Perawatan Pada Bayi Baru Lahir Sehari2
Perawatan Pada Bayi Baru Lahir Sehari2
A. Latar Belakang
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskanpada upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak yang dipantau secara berkesinambungan melalui
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi(AKB). Penyebab tingginya AKI dan
AKB juga disebabkan karena ketidak berdayaan seorang ibu dalam pengambilan keputusan
untuk mendapatkan pertolongan medis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah rendahnya pengetahuan ibu dalam perawatan kesehatan ibu dan bayi, serta pengenalan
tanda-tanda bahaya obstetri dan neonatal sehingga terlambat dalam pengambilan Keputusan.
Seorang perempuan yang mengalami kehamilan pertama (primigravida), seringkali tidak
mengetahui bagaimana cara merawat kehamilan, belum mempunyai pengalaman tentang
persalinan, serta tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bayinya lahir. Dalam budaya suku
Jawa, orang tua dari calon ibu selalu ikut berperan dalam perawatan bayi. Calon ibu dianggap
tidak tahu, tidak akan mampu serta belum berpengalaman dalam memberikan perawatan pada
bayinya. Kondisi ini berdampak pada sikap ketergantungan calon ibu terhadap orang-orang di
sekelilingnya. Secarafisik, setelah menjalani proses persalinan kondisi perempuan memang
cenderung lemah. Namun demikian,dalam beberapa hari diharapkan seorang ibu primipara
bisa mulai terlibat dalam perawatan bayinya, termasuk memandikan bayi, mengganti pakaian
bayi, merawat tali pusat bayi, memberikan ASI dan lain sebagainya. (Kristianti, 2019)
Bidan sebagai provider layanan kebidanan, harus mampu memberikan suatu asuhan yang
bermanfaat bagi para calon ibu sejak masa kehamilannya. Dengan demikian, primipara ini
akan mampu merawat bayinya secara mandiri segera setelah bayilahir. Salah satukegiatan yang
bias dilakukan oleh Bidan adalah melaksanakan konseling dan penyuluhan kesehatan melalui
program Kelas Ibu Hamil dalam program KIA di wilayah kerja Puskesmas. Perawatan bayi
tidak terlepas dari peran serta keluarga. Perawatan bayi yang baik dan benar akan dapat
mencegah bayi dari suatu keadaan yang tidak diinginkan dan bisa membuat bayi menjadi bugar
dan sehat. Diharapkan bayi akan bisa tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang cerdas.
Oleh karena itu, perawatan bayi haruslah dimulai sedini mungkin dengan melibatkan keluarga
terutama orang yang dekat dengan bayi seperti ibu. Pendekatan yang bisa dilakukan adalah
dengan mengunakan model perawatan ibu dan bayi atau lebih dikenal dengan mother-baby
care (M-BC). Pengunaan pendekatan dengan model yang tepat diharapkan dapat
berkonstribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. (Listian, 2022)
Mother-Baby Care (M-BC) merupakan model memandirikan pasien yang bertujuan untuk
membelajarkan pasien agar kebutuhannya terpenuhi. Disamping itu, M-BC juga merupakan
pendekatan yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti perawat untuk memberikan
dukungan emosional kepada keluarga baru Bayi yang lahir dipandang sebagai bagian dari
keluarga. Perawatan bayi tidak terlepas dari peran serta keluarga. Perawatan bayi yang baik
dan benar akan dapat mencegah bayi dari suatu keadaan yang tidak diinginkan dan bisa
membuat bayi menjadi bugar dan sehat. Diharapkan bayiakan bisa tumbuh dan berkembang
menjadi generasi yang cerdas. Oleh karena itu, perawatan bayi haruslah dimulai sedini
mungkin dengan melibatkan keluarga terutama orang yang dekat dengan bayi seperti ibu.
Pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengunakan model perawatan ibu dan bayi
atau lebih dikenal dengan mother-baby care (M-BC). Pengunaan pendekatan dengan model
yang tepat diharapkan dapat berkonstribusi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi
diIndonesia. M-BC merupakan pendekatan yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti
perawat untuk memberikan dukungan emosional kepada keluarga baru . (Listian, 2022)
Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan virus
dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir. Perawatan BBL yang
tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian. Kesalahan
tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesiapan ibu dalam perawatan BBL
Memberikan ASI eksklusif haruslah tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi bayi.
Cara terbaik memberikan ASI eksklusif adalah dengan teknik latch on. Latch on adalah posisi
ketika bayi menyusu dengan mulut melekat pada payudara ibu. Teknik ini membantu bayi
menerima ASI secara memadai. (Wasiah, 2021)
B. Pengertian
Definisi Perawatan BBL yang dimaksud antara lain perawatan tali pusat, memandikan
bayi, memberi minum, membersihkan telinga, membersihkan alat kelamin, mengganti popok
bayi, dan menggunting kuku.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami perawatan BBL sehari - hari
2. Tujuan Khusus
Cepatnya pemulihan organ tubuh ibu yang mengalami perubahan pada saat kehamilan serta
terbinanya hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
D. Manfaat
Memelihara perasaan aman dan nyaman pada bayi, menurunkan angka mortalitas dan
morbiditas, bayi mendapatkan perawatan yang seoptimal mungkin untuk mendapatakan bayi
yang sehat
E. Indikasi
Bayi baru lahir atau bayi usia 0-12 bulan
F. Kontraindikasi
-
G. Persiapan Alat dan Bahan
Mata
a. Korentang
b. Bak instrumen
c. Handscoon
d. Cutton bod
e. Air DTT
f. Kom kecil
g. Kasa
Telinga
h. Korentang
i. Bak instrument
j. Handscone
k. Cutton bud
l. Baby Oil
m. Handukkecil
n. Kapas
o. Komkecil
p. Air DTT
b. Bak instrument
c. Handscone
d. Cutton bud
f. Alkohol 70%
g. Kapas
h. Kom kecil
i. Air DTT
j. Bengkok
H. Prosedur
i. Bak instrument
j. Handscone
r. Cutton bud
s. Baby Oil
t. Handukkecil
u. Kapas
v. Komkecil
w. Air DTT
m. Bak instrument
n. Handscone
o. Cutton bud
q. Alkohol 70%
r. Kapas
s. Kom kecil
t. Air DTT
u. Bengkok
I. Kesimpulan
Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan virus
dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir. Perawatan BBL yang
tidak tepat dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian