XI AKUNTANSI 3
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2020
A. CARA PENGISIAN SSP BADAN MANUAL
Pembayaran pajak bisa dilakukan di kantor pelayanan pajak yang berada di wilayah
sekitar wajib pajak dengan cara mengisi Surat Setoran Pajak (SSP). SPP tersebut dapat
diambil dikantor pelayanan pajak atau KPP terdekat ataupun dengan cara melalui
pembayaran online.
Besar PPh yang harus disetor dihitung setiap akhir tahun pajak. Apabila ada
kekurangan pajak, maka harus disetor selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah
tahun pajak berakhir. Suatu badan melaporkan PPh Badan terutangnya dengan cara
membuat SPT tahunan PPh Badan, serat dilaporkan ke kantor pelayanan pajak sebelum
tahun pajak berakhir. Penyetoran PPh teraebut paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
setelah masa pajak perolehan penghasilan berakhir (untuk masa). Adapun untuk tahunan
disetorkan paling lambat tanggal 25 Maret tahun berikutnya setelah tahun pajak perolehan
penghasilan yang berakhir. Bagi PPh masa. Pembayaran PPh dilaporkan dalam SPT
selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak perolehan
penghasilan yang berakhir. Bagi PPh untuk tahunan, selambat-lambatnya tanggal 31 Maret
tahun berikutnya setelah tahun pajak perolehan penghasilan yang berakhir.
Cara pengisisan SSP Badan sebenarnya sama saja dengan pengisian SSP pribadi,
hanya saja ada beberapa kolom yang diisi berbeda. SSP merupakan suatu bukti
pembayaran yang dilakukan wajib pajak dengan menggunakan formulir yang telah
tersedia dikantor pelayanan pajak ataupun bisa dilakukan dengan cara lain yang telah
mendapatkan izin dari DJP. Dalam mengisi SSP, hal pertama yang perlu diperhatikan
adalah kode akun pajak serta kode jenis setoran pajak. Kode tersebut penting karena akan
menjadi pembeda jenis setoran pajak. Kode tersebut akan tercatat sebagai administrasi.
Misalnya, kode 100 untuk jenis setoran masa PPh pasal 21 atau kode 200 untuk jenis
setoran tahunan PPh Pasal 21. Contoh lainnya yaitu kode akun pajak 411121 untuk jenis
pajak PPh Pasal 21. Oleh karena hal tersebut, maka saat pengisian SSP harus teliti.
2. PENGISIAN SSP BADAN MANUAL
Keterangan :
1. MEMBUAT ID BILLING
14. Saat memilih kode billing, akan muncul kotak dialog baru sebagai
pemberitahuan bahwa kode billing sudah dibuat. Kemudian, klik Ok.
15. Kode billing telah berhasil dibuat.
16. Halaman berikutnya menunjukan informasi anda serta nomor kode billing
serta masa berlakunya.
17. Pilih kotak cetak billing kemudian klik, apabila ingin mencetaknya.
2. Pembayaran
Setelah membuat ID billing, anda bisa membayar pajak dengan cara sebagai berikut:
a. Anda bisa melukan pembayaran melalui bank atau loket kantor pos dengan
menunjukkan kode ID billing ataupun via ATM, mobile banking, serta internet
banking.
b. Pembayaran pajak melalui sistem kode e-billing wajib pajak menerima BPN (Bukti
Penerimaan Negara). Kedudukan BPN tersebut sama dengan SSP, Hal tersebut sesuai
dengan Praturan Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014.