Jurnal - Makalah BLKL Anggiii
Jurnal - Makalah BLKL Anggiii
Abstrak. Sistem Kerjasama Antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dengan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) Dalam Hal Pengawasan. LPS adalah suatu lembaga yang
independen, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dalam
melaksanakan pengawasan bank, OJK dan LPS bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
kerja sama dan koordinasi dalam rangka melaksanakan system pengawasan OJK dan LPS,
serta penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan
Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, dan
Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan.
Kata kunci: Lembaga Penjamin Simpanan , Sistem Pengawasan OJK dan LPS
Abstract Cooperation System between the Financial Services Authority (OJK) and the
Deposit Insurance Corporation (LPS) in terms of supervision. IDIC is an independent,
transparent and accountable institution in carrying out its duties and authorities. In carrying
out bank supervision, OJK and LPS aim to improve the effectiveness of cooperation and
coordination in implementing the OJK and LPS supervision system, as well as adjustments to
Law Number 9 of 2016 concerning Prevention and Handling of Financial System Crisis (UU
PPSKK), Service Authority Regulations Finance, and Deposit Insurance Corporation
Regulations.
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa bentuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan
keuangan terselenggara secara teratur, adil, maupun Peraturan Dewan Komisioner.
transparan, dan akuntabel; mampu Sedangkan dalam melaksanakan tugas
mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh pengawasan, wewenang Otoritas Jasa
secara berkelanjutan dan stabil; dan mampu Keuangan adalah melakukan pengawasan,
melindungi kepentingan konsumen dan pemeriksaan, penyidikan, perlindungan
masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan perlu konsumen, dan tindakan lain terhadap
memiliki berbagai kewenangan, baik dalam Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, atau
rangka pengaturan maupun pengawasan penunjang kegiatan jasa keuangan
sektor jasa keuangan. Kewenangan di bidang sebagaimana dimaksud dalam peraturan
pengaturan diperlukan dalam perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
mengimplementasikan berbagai ketentuan Untuk mencapai tujuannya, OJK perlu dan
baik yang diatur dalam UU Otoritas Jasa harus membangun sistem koordinasi yang
Keuangan maupun UU di sektor jasa kuat dengan Bank Indonesia, Kementrian
keuangan lainnya, yang ditetapkan dalam Keuangan, dan Lembaga Penjamin .
Simpanan. Pembentukan OJK di Indonesia di Jerman adalah yang sifatnya independen.
tidak terlepas dari otoritas serupa di beberapa Oleh karena sifatnya independen dari
negara lain, seperti Inggris, Jepang, Jerman, pemerintah, maka anggaran BaFin didapat
Korea dan Singapura. Sistem pengawasan dari pungutan terhadap industri jasa
yang dilakukan Indonesia dan negaranegara keuangan yang diawasinya. Otoritas
tersebut sama yaitu sistem pengawasan pengawas jasa keuangan di Korea Selatan
terpadu.Selain itu, tujuan pembentukan, Financial Service Commission yang
tugas, dan wewenang lembaga pengawas bertanggung jawab terhadap perdana menteri.
yang tidak jauh berbeda dengan tujuan utama Sama dengan OJK, sumber anggaran FSC
menjaga stabilitas sistem keuangan dan berasal dari negara dan pungutan terhadap
perlindungan konsumen. Otoritas pengawas industri jasa keuangan. Berbeda dengan OJK
jasa keuangan di Inggris adalah Financial dan otoritas pengawas jasa keuangan di
Services Authority yang sifatnya independen keempat negara sebelumnya, otoritas
dari pemerintah. Perbedaannya dengan OJK pengawas jasa keuangan di Singapura adalah
adalah anggaran FSA hanya berasal dari Monetary Authority of Singapore. Selain
pungutan terhadap industri jasa keuangan bertugas untuk mengawasi industri keuangan,
yang diawasinya. Otoritas pengawas jasa MAS juga bertugas untuk menerbitkan mata
keuangan di Jepang adalah Financial Service uang. Selain itu, sumber anggaran MAS
Agency. Berbeda dengan OJK, FSA di berasal dari hasil kegiatan investasinya
Jepang merupakan bagian dari kementerian sendiri yang modalnya berasal dari negara.
keuangan dan anggarannya hanya berasal
dari negara. Otoritas pengawas jasa keuangan
menangani industri keuangan syari’ah. Hal
VI. SARAN ini karena
1. Agar tidak terjadi benturan antara Bank banyaknya lembaga jasa keuangan, seperti
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam bank, pasar modal, hingga lembaga keuangan
pelaksanaan pengawasan terhadap industri nonbank yang berbentuk syariah. Komite ini
perbankan, maka perlulah adanya kejelasan diperlukan tak hanya untuk mengawasi,
mengenai pembagian tugas, wewenang, dan tetapi juga untuk mengembangkan industri
koordinasi antara Bank Indonesia dengan keuangan syariah yang memiliki potensi
OJK dalam pengawasan industri perbankan. yang
Untuk itu, diperlukan adanya revisi dari cukup besar.
Undang-undang Bank Indonesia mengenai 2. Berkaca dari negara lain, sistem koordinasi
fungsi pengawasannya yangtelah dialihkan antara OJK, BI, dan Kementrian Keuangan
kepada OJK. Selain itu perlunya merupakan kunci berhasil tidaknya system
pembentukan sebuah komite yang nantinya pengawasan jasa keuangan di Indonesia. Jika
Jurnal Bisnis Kolega 5
Vol. 6 No. 2. Des 2020 p-ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAGA PINJAMAN SIMPANAN . (n.d.). LPS Turut Berperan Aktif Menjaga Stabilitas
Sistem Keuangan, 5.
Prabowo, A. (2020). SIARAN PERS. OJK DAN LPS PERBARUI KERJASAMA OPTIMALKAN
PENANGANAN BANK, 5.
Windiantina, W. W. (2015). Sistem Koordinasi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan