendapat Melalui beberapa hasil perhitungan yang telah
bahwa Sanksi pajak merupakan jaminan dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar ± 0,678
bahwa ketentuan peraturan perundang-
lebih kecil dari ttabel sebesar 1,960 dengan
undangan perpajakan (norma perpajakan) akan
dituruti atau ditaati atau dipatuhi. Atau bisa taraf signifikansi 0,499 lebih besar dari 0,05
dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan yang berarti bahwa pendapatan berpengaruh
alat pencegah (preventif) agar wajib pajak tidak signifikan. Pada persamaan regresi
tidak melanggar norma perpajakan. yang telah dikemukakan di atas diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar -0,014.
Di Indonesia dikenal dengan dua sanksi
perundang-undangan dalam pemberian sanksi Dari pengujian tersebut dapat dibuktikan
pajak yaitu sanksi pidana dan sanksi bahwa tingkat pendapatan berpengaruh
administrasi.Sanksi administrasi sendiri negatif (-0,014) dan tidak signifikan (0,499 >
merupakan pembayaran kerugian kepada 0,05 atau -0,678 < 1,960) terhadap kepatuhan
negara, khususnya yang berupa bunga, wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan
kenaikan dan denda. Sedangkan sanksi pidana bangunan, sehingga hipotesis dalam
merupakan siksaan atau penderitaan seperti penelitian ini ditolak.
hukuman penjara.