Anda di halaman 1dari 1

Bagaimanakah mekanisme dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi agar PT XYZ dapat mengkreditkan Pajak

Masukan yang telah dibayarkannya kepada ABC Ltd. Singapore tersebut?

Berdasarkan pasal 12 Nomor PER-12/PJ/2020, agar PT XYZ dapat mengkreditkan pajak masukan tersebut, maka
ABC Ltd. Harus menerbitkan bukti pungut PPN berupa commercial invoice, billing, order receipt, atau dokumen
sejenis yang memuat:
a. jumlah PPN yang dipungut beserta DPP;
b. nama dan NPWP PT XYZ; atau
c. alamat email PT XYZ yang terdaftar pada administrasi Direktorat Jenderal Pajak.
Dalam hal bukti pungut PPN belum dapat mencantumkan nama dan NPWP, atau alamat email PT XYZ, bukti
pungut PPN dimaksud termasuk dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak
sepanjang dilampiri dengan dokumen yang membuktikan bahwa akun PT XYZ pada Sistem Elektronik Pemungut
PPN PMSE memuat:
a. nama dan NPWP PT XYZ; atau
b. alamat email PT XYZ yang terdaftar pada administrasi Direktorat Jenderal Pajak.

Lalu selain ketentuan di atas, agar PT XYZ dapat mengkreditkan pajak masukan tersebut, perlu diperhatikan pasal 9
ayat (8) dan (9) UU PPN pada UU Nomor 7 Tahun 2021, yaitu pajak masukan atas bukti pungut PPN sebagaimana
telah dijelaskan di atas dapat dikreditkan apabila perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dari ABC Ltd.
mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha PT XYZ. Dan, apabila pajak masukan tersebut belum
dikreditkan dengan pajak keluaran pada masa pajak yang sama, maka pajak masukan tersebut dapat dikreditkan
pada masa pajak berikutnya paling lama 3 masa pajak setelah berakhirnya masa pajak saat bukti pungut PPN
dibuat sepanjang belum dibebankan sebagai biaya atau belum ditambahkan (dikapitalisasi) dalam harga perolehan
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.

Anda mungkin juga menyukai