Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
B. Teori Konstitusi
Konstitusi dalam ilmu hukum terap kali menggunakan Sebagian istilah
dengan arti yang sama. Selain konstitusi, terkadang kata yang sama memiliki
arti yang tidak sama seperti konstitusi dan hukum dasar. Pendapat tentang
konstitusi, dan dalam konstitusi pun terbagi menjadi dua bagian. Pertama,
pendapat yang membedakan UUD dengan konstitusi. Kedua, pandangan
bahwa UUD sama dengan konstitusi yang pada saat ini lebih dapat diterima.
( Wira Atma Hajri, 2018 : 1 )
Di dalam konstitusi juga memuat pernyataan-pernyataan atau argumen
dari ahli hukum serta kebiasaan pendudukan setempat yang termasuk didalam
nya adalah undang-undang, pada masa itu konstitusi mempunyai pengaruh
besar sampai pada masa pertengahan, sehingga timbulah inspirasi kehidupan
demokrasi perwakilan yang cukup kuat hingga melahirkan pahamnya
demokrasi perwakilan nasionalisme, Indonesia senagai negara yang merdeka
tentulah mempunyai konstitusi sebagai landasan untuk meneruskan
pemerintahan negara.
Untuk memahami lebih lanjut tentang konstitusi, ada Sebagian pendapat
dari ahli hukum, diantaranya menurut :
1. E. C. S. Wade: Konstitusi ialah undang-undang dasar naskah yang
memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja
badan-badan tersebut.
2. K. C. Wheare : Konstitusi adalah aturan-aturan hukum yang menetapkan
kerangka dasar dari suatu negara dan mengatur tentang susunan negara.
3. Ivor Jemming : Konstitusi mengatur hubungn antara pemerintah dan
warganya.
4. John Pieres : Konstitusi ( undang-undang dasar ) merupakan hukum
tertinggi yang mengatur penyelenggaraan negara serta merupakan
instrument hukum dalam penyelenggaraan negara dan membatasi serta
mengendalikan kekuasaan negara. ( Wira Atma Hajri, 2018 : 2)
B. Konstitusi di Indonesia
Konstitusi merupakan sumber hukum yang paling penting dan
paling utama bagi negara , sebab setiap negara mempunyai konstitusi.
Apalagi di zaman modern seperti saat ini dapat di lihat dan di katakan
bahwa tidak ada di negara yang tidak mempunyai konstitusi. Negara dan
konstitusi merupakan dua sumber lembaga yang tidak akan pernah
dipisahkan, oleh karena itu membuktikan adanya hubungan kausal antara
negara dan konstitusi atau Undang-Undang Dasar. Negara membutuhkan
konstitusi untuk landasan bertumpu atau berpijak bagi pemerintahan dan
rakyatmya untuk menciptakan tujuan kolektifnya. Prinsip yang sama
berlaku juga di Indonesia yang mana sejak kelahirannya adalah sebagai
suatu negara yang tidak mungkin dapat dipisahkan dengan konstitusi.
(Gusti Ngurah Santika, 2021:1-2).
Walaupun hampir semua negara mempunyai konstitusi atau Undang –
Undang Dasar tetapi ada perbedaan dasar di negara masing-masing,
perbedaan tersebut merangkum kandungan isi materi, maksud dan tujuan
adanya konstitusi, perbedaan antara konstitusi di negara dengan negara
lainnya yaitu muatan materi atau inti pokoknya. Adapun Undang -Undang
Dasar atau konstitusi menunjukkan perbedaan nya dengan memuat
peraturan-peraturan hukum dan yang menganggap konstitusi sebagai
sebuah pengakuan, pernyataan, keyakinan dan cita-cita atau muatan materi
konstitusi disebabkan berbagai macam faktor lainnya, seperti hal nya
sejarah negara, pemerintah, dan termasuk perbedaan ideologi politik, sosial,
dan ekonomi. Pada umumnya konstitusi mempunyai kesamaan pada nilai
yang sama,yaitu perbedaan bersifat prinsip dengan dokumen formal
lainnya, perbedaan penghargaan kepada konstitusi karena di atur di
dalamnya secara kedudukannya lebih tinggi dari dokumen formal lainnya.
Undang -Undang Dasar 1945 mengandung materi muatan yang disebutkan
dalam bahwa UUD sebagai konstitusi Indonesia yang melukiskan sebuah
pejuangan politik di zaman dulu. Di alenia kedua dalam pembukaan
Undang -Undang Dasar 1945 ’’Bahwa dan perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur” dari kalimat tersebut telah di gambarkan fakta sejarah
dan kondisi di Indonesia yang benar-benar memprihatin karena pernah di
jajah ratusan tahun oleh bangsa lain dan di jajah kembali dengan bangsa
lain juga, dengan kekejaman penjajah yang telah memberikan penindasan
terhadap negara Indonesia tanpa di ketahui telah mendorong rasa
kebangkitan dan tumbuhnya rasa memperjuangkan kemerdekaan, karena
sadar bahwa kemerdekaan adalah pintu gerbang untuk mewujudkan negara
untuk bersatu, berdaulat, adil dan makmur, hal tersebut mengartikan bangsa
Indonesia harus mengubah perjuangan yang tadinya beskala lokal menjadi
nasional. Pandangan tokoh bangsa harus di wujudkan, baik waktu saat ini
maupun waktu yang akan datang dalam Undang-Undang Dasar yang mana
dapat dilihat di pembukaannya, hal tersebut terdapat kalimat yang
merupakan pandangan tokoh bangsa yang ingin mewujudkan dalam waktu
pendek maupun panjang.
(Gusti Ngaruh Santika, 2021:5-7)
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Indonesia yang
menggambarkan suatu keinginan tentang arah perkembangan kehidupan
ketatanegaraan bangsa yang akan di pimpin. Untuk mewujudkan cita-cita
dan tujuan negara, pemerintah dibentuk pada sebuah landasan Undang-
Undang Dasar yang di dalamnya akan menjunjung tinggi prinsip
kedaulatan rakyat. Pada awalnya pendiri bangsa ingin membangun dan
mengarahkan suatu perkembangan kehidupan ketatanegaraan Indonesia
dengan mendasarkan diri pada konstitusi dengan hukum tertinggi
bersumber kedaulatan rakyat. Dengan demikian, melalui negara hukum
yang berdemokratis akan mencapai tujuan dan cita-cita yang tercantum
pada pembukaan Undang -Undang Dasar 1945. Konstitusi atau Undang-
Undang Dasar di belahan dunia sudah di jumpai dengan adanya perbedaan,
pertama dari segi materinya, selain ada perbedaan tentu konstitusi di negara
mengandung persamaan atau kemiripan dalam hal materinya, persamaan
materi dalam konstitusi berbagai negara pada umumnya dapat dalam hal
yang bersifat mendasar dan pokok. (Gusti Ngurah Santika, 2021:10)