Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN

MEDIA DALAM PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pengampu :

M.Ridwan,SKM,MPH

Disusun Oleh :

Najlah Amalia (N1A117175)

KELAS :
2E

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan untuk melengkapi tugas
Promosi Kesehatan mengenai “Media dalam Promosi Kesehatan”.

Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, orang tua, teman, dan pihak -
pihak lainnya yang telah mendukung dalam proses pembuatan makalah ini. Harapan
saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dalam pembuatan dan penulisan makalah ini tentunya banyak terdapat


kekeliruan dan kekurangan.Untuk itu saya tentunya memerlukan saran dan masukan
dari pembaca untuk kesempurnaan pada makalah berikutnya.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb

Jambi, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................i

Daftar isi ..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................1

1.2 TUJUAN PENULISAN .............................................................................................2

1.3 MANFAAT PENULISAN .........................................................................................2

1.4 PERTANYAAN KAJIAN..........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN MEDIA.............................................................................................3

2.2 JENIS JENIS MEDIA.................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 DEFINISI MEDIA.....................................................................................................5

3.2 LANGKAH LANGKAH PENETAPAN MEDIA KESEHATAN...........................9

3.3 PESAN DALAM MEDIA KESEHATAN.................................................................9

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN.........................................................................................................11

4.2 SARAN......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan


melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi
kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat.
Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar
terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan
masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor
pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan
merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui
komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi
pesan, media dan efek dari pesan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan
dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat
bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan
kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan
(billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer),
lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat
berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media papan
berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi pusat
kegiatan masyarakat.Alat peraga yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat
berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.

Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana dan


kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi
khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan analis laboratorium
mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama preventif sehingga timbul

1
perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit
dan meningkatkan derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong
peran analis laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis
kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta
meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui akan media
dalam promosi kesehatan

1.3 MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari membuat makalah ini adalah untuk bisa mengaplikasikan media dalam
promkes untuk masa depan calon sarjana kesehatan masyarakat.

1.4 PERTANYAAN KAJIAN

1. jelaskan definisi dari media !

2. apa saja langkah – langkah dalam penentuan media kesehatan ?

3. jelaskan pesan – pesan dalam media kesehatan ?

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Media

 Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
 Menurut Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
 Menurut National Education Asociation (NEA): Media adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya.
 Menurut Briggs: Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa
supaya terjadi proses belajar.
 Asociation of Education Comunication Technology (AECT): Media adalah
segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
 Menurut Gagne: Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
 Menurut Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk belajar.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media merupakan alat (sarana)
komunikasi, perantara, atau penghubung. Jika dilihat pula dari asal katanya,
‘Medius’ (bahasa Latin) yang berarti ‘tengah’, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa media mengarah pada sebuah sarana/ alat untuk yang
digunakan untuk menyajikan informasi.

1.2 Jenis – jenis Media

1. Media Visual

Media visual mencakup semua media yang dapat dilihar, dibaca, dan diraba. Media
visual mengandalkan indra penglihatan dan/ atau peraba manusia. Media visual bisa
didapat dengan mudah di lingkungan sekitar kita, atau dapat kita buat sendiri. Contoh

3
media visual misalnya foto, gambar, grafik/ diagram, buku, teks, majalah, koran, alat
peraga, dsb.

2. Media Audio

Media Audio mencakup semua media yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran
(telinga) manusia. Media ini mengandung pesan dalam bentuk auditif, yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian juga kemauan pendengarnya. Contoh media
audio misalnya suara, musik, lagu, siaran radio, rekaman suara dalam kaset atau CD,
dsb.

3. Media Audio Visual

Media Audio Visual merupakan kombinasi dari media audio dan media visual. Media
ini mencakup semua media yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan, artinya
menggandalkan indra penglihatan dan pendengaran manusia secara bersamaan. Contoh
media audio visual misalnya film, video, drama, pementasan, televisi

4. Multimedia

Multimedia sendiri sebenarnya merupakan media audio visual, namun jauh lebih
lengkap sebab menyatukan berbagai format media seperti teks, gambar, grafik, suara,
video dan juga animasi. Contoh multimedia adalah internet .

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 DEFINISI MEDIA

Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi. Seseorang belajar melalui
panca inderanya. Setiap indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar
seseorang.

1. JENIS MEDIA PROMOSI KESEHATAN


Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)
1. Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin, dsb
2. Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan slide, film, dst

2.Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi


1. Media cetak, yaitu media statis dan mengutamakan pesan visual. Media cetak
umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata , gambar atau foto dalam tata warna.
Fungsi utama media ini adalah memberi informasi dan menghibur.

Contoh media cetak adalah:

a. Leaflet, adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang
singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa
yang disajikan secara berlipat.

b. Poster, adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata.

c. Booklet, adalah media untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku,
baik berupa tulisan maupun gambar.

5
d. Flyer, adalah berbentuk seperti leaflet tapi tidak berlipat.

e. Rubrik, adalah tulisan pada surat kabar yang membahas masalah kesehatan

Kelebihan media cetak adalah :

1.Tahan lama
2.Mencakup banyak orang
3. Biaya tidak tinggi
4. Tidak perlu listrik
5. Dapat dibawa kemana-mana
6. Dapat mengungkit rasa keindahan

Sedangkan kekurangan media cetak adalah :


1. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
2. Mudah terlipat

3. Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika.Adapun
macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassette, CD, VCD.
Photo, Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :

a. Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu


cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa
dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan.
Misalnya album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah
kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan
resmi dari Bupati.

b. Dokumentasi lepasan, yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan
dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo
ini digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.

6
c. Slide, pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat
effektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap
materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang.

d. Film. Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa
edukatif.

Kelebihan media elektronika diantaranya:

1. Sudah dikenal masyarakat


2. Mengikutsertakan semua panca indera
3. Lebih mudah dipahami
4. Lebih menarik karena ada suara dan gambar
5. Bertatap muka
6. Penyajian dapat dikendalikan

Sedangkan Kelemahan media elektronika adalah :

1. Biaya lebih tinggi


2. Sedikit rumit
3. Perlu listrik
4. Perlu alat canggih untuk produksinya
5. Peralatan selalu berkembang dan berubah
6. Perlu terampil dalam pengoperasian
4. Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: papan reklame,
spanduk, pameran, banner, dan tv layar lebar.

Kelebihan media luar ruang diantaranya:


1. Sebagai informasi umum dan hiburan
2. Mengikutsertakan semua panca indera
3. Lebih mudah dipahami

7
4. Jangkauan relatif besar

Kekurangan media luar ruangan diantaranya:


1. Biaya lebih tinggi
2. Sedikit rumit
3. Ada yang memerlukan listrik
4. Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya

MACAM ALAT PERAGA DALAM PROMOSI KESEHATAN


Alat-alat peraga dapat dibagi dalam beberapa kelompok besar :
1. Benda asli.
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun mati. Jenis ini
merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta
mempunyai bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan alat peraga ini tidak selalu
mudah dibawa kemana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam alat peraga,
antara lain benda sesungguhnya (tinja dikebun, lalat di atas tinja, dan lain-lain),
spesimen (benda yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-
lain), sampel (contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dan
lain-lain).

2. Benda tiruan
Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda sesungguhnya. Benda tiruan
bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan karena benda
asli mungkin digunakan (misal, ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan
lain-lain). Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu,
semen, plastik, dan lain-lain.
3. Gambar atau media grafis
Grafis secara umum diartikan sebagai gambar. Media grafis adalah penyajian visual
(menekankan persepsi indra penglihatan) dengan penyajian dua dimensi. Media grafis
tidak termasuk media elektronik. Termasuk dalam media grafis antara lain, poster,
leaflet, reklame, billboard, spanduk, gambar karikatur, lukisan, dan lain-lain.

8
3.2 MANFAAT DAN TUJUAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROMOSI
KESEHATAN
A. Manfaat Penggunaan Media Dalam promosi Kesehatan
1) Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
2) Mencapai sasaran
3) Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
4) Mempermudah penyampaian informasi
5) Menimbulkan minat sasaran pendidikan

B. Tujuan Media Dalam promosi Kesehatan


1) Menciptakan iklim bagi penerimaan dan perubahan nilai, sikap dan perilaku kesehatan.
2) Mengajarkan keterampilan mendengarkan, membaca, menulis hal-hal yang berkaitan
dengan kesehatan dll.
3) Pengganda sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan anjuran tidakan kesehatan.
4) Membentuk pengalaman baru terhadap perilaku hidup sehat dari statis ke dinamis.
5) Meningkatkan aspirasi dibidang kesehatan.
6) Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika penyebarluasan informasi di
bidang kesehatan atau layanan komunikasi kesehatan.
7) Berpartisipasi dalam keputusan atas hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan
8) Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan konsumen di bidang kesehatan.
9) Menciptakan rasa kebanggaan/kesetiaan terhadap produk, dll.

3.3 PESAN DALAM MEDIA

Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang
sesuai untuk sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif. Oleh karena
itu, pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :

1. Memfokuskan perhatian pada pesan (command attention)


Ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan dikembangkan.
Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan sasaran dan mereka akan
mudah melupakan pesan tersebut.

9
2. Mengklarifikasi pesan (clarify the message)
Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang efektif harus memberikan
informasi yang relevan dan baru bagi sasaran. Kalau pesan dalam media diremehkan
oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal.

3. Menciptakan kepercayaan (Create trust)


Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Misalnya, masyarakat
percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare dan untuk itu harus
dibarengi bahwa harga sabun terjangkau atau mudah didapat di dekat tempat
tinggalnya.

4. Mengkomunikasikan keuntungan (communicate a benefit)


Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Misalnya sasaran termotivasi
membuat jamban karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak
akan terkena penyakit diare.

5. Memastikan konsistensi (consistency)


Pesan harus konsisten, artinya bahwa makna pesan akan tetap sama walaupun
disampaikan melalui media yang berbeda secara berulang; misal di poster, stiker, dan
lain-lain.

6. Cater to heart and head


Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang efektif
tidak hanya sekadar memberi alasan teknis semata, tetapi juga harus menyentuh nilai
nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata.

7. Call to action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong sasaran untuk bertindak sesuatu bisa
dalam bentuk motivasi ke arah suatu tujuan. Contohnya, “Ayo, buang air besar di
jamban agar anak tetap sehat”.

10
BAB IV
PENUTUPAN

4.1. KESIMPULAN

Media Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak,
elektronika, dan media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan
akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan. Simnett dan
Ewles (1994) menambahkan bahwa metode mengajar dan alat belajar seperti leaflet,
poster dan video banyak dipakai dalam praktik komunikasi kesehatan.

Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan
foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi
maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah
dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya
harus dapat diterima oleh sasaran.

4.2 SARAN

Makalah ini membahas tentang komunikasi kesehatan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk dapat di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari cara berkomunikasi yang baik dalam masyarakat
dan memahami cara-cara atau strategi dalam berkomunikasi mengenai kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

dinus.ac.id/repository/docs/ajar/media-dalam-promosi-kesehatan

dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2012/07/Media-Promkes.pdf

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka


Cipta

Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana


Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai