Anda di halaman 1dari 3

ANALISA AYAKAN KERIKIL

I . Nama Percobaan : Analisa Ayakan Kerikil

II . Tujuan Percobaan : - Mengetahui Gradassi Kerikil


- Menentukan modulus kehalusan (Fineness Modulus)
kerikil

III. Bahan : Kerikil 2000 gr

IV. Alat : - 1 Set ayakan (38.1mm; 19.1mm; 9.52mm;4.76mm;


2.38mm; 1.19mm; 0.6mm; 0.3mm; 0.15mm)
- Shieve Shaker Machine
- Timbangan
- Pan
- Sekop
- Sample Splitter

V.Teori
Agregat yang kita pakai sebagai campuran beton adakalanya memiliki
distribusi butiran yang bervariasi (heterogen) maupun yang homogen. Agregat
dengan gradasi (distribusi butiran)heterogen lebih baik dipakai sebagai
campuran beton daripada agregat yang gradasinya homogen.
Hal ini disebabkan karena agregat dengan gradasi homogen membentuk
banyak ruang kosong diantara partikel. Semen nantinya akan mengisi ruang ini,
dan sudah tentu pemakain semen akan lebih banyak. Akibatnya biaya menjadi
lebih mahal.

B.8 ANALISA AYAKAN KERIKIL


Selain itu juga ditinjau dari sifat semen yang menyusut bila mengering
sehingga partikel-partikel-partikel tidak terikat dengan baik dan mengakibatkan
kerapuhan bahkan keretakan pada beton.
Jadi agregat yang baik untuk campuran semen adalah agregat kasar
dengan butiran yang heterogen, karena ruang-ruang kosong antara partikel lebih
sedikit dan pemakaian semenpun akan menjadi lebih irit serta pengikatan
butiran-butiran agregat dapat berlangsung dengan baik.
Kerikil adalah agregat kasar yang berdiameter 38.1mm-4.76mm
(maksudnya lolos saringan berdiameter 38.1mm dan tertahan pada saringan
4.76mm).

Batasan Modulus Kehalusan kerikil :


5,5 ≤ FM ≤ 7,5
Kerikil dengan FM tersebut dinyatakan baik dan memenuhi syarat sebagai
bahan konstruksi.

Gradasi butiran kerikil berdasarkan A.S.T.M :


Shieve (mm) % Lolos (passing)
50.0 100
37.5 95 – 100
19.0 35 – 70
9.5 10 – 30
4.75 0-5

Sedangkan nilai FM ditentukan dari rumus :

FM =
∑ % kumulatif tertahan ayakan(⊘ 38 , 1 s . d ⊘0 , 15)
100

B.8 ANALISA AYAKAN KERIKIL


VI. Prosedur Percobaan

1. Sediakan 2 (dua) sampel kerikil dengan berat masing-masing 2000 gr


dengan menggunakan sampLE spliter.
2. Masukkan kerikil dengan ayakan yang telah disusun dengan sesuai
urutannya yaitu 38.1 mm; 19.1 mm; 9.52 mm; 4.76 mm; 2.38 mm;
1.19 mm; 0.6 mm; 0.3 mm; 0.15 mm dan pan.
3. Tutup susunan ayakan tersebut dan letakkan di Shieve Shaker
Machine, kemudian hidupkan selama 10 menit.
4. Setelah 10 menit ambil ayakan dan timbangan kerikil yang tertahan di
masing-masing ayakan tersebut.
5. Ulangi percobaan untuk sampel kedua dengan cara yang sama.

B.8 ANALISA AYAKAN KERIKIL

Anda mungkin juga menyukai