Anda di halaman 1dari 10

Techno.COM, Vol. 11, No.

1, Februari 2012: 37-46

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEARSIPAN


KOPERTIS WILAYAH VI SEMARANG
Sumardi1) dan Karis Widyatmoko2)
1,2)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165
E-mail : mardis_2000@yahoo.com dan karis_wd@yahoo.com

Abstrak

Dewasa ini semua perusahan milik pemerintahan maupun perusahaan milik swasta
teliti dan serius dalam melaksanakan penyimpanan arsip. Hal ini dipergunakan untuk
mempermudah pekerjaan di perusahan atau di organisasi tersebut. Di dalam instansi
atau organisasi yang merupakan sumber data adalah arsip. Karena arsip merupakan
bukti dan rekaman dari segala kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh karena manusia selalu memerlukan catatan atau rekaman dari setiap
pekerjaan yang dilakukan sekaligus arsip merupakan alat bantu untuk mengingat
segala keperluan organisasi atau perusahaan baik untuk keperluan administrasi
maupun kepentingan pembuktian yang otentik dari data tersebut. Oleh karena itu
penulis mengangkat judul Sistem Informasi Surat Masuk Pada KOPERTIS Wilayah
VI, untuk memberi informasi tentang proses sistem pengarsipan. Dari sistem yang
penulis rancang sistem pengarsipan di KOPERTIS Wilayah VI dapat berjalan lebih
mudah atau lebih gampang dalam mengelolanya sehingga dapat membantu petugas
dalam melaksanakan tugasnya. Dalam sistem ini didapat kemudahan dalam mendata
arsip karena pada sistem yang penulis rancang tinggal menginput data sehingga lebih
memudahkan petugas untuk bekerja dibandingkan dari sebelumnya.

Kata kunci : Sistem Informasi Kearsipan, arsip, dokumen.

Abstract

Today all the companies owned by government and private-owned enterprises are
conducting thorough and serious archival storage. It is used to facilitate work at the
company or organization. In the agency or organization that is a source of data is
archived. Because the archive is the evidence and records of all activities that occur
within the company. This is caused by humans always need records of any work that
is done, The archive is an invaluable tool for remembering all the records of the
organization or company for the purposes of administration and the interests of the
authentic proof of that data. The authors therefore picked the title Archival
Information System For KOPERTIS Region VI, to provide information about the
process of filing systems. Of the system that the authors designed a filing system in
KOPERTIS Region VI can run and managed more easily so that it can help officers in
performing their duties. In this system is easier to manage archive with just do data
input to the system.

Keywords : archival information system, archive, document.

37
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 38

1. PENDAHULUAN lain pada KOPERTIS WILAYAH VI


SEMARANG.
Kearsipan merupakan kegiatan
operasional rutin yang dilakukan oleh Berdasarkan latar belakang dan
setiap personal dalam suatu organisasi perumusan masalah yang telah
atau perkantoran. Setiap kegiatan baik dikemukakan, maka tujuan dari penelitian
secara personal maupun organisasi ini adalah sebagai berikut :
dituangkan dalam suatu dokumen dari a. Menghasilkan perangkat lunak yang
mulai tahap rencana sampai dengan akhir berfungsi sebagai alat bantu
kegiatan atau laporan. Dokumen-dokumen pengarsipan berbasis web. Dengan
tersebut selain berfungsi sebagai sarana perangkat lunak tersebut dapat
komunikasi antar personal, unit, ataupun mempermudah pengarsipan.
organisasi juga berfungsi sebagai bukti b. Membangun system untuk kebutuhan
formal kegiatan yang dapat multi user, untuk mempercepat proses
dipertanggungjawabkan (aspek legalitas). pengarsipan di setiap bagian-bagian
Di sisi lain, pengelolaan dan pengarsipan terkait. Sehingga tidak memakan waktu
dokumen seperti surat dinas sering yang lama dalam pengarsipan surat dan
menjadi permasalahan yang cukup pembuatan disposisi.
menyita waktu dan tenaga. Lalu lintas
dokumen dapat berkembang menjadi 2. TINJAUAN PUSTAKA
sangat besar sehingga memerlukan suatu
sistem pengagendaan dan pengarsipan 2.1 Pengertian Perancangan Sistem
yang juga semakin besar (aspek effisiensi)
[1][2]. Proses perancangan sistem adalah
menentukan proses dan data yang
Melihat permasalahan dalam pengelolaan diperlukan oleh sistem baru [5][6].
dan pengarsipan dokumen di atas serta Perancangan sistem dapat didefinisikan
adanya perkembangan teknologi sebagai penguraian sistem informasi
informasi, perlu dibangun suatu sistem kedalam komponen-komponen untuk
komputerisasi terpadu untuk pengelolaan mengidentifikasi atau mengevaluasi
dan pengarsipan dokumen yang mencakup permasalahan-permasalahan, kesempatan-
seluruh bagian dalam organisasi atau kesempatan, dan hambatan-hambatan
perkantoran. Mengacu pada prinsip untuk dapat diusulkan perbaikannya.
pengarsipan dokumen yang umum, Dapat juga dikatakan bahwa perancangan
menggunakan database terpusat, sistem merupakan kerangka sistem yang
penerapan keamanan hak akses, digabungkan secara global dimana
dilengkapi berbagai teknologi pendukung penggambaran itu adalah berdasarkan
lain, menghasilkan Sistem Informasi model system masukan, keluaran,
Kearsipan berbasis web sebagai solusi basisdata dan pengendalian sistem. Tujuan
dalam kearsipan pada KOPERTIS dari perancangan sistem secara umum
WILAYAH VI SEMARANG [3][4]. adalah untuk memberikan gambaran
Sistem Informasi Kearsipan yang secara umum kepada user tentang system
dikembangkan merupakan aplikasi yang baru. Perancangan sistem secara
berbasis web yang berguna untuk umum merupakan persiapan dari
pengelolaan data surat masuk dan surat perancangan secara terperinci.
keluar serta pengarsipan dokumen digital Perancangan secara umum
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 39

mengidentifikasi sistem informasi yang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor


akan dirancang secara rinci [7]. 19 tahun 1961 ayat a dan b yang
dimaksud dengan arsip adalah:
1. Pada umumnya: wujud tulisan dalam
2.2 Pengembangan Sistem bentuk corak teknis bagaimanapun
juga dalam keadaan tunggal,
Sesuai dengan artinya maka maksud dari berkelompok maupun dalam kesatuan
pengembangan system adalah menyusun bentuk dan usaha perencanaan,
suatu sistem baru untuk menggantikan pelaksanaan, dan penyelenggaraan
sistem yang lama secara menyeluruh atau kehidupan bangsa pada umumnya
menyempurnakan sistem yang telah 2. Khususnya: kumpulan surat-surat
ada/berjalan. Jadi tujuan pengembangan atau bahan-bahan penolong lainnya
sistem adalah mengorganisasikan sistem dengan fungsi memastikan suatu
informasi guna mengatasi berbagai ingatan dalam administrasi Negara
masalah yang terjadi dalam suatu yang dibuat secara physis dan yuridis
organisasi [8]. dengan perkembangan organisasi,
yang disimpan dan dipelihara selama
2.3 Model Sekuensial Linier diperlukan.

Model Sekuensial Linier seringkali [1] menyatakan bahwa “ Arsip adalah


disebut juga sebagai model air terjun setiap catatan/record/warkat yang tertulis,
(waterfall), sebagaimana digambarkan tercetak atau ketikan dalam betuk huruf,
berikut ini: angka atau gambar, yang mempunyai arti
dan tujuan tertentu sebagai bahan
Perencanaan Sistem komunikasi dan informasi yang terekam
pada kertas, kertas film, media komputer
Analisis Sistem
piringan dan kertas fotocopy”.
Desain Sistem
Berdasarkan uraian diatas dapat
Penerapan Sistem
didefinisikan : arsip merupkanan naska-
naska atau dokumen sebagai pusat ingatan
Perawatan Sistem dari berbagai kegiatan atau organisasi
dimana arsip-arsip dipelihara dan
Gambar 1. Waterfall Paradigm disimpan sebaik mungkin secara system
[6] matis ditempat yang telah disediakan agar
lebih muda ditemukan apabilah
Model Sekuensial Linier mengusulkan diperlukan kembali.
sebuah pendekatan kepada perkembangan
perangkat lunak yang sistematik dan Beberapa contoh dari arsip adalah: surat-
sekuensial mulai pada tingkat dan surat, kwitansi, faktur, pembukuan, ijasah,
kemajuan sistem pada analisis, desain surat izin, bon penjualan, daftar gaji,
pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. daftar harga, kartu penduduk, bagan
organisasi, foto-foto, dan lain-lain.
Menurut Mulyono dkk dalam wursanto
(2000) “ kearsipan adalah tata cara
2.4 Pengertian Arsip pengurusan penyimpanan arsip menurut
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 40

