Anda di halaman 1dari 20

Kearifan Lokal

Menyambut Hari Raya Suci


Galungan dan Kuningan
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
“ Cerita bergambar’’
Kearifan lokal

Dosen Pengampu :
Ni Nyoman Ayu Suci artini.S.Pd.,M.Pd
Oleh :
1.Putu Suta 2111031093
2.Ni Komang Ayu Tirta Sari 2111031094
3.I Putu Surya 2111031119
4.Dewa Gede Dwija Putra 2111031233
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS DHARMA ACARYA
UNIVERSITAS HINDU NEGERI IGUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR
TAHUN 2024
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
cerita bergambar dengan ini sebaik-baiknya sesuai jadwal yang di jadwalkan
Buku cerita bergambar ini berisi cerita tentang “ Kearifan lokal persiapan
hari raya Galungan dan Kuningan ”.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada ibu dosen pengampu mata kuliah “Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar” yaitu Ni Nyoman Ayu Suci Artini,S.Pd.,M.Pd.
Kami berharap cerita bergambar ini dapat bermanfaat dalam menunjang
pembelajaran bahasa Indonesia untuk anak-anak sekolah dasar, Kami
menyadari sepenuhnya di dalam cerita bergambar ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
keritik,saran dan usulan demi perbaikan karya kami selanjutnya.
Denpasar,14 Januari 2024

Penulis
Pada suatu hari menjelang hari raya galungan dan Kuningan seorang wanita
bernama ayu berjumpa dengan temannya yang bernama iluh di pingir jalan
kemudian ayu pun menyapa Dwi
Ayu dan Dwi berbincang bincang mengenai persiapan
upacara di pura pada saat hari raya galungan dan Kuningan
Setelah beberapa menit Ayu dan Dwi mengobrol, datanglah salah
satu teman laki-laki yang bernama Made, kebetulan akan menuju
ke pura
Lalu si Made menyapa Ayu dan Dwi kemudian Made berkata " Ayu, dan Dwi sedang
apa disini, kalian ? Lalu Ayu pun menjawab kami sedang berbincang mengenai
persiapan hari raya galungan dan Kuningan Made" Sahut Ayu, oh kebetulan mari kita
bersama-sama ke pura untuk melaksanakan persiapan nya "sahut Made mengajak
Ayu dan Dwi pergi ke pura
Kemudia mereka bertiga ( Ayu, Dwi dan Made ) segera
menuju ke rumah teman mereka yang bernama Ketut
Setelah mereka sampai di depan rumah Ketut
mereka pun manggil Ketut " Ketut,,, Ketut,,, Ketut"
Dan akhirnya Ketut pun keluar dari rumah untuk menghampiri teman
nya. " Hay teman-teman Ada apa kalian datang ke rumah ku " tanya
Ketut " kami bertiga kesini mau mengajak kamu ikut ke pura untuk
mempersiapkan hari raya galungan dan kuningan Tut. "Sahut Made",..
Oh baik lah ayo kita berangkat bersama-sama "Sahut Ketut"
Lalu mereka ber empat berjalan menuju ke arah pura,pura tersebut
sangat indah dan asri
Setibanya mereka di depan pura, Ketut pun menjelaskan sedikit
tentang sejarah pura tersebut
Setelah Ketut menjelaskan sedikit tentang sejarah pura, lalu
mereka masuk ke dalam pura, sesampai nya di dalam pura Mereka
bertemu dengan kelian (kepala adat) yang ada dipura, " lalu
mereka ber empat mengucapkan salam kepada kelian tersebut.
Susadah mereka ngucapkan salam Made dan Ayu pun mulai
berbincang bincang bersama kelian pura tersebut dan
membahas sarana prasarana upacara.
Kemudian ayu dan Made mulai mempersiapkan
sarana upacara tersebut
Setelah Made dan Ayu mempersiapkan sarana upacara datanglah iluh
menghampiri Ayu dan Made untuk membantu ayu membuat Banten gebogan
(sesajen) untuk di sembahkan kepada tuhan. Dwi pun berkata " Made kamu
bantuin Ketut saja membuat penjor aku yang bantu Ayu membuat Banten
gebogan nya ". Baik Dwi aku akan bantu Ketut membuat penjor " sahut Made
sambil tersenyum"
Selanjut nya Made pergi menghampiri Ketut dan berkata " Ketut kamu sedang
apa ? Ada yang bisa saya bantu". Aku sedang membuat penjor Made ayo sini
bantu aku membuat nya " sahut Ketut" mereka pun bersama-sama membuat
penjor.
Tidak terasa jam pun berlalu Penjor itu pun sudah selesai dan
siap untuk didirikan tepat pada hari penampahan .
1Dan akhirnya persiapan untuk galungan dan Kuningan
sudah selesai. Setelah itu mereka melakukan
persembahyangan dan segera berpamitan untuk pulang.
Pesan Moral
Pesan moral yang kita dapat ambil dari cerita ini
adalah,kita sebagai generasi muda haruslah
melestarikan adat maupun budaya yang sudah
di wariskan oleh para leluhur kita sebelumnya
,dengan kita melestarikan adat dan budaya kita
dapat menjaga persaudaran antar sesama

Anda mungkin juga menyukai