RPS Mata Kuliah PK 2020
RPS Mata Kuliah PK 2020
pertemuan 6
ikd 10
pertemuan 7
ikd 8
8 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9
pertemuan 8
ikd 10
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang keterbatasan pemeriksaan laboratorium klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan tinja sederhana
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan laboratorium sederhana
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan urine sederhana
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan tinja sederhana
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara manajemen laboratorium sederhana
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan mikrobiologi klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan aktifitas enzim yang khas pada penyakit jantung, hati, tulang, pancreas, otot dan prostat.
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan Hb Sahli
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan Laju Endap Darah
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan Hematokrit
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan leukosit secara manual
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan secara tromboasit secara manual
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan urinalisis
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan proteinuria
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan glukosa urine
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi pemeriksaan laboratorium klinik rutin
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan hemoglobin cara cyanmet-hemoglobin/oxyhemoglobin.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan penghitungan lekosit.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan hitung jenis lekosit
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan laju endap darah
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan urine makroskopik dan mikroskopik
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan protein dan reduksi urine.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan tinja makroskopik dan mikroskopik
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh waktu, pengambilan ,penampungan, penyimpanan dan pengawetan bahan.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat dan makanan terhadap hasil pemeriksaan
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh jenis kelamin dan usia pada hasil pemeriksaan.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit, trombosit, retikulosit dan hematokrit.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengukur indek eritrosit rata-rata (nilai MCV, MCH, MCHC).
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan sediaan hapus darah tepi dan parasit parasit darah.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan percobaan pembendungan, masa perdarahan, masa bekuan, retraksi bekuan dan
observasi retraksi.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengambilan, penampungan, penyimpanan pengawetan dan pembuangan contoh bahan.
Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan laboratorium klinik rutin sederhana bidang administrasi, anggaran dan logistik.
Mahasiswa mampu menjelaskan kerjasama dalam bidang pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik yang sederhana yang serasi
dan efektif antara dokter dan berbagai unsur dalam masyarakat.
Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan sesuai dengan etika kedokteran dalarn hubungan dokter dengan individu/masyarakat
perihal hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan-tindakan yang sesuai perilaku dokter dalam keaneka warnaan budaya masyarakat
Indonesia dan agama dalam bidang pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan-tindakan sebagai pemimpin formal dan tindakan normal dalam masyarakat untuk
menitingkatkan motivasi masyarakat dalam proses pembangunan kesehatan dengan pemeriksaan laboratorium klinik secara moral
terutama dalam bidang penyakit parasit dan kekurangan gizi,
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan sediaan langsung dari bahan-bahan urine, sputum, dll. seperti tertera pada
pemeriksaan laboratorium klinik sederhana.
Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara pengambilan penampungan, pengawetan dan pengiriman bahan untuk biakan (rujukan).
Mahasiswa mampu menjelaskan makna hasil pemeriksaan biakan dengan percobaan kepekaan kuman pada penyakit infeksi.
Mahasiswa mampu menjelaskan makna hasil percobaan kepekaan kuman dengan ramalan perjalanan penyakit tersebut bila
diberikan obat yang sesuai
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan mikrobiologi klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan enzimologi klinik
Mahasiswa mampu memilih pemeriskaan enzimologi yang khas pada penyakit jantung, hati, tulang, pancreas, otot dan prostat.
Mahasiswa mampu menyimpulkan pemeriksaan ezimologi klinik dalam menunjang diagnosis klinik
Mahasiswa mampu menentukan berat dan prognosis penyakit pada kasus kasus tertentu dari hasil pemeriksaan enzimologi klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan dan pengaruh obat-obatan dalam pemeriksaan enzimologi klinik
Phelebotomi Pratikum
Hb Sahli Pratikum
Hematokrit Pratikum
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial
- Mengikuti ujian
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti ujian
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial
- Mengikuti ujian
- Mengikuti ujian
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Kriteria Bobot Referensi
IMUNOLOGI
Pertemuan 1
Blok HEMATOLOGI
2
IMUNOLOGI
Pertemuan 2
Blok HEMATOLOGI
3
IMUNOLOGI
Pertemuan 3
Blok HEMATOLOGI
4
IMUNOLOGI
Pertemuan 4
Blok HEMATOLOGI
5
IMUNOLOGI
Pertemuan 5
Blok HEMATOLOGI
6
IMUNOLOGI
Pertemuan 6
Blok HEMATOLOGI
7
IMUNOLOGI
Pertemuan 7
Blok HEMATOLOGI
8
IMUNOLOGI
Pertemuan 8
Blok HEMATOLOGI
9
IMUNOLOGI
Pertemuan 9
Blok HEMATOLOGI
10
IMUNOLOGI
Pertemuan 10
Blok HEMATOLOGI
11
IMUNOLOGI
Pertemuan 11
Blok HEMATOLOGI
12
IMUNOLOGI
Pertemuan 12
Blok HEMATOLOGI
13
IMUNOLOGI
Pertemuan 13
Blok HEMATOLOGI
14
IMUNOLOGI
Pertemuan 14
15 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 15
16 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 16
17 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 17
18 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 18
19 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 19
20 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 20
CP MK
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan eritrosit
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia defisiensi besi
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia hemolitik
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia aplastik
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia karena perdarahan
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan jumlah dan faal trombosit
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan vaskuler dan faktor-faktor pembekuan darah
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang penetapan dan pemeriksaan perbankan darah
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang penetapan dan pemeriksaan imunologis dan aplikasinya
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang evaluasi apusan darah tepi
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan Cross Match ( Uji Silang)
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan eritrosit
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia defisiensi besi
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia hemolitik
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia aplastik
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia karena perdarahan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan polisitemia
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hipersplenisme
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan jumlah dan faal trombosit
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan vaskuler dan faktor-faktor pembekuan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hemokromatosis
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan mieloproliferatif
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan limfoproliferatif
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara penetapan dan pemeriksaan perbankan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara penetapan dan pemeriksaan imunologis dan aplikasinya
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pembacaan evaluasi apusan darah tepi
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan faal hemostasis sederhana
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis morfologi sel pada darah
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan golongan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan Cross Macth (Uji Silang)
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan bentuk dan pewamaan eritrosit pada keadaan patologis dan kelainan bawaan.
- Mahasiswa mampu menjelaskan morfologi pada mitosis dan stadium-stadium sel dari usia muda sampai dewasa pada keadaan norma
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghubungkan patofisiologi metabolisme besi dan asam folat dengan gambaran hasil pemeriksaa
Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi folat.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggunakan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain sediaan hapus darah tepi, nilai erit
serum, pemeriksaan parasit dalam feces dan darah samar untuk diagnosa anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi asam folat.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengunaan jumlah retikulosit untuk menilai hasil pengobatan
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses hemolitik dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain sediaan hapus darah tepi dan tebal untu
daya tahan osmotik, kadar HbF, elektroforesis hemoglobin, benda-benda inklusi aktivitas enzim, G6PD, tes Coombs untuk diagnosa dan p
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral dan parental (termasuk transfusi komponen darah) pada anemia hemolitik.
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi anemia yang disebabkan proses kemunduran produksi sel-sel darah oleh sumsum tulang.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses kemunduran produksi sel-sel darah oleh sumsum tulang dengan gambaran hasil pe
Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya proses kemunduran produksi oleh sumsum tulang
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain sediaan hapus darah tepi, jumlah lekosit,
evaluasi sumsum tulang untuk penentuan diagnosa.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parental (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan labor
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi anemia yang disebabkan karena kehilangan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi anemia karena kehilangan darah dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya anemia akibat kehilangan darah akut dan kronik.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parental (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan labor
perdarahan
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi polisitemi dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain jumlah eritrosit, kadar hematokrit, jumlah eritrosit, ev
Mahasiswa mampu menjelaskan obat dan penetapan berkala terhadap gambaran laboratorium klinik pada polisitemia
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi hipersplenisme ditinjau dari sudut laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi hiperspelenisme dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain: hipersplenisme, gambaran sumsum tula
jumlah lekosit dan thrombosit perneriksaan parasit darah untuk membantu menitegakkan diagnosis hipersplenisme dan menemukan pe
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral dan parenetal dan tindakan bedah terhadap hasil pemeriksaan laboratorium klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan trombosit menurut jumlah dan fungsi.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi kelainan trombosit dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain Hb, lekosit, hitung jenis jumlah trombosi
hemostasis jumlah retikulosit,tes Coombs, tes faal hati, tes faal ginjal, urinalisis, laporan evaluasi sumsum tulang untuk membantu mene
trombositopenia sekunder, gangguan faal trombosit, dan trombotik trombositopenik purpura.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral parenteral (termasuk komponen darah) terhadap gambaran laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan faktor-faktor pembekuan darah dan vaskular.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi kelainan faktor-faktor pembekuan darah dan vaskular dengan hasil pemeriksaan laborator
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain Hb, lekosit, hitung jenis jumlah trombos
perdarahan, masa pembekuan darah retraksi bekuan, observasi retraksi bekuan, prothrombin plasma, kadar fibrinogen, FDP untuk meni
defisiensi prothrombin kompleks, sindroma hemofilia, D.I.C
Mahasiswa mampu menjelaskan ketiga kelainan tersebut di atas pada pemeriksaan laboratorium klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan mieloproliferatif berdasarkan jenis sel ganas yang berporlifereasi dan perjalanan penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses mieloproliferatif dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain Hb, sediaan hapus darah tepi, jumlah lekosit trombosit la
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parenteral (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori penyebab kalainan limfoproliferatif yang banyak dianut.
Mahasiswa mampu menjelaskan organ-organ limfoid dan hubungannya dengan limfosit den produksi imunoglobulin.
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan limfoproliferatif berdasarkan jenis sel ganas yang berproliferasi dan perjalanan peny
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses limfoproliferatif dengan hasil pemeri}saan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain HB sediaan hapus darah tepi. Jumlah lek
sumsum tulang, tes Coombs, kadar asam urat darah, protein Bence Jones dalam urine untuk membantu menegakkan diagnosis.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parenteral (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan lab
Mahasiswa mampu menjelaskan antigen antibodi, interaksi antigen antibodi dan reaksi komplemen yang berperan dalam penetapan gol
Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara penentuan golongan darah dan tes silang
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan penetapan golongan darah dan menitgenal faktor-faktor yang dapat mempe
Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara melakukan tindakan pendahuluan untuk memperbaiki keadaan umum jika terjadi penyulit pa
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan Bleeding time metode Duke dan Ivy
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan Cloting time
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan Rumple Leed
- Mengikuti ujian
- Mengikuti ujian
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti ujian
- Mengikuti ujian
- Mengikuti ujian
Kelainan jumlah dan faal trombosit Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai
silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti ujian
- Mengikuti ujian
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA
Pertemuan 3
Mahasiswa mampu menjelaskan penetapan kadar asam urat dalam darah untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinis sederhana pada getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka
secara makroskopik
Mahasiswa mampu menjelaskan sediaan apusan dan pewarnaan pada getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinis sederhana pada getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka
secara mikroskopik
Bahan Kajian Metode Pembelajaran
Kebenaran
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok pemahaman
UAB Tes tertulis (MCQ)
Kuliah 1x 50 menit terhadap teori
SOOCA
- Mengikuti kuliah sesuai dengan
- Mengikuti ujian indikator
-METABOLISME
Pertemuan
Blok
2 Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan kelenjar endokrin
ENDOKRIN
-METABOLISME
Pertemuan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan kelenjar endokrin
Indikator Bahan Kajian
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi diabetes melitus menurut patogenesanya. Kelainan metabolisme karbohidrat
Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab kelainan pengendalian kadar gula darah.
Mahasiswa mampu menjelaskan cara persiapan penderita dan cara pengambilan,
penampungan, pengawetan bahan untuk pemeriksaan gula darah.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan cara pemeriksaan yangtepat kadar gula darah
sewaktu, puasa, 2 jam setelah beban atau tes toleransi gula untuk penentuan, penyaring,
diagnosis banding, diagnosis pasti dan penentuan beratnya penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral parenteral dan makanan terhadap hasil
pemeriksaan laboratorium klinik tersebut di alas dan kurva harian.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan 17- ketosteroid dengan penyakit korteks adrenal
Mengikuti ujian
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Bentuk Evaluasi Kriteria Bobot Referensi
UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai
dengan indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan transudat/eksudat
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan SARS-COV 19
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan makroskopik.sputum.
Mahasiswa mampu menjelaskan melakukan pemeriksaan mikroorganisme dan basil tahan asam.
Mahasiswa mampu menjelaskan Pemeriksaan serologi dan molekuler TB ( TCM TB )
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik cairan transudate/eksudat
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan berat jenis Rivalta dan protein kuantitatif cara Esbach
Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman
Mengikuti kuliah SOOCA terhadap teori sesuai dengan
Mengikuti ujian indikator
Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman
Mengikuti kuliah SOOCA terhadap teori sesuai dengan
Mengikuti ujian indikator
Bobot Referensi
No Blok/ Pertemuan CP MK
Blok
1 Mahasiwa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan metabolisme lemak
KARDIO VASKULER
Pertemuan
Mahasiwa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan metabolisme lemak
Mahasiwa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan cardiac marker
Indikator Bahan Kajian
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi lemak dan lipoprotein menurut sifat
biokimiawinya. Kelainan metabolisme lemak
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kelainan kadar lemak darah
dan fraksi-fraksi lipoprotein pada penyakit kardiovaskular
Mahasiswa mampu menjelaskan cara persiapan penderita dan cara pengambilan,
penampungan, pengawetan bahan untuk pemeriksaan kadar lemak darah dan fraksi
lipoprotein.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan cara pemeriksaan serum yang tepat:
visual setelah disimpan pada suhu dingin 24 jam, cara kimia, cara enzimatik dan
nefelometri untuk penentuan pemeriksaan penyaring dan diagnosis banding,
diagnosis pasti dan penentuan beratnya penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral/perenteral dan faktor lain
terhadap hasil pemeriksaan laboratorium klinik tersebut di atas.
Mahasiswa mampu menjelaskan enzimologi klinis pada pada penyakit jantung Pemeriksaan cardiac marker
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan cardiac marker
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan cardiac marker
Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu Bentuk Evaluasi
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
Mengikuti kuliah
SOOCA
Mengikuti ujian
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
Mengikuti kuliah SOOCA
Mengikuti ujian
Kriteria Bobot Referensi
Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai dengan
indikator
Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai dengan
indikator
No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan cairan semen
REPRODUKSI Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan sperma
Pertemuan 1
Blok REPRODUKSI
2 Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan laboratorium kehamilan
Pertemuan ke 2
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan laboratorium kehamilan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan laboratorium TORCH
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan reproduksi wanita
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan kadar glukosa, fruktosa, serta kelainan susunan gula-gula tersebut pada kasus-kasus infertilitas.
Mahasiswa mampu menjelaskan cara persiapan penderita pengambilan penampungan dan pengiriman bahan dengan mempertimbangkan agama
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan sperma secara makroskopik dan mikroskopik untuk kasus kasus penganiayaan seks
Pemeriksaan laboratorium TORCH Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Pemeriksaan laboratorium reproduksi wanita Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
2 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 2
Blok
3
URO-GENITALIS
Pertemuan 3
4 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 4
5 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 5
6 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 6
Pratikum 2 x pertemuan
Kuliah 3 tatap muka
7 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 7
8 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 8
CP MK
Mahasiswa menguasai konsep teoritis pemeriksaan faal ginjal
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan Non Protein Nitrogen
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa
m 2 x pertemuan
tatap muka
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan Non Protein Nitrogen
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan urinalisis
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan dan interpretasi tumor marker di penyakit urog
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan dan interpretasi pemeriksaan Anti Streptolisin (
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan secara rinci dan sistematis pemeriksaan urinalisis dan sedimen urine
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan secara rinci dan sistematis pemeriksaan badan keton
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kemunduran faal ginjal dan perjalanan penyakitnya.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan urinalisis rutin dan kadar kreatinin darah sebagai tes penyaring faal ginjal
Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan klirens kreatinin
Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan penderita dan pelaksanaan pemeriksaan klirens kreatinin
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan klirens kreatinin
Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan ureum, kreatinin, asam urat dan ammonia.
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar zat-zat tersebut dalam darah dan urine.
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil penetapan kadar zat tersebut di atas untuk membantu menegakkan diagnosis antara lain; gout, kelainan faal ginjal,
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan metabolisme air, elektrolit dan kesetimbangan asam basa berdasarkan patogenesisnya, menguraik
pemeriksaan.
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain: pH darah, PCO, PO 2, K, Na, Cl, asidosis/alkalosis, defisie
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan tes-tes tersebut di atas untuk menitunjang diagnosa asidosis/alkalosis dan defisiensi garam.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral dan paranteral terhadap hasil laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan prognosa dengan pemeriksaan laboratorium klinik ulangan pada kasus-kasus, kelainan metabolisme air, elektrolit dan k
setelah penderita menitdapat pengobatan.
Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan pemeriksaan kadar K, Na darah, dan urine pada penyakit Cohn.
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang parameter pemeriksaan urine lengkap dan interpretasinya
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menginterpretasi pemeriksaan tumor marker pada penyakit urogenital
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumor marker pada Ca Buli Buli
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumor marker pada Ca Prostat ( PSA, free PSA)
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan badan keton pada urine
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Faal ginjal Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Non Protein Nitrogen Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Pemeriksaan urine lengkap Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Tumor Marker pada penyakit Urogenital Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Anti Streptolisin Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
Pratikum 1x 70 menit SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7 Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7 Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan sirosis hepatis
GASTROINTESTINALIS
Pertemuan
1
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hepatoma
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan saluran cerna
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hepatitis
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan secara rinci dan sistematis pemeriksaan hepatologi dasar
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi faal hati pada hepatitis menurut patogenesanya.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi sirosis hepatis dengan perubahan tes faal hati antara lain ratio albumin-globulin penetapan aktivitas enzim
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan aktivitas enzim SGOT, SGPT, alkali fosfatase, penetapan kadar bilirubin darah dan urine un
Mahasiswa mampu menjelaskan bahaya-bahaya penggunaan tes B.S.P.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan tes koagulasi untuk membuat ramalan gangguan koagulasi darah pada sirosis hepatis.
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium klinik lanjutan untuk menitentukan beratnya gangguan fungsi organ.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan dan interpretasi pemeriksaan serum ascites albumin gradient (SAAG)
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi hepatoma.
Mahasiswa mampu menjelaskanketerbatasan, pemeriksaan laboratorium klinik antara lain alfa-fetoprotein dan alkali fosfatase untuk penentuan diagnos
Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab gangguan penyerapan makanan oleh saluran cema menurut prevalensi pada pelbagai golongan umur.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan pemeriksaan terhadap cairan lambung dan duodenum
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan pemeriksaan laboratorium yang tepat diantara percobaan xylose pembebanan lemak, pembebanan
Mahasiswa mampu menjelaskan penegakkan diagnosis malabsorpsi, intoleransi laktose dan pankreatitis akuta
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi hepatitis menurut patogenesisnya dan perjalanan penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi hepatitis dengan penetapan tes faal hati antara lain
Mahasiswa mampu menjelaskan penetapan kadar bilirubin darah, aktivitas enzim SGOT, SGPT, alkalifosfatase ratio albumin-globulin, bilirubinuria pada
Mahasiswa mampu menjelaskan kesimpulan hasil pemeriksaan laboratorium klinik lanjutan untuk meramalkan beratnya gangguan fungsi organ.
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan tes faal hati pada hepatitis menahun.
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi faal hati pada hepatitis menurut patogenesanya.
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan bilirubin pada urine
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan urobilin pada urine
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan hepatitis B dengan metode imunokromatografi
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan hepatitis c dengan metode imunokromatografi
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Sirosis hepatis Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Hepatoma Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Kelaianan saluran cerna Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
arah dan urine Mengikuti ujian
Hepatitis Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Kuliah 1 x pertemuan
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan cairan otak
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik cairan otak
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Nonne dan Pandy.
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
No Blok/ Pertemuan
1 Blok
TROPIK INFEKSI
(Tropical Medicine)
Pertemuan 1
2 Blok
TROPIK INFEKSI
(Tropical Medicine)
Pertemuan 2
3 Blok
TROPIK INFEKSI
(Tropical Medicine)
Pertemuan 3
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan jumlah dan pembagian lekosit
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan penyakit serologi
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan jumlah dan pembagian lekosit.
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan Thypoid
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan DHF
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan HIV
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan Leptopsiprosis
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan Malaria
Mahasiswa mampu menggunakan hasil pemeriksaan Imunologi untuk membantu penetapan diagnosis klinik sederh
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biosafety level 1
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biosafety level 2
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biosafety level 3
- Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan perubahan-perubahan jumlah, morfologi dan detrokasi lekosit pada penyakit infeksi bakterial dan non-bak
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Serologi Infeksi Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blo
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Mengikuti ujian
Biosafety level Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blo
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Kelainan jumlah dan pembagian lekosit. Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blo
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
No Blok/ Pertemuan
1 Blok
KEGAWAT DARURATAN
Pertemuan 1
2 Blok
KEGAWAT DARURATAN
Pertemuan 2
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci cara pemeriksaan laboratorium dan interpretasi pada sepsis
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan Teknik dan tata cara transfusi
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinik yang efektif dart efisien pada saat terjadinya penyakit selama/sesudah pemberian tran
Mahasiswa mampu menjelaskan proses imunologik pada ketidaksesuaian ABO - Rhesus serta cara-cara pengelolaan bidang laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium pada sepsis ( shift to the left, CRP, procalcitonin
Mahasiswa mampu menginterpretasi pemeriksaan laboratorium pada sepsis
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu
Transfusi Darah . Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Sepsis Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Bentuk Evaluasi Kriteria
UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA