Anda di halaman 1dari 19

PERUBAHAN BINTANG-SEGITIGA DAN SEGITIGA-BINTANG

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rangkian Listrik 2

Disusun Oleh:
Ahmad Dzulfiqar Suryo Hutomo (1501623043)
Aqsal Rizki Fahrezi (1501623048)
Zaidan Azfar (1501623024)
Zidane Adzka Pradipta (1501623053)

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini,
kami akan membahas mengenai Perubahan Bintang-Segitiga dan Segitiga-Bintang.
Makalah ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Rangkaian Listrik 2 yang
diberikan oleh Dr. Faried Wadjdi, M.Pd, MM.. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dengan ucapan terima kasih yang tulus ini, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 12 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

PERUBAHAN BINTANG-SEGITIGA DAN SEGITIGA-BINTANG ................................ 1

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................................... 1

C. Manfaat ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

A. Gambar Perubahan dari Segitiga Menuju Bintang dan dari Bintang Menuju
Segitiga ................................................................................................................. 2

B. Menghitung Besar Masing-Masing Z Penggantinya ............................................ 7

C. Contoh Soal ........................................................................................................ 10

BAB III TUGAS ..................................................................................................................... 13

A. Tugas................................................................................................................... 13

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 15

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 15

B. Saran ................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan menggunakan hukum Kirchhoff, analisis teorema star-delta ini sangat berguna
ketika hanya arus di cabang tertentu dari jaringan yang rumit yang diperlukan.
Transformasi Delta-Star dan transformasi Star-delta dapat diterapkan pada jenis rangkaian
tertentu untuk menyederhanakannya sebelum penerapan rangkaian.

B. Tujuan
1. Membuat gambar perubahan dari segitiga menuju bintang dan dari bantang menuju
segitiga (sesuai dengan gambar rangkaiannya).
2. Menghitung masing-masing besar Z penggantinya.

C. Manfaat
1. Mengetahui bagaimana cara membuat gambar perubahan dari segitiga ke Bintang dan
dari Bintang ke segitiga.
2. Mengetahui bagaimana cara menghitung masing-masing besar Z penggantinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambar Perubahan dari Segitiga Menuju Bintang dan dari Bintang Menuju
Segitiga
1. Segitiga Menuju Bintang
Rangkaian delta yang ditunjukkan pada Gambar 1 (a) dapat diganti dengan rangkaian
bintang yang ekivalen seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 (b) sedemikian rupa
sehingga impedansi yang diukur antara pasangan terminal mana pun (1–2, 2–3 atau 3–
1) sama dengan bintang seperti pada delta. Rangkaian Bintang yang setara akan
mengkonsumsi daya yang sama dan beroperasi pada faktor daya yang sama dengan
rangkaian delta asli. Transformasi bintang delta dapat disebut transformasi “π ke T”.

Gambar 1
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
• Mempertimbangkan terminal 1 dan 2 dari Gambar 1 (a), impedansi setara diberikan
oleh impedansi ZB secara paralel dengan kombinasi seri ZA dan ZC, yaitu:

• Pada Gambar 1 (b), impedansi setara antara terminal 1 dan 2 adalah Z1 dan Z2 secara
seri, yaitu, Z1 + Z2 Dengan demikian,

Pers (1)

2
Dengan alasan yang sama,

Pers (2)

dan

Pers (3)

• Oleh karena itu kita memiliki tiga persamaan simultan yang harus dipecahkan untuk
Z1, Z2 dan Z3. Persamaan (1) persamaan (2) menghasilkan:

Pers (4)

Persamaan (3) + Persamaan (4) menghasilkan:

yang dimana:

Demikian pula, persamaan (2) - persamaan (3) menghasilkan:

Pers (5)

Persamaan (1) + Persamaan (5) menghasilkan:

yang dimana:

Hingga akhirnya, persamaan (3) - persamaan (1) menghasilkan:

Pers (6)

Persamaan (2) + Persamaan (6) menghasilkan:

3
yang dimana:

• Ringkasnya, bagian bintang yang ditunjukkan pada Gambar 1 (b) setara dengan
bagian delta yang ditunjukkan pada Gambar 1 (a) ketika:

Pers (7)

Pers (8)

Pers (9)

Perlu dicatat bahwa impedansi Z1 diberikan oleh produk dari dua impedansi di delta
yang bergabung ke terminal 1 (yaitu, ZA dan ZB), dibagi dengan jumlah dari tiga
impedansi; impedansi Z2 diberikan oleh produk dari dua impedansi di delta yang
bergabung ke terminal 2 (yaitu, ZB dan ZC), dibagi dengan jumlah dari tiga
impedansi; dan impedansi Z3 diberikan oleh produk dari dua impedansi di delta
yang bergabung ke terminal 3 (yaitu, ZA dan ZC), dibagi dengan jumlah dari tiga
impedansi.

Gambar 2

Jadi, misalnya, bintang yang setara dengan jaringan delta resistif yang ditunjukkan
pada Gambar 2 diberikan oleh

4
2. Bintang Menuju Segitiga
Dimungkinkan untuk mengganti bagian bintang yang ditunjukkan pada Gambar 3 (a)
dengan bagian delta yang setara seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 (b).
Transformasi semacam itu juga dikenal sebagai “T ke π transformation”.

Gambar 3

Dari persamaan (7), (8) dan (9),

Pers (10)

Dari Persamaan (8) di atas


Maka.

5
Dari persamaan (10),

Dari Persamaan (9) di atas


Maka,

Juga dari persamaan (10),

Dari Persamaan (7) di atas


Maka,

Ringkasnya, bagian delta yang ditunjukkan pada Gambar 3 (b) setara dengan bagian
bintang yang ditunjukkan pada Gambar 3 (a) ketika:

Pers (11)

Pers (12)

Pers (13)

Perlu dicatat bahwa pembilang dalam setiap ekspresi adalah jumlah produk dari
impedansi bintang yang diambil berpasangan. Penyebut ekspresi untuk ZA, yang
terhubung antara terminal 1 dan 3 dari Gambar 3 (b), adalah Z2, yang terhubung ke
terminal 2 dari Gambar 3 (a). Demikian pula, penyebut ekspresi untuk ZB yang
terhubung antara terminal 1 dan 2 dari Gambar 3 (b), adalah Z3, yang terhubung ke
terminal 3 dari Gambar 3 (a). Juga penyebut ekspresi untuk ZC yang terhubung antara
terminal 2 dan 3 dari Gambar 3 (b), adalah Z1, yang terhubung ke terminal 1 dari
Gambar 3 (a)

6
Gambar 4

Jadi, misalnya, ekuivalen delta dari rangkaian bintang resistif yang ditunjukkan pada
Gambar 4 diberikan oleh:

B. Menghitung Besar Masing-Masing Z Penggantinya


Mengingat terminal 1 dan 2 pada Gambar (a) disamping,
ekuivalen impedansi diberikan oleh impedansi ZB yang paralel
dengan rangkaian kombinasi ZA dan ZC
yaitu:

Pada Gambar 34.3(b), impedansi ekivalen antara terminal 1 dan 2 adalah Z1 dan Z2
dirangkai seri, yaitu Z1 dan Z2 Jadi:

7
Dengan begitu:

Dan:

Oleh karena itu kita memiliki tiga persamaan yang harus


diselesaikan untuk Z1, Z2 dan Z3.
Persamaan (34.1) - (34.2):

(34.4)
Persamaan (34.3) + (34.4):

Yang mana

8
Demikian pula persamaan (34.2) - (34.3) :

(34.5)
Persamaan (34.1) + (34.5):

Yang mana

akhirnya, persamaan (34.3) – (34.1):

(34.6)
Persamaan (34.2) + (34.6):

Yang mana

Ringkasnya, bagian star yang ditunjukkan pada Gambar 34.3(b) setara dengan bagian delta
yang ditunjukkan pada Gambar 34.3(a), ketika:

1.

2.

9
3.

C. Contoh Soal
1. Ganti rangkaian yang terhubung dengan delta yang ditunjukkan pada Gambar 5
dengan koneksi bintang yang setara.

Gambar 5

Langkah penyelesaian:
Hitung dengan persamaan seperi persamaan (7) pada pembahasan delta-star di atas,

10
Kemudian dari persamaan (8) di atas:

Kemudian dari persamaan (9) di atas:

Sehingga, rangkaian bintang setara seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6 di


bawah ini dengan nilai-nilai impedansi yang sudah ditentukan di atas

Gambar 6

2. Tentukan rangkaian setara yang terhubung dengan delta untuk impedansi yang
terhubung dengan bintang yang ditunjukkan pada Gambar 7

Gambar 7

11
Dari persamaan (11) yang sudah ditentukan pada pembahasan star-delta di atas

Kemudian dari persamaan (12) di atas:

Kemudian dari persamaan (13) di atas:

Sehingga, Gambar 8 (a) menunjukkan rangkaian Gambar 7 digambar ulang dan


Gambar 8 (b) menunjukkan koneksi delta setara yang mengandung impedansi ZA, ZB
dan ZC.

Gambar 8

12
BAB III
TUGAS

A. Tugas
Tugas Tevenin dan Norton
1. Perhatikan gambar di bawah ini

Hitunglah besar arus yang mengalir pada Z = 150 -j120 dengan menggunakan
teorema Thevenin. (sebelum mencari arus, kamu harus cari RTH dan VTH)

2. Prhatikan gambar di bawah ini

Jika frekuesi 2KHz, maka besar arus I(a-b) yang mengalir pada rangkaian adalah.....
Kerjakan dengan metode Thevenin.

3. Seperti gambar pada soal nomor 1, dengan menggunakan teorema Norton, tentukan
besar arus yang mengalir pada Z = 20.

13
Jawaban:

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transformasi antara rangkaian delta dan bintang dapat dilakukan untuk mencapai
kesetaraan dalam nilai impedansi serta kinerja daya antara keduanya. Transformasi dari
delta ke bintang disebut transformasi "π ke T", sementara transformasi dari bintang ke
delta disebut transformasi "T ke π". Tujuan dari kedua transformasi ini adalah untuk
menjaga kesamaan dalam impedansi dan faktor daya antara kedua konfigurasi rangkaian,
sehingga rangkaian yang diubah dapat beroperasi dengan performa yang sama dengan
rangkaian asli. Dengan demikian, transformasi ini memungkinkan fleksibilitas dalam
penyusunan jaringan listrik tiga fasa, memungkinkan pengaturan yang lebih efisien dan
sesuai dengan kebutuhan spesifik sistem tenaga yang terkait. Dengan menggunakan
hukum Kirchhoff, Delta-Star dan transformasi Star-delta dapat diterapkan pada jenis
rangkaian tertentu untuk menyederhanakannya sebelum penerapan rangkaian.

B. Saran
Untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai transformasi star-delta dan
delta-star, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, penting untuk memahami
konsep dasar di balik kedua jenis transformasi ini, termasuk rumus-rumus yang digunakan
untuk konversi atau transformasi.
Praktek langsung pada kasus studi nyata juga sangat bermanfaat untuk memahami
aplikasi praktis dari konsep tersebut, serta mengidentifikasi solusi untuk tantangan yang
mungkin muncul. Pendampingan dengan dosen yang berpengalaman dalam teknik listrik
juga dapat memberikan wawasan tambahan dan panduan yang diperlukan. Setelah
melakukan transformasi, penting untuk melakukan pengujian dan verifikasi untuk
memastikan bahwa konfigurasi baru berfungsi seperti yang diinginkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, proses transformasi star-delta dan delta-star
dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif, menghasilkan hasil yang dapat
diandalkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bird, John (1997). Electrical Circuit Theory and Technology. Oxford: Newnes

16

Anda mungkin juga menyukai