Anda di halaman 1dari 12

OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No.

2 Februari 2023 42

PIAGAM MADINAH: MISI KEAGAMAAN DAN KENEGARAAN

Rooby Pangestu Hari Mulyo


UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: rooby.pangestu@gmail.com

Abstract
The Medina Charter was a legal protection given to a diverse society of Madina
at that time. Historians view the Medina Charter as an authentic text emerged
by Islamic civilization and its authenticity is undeniable. The important contents
of the Medina Charter are means to build a harmonious society, regulate the
people and uphold governmental system on the basis of equal rights. This study
aims to examine the values in the Articles of Medina Charter which contain
religion and the state principle, such as peace, protection and equal rights. The
method used in this research is using a qualitative method with a literature
study approach. The results of this study resulted that human right found in
Articles 1, 23, and 42. Articles 3 and 11, 20, 47 were contain. regarding
individual rights, Articles 25 and 33 regarding freedom.
Keyword: Charter of Medina, Religious, Statehood

Abstrak
Piagam Madinah adalah salah satu bentuk perlindungan hukum yang diberikan
terhadap masyarakat Madinah yang sangat beragam pada saat itu. Para ahli
sejarah memandang Piagam Madinah sebagai sebuah naskah otentik yang
dilahirkan oleh peradaban Islam dan tidak diragukan keasliannya Isi penting
dari piagam Madinah adalah upaya membentuk suatu masyarakat yang
harmonis, mengatur umat dan menegakkan sistem pemerintahan atas dasar
persamaan hak. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam Pasal-Pasal yang termuat dalam Piagam Madinah
sejatinya memuat prinsip agama dan negara, seperti perdamaian,
perlindungan dan persamaan hak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yakni menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil
penelitian ini menghasilkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tertuang dalam
Pasal 1, 23, dan 42. Pasal 3 dan 11, 20, 47 berisikan. mengenai hak-hak
individu, Pasal 25 dan 33 mengenai kebebasan.
Kata Kunci:Piagam Madinah, Keagamaan, Kenegaraan

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 43

heterogen itu menjadi satu kesatuan


Pendahuluan (Rahmaningsih, 2022).
Negara sebagai wujud dari hasil Hadirnya piagam Madinah juga
kontrak sosial dan politik yang dilakukan didukung oleh komunitas masyarakat
antara warga negara dan penguasa sebagai (Ummah) menjadi kelompok sosial
wakil dari rakyat dalam upaya untuk (community) yang mempunyai kekuatan
mencapai tujuan bersama yang telah politik pada pasca kepemimpinan
disepakati dan dituangkan dalam sebuah Rasulullah SAW sebagai kepala negara
kontitusi yang menjadi landasan untuk Madinah. Piagam Madinah yang
keberlangsungan suatu negara (Priyono, dirumuskan oleh Rasulullah ini terdiri dari
2006). Konstitusi menjadi hukum yang 47 Pasal yang berisikan mengenai hak
tertinggi dalam sebuah negara yang mana asasi manusia, hak dan kewajiban dalam
isi dari konstitusi tersebut harus menjadi bernegara, hak mendapatkan perlindungan
pedoman hukum bagi peraturan di hukum, serta toleransi antar agama
bawahnya. (Tanjung et al., 2021).
Negara Madinah merupakan salah satu Di Indonesia, mayoritas
dari sekian banyak negara yang memiliki masyarakatnya menganut agama Islam.
kontitusi secara tertulis, atau yang sering Namun, hal itu belum menjadi suatu
kita dengar dengan piagam madinah atau jaminan atas kerukunan antar umat
konstitusi madinah. Hadirnya piagam beragama. Konflik-konflik sosial yang
Madinah ini tak lepas dari sejarah terjadi saat ini bukan hanya konflik antar
perjalanan kepemimpinan Nabi agama tapi konflik antar ormas Islam pun
Muhammad SAW serta masyarakat kerap kali terjadi. Contonya adalah konflik
Madinah pada waktu itu. Madinah pada yang sosial yang terjadi di Desa Jagabaya.
saat itu merupakan negara kota yang Konflik antar NU dan Persis terjadi karena
berhasil dirubah menjadi negara bangsa proses interaksi sosial yang mengakibatkan
oleh Rasulullah SAW serta merupakan tidak harmonisnya antar warga di desa
tempat yang dihuni bukan hanya kelompok tersebut (Sholihah, 2021). Persoalan yang
muslim saja, namun di luar muslim juga terjadi ini dilatarbelakangi karena adanya
menetap di Madinah seperti suku Auz dan perbedaan pemahaman antara kedua ormas
Khazraj yang merupakan suku terkemuka ini.
dan juga kuat dari golongan Arab yang Konflik-konflik yang ada pada saat ini
berasal dari Arab Selatan. Selain itu, tentu saja bukan sesuatu yang baru.
golongan Yahudi lain juga tinggal di Mengutip atas apa yang telah dituliskan
Madina. Terdapat lebih dari 20 suku Wildhan dan Adis yang juga mengutip
menetap di Yastrib, yakni Bani Qaynuqa’, beberapa sejarawan serta pengamat,
Bani Quraydzah Bani Nadir, bani menyatakan bahwa konflik SARA yang
Tsa’labah dan Bani Hadh merupakan Bani terjadi di Melayu ini sudah terjadi jauh
yang terkemuka dari golongan Yahudi sebelum era pra kolonial. Konflik sara ini
(Nafis, 2003). Piagam ini mampu untuk menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
mempersatukan masyarakat Madinah yang yang multi etnis, multi religius serta multi

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 44

kultur seperti di Indonesia ini (Pramono &


Munandar, 2020). Piagam Madinah dapat Hasil dan Pembahasan
menjadi rujukan dalam mengelola
masyarakat yang beragam. Konflik-konflik 1. Konflik-Konflik Yang Terjadi
sosial yang terjadi antar ormas atau agama Sebelum Lahirnya Piagam Madinah
dapat dihindari dan di minimalisir atau Madinah sebagai negara yang
bahkan bisa saja tidak terjadi dengan ditempati oleh banyak suku di dalamnya,
mempelajari Piagam Madinah. tentu memiliki kerawanan terjadinya
Berdasarkan uraian diatas, penulis konflik yang bisa saja akan menimbulkan
enganalisis nilai-nilai yang terkandung ancaman integritas dan persatuan bagi
dalam piagam Madinah dan membuktikan Madinah sendiri. Perbedaan-perbedaan
bahwa nilai-nilai yang terkandung di yang muncul seperti perbedaan suku,
dalamnya sejatinya berisikan pesan-pesan perbedaan kekuasaan lahan berpotensi
perdamaian, perlindungan serta kesamaan memicu terjadinya konflik antar suku.
hak yang kesemuanya itu masuk dalam Selain itu, perbedaan keyakinan dalam
ranah misi keagamaan dan misi beragama juga dapat menjadi salah satu hal
kenegaraan. yang memiliki potensi terjadinya konflik
(Fahmi, 2017).
Metode Konflik antara suku Aus dan Khazraj
terjadi karena perbedaan kebiasaan antara
Dalam penelitian ini, pendekatan yang kaum Muhajirin yang kebiasannya
digunakan adalah dengan melalui berdagang dan kaum Anshor yang sudah
pendekatan kualitatif dengan cara terbiasa bertani. Selain itu, konflik lainnya
menyajikan data empirik yang kemudian datang dari kaum yahudi yang memusuhi
dikaitkan dengan data normatif (dalam hal Nabi Muhammad karena alasan dia berasal
ini Pasal-Pasal dalam piagam madinah). dari bangsa arab serta bukan berasal dari
Penelitian ini merupakan penelitian keturunan bangsa yahudi. Dakwah Islam
kualititatif. Tujuan dari penelitian ini yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
adalah untuk mengkontruksi realitas dan membuat banyak penduduk setempat yang
memahami maknanya dan kemudian hal mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Hal ini
ini akan menimbulkan penelitian ini dalam menyebabkan berbagai asumsi, salah
pelaksanaannya sangat memperhatikan satunya adalah anggapan bahwa orang
peristiwa dan otentisitas (Somantri, 2005). yahudi akan kehilangan penghasilan
Selain itu, penelitian ini menggunakan utamanya dari praktik riba, serta
penelitian kepustakaan (library research), munculnya prasangka dari orang yahudi
yakni suatu peneltiian yang dilakukan bahwa tanah-tanah yang dijadikan jaminan
dengan menggunakan literatur-literatur riba dikemudian hari akan ditarik oleh
yang ada. orang-orang arab (Burhanuddin, 2019).

