BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang memiliki
tidak selalu digunakan didalam kelas namun bisa juga di luar kelas.
1
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya 2016), 40
30
2. Macam-Macam Media Pembelajaran
a. Media Audio
Media audio adalah sebuah media yang digunakan dengan cara mendengarkan.
Dengan kata lain, media ini hanya mengandalkan kemampuan suara, seperti radio,
tape recorder, dan benda-benda lain yang menghasilkan suara. Dalam pendidikan
anak usia dini media ini sangat cocok pada saat menyampaikan materi dengan
b. Media Visual
Media visual ialah media yang digunakan dengan cara melihat. Biasanya media
ini berupa gambar-gambar, lukisan, buku, puzzle, dan benda-benda lain yang dapat
diamati oleh peserta didik. Dalam pendidikan anak usia dini media visual paling
c. Media Audio-Visual
dengan media yang lain. Sebab peserta didik dapat melibatkan dua indra langsung,
yaitu pendengaran dan penglihatan. Yang tergolong media ini, antara lain video, film,
2
M fadillah, Bermain dan Permainan Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenada Media Group,2019), 199-200
15
Terdapat kriteria di dalam pemilihan sebuah media untuk anak usia dini, namun
secara teoritik media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan yang nantinya
bahasa, nilai agama, dan moral, sosial dan emosional, fisik motorik dan seni.
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran, bahan atau materi apa yang akan diajarksn
pada anak-anak harus disesuaikan dengan kurikulum pada setiap tahapan anak.
d. Kesesuaian dengan teori. Jadi pemilihan media harus sesuai dengan teori yang ada
yang diangkat berdasarkan riset atau yang telah teruji validitasnya, bukan fanatisme
e. Kesesuaian dengan belajar anak. Karena setiap anak memiliki gaya belajarnya
memahami materi yang disampaikan menggunakan media(tv, video, dll) begitu pula
anak yang gaya belajar auditif lebih suka apabila menggunakan media dengan cara
16
belajar kinestesis lebih suka bergerak dan melakukan suatu aktivitas fisik daripada
berdasarkan permainan tradisional yang disesuaikan juga dengan karakter anak usia dini
agar mencapai tujuan pembelajaran seperti halnya calistung (membaca, menulis, sambil
berhitung). Ular Tangga sendiri adalah salah satu permainan tradisional yang jenis
Permainan ular tangga merupakan salah satu permainan yang ringan dan cukup
populer. selain permainan ular tangga terdapat juga permainan seperti monopoli, ludo,
dam, dan halma. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Satya yang menyatakan
bahwa permainan ular tangga bersifat ringan, sederhana, mendidik, menghibur, dan
sangat interaktif jika dimainkan bersama-sama. Permainan ular tangga ini ringan jika
3
Anik Lestari Ningrum, dkk., Inovasi Pembelajaran Anak Usia Dini, (Madiun: CV. Bayfa Cendekia Indonesia
2022), 92
4
Nafiah Nurul Ratna Ningsih, Penggunaan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Kelas
III A SDN Nogoporo, Sleman. Universitas Negeri Yogyakarta. 57
17
akan tetapi pada observasi selanjutnya sebelum anak memainkan kegiatan main
yang sudah disediakan anak sudah mendapatkan pengetahuan tentang yang dimainkan
tentang tema hari itu, tentang kegiatan main, aturan main, berdoa dan bernyanyi.
Setelah itu anak dibebaskan memilih kegiatan yang diinginkan akan tetapi harus
mengikuti aturan main yang telah disepakati. Di RA tersebut guru selalu memberi
pijakan saat main dengan cara guru berjalan mengelilingi anak sambil lalu
memerhatikan anak ketika sedang melakukan permainan dan tidak lupa guru harus
kegiatan apa yang dilakukan oleh anak serta guru mencatat perkembangan anak.
perrmainan ini dimainkan oleh 2 orang atau lebih yang mana jenis
permainannya melemparkan dadu, dijalankan sesuai jumlah mata dadu yang muncul.
Apabila anak-anak mendarat di ujung bawah sebuah tangga, maka anak-anak dapat
langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular, anak-
anak harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah pemain pertama yang
2. Letakan pion pada kotak “mulai” (kotak ke-1) dipojok papan permainan
18
3. Mulailah mengocok dadu hingga mendapatkan satu mata dadu untuk menentukan
siapa yang menjadi pemain pertama, kedua dan seterusnya untuk menggerakan
pionnya
5. Saat anak melangkahkan pionnnya, anak sambil berhitung menuju kotak sesuai
mata dadu
kotak tersebut, maka anak berhitung menyebutkan angka, gambagambar, dan kata
7. Ikuti petunjuk pada papan. tangga menunjukan gerakan naik, ular menunjukan
gerakan turun
jumlah benda
Manfaat yang bisa diperoleh anak dengan melakukan permainan ular tangga.
Permainan ular tangga sangat menunjang perkembangan otak kanan dan kiri anak.
Dengan permainan ini, anak berkenalan dengan sebuah kemenangan dan kekalahan
dalam hidup. Dalam permainan ini pula, anak belajar mengatasi ketegangan, akankah ia
5
Dini Adrian Safitri, Pengembangan media permainan ular tangga untuk meningkatkan kognitif anak usia 5-6 tahun
(Skripsi UIN Raden Intan Lampung, Lampung 2021), 40-41.http://repository.radenintan.ac.id/13815/
19
menang atau kalah. Lewat permainan ini, anak juga bisa mengetahui dan belajar cara
memecahkan masalah.
Karena dapat dilakukan oleh dua anak atau lebih, maka permainan ini
bermanfaat mengajarkan anak bekerja sama dan menunggu giliran. Lebih dari itu, anak
yang melakukan permainan ini juga akan mampu berimajinasi dan mengingat peraturan
permainan yang diwujudkan dalam langkah-langkah permainan. Hal yang lebih penting
lagi, permainan ini dapat merangsang anak belajar menghitung secara berurutan.
Pasalnya, dalam permainan ini, anak dituntut untuk menghitung langkah demi langkah
permainan ular tangga. Selain itu, anak juga akan menghitung jumlah mata dadu yang
muncul pada setiap lemparan, sehingga kemampuan berhitung anak menjadi terangsang.
Dengan demikian, anak yang suka bermain ular tangga, kecerdasan matematikanya akan
berkembang lebih.6
2. meningkatkan bonding antara guru dengan anak dan juga anak dengan anak.
lemparan dadu.
berbahasa.
6
Puspa Ayu Melodyana, Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Permainan Ular
Tangga Di PAUD Dahlia (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2019), 49-
50.https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/46349
20
7. melatih kesabaran saat menunggu giliran melempar dadu.
8. belajar menerima kekalahan dan ikut senang ketika pemain lain yang
menang.
10. tantangan yang diberikan juga bisa mendorong anak untuk lebih kreatif dan
aturan, serta menyiapkan mental anak agar berbesar hati jika menerima kekalahan.
Dan jangan lupa memberikan penjelasan kepada anak bahwa yang terpenting dalam
permainan ini bukan masalah kalah atau menang, tetapi untuk memahami aturan
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia
selanjutnya karena perkembangan nya sangat luar biasa. Usia tersebut merupakan fase
kehidupan yang unik, dan berada pada masa proses perubahan dan
21
pertumbuhan, perkembangan, pematangan, dan penyempurnaan baik pada aspek
perubahan yang dialami oleh setiap manusia secara individual, dan berlangsung
sepanjang hayat; mulai dari masa konsepsi sampai meninggal dunia. Perkembangan
selanjutnya belum diketahui secara teoritis, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan manusia sebagai makhluk dan khalifah di muka bumi; sehingga hanya
pasti dialam baka nanti. Meskipun demikian kita bisa belajar dari petunjuk-
kita dapat memahami berbagai perubahan, memahami perilaku individu yang selalu
a. Perkembangan AUD
Perkembangan juga diartikan sebagai perubahan yang dialami oleh seorang anak
7
Mulyasa, Manajemen pendidikan Paud, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya 2012), 16
22
Jadi, perkembangan anak usia dini adalah kemajuan yang dialami anak secara
perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju kearah kau dalam atau dari
Istilah kognitif berasal dari cognition atau knowing, berarti mengetahui. Dalam
arti yang luas cognition ialah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan.
