Anda di halaman 1dari 20

Modul

Produk Pastry dan Bakery


Materi Pokok: Roti Tawar
Oleh: Latifah Nurul

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu memahami pengertian roti tawar
2. Siswa mampu medeskripsikan ciri – ciri riti tawar
3. Siswa mampu mengklasifikasikan macam – macam roti tawar
4. Siswa mampu menganalisis penerapan roti tawar
5. Siswa mampu meyiapkan alat dan bahan pembuatan roti tawar
6. Siswa mampu membuat roti tawar
7. Sisiwa mampu menyajikan roti tawar

A. Pengertian Roti Tawar


Sesuai dengan namanya Roti tawar memiliki rasa yang tawar yang terbuat dari
adonan dengan sedikit gula, lemak, garam, yeast dan dilselesaikan dengan cara
dipanggang. Produk roti mempunyai struktur berongga-rongga dan dikembangkan dengan
ragi roti dan pada produk akhirnya bersifat plastis, elsatis karena kadar airnya tinggi
(wahyudi,2003:3). Roti tawar pada umumnya memiliki warna yang putih dengan
kandungan gula dan lemak rata-rata dibawah 10% dan berstruktur empuk.
B. Jenis - Jenis Roti Tawar
1. White Bread
White bread atau orang biasa mengenalnya roti tawar terbuat dari tepung terigu
bentuknya oval dan berwarna putih. Roti ini mengandung serat, vitamin B, zat besi dan
zat mikro baik untuk dikonsumsi langsung. Roti ini sangat popular dikonsumsi oleh
orang Amerika sejak tahun 1941. Biasanya bisa dimakan langsung atau menggunakan
mentega, coklat atau selai buah.
Gambar: White Bread
2. Whole Wheat Bread
Whole Wheat Bread merupakan roti gandum murni dan tekstur roti berwarna coklat
sedikit kasar. Jenis roti ini kaya akan serat dan warna coklatnya berasal dari serealin
yaitu lapisan sel yang terdapat pada sereal. Roti gandum banyak diproduksi di Australia
dan Amerika. Orang Eropa khususnya Inggris sudah mengonsumsi jenis roti ini sejak
tahun 1845.

Gambar: Whole wheat Bread


3. Ciabatta Bread
Merupakan roti tawar dari Italia, yang terbuat dari tepung gandum dan ragi. Roti
ini berbentuk panjang bulat namun pipih, bagian kulit luar keras namun bagian dalam
lembut. Pembuatan roti ini melalui proses pemanggangan dan saat akan dikonsumsi
biasanya diiris tipis dengan aneka topping atau mentega saja. Roti ini mulai popular di
daratan Eropa khususnya Spanyol serta Amerika pada akhir tahun 1990.

Gambar: Ciabatta Bread


4. Focaccia Bread
Roti tawar dari Italia, tekstur adonnanya mirip dengan adonan roti pizza. Bentuknya
oval memanjang. Biasanya di Itali pembuatannya dengan tambahan bumbu seperti
bawang, daging, sayuran, keju, garam dan minyak zaitun kemudian dipanggang dalam
waktu tertentu.

Gambar: Focaccia Bread


5. Pita Bread
Roti ini memiliki bentuk bulat dan pipih, disebut juga roti Arab karena dikonsumsi
mayoritas oleh penduduk Timur Tengah. Tekstur roti ini kenyal dan lembut. Proses
pembuatannya terbuat dari adonan puff dan di oven dalam oven bata dengan suhu
lumayan tinggi 232 ° C. Disajikan dengan kombinasi keju, meses, selai, kare, gulai atau
susu manis.

Gambar: Pita Bread


6. Bagel
Bagel bread berbentuk bulat dengan lubang di tengah seperti cincin. Roti ini sangat
popular di Australia, Kanada, Amerika Serikat dan Inggris. Tekstur roti padat namun
saat dimakan terasa lembut, kenyal dan permukaan roti berpori. Proses pembuatan roti,
adonan harus direbus terlebih dahulu. Pada pembuatan bagel tradisional, akan
ditambahkan bawang Bombay, bawang putih, telur, gandum hitam, garam sebagai
peras. Sedangkan pada pembuatan cara modern adonan bagel dicampur dengan
rempah-rempat ataupun tomat. Bagel bukanlah donat walaupun bentuknya sama,
biasanya dinikmati sebagai sandwich atau dessert saat makan pizza.

Gambar: Bagel
C. Produk Roti Tawar
1. Roti Gandum
Roti gandum berwarna kecokelatan. tetapi terkadang, adonannya dicampur dengan
tepung terigu putih dan dedak gandum dalam proses pembuatannya. Fungsi adalah
untuk memberikan tekstur yang sedikit lebih lembut. Roti gandum lebih cepat dicerna
dibanding whole grain. Selain itu, roti ini juga mempunyai serat yang tinggi, yodium
dan asam folat. Vitamin dan mineralnya juga lebih tinggi dari tepung terigu.

Gambar: Roti Gandum

2. Roti Tawar Putih


Roti ini dibuat dari gandum yang sudah dikupas kulitnya sehingga warnya menjadi
putih. Seratnya lebih sedikit dibanding roti gandum. Roti ini merupakan sumber protein
dan karbohidrat yang baik. Roti tawar ini juga mengandung thiamin, yodium, dan asam
folat. Roti ini dapat meningkatkan IG dalam tubuh. Kekenyangannya tidak bertahan
lama karena seratnya lebih sedikit.
Gambar: Roti Tawar Putih
3. Whole Grain Sourdough
Roti ini berasal dari Jerman dan mempunyai rasa yang agak asam. Adonannya tidak
mengandung gula sehingga roti ini dinilai sehat. Jenis roti ini cukup sulit ditemui di
Indonesia. Roti ini dapat dicerna tubuh selama 18 jam dan mempunyai indeks glikemik
(IG) yang rendah. Para ahli gizi mengungkapkan bahwa roti ini memiliki nutrisi dan
serat yang paling tinggi yakni sekitar 1 – 4,5 per potong.

Gambar: Whole Grain Sourdough


4. Whole Grain Rye
Roti ini terbuat dari gandum rye dan mempunyai tekstur yang lebih berat
dibandingkan roti lain karena kandungan glutennya rendah. Selain itu roti ini
mempunyai kandungan serat dan vitamin yang tinggi.

Gambar: Whole Grain Rye


5. Whole Grain Biji-bijian
Jenis roti ini banyak ditemui di Indonesia dan mempunyai tekstur yang sedikit lebih
kasar dibanding dengan roti tawar putih biasa. Bedanya dengan roti gandum biasa
adalah adanya tambahan biji-bijian seperti biji rami, kedelai, atau biji bunga matahari.
Roti ini mempunyai kandungan serat empat kali lebih tinggi daripada roti putih.
Serat roti ini lebih lama dicerna oleh tubuh. Rosemary mengungkapkan bahwa roti
gandum ini sebenarnya paling bagus disantap untuk makan siang (contohnya dibuat
sandwich). Makanan ini dapat membantu Anda kenyang lebih lama karena proses
pelepasan energi menjadi lebih lama.
Gambar: Whole Grain Biji-bijian
D. Bahan Pembuatan Roti Tawar
1. Tepung Terigu
Tepung terigu adalah salah satu bahan yang penting dalam pembuatan roti tawar,
karena mengandung gluten yang mempunyai sifat elastis yang memungkinkan dalam
proses menahan gas pengembangan dan adonan dapat mengembang seperti balon.
Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan roti tawar yaitu tepung terigu keras
(hard flour) yang mengandung protein paling tinggi yaitu 11-12%, karena dalam
pembuatan roti tawar sangat memerlukan proses pengembangan fisik.
2. Yeast
Yeast yaitu mikroorganisme dari jenis saccaharonyces carevisiae yang
berkembangbiak dengan cara membelah diri atau budding. Proses pengembangan
adonan dapat terjadi apabila ragi dicampur dengan bahanbahanlain dalam pembuatan
roti, maka ragi akan menghasilkan CO2. Gas inilah yang menjadikan adonan roti
menjadi mengembang.
3. Gula
Gula pasir dapat digunakan sebagai pengawet dengan tujuan menghambat
pertumbuhan bakteri. Gula yang biasanya digunakan dalam pembuatan roti tawar,
adalah gula pasir yang halus atau berbentuk kristal. Gula memiliki karakteristik yang
halus, bersih, kering, warnanya putih adapula gula yang berwarna coklat (brown sugar).
Sedangkan fungsi gula dalam pembuatan roti tawar adalah menimbulkan aroma dan
rasa, membantu menghasilkan warna, membantu proses fermentasi.
4. Susu
Susu yang banyak digunakan dalam pembuatan roti tawar adalah susu bubuk.
Karena susu tersebut dapat berfungsi sebagai bahan penegar protein tepung sehingga
volume ragi akan bertambah. Adapun Tujuan penggunaan susu pada pembuatan roti
yaitu memberikan pengaruh pada warna kulit roti dan menghasilkan warna coklat
keemasan, memperbaiki nilai gizi karena susu mengandung protein, dan memperkuat
gluten karena mengandung kalsium.
5. Lemak
Lemak berfungsi sebagai pelumas untuk memperbaiki remah roti, mempermudah
sifat pemotongan roti, memberikan kulit roti lebih lunak dan dapat menahan air. Ada
beberapa jenis lemak yang digunakan dalam pembuatan roti, namun dalam pembuatan
roti tawar, jenis lemak yang digunakan adalah mentega putih atau (shortening) karena
kandungan garamnya rendah sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan ragi.
6. Garam
Garam yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan roti tawar adalah garam
dapur. Dalam penggunaan garam sangat berpengaruh terhadap proses fermentasi,
pemakaian garam lebih dari 1% dapat menghambat proses fermentasi pada roti tawar.
Fungsi garam dalam proses pembuatan roti menurut M. Husni Syarbini, STP adalah :
a. Meningkatkan aroma dan rasa
b. Membangkitkan rasa lezat pada bahan-bahan lain yang digunakan
c. Meningkatkan kekuatan gluten dan adonan
d. Mengontrol waktu fermentasi dengan jalan menghambat aktivitas yeast
selama proses fermentasi berlangsung
7. Air
Air adalah bahan yang terpenting dalam proses pembuatan roti karena air
berpengaruh pada proses pembuatan roti. Air digunakan untuk proses pencampuran
bahan sehingga adonan dapat tercampur rata. Fungsi air dalam pembuatan roti tawar
menurut M. Husni Syarbini, STP:
a. Membantu terbentuknya gluten
b. Mengatur konsistensi adonan
c. Membantu mengatur suhu adonan dengan cara pengatur suhu air yang
digunakan
d. Membantu aktivitas enzimatis atau ragi
e. Membantu menjaga kualitas produk (roti tetap empuk)

E. Alat Pembuatan Roti Tawar


1. Timbangan
Timbangan adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menimbang
bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti tawar. adapun timbangan yang
digunakan yaitu menggunakan timbangan digital supaya bahan yang ditimbang
lebih akurat.

Gambar: Timbangan
2. Gelas ukur
Gelas ukur adalah alat untuk mengukur cairan / air yang digunakan dalam
pembuatan roti tawar.

Gambar: gelas ukur


3. Mixer
Adalah alat untuk pengadukan berputar mengelilingi bowl atau wadah
yang tetap (statis) dengan bowl yang dapat dibuka atau diangkat secara terpisah.
Gambar: Mixer
4. Oven
Adalah mesin pemanggang roti

Gambar: Oven
5. Roller
Adalah alat bantu untuk memipihkan adonan dalam pembuatan roti tawar,
dan biasanya terbuat dari stenlessteel atau kayu karena agar tidak mudah berkarat.

Gambar Roller/Rolling Pin


6. Loaf pan alumunium atau baking sheet
Adalah alat cetak pembuat roti tawar dan roti sobek yang terbuat dari
alumunium.
Gambar: Cetakan Roti Tawar

F. Proses Pembuatan Roti Tawar


1. Menimbang Bahan
Semua bahan yang akan digunakan ditimbang dengan teliti sesuai dengan berat
bahan dalam formula
2. Mencampur Adonan atau Mixing
Mencampur semua bahan- bahan sehingga terbentuk adonan. Fungsi dari
pengadukan ( mixing) dalam pembuatan roti tawar yaitu :
a. Agar dapat mencampur bahan dengan rata
b. Untuk mendapatkan ruang hidrasi pada protein
3. Peragian/Fermentasi
Peragian adalah istilah umum yang mencakup perubahan gelembung udara dan
yang bukan gelembung udara yang disebabkan oleh microorganism dan termasuk
produksi gas karbondioksida, alcohol, asam dan hasil samping lainnya. Fungi peragian
dalam pembuatan roti adalah :

a. Peragian dapat menjadikan roti yang beraroma dan rasa lezat

b. Karbondioksida yang dihasilkan sewaktu peragian yang tepat akan


mengembangkan roti.

c. Dengan peragian dapat mengatur gluten sehingga volume roti dapat


berkembang dengan baik.
4. Pengembangan atau Proofing
Proofing adalah tingkat dimana gas yang dihasilkan dalam adonan berada pada
tingkat terakhir dan memberi volume roti. Sedangkan proofing yang terlalu lama akan
menyebabkan roti mengkerut, kadang-kadang roti akan bantat dalam oven, akan lebih
cepat basi dan karena cairan hilang semasa dalam oven lebih banyak.
5. Pembentukan (Make Up)
a. Pembagian Adonan (Dividing)
Pada tahap ini secara berurutan adonan dibagi-bagi dan dibulatkan,
diistirahatkan, digulung atau kalau roti manis diisi dan dibentuk, dimasukkan dalam
loyang dan fermentasi akhir (final proofing) sebelum dipanggang.
b. Rounding juga berfungsi untuk mengurangi kelengketan adonan dan mengurangi
penggunaan tepung pada tahap moulding. Potongan adonan hasil pembagian yang
masih kasar permukaanya dengan bentuk belum beraturan selanjutnya dibulatkan
membentuk bulatan yang halus dengan kulit yang relatif tebal. Proses pembulatan
dapat dilakukan dengan tangan dengan gaya tarik menarik adonan ke arah tengah
di bagian bawah Membulatkan perlu latihan intensif, lakukan dengan satu tangan
dan semakin mahir anda dapat membulatkan sekaligus dengan kedua tangan.
6. Intermediet Proofing
Intermediet proofing merupakan pengistirahatan adonan setelah proses pembulatan
agar adonan lebih mudah ditangani pada proses selanjutnya. Pada tahap ini adonan akan
melanjutkan proses fermentasi sehingga adonan kembali elastis setelah kehilangan gas,
teregang, dan terkoyak selama penimbangan. Waktu intermediet proofing berkisar dari
2 – 20 menit, tetapi biasanya rata–rata 6–10 menit. Waktunya juga tergantung dari
kondisi adonan supaya adonan tidak pecah – pecah/rusak pada waktu dipipihkan.
7. Pemipihan Adonan (Sheeting)
Pemipihan adonan bertujuan untuk menghilangkan atau membuang gas CO2 dan
mempermudah pengisian adonan. Proses sheeting dilakukan secara manual dengan
menggunakan pipa plastik atau kayu dan dengan mesin dengan menggunakan alat
Dough Sheeter.
8. Penggulungan dan Pembentukan (Moulding)
Moulding merupakan proses pembentukan adonan sesuai dengan selera masing –
masing yang dapat dilakukan dengan cara menggulung adonan dan merekatkan sisi
adonan setelah dilakukan pengisian. Proses moulding secara manual dilakukan di atas
meja kerja yang telah ditaburi tepung terigu dengan maksud untuk mencegah
lengketnya adonan pada meja proses dan dengan alat menggunakan Dough Moulding.
9. Panning
Adalah proses meletakkan adonan ke dalam loyang yang bersih dan telah diolesi
minyak khusus untuk mengoles loyang. Pada saat peletakkan adonan, sambungan
adonan harus berada pada bagian bawah. Hal ini untuk mencegah kemungkinan
terbukanya sambungan selama final proofing atau pemanggangan.
10. Final Proofing
Final Proofing dilakukan sebelum adonan dimasukkan ke dalam oven. Final
proofing merupakan tahap fermentasi akhir sehingga terjadi pengembangan adonan
yang mencapai volume optimum baik. Temperatur sekitar 35 – 40 °C dan
kelembaban relatif 80 – 85 %.
11. Pembakaran
Pemanggangan merupakan proses pematangan adonan menjadi roti yang dapat
dicerna oleh tubuh dan menimbulkan aroma yang khas. Pemanggangan merupakan
aspek yang kritis dari urutan proses untuk menghasilkan roti yang berkualitas tinggi.
Pemanggangan terlalu lama dapat menyebabkan kekerasan dan penampakan yang tidak
baik. Suhu dan waktu yang umum untuk pemanggangan adalah 180 – 200 °C selama
15 – 20 menit. Proses pemanggangan akan menyebabkan volume adonan bertambah
dalam waktu 5 – 6 menit pertama dalam oven aktivitas yeast akan berhenti pada suhu
65 °C temperatur adonan. Proses pembakaran roti akan mendenaturasi protein dan
terjadi proses gelatinisasi dari kanji, dan untuk menghasilkan remah roti yang kokoh
temperatur adonan harus mencapai minimum 77 °C.
12. Depaning
Depanning merupakan proses pelepasan roti dari loyang setelah roti mengalami
proses pemanggangan sampai matang untuk didinginkan. Setelah matang roti harus
segera dikeluarkan dari oven dan dilepaskan dari loyang. Jika dibiarkan pada loyang
panas kemungkinan permukaan bawah yang kontak dengan loyang akan menjadi
gosong. Roti diletakkan di atas kertas roti atau pada anyaman metal tahan karat supaya
uap panas akan keluar dan tidak mengembun pada permukaan roti. Pendinginan di
tempat lembab bisa menyebabkan pengembunan pada permukaan dan kulit roti akan
keriput.
13. Pengemasan
Setelah dingin, permukaan roti kering dan berada dalam keseimbangan dengan
lingkungan sehingga tidak terjadi pengeringan maupun penyerapan air, untuk
menghindari kejadian tersebut roti sebaiknya dilakukan pengemasan. Pengemasan
bertujuan untuk menghindari kontaminasi dan pengeringan selama penyimpanan serta
memperbaiki penampilan pada saat pemasaran.
Selain itu pengemasan berfungsi untuk mencegah pengerasan kulit akibat
menguapnya kandungan air. Pengemasan umumnya dilakukan setelah produk roti yang
dihasilkan tidak panas lagi, karena pengemasan dalam keadaan panas akan
meyebabkan kerusakan pada roti menjadi lebih cepat. Pengemasan yang baik akan
melindungi roti dari kontaminasi, masuknya semut dan kerusakan mekanis.
Gambar: Diagram Alir Pembuatan Roti Tawar
G. Kriteria Roti Tawar
Menurut M. Husin Syarbini, (2014:101). Kualitas roti dapat dilihat dari indikator
sebagai berikut:
1. Penilaian Bagian Luar Roti (Eksternal)
a. Volume
Volume adalah proses pembentukan roti yang ditimbulkan oleh
proses fermentasi, yang menimbulkan membesarnnya ukuran atau bentuk
roti tawar tersebut. Jika roti memiliki volume besar maka butiran yang
dihasilkan akan besar pula namun, jika volume roti rendah maka butiran
yang dihasilkan akan kasar. Volume roti tawar yang baik yaitu memiliki
tinggi yang sama rata.
b. Warna kulit (color of crust)
Warna kulit (color of crust) adalah warna keseluruhan kulit roti dari
hasil proses pemanggangan. Kulit roti yang diharapkan harus memiliki
warna coklat keemasan atau golden brown yang rata, serta bebas dari bintik-
bintik hitam atau bergaris.
c. Keserasian bentuk (symmetry of form)
Keserasian bentuk (symmetry of form) adalah keserasian bentuk
antara bagian roti yang dihasilkan tanpa terjadinya penurunan sisi samping
(low ends) atau kulit yang terlipat.
d. Kerataan pemanggangan (evennes of bake)
Kerataan pemanggangan merupakan tingkat kematangan semua
bagian sisi roti dari hasil proses pemanggangan. Roti harus terpanggang
secara merata termasuk dibagian bawahnya. Roti harus memiliki warna
yang merata tanpa terjadi adanya bagian yang gosong ataupun bagian yang
tidak berwarna akibat proses pemanggangan yang tidak rata. Warna bagian
sisi-sisi roti dan bagian bawahnya harus sesuai dengan warna bagian
luarnya.
e. Karakteristik kulit
Karakteristik kulit adalah kualitas kulit roti yang harus memiliki
ciriciri tipis dan mudah dirobek. Kulit roti tidak boleh tebal, keras atau liat
(mengaret).
f. Pemecahan atau sobekan
Roti harus memiliki sobekan yang serasi dibagian sisi-sisinya.
Pemecahan dan sobekan yang berlebihan akan mengurangi keindahan
tampak luar roti.
2. Penilaian Bagian Dalam Roti (Internal)
a. Pori – pori (grain)
Pori-pori roti dan area di sekitarnya terbentuk dari jaringan gluten
yang terdapat dalam tepung terigu. Struktur pori-pori sangat bervariasi serta
tergantung dari roti yang dibuat. Tidak ada27 standarisasi dalam penilaian
pori-pori roti. Umumnya struktur poipori roti harus memiliki bentuk yang
seragam dengan dinding sel yang tipis.
b. Warna pori-pori (color of grain)
Warna pori-pori tidak ada standar yang dotetapkan, namun pada
umumnya warna pori-pori roti yang diharapkan harus berwana cerah atau
“bright” warna permukaan pori-pori seharusnya seragam tanpa adanya
bercak-bercak berwarna gelap atau bergaris.
c. Aroma
Aroma dapat dinilai dengan menggunakan indra penciuman. Aroma
roti dapat dikenali dengan aroma yang manis, khas roti (fresh), berbau asam,
berbau logam atau berbau jamur. Roti yang baik diharapkan memiliki
aroma yang enak, berbau khas gandum.
d. Rasa (taste)
Kualitas roti yang baik harus memiliki rasa roti yang khas (fresh)
dan enak.
e. Texture
Tekstur roti dapat dinilai dengan menggunakan indra perabaa.
Tekstur roti yang ideal harus memiliki tekstur yang halus, kemampuan
kembali pada kondisi semula saat tekanan dan tidak mudah menggumpal.
H. Produk Olahan Roti Tawar
1. Roti Panggang ala Garlic Bread
Roti tawar dioles mentega yang telah dicampur dengan bawang putih cincang,
kemudian dipanggang. Roti ini lebih enak dimakan langsung dalam kondisi hangat
tanpa tambahan apapun. Rasa gurih mentega dan aroma bawang putih akan menambah
cita rasa roti panggang ala garlic bread ini.

Gambar: Roti panggang ala garlic bread


2. Roti Telur
Kombinasi roti dan telur selalu jadi pilihan sebagai sajian sarapan karena sarat gizi
dan simpel dalam membuatnya. Roti dicelupkan ke dalam adonan telur kocok yang
telah ditambahkan sedikit garam dan merica, kemudian dipanggang di atas frying pan
yang telah dioles sedikit mentega. Roti ini lebih lezat jika disajikan dengan taburan
keju.

Gambar: Roti Telur


3. Pizza Roti Tawar
Disebut juga dengan pizza mini. Pada dasarnya adalah roti tawar yang diberi
topping ala pizza dan dipanggang. Toppingnya bisa bermacam-macam sesuai selera
dan bahan yang tersedia. Bahan yang paling sederhana adalah saus tomat, sosis atau
smoked beef, mayonaise, keju, dan oregano. Roti tawar tanpa tepi ditambah topping
ala pizza dan dipanggang selama beberapa saat.
Gambar: Pizza roti tawar
4. Roti Goreng
Roti tawar dipipihkan, digulung bersama sosis kemudian dicelupkan ke dalam telur,
dan digulingkan dalam tepung panir. Kemudian digoreng dalam minyak panas. Sosis
bisa diganti dengan smoked beef, corned beef, atau bahkan ragout sayuran. Roti goreng
lezat disajikan sebagai camilan sore hari dengan cocolan saus sambal atau mayonaise
serta segelas teh hangat.

Gambar: Roti Goreng


5. Puding Roti Kukus
Campuran roti tawar dan beberapa bahan sederhana ternyata mampu menghasilkan
puding yang istimewa. Suiran roti disusun di atas pinggan tahan panas, kemudian
disiram dengan campuran susu cair, telur kocok, gula dan sedikit garam. Taburi dengan
kismis sebelum dikukus. Puding roti lembut siap disajikan sebagai teman minum teh.

Gambar: pudding roti kukus

6. Sandwich
Sandwich adalah makanan yang dibuat dari bermacam-macam roti (bread)
termasuk roti tawar yang diiris (merupakan belahan tipis) dan diisi dengan berbagai
isian seperti sayuran, dan daging.
Gambar: sandwich
7. Toast bread
Toast bread adalah roti tawar yang dipanggan lagi setelah dipotong untuk memberikan
tekstur yang lebih renyah di permukaan roti.

Gambar: toast bread

RANGKUMAN

Roti tawar memiliki rasa yang tawar yang terbuat dari adonan
dengan sedikit gula, lemak, garam, yeast dan dilselesaikan dengan cara
dipanggang. Produk roti mempunyai struktur berongga-rongga dan
dikembangkan dengan ragi roti dan pada produk akhirnya bersifat
plastis, elsatis karena kadar airnya tinggi. Produk roti tawar meliputi:
1. Roti gandum
2. Roti tawar putih
3. Whole grain sourdough
4. Whole grain rye
5. Whole grain biji-bijian
Roti tawar temasuk dalam rich yeast dough. Pwmbuatan roti tawar
adalah dengan cara dipanggang didalam cetakan. Ada 2 jenis roti tawar
yaitu close dan open. Coles adalah roti yang dipanggan dengan ditutup
dan yang open adalah tanpa tutup.

TEST

Buatlah rangkuman materi kalian lalu kerjakan soal dibawah ini dengan
jawaban yang benar!
1. Sebutkan jenis atau macam roti tawar!
2. Apa saja bahan yang digunakan untuk membuat roti tawar?
3. Apa saja alat yang diperlukan untuk membuat roti tawar?
4. Bagaimana kriteria roti tawar yang baik?
5. Buatlah gambar diagram alur proses pembuatan roti tawar!

Anda mungkin juga menyukai