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 45

2. Piagam Madinah mempertahankan kesatuan hidup, dan


Nabi Muhammad SAW dan umatnya lainnya (Sukardja, 2012). Lahirnya piagam
selama kurang lebih 13 tahun di Makkah madinah ini juga merupakan suatu
dan belum mempunyai kekuatan dan kesadaran Rasulullah sebagai pemimpin
kesatuan politik yang menguasai suatu Muhajirin yang melihat masih terjadi
wilayah tertentu. Pada saat umat Islam kelabilan perpolitikan dalam Madinah.
hijrah dari Makkah ke Madinah pada tahun Maka, beliau merumuskan piagam
622 M, umat Islam menjadi suatu Madinah untuk meminimalisir pergolakan
komunitas yang bebas dan merdeka juga politik (Hakim, 2021).
memiliki kedudukan yang baik dan Sejak Rasulullah SAW hijrah ke
menjadi suatu kelompok yang kuat dan Madinah, beliau menerapkan kehidupan
dapat berdiri sendiri. Hal ini sangat bermasyarakat dan bernegara secara
berbeda kondisinya pada saat mereka di demokratis di tengah masyarakat yang
Makkah dimana mereka menjadi suatu sangat plural dan heterogen dengan
komunitas yang lemah juga tertindas berbagai macam ideologi dan politik. Gaya
(Sukardja, 2012). kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Tidak lama setelah hijrah ke Madinah, yang egaliter, demokratis dan toleran,
Rasulullah SAW membuat suatu piagam menjadikan semua penduduk Madinah
politik sebagai upaya untuk mengatur merasakan ketenangan menjadikan kota
kehidupan di Madinah yang ditempati oleh Yasrib sebuah kota yang bercahaya
beragam golongan. Beliau menganggap Madinah al-Munawarah (Patamatta,
sangat penting adanya suatu aturan pokok 2020).
untuk menata kehidupan bersama agar Piagam Madinah merupakan sebutan
tercipta suatu kesatuan hidup antar bagi shahifah yakni suatu lembaran
masyarakat (Sukardja, 2012). ataupun kitab yang ditulis oleh Nabi
Piagam Madinah merupakan political Muhammad SAW. Piagam merupakan
Legal Documen (Hakim, 2021) yang dokumen yang ditulis oleh penguasa
menjadi cikal bakal lahirnya Negara ataupun badan yang membuat Undang-
Madinah pada abad ke 7 Masehi. Piagam Undang yang berisikan pengakuan
ini penting keberadaannya karena Yastrib terhadap hak-hak rakyat, baik hak
(sebelum berubah namanya menjadi kelompok sosial maupun hak individu.
Madinah) dihuni oleh kabilah multietnik Piagam juga dapat diartikan sebagai
dan agama yang memang memerlukan dokumen resmi baik itu perjanjian,
kesepakatan agar hadir suatu perlindungan persetujuan, penghargaan, konstitusi
dari masing-masing kaum. ataupun lainnya yang berisikan mengenai
Piagam Madinah merupakan salah pernyataan suatu hal (Tanjung et al.,
satu upaya Rasulullah setelah hijarah ke 2021).
Madinah untuk membina masyarakat.
Piagam Madinah ini terdapat rumusan
mengenai kebebasan beragama, hubungan
antar kelompok, kewajiban

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 46

Piagam Madinah dipandang oleh para merupakan suatu karakter dari Rasulullah
ahli sejarah sebagai naskah otentik yang yang amat baik, yakni tidak membuat
dilahirkan oleh peradaban Islam dan tidak persatuan dan persaudaraan yang ekslusif
diragukan keasliannya (Murdan & hanya umat Islam saja. Disisi lain, ada
Haiwannisa, 2019). Isi penting dari piagam beberapa hal yang harus dibedakan seperti
Madinah adalah upaya membentuk suatu dalam urusan tata cara beribadah yang
masyarakat yang harmonis, mengatur umat berkaitan dengan kiblat umat Islam,
dan menegakkan pemerintahan atas dasar penggunaan sepatu kulit dalam salat,
persamaan hak. Piagam Madinah dianggap menyemir uban, puasa tanggal 10
sebagai konstitusi yang meletakkan dasar- muharram, larangan untuk meniru sikap,
dasar sosial politik bagi masyarakat pakaian dan ibadah (Burhanuddin, 2019).
Madinah pada waktu itu dalam sebuah Perbedaan-perbedaan inilah yang tidak
pemerintahan dibawah kepemimpinan menghalangi mereka untuk tetap hidup
Nabi Muhammad SAW (Jailani, 2016). bersama di Madinah.
Sejak awal perumusan, piagam ini
3. Piagam Madinah Sebagai berdasarkan atas prinsip tata kehidupan
Landasan Negara masyarakat juga terkandung kewajiban dan
Piagam Madinah merupakan jaminan antar sesama. Pembuatan piagam
perjanjian antara Nabi Muhammad SAW ini merupakan lanjutan atas langkah-
sebagai pemimpin umat Islam (Muhajirin langkah yang sebelumnya sudah dilakukan
dan Anshar) dengan para suku dari oleh Rasulullah pasca hijrah, yakni
beragam kaum yang berada di Madinah membangun masjid dan menciptakan
pada waktu itu (Jailani, 2016). Piagam persaudaraan atara Muhajirin dan Anshar.
Madinah merupakan dokumen pertama Piagam ini disusun dengan memperhatikan
yang dibuat oleh Rasulullah dengan kemaslahatan umat tanpa memandang
berbagai suku yang menetap di Yastrib dan perbedaan, menjamin hak semua kelompok
membawa keadilan hukum sekaligus (Fajriah, 2019) juga berdasarkan pada
menjadi landasan hidup umat Islam prinsip-prinsip tata kehidupan masyarakat
kedepan. yang juga berisikan kewajiban serta
Piagam Madinah menjadi landasan jaminan terhadap hak antar sesama
utama dalam mengimplementasikan (Mahendra et al., 2021).
kontrak sosial diantara para penduduk Dengan menjadi satu kesatuan dari
yang ada, sehingga hal itu membentuk semua elemen kelompok yang ada, maka
suatu tatanan kewarganegaraan. Lebih bersatu dalam satu bangsa. Kesepakatan
lanjut, piagam ini juga menghendaki atas kontrak sosial inilah yang menjadi
terwujudnya suatu persatuan dan dokumen konstitusi bagi lahirnya negara
persaudaraan dikalangan penduduk yang berdaulat. Dengan ini, hadirnya Nabi
Madinah dikarenakan adanya aturan dalam Muhammad di Madinah bukan hanya
membuat suatu hubungan antar golongan mengemban tugas-tugas keagamaan
dalam berbagai aspek kehidupan (Huda & sebagai Rasulullah, namun juga sekaligus
Hasyim, 2020) dan tentu saja ini

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 47

menjadi kepala negara (Shomad et al., Rasulullah dalam rangka menjalani suatu
2013). kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sistem pemerintahan Negara Madinah Selain pendapat di atas, pendapat lain
menerapkan sedikit model paham tentang poin penting dalam Piagam
Desentrasilisasi (Shomad et al., 2013). Madinah juga disampaikan oleh ahli
Desentralisasi memiliki arti pelimpahan lainnya seperti W. Montgomery Watt.
kekuasaan pemerintah dari pemerintah Menurut W. Montgomery Watt yang
pusat yang diberikan kepada pemerintah dikutip oleh Burhanudin, beberapa point
daerah-daerah untuk mengurus rumah penting dalam isi Piagam Madinah;
tangganya sendiri, dengan kata lain, daerah 1. Pertama, mereka mempercayai
diberikan kewenangan untuk menjadi dan bertanggung jawab dalam
daerah otonom (Simandjuntak, 2015). Jadi komunitas tunggal (umma).
dalam hal ini, ketika terjadi masalah 2. Kedua, setiap kelompok dan
internal yang muncul dalam suatu subdevisi dari setiap komunitas
kelompok, maka masalah itu diselesaikan bertanggungjawab atas darah dan
oleh kelompoknya masing-masing, kecuali uang tebusan bagi setiap anggota
jika masalah itu menyangkut kelompok (Pasal 2-11).
lain maka masalah tersebut ditangani oleh 3. Ketiga, setiap anggota dari setiap
Rasulullah SAW. komunitas menunjukkan
Mengutip pendapat Munawir Syazali solidaritas penuh untuk melawan
yang juga dikutip oleh Bukhori, ada kejahatan, tidak mendukung
beberapa prinsip dalam piagam ini, yakni: pidana walaupun dengan saudara
1. Pertama, Semua Pemeluk Islam, dekat, dimana kejahatan digunakan
meskipun berasal dari banyak untuk melawan anggota komunitas
suku, tetapi bukan satu komunitas. lain (Pasal 13, 21).
2. Kedua, Hubungan antara anggota 4. Keempat, setiap anggota dari
komunitas Islam dengan anggota komunitas menunjukkan
komunitas yang lain didasarkan solidaritas penuh untuk melawan
atas prinsip-prinsip. orang-orang kafir dalam damai dan
3. Ketiga, Bertetangga baik. perang (Pasal 14, 17, 19, 44) dan
4. Keempat, Saling membantu dalam juga solidaritas dalam
menghadapi musuh bersama. perlindungan lingkungan tempat
5. Kelima, Membela mereka yang tinggal (Pasal 15).
teraniaya. 5. Kelima, orang-orang yahudi
6. Keenam, Saling menasehati, dan merupakan bagian dari komunitas,
7. ketujuh, Menghormati kebebasan dan untuk mempertahankan agama
beragama(Shomad et al., 2013). mereka sendiri, mereka dan umat
Melihat atas apa yang telah Muslim akan membantu
disampaikan oleh Munawir Syazali, (membantu dalam milliter) satu
Piagam Madinah merupakan suatu konsep sama lain ketika diperlukan (Pasal
yang amat bagus yang ditawarkan oleh

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 48

24, 35, 37, 38, 46) (Burhanuddin, secara lisan yang yang telah dilakukan oleh
2019). Rasulullah seperti:
Berdasarkan apa yang telah 1. Pertama,dakwahdengan
disampaikan oleh W. Montgomery Watt, mempersaudarakan antara Anshor
dapat kita pahami bahwa persatuan dan dan Muhajirin,
kesatuan sangat penting. Persatuan dan 2. kedua;dakwah sosial dengan
kesatuan harus diutama dan kepentingan menerapkan prinsip persaudaraan,
setiap kelompok yang ada mendapatkan persamaan, toleransi, tolong
perhatian yang sama dan tidak menolong serta keadilan,
mementingkan kepentingan kelompok 3. ketiga; dakwah dengan
tertentu. perundingan melalui kesepakatan
Piagam Madinah,
4. Antara Misi Keagamaan dan 4. keempat; dakwah perundingan
Kenegaraan Nabi Muhammad melalui perjanjian hudaibiyah,
SAW 5. kelima; dakwah bil-qital melalui
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW peperangan, seperti perang badar,
beserta pengikutnya dari Makkah ke uhud, dan khandak,
Madinah, menandakan bahwa kekuatan 6. keenam, dakwah bil-kitabah
Islam semakin besar dan semakin solid. melalui pengiriman surat dan da’i
Namun, dari sisi eksternal, Islam pada keluar negeri (Antariksa, 2017).
waktu itu mendapatkan berbagai macam Dari beberapa dakwah yang dilakukan
ancaman yang hadir dari kaum kafir Rasulullah, Rasulullah kerap kali
Quraisy. Dakwah Nabi Muhammad di menggunakan dakwah bil-kitabah sebagai
Madinah dilakukan dengan beragam cara. alternatif dalam berdakwah dalam kondisi
Nabi Muhammad dalam melakukan tertentu. Seperti perundingan-perundingan,
dakwah menerapkan prinsip-prinsip yang serta pengiriman surat ke negeri-negeri di
ada dalam Islam juga meletakkan pondasi luar Arab yang setidaknya ada 8 kali
kenegaraan (Rustandi & Sahidin, 2019). pengiriman surat kepada para penguasa
Dakwah yang dilakukan Rasulullah diluar Madinah. Rasulullah tercatat
menggunakan beberapa metode, yakni mengirim surat kepada Najasyi Raja
metode lisan secara terbuka dan terang- Habasyah, Muqauqis Raja Mesir, Kisra
terangan dan juga metode dakwah melalui Raja Persia, Qaishar raja Romawi, Al-
tulisan dengan mengirimkan seruan Mundzir bin Sawa, Haudzan bin Ali Al
bertauhid kepada negara-negara diluar Hanafi pemimpin Yamamah, kepada Al
Arab (Rustandi & Sahidin, 2019). Harits bin Abu Syamr Al
Selain dakwah yang bersifat internal, Ghassanipemimpin Damaskus, dan Kepada
rasulullah juga melakukan dakwah yang Raja Uman (Rustandi & Sahidin, 2019).
bersifat internal. Dakwah secara internal Sepanjang beliau berdakwah baik di
dilakukan pada saat itu karena kondisi Makkah maupun di Madinah terutama
umat Islam pada periode Madinah sudah dengan kaum kafir Quraisy, perundingan
semakin kuat dan oleh karenanya dakwah semata-mata dilakukan untuk menjaga

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 49

harkat dan martabat manusia sekaligus kehidupan sesuai dengan keyakinan


menguatkann hubungan sosial antar masing-masing (Awaludin & Hasim,
masyarakat pada saat itu. Prosesi dakwah 2019). Dalam piagam ini juga disebutkan
yang dilakukan Rasulullah dilandaskan bahwa ada kewajiban umum, yakni
berdasarkan nilai-nilai keIslaman dengan partisipasi dalam usaha terkait pertahanan
harapan terciptanya masyarakat yang bersama dalam menghadapi musuh dari
harmonis. Dalam pengembangan dakwah luar serta menjunjung tinggi nilai-nilai
Islam, Rasulullah menerapkan beberapa kemanusiaan. Selain itu, beberapa aspek
prinsip perundingan, seperti dalam penting lain dalam Piagam ini, yakni aspek
perundingan sebagai upaya untuk melerai politik, keagamaan, dan ekonomi. Berikut
konflik dilakukan dengan prinsip ini adalah penjabaran dari masing-masing
tabayyun, setelah melalui proses tabayyun, aspek tersebut:
prinsip selanjutnya yakni dengan prinsip 1. Aspek Politik
musyawarah, yakni dengan melibatkan Hal pertama yang dilakukan
berbagai pihak yang saling bertentangan, Rasulullah setelah hijrah ke
dan perundingan diakhiri dengan Ishlah Madinah adalah membangun
(perdamaian) dengan menjunjung tinggi komitmen kerjasama dengan kaum
kesepakatan yang telah ditetapkan bersama Yahudi dan Pagan (Penyembah
(Rustandi & Sahidin, 2019). Berhala). Komitmen tersebut
Upaya-upaya yang telah dilakukan tertuang dalam Piagam Madinah
Rasulullah ini, seperti halnya mendatangi yang disusun pada tahun pertama
Kaum Yahudi dan Nasrani dengan dialog hijriyah yang memuat 47 Pasal.
secara terbuka, maka rasulullah Upaya yang dilakukan Rasulullah
membentuk kesepakatan Piagam Madinah. dalam mentransformasi masyarakat
Piagam Madinah merupakan bentuk Madinah yakni Pemetaan atas hak
kesepakatan bersama yang dilakukan oleh dan kewajiban dalam hal
seluruh lapisan masyarakat (Muhajirin, pertahanan dan keamanan yang
Anshar, Yahudi, dan Nasrani) yang bertujuan untuk menjalin hubungan
didasarkan pada prinsip kemerdekaan. antar umat beragama (Pasal 24, 37,
Rasulullah mengakomodir masyarakat 38, 44), hal ini bisa disebut sebagai
Madinah dengan konsep ummah, dimana Ummah.
ikatan kesukuan kuno yang telah terbangun Seiring berjalannya waktu,
dicabut dan membentuk suatu satu masyarakat Madinah mengalami
kesatuan umat. Tidak ada ikatan darah, perubahan, Piagam Madinah
tidak ada lagi kesetiaan suku, semuanya memetakan masyarakat dalam
harus menjaga kerukunan ummat. Piagam kesatuan yang dalam hal ini
madinah yang merupakan konstitusi yang mengubah konfederasi kesukuan
menjadi pandangan hidup modern seperti menjadi masyarakat baru yang
kebebasan beragama, keberagaman, dikendalikan oleh ajaran moral
mulitikulturalism, humanism, dan hak dengan instrumen yang jelas. Kaum
setiap kelompok untuk mengatur Yahudi yang memfokuskan dengan

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 50

hukum, Nasrani yang fokus pada Kesimpulaan


dakwah persaudaraan spiritual, dan
ajaran Islam yang dibangun diatas Berdasarkan uraian diatas, dapat kita
hukum dan moral secara simpulkan bahwa Piagam Madinah
beriringan(Awaludin & Hasim, merupakan upaya yang dilakukan oleh
2019). Nabi Muhammad dalam misi keagamaan
2. Aspek Keagamaan dan kenegaraan. Hal itu dapat kita lihat
Melalui Piagam Madinah, dari beberapa nilai yang terkandung dalam
Rasulullah dapat menjalin Piagam Madinah yang tertuang dalam
hubungan yang rukun antar umat beberapa Pasal, yaitu:
beragama (Yahudi dan Nasrani). 1. Pasal 1, 23 dan 42 yang berisikan
Pengakuan terhadap agama lain, mengenai nilai-nilai kemanusiaan.
disebutkan Rasulullah lebih dari Dengan adanya Pasal-Pasal
sepuluh Pasal. Kaum Yahudi juga tersebut, ini menandakan bahwa
diberi kebebasan untuk Rasulullah mengakui
menjalankan agama mereka dan kemajemukan masyarakat
pada akhirnya mereka mengakui Madinah, dan kemajemukan itu
kepemimpinan Rasulullah. Hal itu beliau satukan.
terbukti dengan kesediaan mereka 2. Pasal 3 sampai pada Pasal 11
untuk meminta rasulullah untuk berisikan mengenai hak kebebasan
memutus suatu perkara. individu atau golongan untuk
3. Aspek Ekonomi berekspresi. Dalam hal ini yakni
Pada saat Rasulullah belum dengan menjalankan kebiasaan
hijrah, sektor ekonomi yang ada di yang sudah terpelihara selama
Madinah dikuasai oleh kaum kebiasaan itu tidak bertentangan
Yahudi. Maka setelah Rasulullah dengan ajaran Islam, seperti
hijrah, beliau membangunkan kebiasaan tolong menolong, atau
kesadaran mengenai kepemilikan menolak sesuatu yang bertolak
ekonomi harus dibangun secara belakang dengan kepentingan
bersama agar muncul ikatan umum.
persaudaraan dan keadilan sosial. 3. Pasal 20 dan 47 berisikan bahwa
Rasulullah berhasil memperbaiki Rasulullah menjamin hak milik
atas jaminan kehidupan ekonomi dan hidup.
masyarakat Madinah yang dimulai 4. Pasal 25 sampai pada 33 berisikan
dengan memperbaiki hubungan kebebasan untuk menjalankan
antar tetangga meski berbeda ibadah sesuai dengan keyakinan
akidah(Awaludin & Hasim, 2019). masing-masing.

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 51

Keselarasan misi keagamaan dan Daftar Pustka


kenegaraan juga dapat dilihar dengan 3
aspek yang telah dituliskan diatas, yakni: Antariksa, W. F. (2017). Penerapan
1. pertama aspek politik yang dalam Manajemen Strategi Dalam Dakwah
hal ini berisikan mengenai upaya Nabi Muhammad Saw. J-MPI (Jurnal
perdamaian antar suku. Manajemen Pendidikan Islam), 2(1).
2. Kedua aspek keagamaan, https://doi.org/10.18860/jmpi.v2i1.43
Rasulullah mengajak agar antar 57
umat untuk rukun, Awaludin, Z., & Hasim, W. (2019).
3. ketiga aspek ekonomi, rasulullah Strategi Transformasi Sosial Nabi
mengajak untuk antar kelompok Muhammad Social Transformation
agar menggarap perekonomian Strategy of the Prophet Muhammad
secara bersama-sama, bukan hanya Saw in the Madinah Charter ( 619-
digarap oleh satu kelompok saja. 622 Ad ). Jurnal Yaqzhan, 5(1), 42–
Keselarasan antara misi keagamaan 69.
dan kenegaraan yang dimunculkan dalam Burhanuddin, M. (2019). Conflict
Piagam Madinah ini tentu menjadi suatu Mapping Piagam Madinah (Analisa
hal yang patut diapresiasi. Karenanya, Latar Belakang Sosiokultural Piagam
dengan adanya piagam ini, nilai-nilai Madinah). Jurnal Al-Ijtimaiyyah,
persamaan, saling menghargai dan 5(2), 1. https://doi.org/10.22373/al-
sebagainya sampai saat ini terus ijtimaiyyah.v5i2.5233
digaungkan diberbagai kalangan. Fahmi, A. (2017). Implementasi Nilai-
Nilai Kerukunan Umat Beragama
Dalam Masyarakat (Studi Kasus Pada
Profesi Perawat Di Rumah Sakit
Umum Putera Bahagiakota Cirebon
Tahun 2017) Amieq Fahmi. OASIS :
Jurnal Ilmiah Kajian Islam, 2(1), 92–
107.
Fajriah, N. (2019). Kerukunan Umat
Beragama: Relevansi Pasal 25 Piagam
Madinah dan Pasal 29 UUD 1945.
Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu
Ushuluddin, 21(2), 162.
https://doi.org/10.22373/substantia.v2
1i2.5525
Hakim, H. M. I. El. (2021). Relevansinya
Bagi Konstitusi Indonesia. 2(2).

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 52

Huda, M. H., & Hasyim, M. (2020). Priyono, E. (2006). Prinsip-Prinsip


Perspektif Nilai-nilai Kemanusiaan Negara Hukum dalam Piagam
dalam Baiat Aqabah dan Piagam Madinah dan Konstitusi Indonesia;
Madinah. Jurnal Pusaka, 8(1), 86–98. Suatu Analitis Deskriptif Komparatif.
Jailani, I. A. (2016). Piagam Madinah: 01120006.
Landasan Filosofis Konstitusi Negara Rahmaningsih, A. A. (2022). Konsep
Demokratis. Al-Daulah : Jurnal Persatuan Bangsa dalam Piagam
Hukum Dan Perundangan Islam, Madinah dengan Konstitusi
6(2), 269–295. Indonesia. Bullet: Jurnal Multidisiplin
Mahendra, S., Nur, A., Ms, F., Kusuma, Y. Ilmu, 1(3), 242–249.
R., & Kubota, E. (2021). Hubungan Rustandi, R., & Sahidin, S. (2019).
antara Pancasila dan Piagam Madinah Analisis Historis Manajemen Dakwah
sebagai upaya menjaga keberagaman Rosulullah Saw dalam Piagam
di Indonesia Pendahuluan Metode. Madinah. Jurnal Tamaddun : Jurnal
Prosiding Seminar Nasional Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 7(2),
Kewarganegaraan, 3, 31–40. 362–387.
Murdan, M. N., & Haiwannisa. (2019). https://doi.org/10.24235/tamaddun.v7
Membangun Hubungan Antara i2.5503
Ummat dan Kekuasaan; Konsep Sholihah, A. N. (2021). Konflik Terhadap
Negara Dalam Piagam Madinah. Pemahaman Antar Kelompok
Jurnal PAPPASANG, Keagamaan Persatuan Islam
https://news.ge/anakliis-porti-aris- (PERSIS) dan Nahdatul Ulama (NU).
qveynis-momava. Proceedings Uin Sunan Gunung …,
NAFIS, M. C. (2003). Piagam Madinah 53(Desember).
Dan Deklarasi Ham Studi Historis Shomad, B. A., Abdullah, F., Alamsyah,
Dan Konseptual Atas Nilai-Nilai Y. A., Muslimin, E., Julaeha, S., &
Pluralisme Beragama. 1–154. Suhartini, A. (2013). Piagam Madinah
Patamatta, J. D. (2020). Konsep Negara Dan Resolusi Konflik. Al-Adyan:
Hukum di Indonesia Dalam Perspektif Jurnal Studi Lintas Agama, 2(2),
Piagam Madinah. Al Amin: Jurnal 120–141.
Kajian Ilmu Dan Budaya Islam, 3(1), Simandjuntak, R. (2015). Negara Kesatuan
69–82. Republik Indonesia Perspektif Yuridis
Pramono, W. I., & Munandar, A. I. (2020). Konstitusional. De Jure, Syariah Dan
Peran Undang-Undang Ormas Hukum, 07(01), 57–67.
Terhadap Penyelesaian Konflik Antar Somantri, G. R. (2005). Memahami
Ormas. Jurnal Ilmiah Living Law, Metode Kualitatif. Makara Human
12(1), 52. Behavior Studies in Asia, 9(2), 57.
https://doi.org/10.30997/jill.v12i1.229 https://doi.org/10.7454/mssh.v9i2.122
6

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 7. No. 2 Februari 2023 53

Sukardja, A. (2012). PIAGAM MADINAH


& UNDANG-UNDANG DASAR NRI
1945 Kajian Perbandingan Tentang
Dasar Hidup Bersama Dalam
Masyarakat Yang Majemuk (A. T.
Kharlie & Nur Habibi Ihya (eds.)).
Cahaya Prima Sentosa.
Tanjung, R., Islam, U., Sunan, N., &
Yogyakarta, K. (2021). PIAGAM
MADINAH Rasyid Tanjung.
December.

Piagam Madinah: Misi Keagamaan Dan Kenegaraan Rooby Pangestu Hari Mulyo

Anda mungkin juga menyukai