Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

INTEGRATED LABOLATORY (IL)


PRODI SI KEBIDANAN STIKES BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama Mahasisiwa : Eka Nur Cahyani


NIM : 12110321004
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
Jenis Kompetensi : Perawatan BBL Sehari - Hari
Perasat : Perawatan BBL Sehari - Hari
Semester / Kelompok : V/I1

A. Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskanpada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak yang dipantau secara berkesinambungan melalui
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi(AKB). Penyebab tingginya AKI dan
AKB juga disebabkan karena ketidak berdayaan seorang ibu dalam pengambilan keputusan
untuk mendapatkan pertolongan medis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah rendahnya pengetahuan ibu dalam perawatan kesehatan ibu dan bayi, serta pengenalan
tanda-tanda bahaya obstetri dan neonatal sehingga terlambat dalam pengambilan Keputusan.
Seorang perempuan yang mengalami kehamilan pertama (primigravida), seringkali tidak
mengetahui bagaimana cara merawat kehamilan, belum mempunyai pengalaman tentang
persalinan, serta tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bayinya lahir. Dalam budaya suku
Jawa, orang tua dari calon ibu selalu ikut berperan dalam perawatan bayi. Calon ibu dianggap
tidak tahu, tidak akan mampu serta belum berpengalaman dalam memberikan perawatan pada
bayinya. Kondisi ini berdampak pada sikap ketergantungan calon ibu terhadap orang-orang di
sekelilingnya. Secarafisik, setelah menjalani proses persalinan kondisi perempuan memang
cenderung lemah. Namun demikian,dalam beberapa hari diharapkan seorang ibu primipara
bisa mulai terlibat dalam perawatan bayinya, termasuk memandikan bayi, mengganti pakaian
bayi, merawat tali pusat bayi, memberikan ASI dan lain sebagainya. (Kristianti, 2019)
Bidan sebagai provider layanan kebidanan, harus mampu memberikan suatu asuhan yang
bermanfaat bagi para calon ibu sejak masa kehamilannya. Dengan demikian, primipara ini
akan mampu merawat bayinya secara mandiri segera setelah bayilahir. Salah satukegiatan yang
bias dilakukan oleh Bidan adalah melaksanakan konseling dan penyuluhan kesehatan melalui
program Kelas Ibu Hamil dalam program KIA di wilayah kerja Puskesmas. Perawatan bayi
tidak terlepas dari peran serta keluarga. Perawatan bayi yang baik dan benar akan dapat
mencegah bayi dari suatu keadaan yang tidak diinginkan dan bisa membuat bayi menjadi bugar
dan sehat. Diharapkan bayi akan bisa tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang cerdas.
Oleh karena itu, perawatan bayi haruslah dimulai sedini mungkin dengan melibatkan keluarga
terutama orang yang dekat dengan bayi seperti ibu. Pendekatan yang bisa dilakukan adalah
dengan mengunakan model perawatan ibu dan bayi atau lebih dikenal dengan mother-baby
care (M-BC). Pengunaan pendekatan dengan model yang tepat diharapkan dapat
berkonstribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. (Listian, 2022)
Mother-Baby Care (M-BC) merupakan model memandirikan pasien yang bertujuan untuk
membelajarkan pasien agar kebutuhannya terpenuhi. Disamping itu, M-BC juga merupakan
pendekatan yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti perawat untuk memberikan
dukungan emosional kepada keluarga baru Bayi yang lahir dipandang sebagai bagian dari
keluarga. Perawatan bayi tidak terlepas dari peran serta keluarga. Perawatan bayi yang baik
dan benar akan dapat mencegah bayi dari suatu keadaan yang tidak diinginkan dan bisa
membuat bayi menjadi bugar dan sehat. Diharapkan bayiakan bisa tumbuh dan berkembang
menjadi generasi yang cerdas. Oleh karena itu, perawatan bayi haruslah dimulai sedini
mungkin dengan melibatkan keluarga terutama orang yang dekat dengan bayi seperti ibu.
Pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengunakan model perawatan ibu dan bayi
atau lebih dikenal dengan mother-baby care (M-BC). Pengunaan pendekatan dengan model
yang tepat diharapkan dapat berkonstribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi
diIndonesia. M-BC merupakan pendekatan yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti
perawat untuk memberikan dukungan emosional kepada keluarga baru . (Listian, 2022)
Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan virus
dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir. Perawatan BBL yang
tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian. Kesalahan
tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesiapan ibu dalam perawatan BBL
Memberikan ASI eksklusif haruslah tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi bayi.
Cara terbaik memberikan ASI eksklusif adalah dengan teknik latch on. Latch on adalah posisi
ketika bayi menyusu dengan mulut melekat pada payudara ibu. Teknik ini membantu bayi
menerima ASI secara memadai. (Wasiah, 2021)
B. Pengertian
Definisi Perawatan BBL yang dimaksud antara lain perawatan tali pusat, memandikan
bayi, memberi minum, membersihkan telinga, membersihkan alat kelamin, mengganti popok
bayi, dan menggunting kuku.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami perawatan BBL sehari - hari
2. Tujuan Khusus
Cepatnya pemulihan organ tubuh ibu yang mengalami perubahan pada saat kehamilan serta
terbinanya hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
D. Manfaat
Memelihara perasaan aman dan nyaman pada bayi, menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas, bayi mendapatkan perawatan yang seoptimal mungkin untuk mendapatakan bayi
yang sehat
E. Indikasi
Bayi baru lahir atau bayi usia 0-12 bulan
F. Kontraindikasi
-
G. Persiapan Alat dan Bahan

Mata
a. Korentang
b. Bak instrumen
c. Handscoon
d. Cutton bod
e. Air DTT
f. Kom kecil
g. Kasa
Telinga
h. Korentang

i. Bak instrument

j. Handscone
k. Cutton bud

l. Baby Oil

m. Handukkecil

n. Kapas

o. Komkecil

p. Air DTT

q. Baki, alas dan penutup


Kuku
a. Korentang

b. Bak instrument

c. Handscone

d. Cutton bud

e. Alat pemotong kuku dan emery board (alat kikir kuku)

f. Alkohol 70%

g. Kapas

h. Kom kecil

i. Air DTT

j. Bengkok

k. Baki, alas, penutup

H. Prosedur

A TAHAP PRA INTERAKSI


1 Melakukan verifikasi data
B TAHAP ORIENTASI
1 Memberisalam & memperkenalkan diri
2 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada orang tua/ibu
3 Menanyakan kesiapan pasien/ibu
4 Melakukan informed consent
5 Menjaga privasi pasien
6 Mencuci tangan
7 Menjaga kehangatan bayi
8 Persiapan alat
Mata
a. Korentang
b. Bak instrumen
c. Handscoon
d. Cutton bod
e. Air DTT
f. Kom kecil
g. Kasa
Telinga
h. Korentang

i. Bak instrument

j. Handscone
r. Cutton bud

s. Baby Oil

t. Handukkecil

u. Kapas

v. Komkecil

w. Air DTT

x. Baki, alas dan penutup


Kuku
l. Korentang

m. Bak instrument

n. Handscone

o. Cutton bud

p. Alat pemotong kuku dan emery board (alat kikir kuku)

q. Alkohol 70%

r. Kapas

s. Kom kecil

t. Air DTT

u. Bengkok

v. Baki, alas, penutup


C TAHAP KERJA
1 Perawatan Mata
a. Memakai sarung tangan

b. Mengatur posisi bayi terlentang

c. Mencelupkan cutton bud kedalam Air DTT

d. Membersihkan mata bayi dengan cutton bud

e. Melakukan usapan dari mata tengah kepinggir (jangan


bolak-balik), 1x usapan
f. Mengulangi usapan dari tengah kepinggir (apabila mata
masih kotor)
g. Membuang cutton bud di bengkok

h. Memijat secara halus pangkal hidung bayi (apabila air


mata keluar terus)
i. Melakukan segera konsultasi kedokter, bila setelah

pemijatan air mata tetap keluar atau mata merah dan


keluar banyak kotoran atau bila kondisinya tambah

parah seperti conjungtiva mata bengkak


2 Perawatan Telinga
a. Memakai sarungt angan

b. Memposisikan bayi menyamping, dengan telinga yang


ingin dibersihkan menghadap keatas
c. Membersihkan bagian depan dan belakang daun telinga
dengan kapas yang dibasahi DTT
d. Membersihkan bagian daun telinga yang berlekuk
dengan menggunakan cottun bad yang telah dibasahi
baby oil atau air DTT
e. Setelah bersih, keringkan seluruh telinga bagian luar
dengan cara mengusapkan handuk lembut secara
perlahan
3 Perawatan Kuku
a. Memakai sarung tangan

b. Membersihkan kedua mata gunting atau ujung nail


clipper dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol 70%
c. Memposisikan bayi

d. Membersihkan kotoran yang terdapat di balik kuku bayi


denga nmenggunakan cutton bud basah (basahi dengan
air DTT)
e. Menekan sedikit bagian jari yang terletak di bawah kuku
agar tidak terluka saat digunting
f. Menggunting kuku secara perlahan-lahan

g. Menyisakan kuku sekitar 1 mm

h. Menghaluskan ujung-ujung kuku dengan menggunakan


emery board
i. Jika kuku bayi terluka sampai berdarah, lakukan
penekanan pada lukat ersebut dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 70%, tekan sampai darahnya
berhenti keluar
D TAHAP TERMINASI
1 Menyampaikan hasil tindakan pada orang tua/ibu
2 Membereskan alat dan merendam kelarutan klorin
3 Melepas sarung tangan dan mencelupkan kelarutan klorin
4 Mencuci tangan
5 Mendokumentasikan

I. Kesimpulan
Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan virus
dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir. Perawatan BBL yang
tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian

Anda mungkin juga menyukai