aturan dan prosedur yang berlaku dengan surat baru dapat dinyatkan sebagai arsip
mengingat 3 (tiga) unsure pokok yang apabila memenuhi syarat-syarat sebagai
meliputi: penyimpanan (storing), berikut :
penempatan (placing) dan penemuan 1. merupakan kumpulan surat
kembali”. Filling atau kearsipan adalah 2. mempunyai nilai guna
proses pengaturan dan penyimpanan 3. disimpan menurut system tertentu
bahan-bahan secara sistematis, sehingga 4. apabila diperlukan dapat ditemukan
bahan tersebut dengan mudah dan cepat secara tepat dan cepat.
dapat ditemukan kemmbali setiap kali
diperlukan”. Berdasarkan beberapa Barthos (2003) menyatakan “ tujuan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kearsipan adalah untuk menjamin
kearsipan adalah suatu proses pengaturan keselamatan bahan pertanggung jawaban
dan penyimpanan surat-surat secara nasional tentang perencanaan,
sistematis sehingga mempermudahkan pelaksanaan dan penyelengaraan
dalam pencarian surat yang diperlukan. kehidupan kebangsaan serta untuk
menyediakan bahan pertanggung jawaban
2.5 Tujuan Kearsipan tersebut bagi kegiatan pemerintah”.

Adapun tujuan sistem pengarsipan adalah: 2.7 Jenis-Jenis Arsip


1. Menghemat Waktu
Dengan menggunakan filling system Jenis-jenis arsip dapat dilihat dari
yang tepat, penyimpanan dan beberapa sudut pandang di antaranya
penemuan kembali arsip dapat sebagai berikut:
dilakukan dengan cepat. 1. Ditinjau dari kepentingannya, yaitu
2. Menghemat Tenaga melihat arsip dari segi penting tidaknya
Dalam kegiatan penyimpanan suatu arsip tersebut sesuai dengan nilai
(filling) dan penemuan kembali guna yang dikandung di dalam arsip itu
(finding) arsip tidak terlalu banyak sendiri. Menurut Ensklopidia
mengeluarkan atau menimbulkan Administrasi, arsip dapat dibedakan
tenaga. menjadi beberapa bagian sesuai nilai
3. Menghemat Tempat arsip tersebut:
Dengan menggunakan filling system a. Vital record (arsip yang penting),
yang tepat, penyimpanan arsip tidak yaitu arsip yang mempunyai nilai
membutuhkan ruangan yang luas dan sangat penting bagi suatu organisasi
peralatan yang banyak, karena arsip atau instansi, untuk itu arsip jenis
yang disimpan hanyalah arsip-arsip ini perlu disimpan secara terus-
yang bernilai dan berguna saja. menerus (abadi) selama organisasi
itu masih berdiri.
b. Important record (arsip penting)
yaitu arsip yang mempunyai
kegunaan besar untuk suatu jangka
2.6 Syarat Arsip waktu yang cukup lama (3 tahun ke
atas), untuk itu arsip jenis ini perlu
Dari pengertian arsip diatas, dapat disimpan secara tertip.
disimpulkan bahwa tidak semua surat c. Uselful record (arsip berguna) yaitu
dapat dikatagorikan sebagai arsip, sebab arsip yang mempunyai kegunaan
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 41

biasa untuk jangka waktu yang system dan penanganan yang baik
biasa, untuk itu arsip ini perlu dibidang kearsipan demi melancarkan
disimpan sesuai dengan daftar pelaksanaan kinerja kearsipan dalam
retensinya (lama penyimpanan), organisasi atau instansi.
biasanya diberbagai organisasi atu
instansi jenis arsip ini paling 2.9 Fungsi Arsip
banyak jumlahnya atau yang sering
digunakan. Fungsi arsip dapat dibedakan menjadi
d. Non esswntial record (arsip yang beberapa fungsi menurt jenisnya.
tidak penting), yaitu arsip yang a. Arsip dinamis
kegunannya menjadi habis setelah Arsip dinamis yaitu arsip yang
selesai dibaca. Untuk arsip seperti dipergunakan secara lansung didalam
ini tidak perlu disimpan dalam file, perencanaan, penyelenggaraan
tetapi dapat lansung dimusnakan kehidupan kebangsan pada umumnya
atau cukup diingan isinya/dicatat atau dipergunakan secara lansung
dalam agenda harian. dalam penyelenggaraan admistarsi
Negara.
2. Ditinjau dari fisiknya, yaitu melihat b. Arsip statis
arsip dari wujud arsip itu sendiri, arsip Arsip statis yaitu arsip yang tidak
jenis ini terdiri dari 2 (dua ) bentuk dipergunakan secara lansung dalam
yaitu; perencanaan, pelaksanaan, serta
a. Arsip tertulis, yaitu wujud arsib penyelenggaraan kehidupan
berupa tulisan misalnya surat kebangsaan pada umumnya , maupun
dinas, akta dan lain sebagainya penyelenggaraan admistrasi sehari-hari.
b. Arsip visual, yaitu wujud arsip
yang dapat dilihat berupa Setiap kegiatan akan sangat baik bila
gambarm, lukisan, ukiran dan mempunyai prosedur sendiri. Begitu juga
pahatan seperti peta, relief, poster dengan kegiatan penyimpanan arsip yang
dan sebagainya. mempunyai prosedur yang harus diikuti
agar teratur. “prosedur penyimpanan
2.8 Peranan Kearsipan untuk surat masuk dan surat keluar (arsip
atau pertinggal) adalah sama yaitu
Sedarmayanti (2003) menyatakan bahwa “ meliputi pemeriksaan, mengindeks,
peranan arsip sebagai sumber informasi, mengkode, menyortir, dan meletakkan”.
maka arsip dapat membantu dalam [1].
mengingatkan dalam rangka pengambilan
keputusan secara tepat dan cepat Adapun urutan-urutan penyimpanan atau
mengenai suatu masalah”. prosedur penyimpanan arsip menurut [1]
adalah sebagai berikut:
Maka berdasarkan pengertian diatas arsip
mempunyai peranan yang angat penting a. Mengumpulkan (collecting)
dalam proses penyajian informasi bagi Yaitu mengumpulkan surat dari
perusahaan untuk mengambil keputusan berbagai tempat untuk disimpan.
dan merumuskan kebijakan, karena itu b. Memeriksa (inspecting)
untuk mendapatkan penyajian informasi Yaitu persiapan menyimpan arsip
yang lengkap, cepat dan benar harus ada dengan cara memeriksa setiap
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 42

lembaran arsip untuk memperoleh Menurut Alfian (2001),” penyimpanan


kepastian atau ketentuan bahwa arsip arsip adalah suatu pengelompokan
yang bersangkutan memang sudah beberapa file yang diletakan dengan
siap atau pantas untuk disimpan. aturan-aturan tertentu, ditempat-tempat
c. Mengindeks (indexing) tertentu, baik yang berupa folder ataupun
Mengindeks adalah pekerjaan kumpulan-kumpulan folder, yang
menentukan nama atau subjek apa memudahkan untuk mengambil atau
atau kata tangkap lainnya dari arsip menemukan file itu kembali.
atau dokumen yang akan disimpan.
d. Memberi kode atau tanda (coding) 3. PEMBAHASAN
Memberi kode atau tanda ini dapat
dilakukan dengan memberi tanda garis 3.1 Narasi Kearsipan Surat
bawah atau lingkaran dengan warna
mencolok pada kata tangkap yang 1. Semua surat masuk akan di tampung
sudah ditentukan pada pekerjaan di bagian persuratan.
mengindeks. 2. Setelah surat masuk di tampung akan
e. Penunjuk silang (cross reference) di periksa dan di arsipkan. Surat
Penyimpanan surat atau arsip masuk di periksa bertujuan untuk
dilakukan di dua tempat karena ragu- mengetahui surat tersebut akan di
ragu atau kurang jelas. terus di bagian yang bersangkutan.
f. Menyortir (sorting) 3. Sebelum surat masuk di teruskan di
Menyortir adalah mengelompokan bagian yang bersangkutan, surat
arsip untuk persiapan ke langka tersebut di sisipkan lembar disposisi.
terakhir yaitu penyimpanan Disposisi tersebut bertujuan untuk
g. Penyimpanan (Placing) perintah tindak lanjut surat tersebut,
Yaitu menempatkan dokumen sesuai misalnya: minta pendapat, mohon di
dengan system penyimpanan dan teliti, mohon petunjuk, siapkan, dll.
peralatan yang dipergunakan. Selain itu disposisi juga bertujuan
untuk meneruskan surat yang di
2.10 Sistem Penyimpanan tujukan di bagian yang bersangkutan.
4. Semua surat keluar yang di berikan
Menurut Arifin (2006), “Penyimpanan oleh bagian akan di di arsipan dahulu
merupakan suatu proses utama dalam di bagian Kearsipan. Baru di kirimkan
pengarsipan, dimana setiap pengelolaan surat tersebut. Semua pembuatan
arsip harus melewati tahapan surat keluar di buat oleh bagian
penyimpanan, baik yang bersifat atau Kearsipan.
berbentuk kertas, vcd, maupun dalam
bentuk gambar, yang akan dipergunrkan 3.2 Perancangan Sistem
sebagai bukti, alasan atau bahan
pertimbangan dalam mengambil Untuk mendukung proses pembuatan
keputusan untuk kemajuan dan sistem informasi kearsipan pada
kemakmuran suatu instansi atau KOPERTIS WILAYAH VI Semarang
perusahaan baik milik Negara maupun yang baik, maka langkah pertama dalam
swasta”. penyusunan model fungsi awal adalah
dengan membuat context diagram. Berikut
ini adalah gambaran context diagram
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 43

sistem informasi kearsipan pada Identitifikasi himpunan entitas adalah


KOPERTIS WILAYAH VI Semarang. identifikasi semua himpunan entitas dan
relasi yang terlibat dalam sistem informasi
Laporan_surat_keluar
kearsipan, berikut ini entitas dan relasi
Laporan_surat_masuk
yang dapat di peroleh
0 a. Entitas Gambar
Input_jenis_surat
Input_sifat_surat
menerima_surat_masuk Atribut kunci dari entitas gambar
Sistem
Bagian
Kearsipan
Input_data_penerima
Input_data_bagian
Informasi
Kearsipan
menerima_disposisi Bagian
Bersangkutan adalah id, atribut tidak kunci dari
Input_data_surat_masuk Laporan_surat_masuk

Input_disposisi
entitas gambar adalah gambar,
register no_agenda, tipe.
Input_surat_keluar

b. Entitas Sifat Surat


Atribut kunci dari entitas sifat surat
adalah id_sifat_surat, atribut tidak
Gambar 2. Context Diagram Sistem kunci dari entitas sifat surat adalah
Kearsipan nm_sifat_surat.
master_bagian
master_jenis_surat
c. Entitas Jenis Surat
master_bagian master_jenis_surat master_sifat_surat Atribut kunci dari entitas jenis surat
adalah id_jenis_surat, atribut tidak
master_jenis_surat
master_sifat_surat kunci dari entitas jenis surat adalah
master_sifat_surat

1 Input_jenis_surat
nm_jenis_surat.
master_bagian Input_sifat_surat
Input
Input_data_penerima Bagian Input_data_surat_masuk
Data
Input_data_bagian Kearsipan
Master
penerima
2
Pengarsipan
gambar
surat_masuk
d. Entitas Bagian
Surat
Input_disposisi
Masuk Atribut kunci dari entitas bagian
register
disposisi
adalah iduser, atribut tidak kunci dari
5

penerima
Manajemen
bagian gambar
entitas bagian adalah username, nama,
user
bagian
disposisi telp, email, password, usertype,
bagian
tgl_daftar, jam_daftar, id_bagian,
surat_masuk
Input_surat_keluar
menerima_disposisi
menerima_surat_masuk
nama_bagian.
3 Bagian disposisi
Bersangkutan gambar
Pengarsipan
surat_masuk

penerima
Surat
Keluar e. Entitas Penerima
Laporan_surat_masuk
Atribut kunci dari entitas penerima
Laporan_surat_keluar
surat_keluar
4
adalah id_pts, atribut tidak kunci dari
surat_keluar
surat_keluar
Laporan
Laporan_surat_masuk entitas penerima adalah nama_pts.

surat_masuk f. Relasi Surat Masuk


Atribut kunci dari relasi surat masuk
Gambar 3. DFD Level 1 Sistem
adalah id, atribut tidak kunci dari
Kearsipan
relasi surat masuk adalah
tanggal_surat, tanggal_terima, perihal,
id_jenis_surat, id_sifat_surat,
3.3 Identifikasi Himpunan Entitas dan keterangan, lampiran, no_surat,
Relasi tembusan, no_agenda, pengirim.
g. Relasi Disposisi
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 44

Atribut kunci dari relasi disposisi Atribut kunci dari relasi surat keluar
adalah id_disposisi, atribut tidak kunci adalah id_user, atribut tidak kunci dari
dari relasi disposisi adalah no_agenda relasi surat keluar adalah iduser,
,tanggal, iduser, id_bagian, tanggal_surat, tanggal_keluar,
kd_disposisi, paraf, catatan. keterangan, no_surat, perihal,
kepada1, lampiran, id_pts,
id_jenis_surat, id_sifat_surat,
tembusan, no_agenda.

h. Relasi Surat Keluar

3.4 Relasi Tabel

Gambar 4. Relasi Tabel Sistem Kearsipan

3.5 Implementasi Sistem

Implementasi dilakukan untuk menerapkan


desain beserta pembahasannya dengan
melakukan pemrograman hasil rancangan
yang telah dibuat dapat digunakan sesuai
kebutuhan. Berikut pembahasan dari
44ystem kearsipan pada kopertis wilayah VI
Semarang yang telah selesai dibangun. Gambar 5. Layout menu utama system kearsipan
Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 45

Gambar 6. Layout input surat masuk system Gambar 8. Layout input surat keluar system
kearsipan kearsipan

Gambar 9. Layout laporan lembar disposisi system


kearsipan
Gambar 7. Layout lembar disposisi system kearsipan

Gambar 10. Layout view dokumen system kearsipan


Techno.COM, Vol. 11, No. 1, Februari 2012: 37-46 46

4. SIMPULAN [6] Roger S. Pressman. (2002). Rekayasa


Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
Dari Pengembangan Sistem Informasi Kearsipan (Buku Satu). ANDI Yogyakarta.
Berbasis Web Pada Kearsipan Berbasis Web [7] Betha Sidik. (2002). Pemrograman Web
Pada Kopertis Wilayah VI SEMARANG, dengan HTML. Cetakan I. CV.Informatika.
peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu Bandung.
sebagai berikut : [8] Fathansyah. (2004). Sistem Basis Data
1. Dalam mengembangkan Sistem Informasi Lanjut. Informatika. Bandung.
Kearsipan Berbasis Web Pada Kopertis
Wilayah VI SEMARANG dapat
mempermudahkan pengarsipan surat Pada
Kopertis Wilayah VI SEMARANG.
2. Bahwa sistem yang sedang berjalan
walaupun dalam pelaksanaannya tidak
banyak dalam hal pengarsipan surat tetapi
faktor pengarsipan surat akan lebih baik
apabila diterapkan sistem baru yang
berbasis komputer dengan database
MySQL.
3. Dengan adanya sistem informasi yang
berbasis komputer penyimpanan data
menjadi terpusat dan keberadaan data akan
selalu terkontrol dengan baik dari segi
ketelitian dan validasi data dapat di
pertanggung jawabkan, sehingga informasi
yang dihasilkan akan lebih cepat dan
akurat.
4. Sistem informasi yang dikembangkan
diharapkan akan menghasilkan
keseragaman informasi, sehingga akan
memudahkan para pengguna informasi
untuk mendapatkan data yang diperlukan.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Amsyah, Zulkfli. (2005). Manajemen


Kearsipan. Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta.
[2] Herlian. (2002). Pengembangan Tata
Usaha dan Pengarsipan. Pustaka Umum.
Jakarta.
[3] Azhar Susanto, (2003). Sistem Informasi
Manajemen Proses dan
pengembangannya. Lingga Jaya: Bandung.
[4] Jogiyanto. (2005). Analisis Disain Sistem
Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.
[5] Betha Sidik.( 2002). Pemrograman Web
dengan PHP. Cetakan I. CV.Informatika.
Bandung,

Anda mungkin juga menyukai