Selanjutnya Kognitif juga dapat diartikan dengan kemampuan belajar atau berpikir
atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru.
Keterampilan untuk memahami apa yang terjadi dilingkungan nya, serta keterampilan
8
Yurissetiowati, Perkembangan anak usia dini, (Jawa Tengah: Anggota IKAPI No.181/KTE/2019), 6-7
23
Sementara itu Muslihah (2005) menyatakan bahwa kognitif sendiri dapat dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menangkap sifat, arti atau keterangan mengenai
sesuatu hal yang berhubungan dengan atau melibatkan kognisi berdasarkan kepada
kemampuan kognitif ialah kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta
ini akan mempermudah anak menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga
berhubungan dengan berbagai konsep yang telah dimiliki anak dan berkenaan dengan
mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian
bahwa perkembangan kognitif adalah seluruh proses aktifitas mental yang berkaitan
24
memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan
memikirkan lingkungannya.9
Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya
digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah
merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam
tubuh yang dikontrol oleh otak. Keterampilan Motorik adalah gerakan-gerakan tubuh
dipikirkan oleh anak dan kemampuan untuk menangkap pesan dari lawan bicara,
dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan anak lainnya.
9
Dek Ngurah Laba Laksana dan Melania Restintuta Ngonu, Aspek perkembangananak usia dini,
(wangdowo,bojong pekalongan, Jawa Tengah: PT Nasya Expending Management 2021), 8-9.
10
Uswatun Hasanah, M.Pd.I, Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak
Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak. Vol.5, Edisi 1, Juni 2016
11
Ana Islamiyati, Upaya Mengembangkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Metode
Bercerita Di TK Cahaya Bunda Natar Lampung Selatan. IAIN Metro.
25
e. Perkembangan Seni AUD
dikembangankan pada anak usia dini, mendidik anak melalui seni, bukan hanya untuk
anak yang berbakat sajamelainkan seni untuk mengembangkan potensi diri dan
kasar dan halus anak, pola bahasa dan pikir serta perkembangan sosial
anak.12
Agama secara istilah ialah suatu praktik perilaku tertentu yang berhubungan
dengan sistem kepercayaan yang dinyatakan oleh institusi tertentu dan dianut oleh
anggotanya. Segala bentuk perilaku ataupun tindakan yang harus dikerjakan oleh
cata berperilaku yang baik serta cara menjauhi perilaku yang dilarang oleh keyakinan
yang di anutnya. Moral merupakan ajaran mengenai baik atau buruk yang akan
diterima melalui perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak serta budi pekerti seseorang.13
12
Ekadamayanti. Dkk, Capaian Dan Stimulasi Aspek Perkembangan Seni Pada Anak Kembar Usia 5 Tahun.
Indonesia Journal Of Early Childhood Education. Vol. 3. No. 1 Juni 2020
13
Nurma Dkk. Penanaman Nilai Agama Dan Moral Pada Anak Usia Dini Di TK Harapan Bunda Woyla Barat., Jurnal
Pendidikan Nak Usia,Dini Ya Bunayya. Vol. 6. Isue.1 2022
26
Kemampuan sosial dan emosional merupakan kemampuan yang saling berkaitan
dan saling mempengaruhi. Emosi anak-anak adalah sinyal yang diyakini sangat kuat
mempengaruhi orang lain. Demikian pula sebaliknya, dimana reaksi emosional anak-
anak juga dipengaruhi oleh perilaku orang lain. Kemampuan sosial-emosional yang
baik merupakan suatu kemampuan yang perlu dimiliki anak sejak anak masih kecil
karena perilaku ini akan sangat mempengaruhi dan menentukan kemampuan anak di
14
Sri Tatmi Ningsih, Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini Di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Usia Dini. Vol. 3 Isue. 2 2019
27