Anda di halaman 1dari 91

No Blok/ Pertemuan

1 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9


pertemuan 1
(IKD 9)

2 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9


Pertemuan 2
ikd 9

3 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9


pertemuan 3
ikd 9

4 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9


pertemuan 4
IKD8
5 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9
pertemuan 5
ikd 8

6 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

pertemuan 6

ikd 10

7 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

pertemuan 7

ikd 8
8 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9
pertemuan 8
ikd 10

Kuliah 8 x tatap muka


Pratikum 3 pertemuan
9 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

10 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

11 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

12 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

13 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

14 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

15 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

16 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9

17 Ilmu Kedokteran Dasar (IKD) 9


CP MK
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan laboratorium klinik rutin

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang keterbatasan pemeriksaan laboratorium klinik

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan laboratorium sederhana

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan urine sederhana

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan tinja sederhana

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang laboratorium sederhana

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan mikrobiologi klinik


Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan enzimologi klinik

IKD 9 hematologi 2 x, IKD 8 1 x urinalisis


Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis phlebotomi

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis Hb-Sahli

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis Laju Endap Darah

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis hematokrit

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis leukosit

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis trombosit

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis urinalisis

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis proteinuria

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis glukosa urine


Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan laboratorium klinik rutin

Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan laboratorium klinik

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan laboratorium sederhana

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan urine sederhana

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan tinja sederhana

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara manajemen laboratorium sederhana

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan mikrobiologi klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan aktifitas enzim yang khas pada penyakit jantung, hati, tulang, pancreas, otot dan prostat.

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara phlebotomoi

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan Hb Sahli

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan Laju Endap Darah

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan Hematokrit

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan leukosit secara manual

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan secara tromboasit secara manual

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan urinalisis

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan proteinuria

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan glukosa urine
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi pemeriksaan laboratorium klinik rutin
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan hemoglobin cara cyanmet-hemoglobin/oxyhemoglobin.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan penghitungan lekosit.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan hitung jenis lekosit
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan laju endap darah
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan urine makroskopik dan mikroskopik
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan protein dan reduksi urine.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan tinja makroskopik dan mikroskopik
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh waktu, pengambilan ,penampungan, penyimpanan dan pengawetan bahan.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat dan makanan terhadap hasil pemeriksaan
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh jenis kelamin dan usia pada hasil pemeriksaan.

Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit, trombosit, retikulosit dan hematokrit.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengukur indek eritrosit rata-rata (nilai MCV, MCH, MCHC).
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan sediaan hapus darah tepi dan parasit parasit darah.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan percobaan pembendungan, masa perdarahan, masa bekuan, retraksi bekuan dan
observasi retraksi.

Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan urine rutin


Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengumpulan dan transportasi specimen urine
Mahasiswa mampu menjelaskan parameter pemeriksaan urine dan interpretasinya
Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan feces rutin
Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengumpulan dan transportasi specimen feces
Mahasiswa mampu menjelaskan parameter pemeriksaan feces dan interpretasinya
Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan pemantapan kwalitas pemeriksaan laboratorium rutin sederhana dan
menerangkan sebab-sebab penyimpangannya.
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan, pemeliharaan dan pengamanan alat-alat laboratorium rutin sederhana dan reagen,
sumber energi, pengadaan lain dan pengaruh ekologi.

Mahasiswa mampu menjelaskan pengambilan, penampungan, penyimpanan pengawetan dan pembuangan contoh bahan.

Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan laboratorium klinik rutin sederhana bidang administrasi, anggaran dan logistik.

Mahasiswa mampu menjelaskan kerjasama dalam bidang pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik yang sederhana yang serasi
dan efektif antara dokter dan berbagai unsur dalam masyarakat.
Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan sesuai dengan etika kedokteran dalarn hubungan dokter dengan individu/masyarakat
perihal hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan-tindakan yang sesuai perilaku dokter dalam keaneka warnaan budaya masyarakat
Indonesia dan agama dalam bidang pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan-tindakan sebagai pemimpin formal dan tindakan normal dalam masyarakat untuk
menitingkatkan motivasi masyarakat dalam proses pembangunan kesehatan dengan pemeriksaan laboratorium klinik secara moral
terutama dalam bidang penyakit parasit dan kekurangan gizi,

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan sediaan langsung dari bahan-bahan urine, sputum, dll. seperti tertera pada
pemeriksaan laboratorium klinik sederhana.

Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara pengambilan penampungan, pengawetan dan pengiriman bahan untuk biakan (rujukan).

Mahasiswa mampu menjelaskan makna hasil pemeriksaan biakan dengan percobaan kepekaan kuman pada penyakit infeksi.
Mahasiswa mampu menjelaskan makna hasil percobaan kepekaan kuman dengan ramalan perjalanan penyakit tersebut bila
diberikan obat yang sesuai
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan mikrobiologi klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan enzimologi klinik
Mahasiswa mampu memilih pemeriskaan enzimologi yang khas pada penyakit jantung, hati, tulang, pancreas, otot dan prostat.
Mahasiswa mampu menyimpulkan pemeriksaan ezimologi klinik dalam menunjang diagnosis klinik
Mahasiswa mampu menentukan berat dan prognosis penyakit pada kasus kasus tertentu dari hasil pemeriksaan enzimologi klinik
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan dan pengaruh obat-obatan dalam pemeriksaan enzimologi klinik

mahasiswa mampu melakukan phelebotomi secara benar

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Hb Sahli


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan Hb Sahli

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Laju Endap Darah


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan Laju Endap Darah

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan hematokrit


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan hematokrit

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan leukosit secara manual


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan leukosit secara manual

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan trombosit secara manual


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan trombosit secara manual

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan urine secara makros


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan urine secara makros
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan berat jenis urine
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan berat jenis urine
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan carik celup
Mahasiswa mampu menganalisis pemeriksaan carik celup
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan pH urine
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan pH urine
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan protein pada urine ( protein rebus )
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan protein pada urine ( protein rebus)

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan glukosa urine metode Fehling


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan glukosa pada urine metode Fehling
Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Pemeriksaan laboratorium klinik ceramah kelas besar

Keterbatasan pemeriksaan laboratorium klinik rutin Ceramah kelas besar

Pemeriksaan laboratorium sederhana Ceramah kelas besar

Pemeriksaan laboratorium klinik sederhana terhadap urine Ceramah kelas besar

Pemeriksaan laboratorium klinik sederhana terhadap tinja.

Ceramah kelas besar


Manajemen laboratorium sederhana

Ceramah kelas besar


Mikrobiologi klinik
Enzimologi klinik Ceramah kelas besar

Phelebotomi Pratikum

Hb Sahli Pratikum

Laju Endap Darah Pratikum

Hematokrit Pratikum

Hitung leukosit Pratikum

Hitung Trombosit Pratikum

Urinalisis Dasar Pratikum

Pemeriksaan proteinuria ( protein rebus ) Pratikum

Pemeriksaan Glukosa urine Pratikum


Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu Bentuk Evaluasi
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
- Mengikuti kuliah kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
Mengikuti ujian
SOOCA

- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial
- Mengikuti ujian
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK

- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial

- Mengikuti ujian
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial
- Mengikuti ujian

- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit


UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah
SOOCA
- Mengikuti praktikum MK

- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial

- Mengikuti ujian

- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit


UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah
SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial
- Mengikuti ujian
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB tes tertulis MCQ
- Mengikuti kuliah SOOCA
- Mengikuti praktikum MK
- Mengikuti dan mengerjakan tugas tutorial
- Mengikuti ujian

Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum

Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Kriteria Bobot Referensi

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator


Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator


No Blok/ Pertemuan
1 Blok HEMATOLOGI

IMUNOLOGI

Pertemuan 1

Blok HEMATOLOGI
2
IMUNOLOGI

Pertemuan 2

Blok HEMATOLOGI
3
IMUNOLOGI

Pertemuan 3

Blok HEMATOLOGI
4
IMUNOLOGI

Pertemuan 4

Blok HEMATOLOGI
5
IMUNOLOGI

Pertemuan 5

Blok HEMATOLOGI
6
IMUNOLOGI

Pertemuan 6
Blok HEMATOLOGI
7
IMUNOLOGI

Pertemuan 7

Blok HEMATOLOGI
8
IMUNOLOGI

Pertemuan 8

Blok HEMATOLOGI
9
IMUNOLOGI

Pertemuan 9

Blok HEMATOLOGI
10
IMUNOLOGI

Pertemuan 10

Blok HEMATOLOGI
11
IMUNOLOGI

Pertemuan 11

Blok HEMATOLOGI
12
IMUNOLOGI

Pertemuan 12

Blok HEMATOLOGI
13
IMUNOLOGI
Pertemuan 13

Blok HEMATOLOGI
14
IMUNOLOGI

Pertemuan 14

Kuliah 12 x tatap muka


Pratikum 3 x pertemuan

15 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 15

16 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 16

17 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 17

18 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 18

19 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 19

20 Blok HEMATOLOGI
IMUNOLOGI
Pertemuan 20
CP MK
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan eritrosit

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia defisiensi besi

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia hemolitik

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia aplastik

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan anemia karena perdarahan

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan polisitemia


Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan hipersplenisme

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan jumlah dan faal trombosit

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan vaskuler dan faktor-faktor pembekuan darah

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan hemokromatosis

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan mieloproliferatif

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan limfoproliferatif.

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang penetapan dan pemeriksaan perbankan darah
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang penetapan dan pemeriksaan imunologis dan aplikasinya

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang evaluasi apusan darah tepi

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang faal hemostasis

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis morfologi sel pada darah

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan retikulosit

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan golongan darah

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan Cross Match ( Uji Silang)
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan eritrosit

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia defisiensi besi

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia hemolitik

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia aplastik

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan anemia karena perdarahan

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan polisitemia
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hipersplenisme

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan jumlah dan faal trombosit

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan vaskuler dan faktor-faktor pembekuan darah

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hemokromatosis

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan mieloproliferatif

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan limfoproliferatif

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara penetapan dan pemeriksaan perbankan darah
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara penetapan dan pemeriksaan imunologis dan aplikasinya

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pembacaan evaluasi apusan darah tepi

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan faal hemostasis sederhana

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis morfologi sel pada darah

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan retikulosit

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan golongan darah

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan Cross Macth (Uji Silang)
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan bentuk dan pewamaan eritrosit pada keadaan patologis dan kelainan bawaan.

- Mahasiswa mampu menjelaskan morfologi pada mitosis dan stadium-stadium sel dari usia muda sampai dewasa pada keadaan norma

- Mahasiswa mampu menjelaskan benda-benda inklusi dan parasit dalam eritrosit.

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi anemia defisiensi menurut prevalensi.

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghubungkan patofisiologi metabolisme besi dan asam folat dengan gambaran hasil pemeriksaa

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi folat.

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggunakan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain sediaan hapus darah tepi, nilai erit
serum, pemeriksaan parasit dalam feces dan darah samar untuk diagnosa anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi asam folat.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengunaan jumlah retikulosit untuk menilai hasil pengobatan

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi anemia hemolitik menurut prevelensi.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses hemolitik dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya anemia hemolitik

Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain sediaan hapus darah tepi dan tebal untu
daya tahan osmotik, kadar HbF, elektroforesis hemoglobin, benda-benda inklusi aktivitas enzim, G6PD, tes Coombs untuk diagnosa dan p

Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral dan parental (termasuk transfusi komponen darah) pada anemia hemolitik.

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi anemia yang disebabkan proses kemunduran produksi sel-sel darah oleh sumsum tulang.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses kemunduran produksi sel-sel darah oleh sumsum tulang dengan gambaran hasil pe

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya proses kemunduran produksi oleh sumsum tulang

Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain sediaan hapus darah tepi, jumlah lekosit,
evaluasi sumsum tulang untuk penentuan diagnosa.

Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parental (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan labor

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi anemia yang disebabkan karena kehilangan darah

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi anemia karena kehilangan darah dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya anemia akibat kehilangan darah akut dan kronik.

Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parental (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan labor
perdarahan

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi polisitemi berdasar etiologinya.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi polisitemi dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab terjadinya polisitemia

Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain jumlah eritrosit, kadar hematokrit, jumlah eritrosit, ev
Mahasiswa mampu menjelaskan obat dan penetapan berkala terhadap gambaran laboratorium klinik pada polisitemia
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi hipersplenisme ditinjau dari sudut laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi hiperspelenisme dengan gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab hipersplenisme

Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain: hipersplenisme, gambaran sumsum tula
jumlah lekosit dan thrombosit perneriksaan parasit darah untuk membantu menitegakkan diagnosis hipersplenisme dan menemukan pe

Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral dan parenetal dan tindakan bedah terhadap hasil pemeriksaan laboratorium klinik

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan trombosit menurut jumlah dan fungsi.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi kelainan trombosit dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain Hb, lekosit, hitung jenis jumlah trombosi
hemostasis jumlah retikulosit,tes Coombs, tes faal hati, tes faal ginjal, urinalisis, laporan evaluasi sumsum tulang untuk membantu mene
trombositopenia sekunder, gangguan faal trombosit, dan trombotik trombositopenik purpura.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral parenteral (termasuk komponen darah) terhadap gambaran laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan faktor-faktor pembekuan darah dan vaskular.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi kelainan faktor-faktor pembekuan darah dan vaskular dengan hasil pemeriksaan laborator
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain Hb, lekosit, hitung jenis jumlah trombos
perdarahan, masa pembekuan darah retraksi bekuan, observasi retraksi bekuan, prothrombin plasma, kadar fibrinogen, FDP untuk meni
defisiensi prothrombin kompleks, sindroma hemofilia, D.I.C

Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan yang khas (trias ) pada hemokromatosis

Mahasiswa mampu menjelaskan ketiga kelainan tersebut di atas pada pemeriksaan laboratorium klinik

Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan dengan hemosiderosis

Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori penyebab mieloproliferatif yang banyak dianut.

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan mieloproliferatif berdasarkan jenis sel ganas yang berporlifereasi dan perjalanan penyakit.

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses mieloproliferatif dengan hasil pemeriksaan laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain Hb, sediaan hapus darah tepi, jumlah lekosit trombosit la
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parenteral (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori penyebab kalainan limfoproliferatif yang banyak dianut.

Mahasiswa mampu menjelaskan organ-organ limfoid dan hubungannya dengan limfosit den produksi imunoglobulin.

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan limfoproliferatif berdasarkan jenis sel ganas yang berproliferasi dan perjalanan peny

Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi proses limfoproliferatif dengan hasil pemeri}saan laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain HB sediaan hapus darah tepi. Jumlah lek
sumsum tulang, tes Coombs, kadar asam urat darah, protein Bence Jones dalam urine untuk membantu menegakkan diagnosis.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral, parenteral (termasuk komponen darah) terhadap gambaran hasil pemeriksaan lab

Mahasiswa mampu menjelaskan antigen antibodi, interaksi antigen antibodi dan reaksi komplemen yang berperan dalam penetapan gol

Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara penentuan golongan darah dan tes silang
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan penetapan golongan darah dan menitgenal faktor-faktor yang dapat mempe

Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat donor dan pengadaan donor darah


Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara pengambilan , penampungan, pengawetan dan penyimpanan darah/komponen darah.

Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara melakukan tindakan pendahuluan untuk memperbaiki keadaan umum jika terjadi penyulit pa

Mahasiswa mampu menjelaskan imunitas dan respon imun

Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme imun alamiah

Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme imun spesifik

Mahasiswa mampu menjelaskan antibodi atau immunoglobulin


Mahasiswa mampu sistem komplemen
Mahasiswa mampu menjelaskan sitokin
Mahasiswa mampu menjelaskan gangguan sistem imun, aplikasi klinis dan cara dan metodepemeriksaannya

Mahasiswa mampu melakukan pembuatan apusan darah tepi


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi bentukan eritrosit normal dan abnormal pada apusan darah tepi
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi bentukan leukosit normal dan abnormal pada apusan darah tepi
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi trombosit normal dan abnormal pada apusan darah tepi

Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan Bleeding time metode Duke dan Ivy
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan Cloting time
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan Rumple Leed

Mahasiswa mampu menganalisis morfologi eritrosit normal dan abnomal


Mahasiswa mampu menganalisis morfologi leukosit normal dan abnomal
Mahasiswa mampu menganalisis morfologi trombositnormal dan abnomal

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan retikulosit secara manual


Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan retikulosit

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan golongan darah ABO secara forward


Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan golongan darah ABO secara reverse
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan golongan darah Rhesus
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Cross Match ( Uji Silang )
Mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasi pemeriksaan Cross Match ( Uji Silang)
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
- Membaca bahan kajian sesuai silabus
Eritrosit Ceramah kelas besar
blok
- Mengikuti kuliah

- Mengikuti dan mengerjakan tugas


tutorial
- Mengikuti ujian
- Membaca bahan kajian sesuai silabus
Ceramah kelas besar
Anemia defisiensi besi blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial

- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Anemia hemolitik silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial

- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Anemia aplastik silabus blok

- Mengikuti kuliah

- Mengikuti dan mengerjakan tugas


tutorial

- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Anemia karena perdarahan silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial

- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Polisitemia silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial
- Mengikuti ujian
Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai
Hipersplenisme silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial

- Mengikuti ujian

Kelainan jumlah dan faal trombosit Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai
silabus blok
- Mengikuti kuliah

- Mengikuti dan mengerjakan tugas


tutorial

- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Kelainan vaskuler dan faktor-faktor pembekuan darah silabus blok
- Mengikuti kuliah

- Mengikuti dan mengerjakan tugas


tutorial

- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Hemokromatosis silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial
- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Kelainan mieloproliferatif silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial
ng dan kadar asam urat darah untuk keperluan diagnosis. - Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Kelainan limfopro liferatif. silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial
- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Perbankan darah silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial
- Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar - Membaca bahan kajian sesuai


Imunologi silabus blok
- Mengikuti kuliah
- Mengikuti dan mengerjakan tugas
tutorial
- Mengikuti ujian

apusan darah tepi Pratikum Membaca bahan kajian sesuai sila


Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
faal hemostasis Pratikum Membaca bahan kajian sesuai sila
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
morfologi sel pada hematologi Pratikum Membaca bahan kajian sesuai sila
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
retikulosit Pratikum Membaca bahan kajian sesuai sila
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Golongan darah Pratikum Membaca bahan kajian sesuai sila
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Cross Match Pratikum Membaca bahan kajian sesuai sila
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

SOOCA

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


lum pratikum

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


lum pratikum

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


lum pratikum

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


lum pratikum

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


lum pratikum

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


lum pratikum
Kriteria Bobot Referensi
Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator


Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator


Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator


No Blok/ Pertemuan CP MK

BLOK Dermato Muskulo Skletal


1 Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium di bidang dermatologi
(DMS)
Pertemuan 1

BLOK Dermato Muskulo Skletal


2 Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan kelainan penyakit muskulo skletal
(DMS)
Pertemuan 2

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinis sederhana terhadap


BLOK Dermato Muskulo Skletal
getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka
3
(DMS)

Pertemuan 3

Kuliah 3 x tatap muka


Kemampuan akhir yang direncanakan

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan


sistematis cara pemeriksaan kelainan dematologi

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan


sistematis cara pemeriksaan kelainan muskuloskletal

Mahasiswa mampu menjelaskan secara terperinci


pemeriksaan laboratorium klinis sederhana terhadap
getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan
luka
Indikator

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium (VDRL,TPHA) pada penderita Lues

Mahasiswa mampu menjelaskan penetapan kadar asam urat dalam darah untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan cairan sendi


Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan serologi rheumatoid factor, ANA tes, Citruline

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinis sederhana pada getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka
secara makroskopik

Mahasiswa mampu menjelaskan sediaan apusan dan pewarnaan pada getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinis sederhana pada getah vagina, urethra, prostat dan sediaan apusan luka
secara mikroskopik
Bahan Kajian Metode Pembelajaran

Kelainan dermatologi Ceramah kelas besar

Kelainan muskuloskletal Ceramah kelas besar

Pemeriksaan cairan getah vagina, urethra, prostat dan apusan luka


Ceramah kelas besar
Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria Bobot
Kebenaran
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok pemahaman
UAB Tes tertulis (MCQ)
Kuliah 1x 50 menit terhadap teori
SOOCA
- Mengikuti kuliah sesuai dengan
- Mengikuti ujian indikator

Kebenaran
- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok pemahaman
UAB Tes tertulis (MCQ)
Kuliah 1x 50 menit terhadap teori
SOOCA
- Mengikuti kuliah sesuai dengan
- Mengikuti ujian indikator

- Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kebenaran


pemahaman
UAB Tes tertulis (MCQ)
Kuliah 1x 50 menit terhadap teori
SOOCA
- Mengikuti kuliah sesuai dengan
indikator
- Mengikuti ujian
Referensi
No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan metabolisme karbohidrat
ENDOKRIN

-METABOLISME

Pertemuan

Blok
2 Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan kelenjar endokrin

ENDOKRIN

-METABOLISME

Pertemuan

Kuliah 2 kali tatap muka


Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan metabolisme karbohidrat

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan kelenjar endokrin
Indikator Bahan Kajian
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi diabetes melitus menurut patogenesanya. Kelainan metabolisme karbohidrat
Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab kelainan pengendalian kadar gula darah.
Mahasiswa mampu menjelaskan cara persiapan penderita dan cara pengambilan,
penampungan, pengawetan bahan untuk pemeriksaan gula darah.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan cara pemeriksaan yangtepat kadar gula darah
sewaktu, puasa, 2 jam setelah beban atau tes toleransi gula untuk penentuan, penyaring,
diagnosis banding, diagnosis pasti dan penentuan beratnya penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral parenteral dan makanan terhadap hasil
pemeriksaan laboratorium klinik tersebut di alas dan kurva harian.

Mahasiswa mampu menjelaskan makna hasil pemeriksaan dengan penyakit hipotiroidi


Kelaianan kelenjar endokrin
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan T3, T4 dan cholesterol total dengan
penyakit hipertiroidi.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan Ca, P dan alkalifosfatase dengan penyakit
hiperparatirodi.

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan 17- ketosteroid dengan penyakit korteks adrenal

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan estrogen dan progesteron pada penyakit


kemunduran produksi kelenjar kelamin.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan estrogen dan progesteron pada penyakit
produksi berlebih kelenjar kelamin.

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan FSH, LH pada kelainan kelenjar hipofise


Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah

Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit

Mengikuti kuliah

Mengikuti ujian
Bentuk Evaluasi Kriteria Bobot Referensi
UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai
dengan indikator

UAB Tes tertulis (MCQ)


Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai
SOOCA dengan indikator
No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan sputum
RESPIRASI
Pertemuan 1

2 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan transudat/eksudat


RESPIRASI
Pertemuan 2

3 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan SARS-COV 19


RESPIRASI
Pertemuan 3

Kuliah 2 kali tatap muka


Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan sputum

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan transudat/eksudat

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan SARS-COV 19
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan makroskopik.sputum.
Mahasiswa mampu menjelaskan melakukan pemeriksaan mikroorganisme dan basil tahan asam.
Mahasiswa mampu menjelaskan Pemeriksaan serologi dan molekuler TB ( TCM TB )

Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik cairan transudate/eksudat
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan berat jenis Rivalta dan protein kuantitatif cara Esbach

Mahasiswa mampu memahamiTeknik pengambilan sampling SARS COV-19


Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan serologi SARS-COV 19
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan PCR SARS-COV 19
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang lainya untuk diagnosis SARS-COV 19
Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil tes pemeriksaan SARS- COV 19
Bahan Kajian Metode Pembelajaran
Pemeriksaan laboratorium klinik terhadap sputum Ceramah kelas besar

Pemeriksaan laboratorium klinik sederhana terhadap transudat/eksudat Ceramah kelas besar

Pemeriksaan laboratorium klinik SARS COV 19 Ceramah kelas besar


Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman
Mengikuti kuliah SOOCA terhadap teori sesuai dengan
Mengikuti ujian indikator

Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman
Mengikuti kuliah SOOCA terhadap teori sesuai dengan
Mengikuti ujian indikator

Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman
Mengikuti kuliah SOOCA terhadap teori sesuai dengan
Mengikuti ujian indikator
Bobot Referensi
No Blok/ Pertemuan CP MK
Blok
1 Mahasiwa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan metabolisme lemak

KARDIO VASKULER

Pertemuan

2 Blok Mahasiwa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan cardiac marker


KARDIO VASKULER
Pertemuan
2

Kuliah 2 kali tatap muka


Kemampuan akhir yang direncanakan

Mahasiwa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan metabolisme lemak

Mahasiwa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan cardiac marker
Indikator Bahan Kajian
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi lemak dan lipoprotein menurut sifat
biokimiawinya. Kelainan metabolisme lemak
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kelainan kadar lemak darah
dan fraksi-fraksi lipoprotein pada penyakit kardiovaskular
Mahasiswa mampu menjelaskan cara persiapan penderita dan cara pengambilan,
penampungan, pengawetan bahan untuk pemeriksaan kadar lemak darah dan fraksi
lipoprotein.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan cara pemeriksaan serum yang tepat:
visual setelah disimpan pada suhu dingin 24 jam, cara kimia, cara enzimatik dan
nefelometri untuk penentuan pemeriksaan penyaring dan diagnosis banding,
diagnosis pasti dan penentuan beratnya penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral/perenteral dan faktor lain
terhadap hasil pemeriksaan laboratorium klinik tersebut di atas.
Mahasiswa mampu menjelaskan enzimologi klinis pada pada penyakit jantung Pemeriksaan cardiac marker
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan cardiac marker
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan cardiac marker
Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu Bentuk Evaluasi
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)

Mengikuti kuliah
SOOCA

Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
Mengikuti kuliah SOOCA
Mengikuti ujian
Kriteria Bobot Referensi

Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai dengan
indikator

Kebenaran pemahaman
terhadap teori sesuai dengan
indikator
No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan cairan semen
REPRODUKSI Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan sperma
Pertemuan 1

Blok REPRODUKSI
2 Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan laboratorium kehamilan
Pertemuan ke 2

3 Blok REPRODUKSI Mahasiswa mampu menguasai pemeriksaan laboratorium TORCH


Pertemuan ke 3

4 Blok REPRODUKSI Mahasiswa mampu menguasai pemeriksaan reproduksi wanita


Pertemuan ke 4

Kuliah 1 kali tatap muka


Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan cairan semen
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan sperma

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan laboratorium kehamilan

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan laboratorium TORCH

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis pemeriksaan reproduksi wanita
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan kadar glukosa, fruktosa, serta kelainan susunan gula-gula tersebut pada kasus-kasus infertilitas.
Mahasiswa mampu menjelaskan cara persiapan penderita pengambilan penampungan dan pengiriman bahan dengan mempertimbangkan agama
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan sperma secara makroskopik dan mikroskopik untuk kasus kasus penganiayaan seks

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium kehamilan

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan Toxoplasma


Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan cytomegalovirus
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan rubella
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan herpes simplex
Mahasiswa menjelaskan pemeriksaan reproduksi wanita dan kelaianan-kelainanan yang menyertainya
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Cairan Semen Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl


Pemeriksaan laboratorium selama kehamilan
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Pemeriksaan laboratorium TORCH Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Pemeriksaan laboratorium reproduksi wanita Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus bl
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


SOOCA Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


SOOCA Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
No Blok/ Pertemuan
1 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 1

2 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 2

Blok
3
URO-GENITALIS

Pertemuan 3

4 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 4

5 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 5

6 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 6

Pratikum 2 x pertemuan
Kuliah 3 tatap muka

7 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 7

8 Blok
URO-GENITALIS
Pertemuan 8
CP MK
Mahasiswa menguasai konsep teoritis pemeriksaan faal ginjal

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan Non Protein Nitrogen

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan urinalisis

Mahasiswa mampu menguasai konsep pemeriksaan tumor marker di penyakit urogenitalis

Mahasiswa mampu menguasai konsep pemeriksaan Anti Streptolisn O (ASTO)

m 2 x pertemuan
tatap muka

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan urine lengkap

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan badan keton


Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan faal ginjal

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan Non Protein Nitrogen

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan urinalisis

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan dan interpretasi tumor marker di penyakit urog

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan dan interpretasi pemeriksaan Anti Streptolisin (

Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan secara rinci dan sistematis pemeriksaan urinalisis dan sedimen urine

Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan secara rinci dan sistematis pemeriksaan badan keton
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kemunduran faal ginjal dan perjalanan penyakitnya.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan urinalisis rutin dan kadar kreatinin darah sebagai tes penyaring faal ginjal
Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan klirens kreatinin
Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan penderita dan pelaksanaan pemeriksaan klirens kreatinin
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan klirens kreatinin
Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembentukan ureum, kreatinin, asam urat dan ammonia.
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar zat-zat tersebut dalam darah dan urine.
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil penetapan kadar zat tersebut di atas untuk membantu menegakkan diagnosis antara lain; gout, kelainan faal ginjal,

Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi kelainan metabolisme air, elektrolit dan kesetimbangan asam basa berdasarkan patogenesisnya, menguraik
pemeriksaan.

Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan hasil pemeriksaan laboratorium klinik antara lain: pH darah, PCO, PO 2, K, Na, Cl, asidosis/alkalosis, defisie

Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan tes-tes tersebut di atas untuk menitunjang diagnosa asidosis/alkalosis dan defisiensi garam.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh obat oral dan paranteral terhadap hasil laboratorium klinik.
Mahasiswa mampu menjelaskan prognosa dengan pemeriksaan laboratorium klinik ulangan pada kasus-kasus, kelainan metabolisme air, elektrolit dan k
setelah penderita menitdapat pengobatan.
Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan pemeriksaan kadar K, Na darah, dan urine pada penyakit Cohn.
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang parameter pemeriksaan urine lengkap dan interpretasinya

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menginterpretasi pemeriksaan tumor marker pada penyakit urogenital
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumor marker pada Ca Buli Buli
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumor marker pada Ca Prostat ( PSA, free PSA)

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan Anti Streptolisin pada infeksi Streptococcus


Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan Anti Streptolisin

Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan carik celup/ kimia


Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan sedimen urine
Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemerilksaan dan mengkorelasikan dengan kondisi klinis

Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan badan keton pada urine
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Faal ginjal Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Non Protein Nitrogen Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok


Keseimbangan air-elektrolit dan asam-basa.

Mengikuti kuliah

Mengikuti ujian

Pemeriksaan urine lengkap Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Tumor Marker pada penyakit Urogenital Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Anti Streptolisin Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Urinalisis Pratikum Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum


Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Badan Keton Pratikum Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum
Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
Pratikum 1x 70 menit SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7 Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7 Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan sirosis hepatis
GASTROINTESTINALIS
Pertemuan
1

2 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan hepatoma


GASTROINTESTINALIS
Pertemuan
2
3 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan kelainan saluran cerna
GASTROINTESTINALIS
Pertemuan
3
4 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan hepatitis
GASTROINTESTINALIS
Pertemuan
4
Kuliah 3 x tatap muka
Pratikum 1 x pertemuan
5 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan hepatologi dasar
GASTROINTESTINALIS
Pertemuan
5
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan sirosis hepatis

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hepatoma

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan saluran cerna

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan hepatitis

Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan secara rinci dan sistematis pemeriksaan hepatologi dasar
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi faal hati pada hepatitis menurut patogenesanya.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi sirosis hepatis dengan perubahan tes faal hati antara lain ratio albumin-globulin penetapan aktivitas enzim
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan pemeriksaan aktivitas enzim SGOT, SGPT, alkali fosfatase, penetapan kadar bilirubin darah dan urine un
Mahasiswa mampu menjelaskan bahaya-bahaya penggunaan tes B.S.P.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan tes koagulasi untuk membuat ramalan gangguan koagulasi darah pada sirosis hepatis.
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium klinik lanjutan untuk menitentukan beratnya gangguan fungsi organ.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan dan interpretasi pemeriksaan serum ascites albumin gradient (SAAG)
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi hepatoma.
Mahasiswa mampu menjelaskanketerbatasan, pemeriksaan laboratorium klinik antara lain alfa-fetoprotein dan alkali fosfatase untuk penentuan diagnos

Mahasiswa mampu menjelaskan sebab-sebab gangguan penyerapan makanan oleh saluran cema menurut prevalensi pada pelbagai golongan umur.
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan pemeriksaan terhadap cairan lambung dan duodenum
Mahasiswa mampu menjelaskan pemilihan pemeriksaan laboratorium yang tepat diantara percobaan xylose pembebanan lemak, pembebanan
Mahasiswa mampu menjelaskan penegakkan diagnosis malabsorpsi, intoleransi laktose dan pankreatitis akuta
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi hepatitis menurut patogenesisnya dan perjalanan penyakit.
Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi hepatitis dengan penetapan tes faal hati antara lain
Mahasiswa mampu menjelaskan penetapan kadar bilirubin darah, aktivitas enzim SGOT, SGPT, alkalifosfatase ratio albumin-globulin, bilirubinuria pada
Mahasiswa mampu menjelaskan kesimpulan hasil pemeriksaan laboratorium klinik lanjutan untuk meramalkan beratnya gangguan fungsi organ.
Mahasiswa mampu menjelaskan keterbatasan tes faal hati pada hepatitis menahun.
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi faal hati pada hepatitis menurut patogenesanya.
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan bilirubin pada urine
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan urobilin pada urine
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan hepatitis B dengan metode imunokromatografi
Mahasiswa mampu melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan hepatitis c dengan metode imunokromatografi
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Sirosis hepatis Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Hepatoma Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Kelaianan saluran cerna Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
arah dan urine Mengikuti ujian

Hepatitis Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

hepatologi Pratikum Membaca bahan kajian sesuai silabus pratikum


Mengikuti pretes sebelum pratikum
mengikuti pratikum
mengikuti ujian pratikum
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ)


SOOCA

pratikum 2 x70 menit ujian pratikum di semester 7


Kriteria
Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator

Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator


No Blok/ Pertemuan CP MK
1 Blok Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan cairan otak
NBS
Pertemuan 1

Kuliah 1 x pertemuan
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan cairan otak
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik cairan otak
Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Nonne dan Pandy.
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
No Blok/ Pertemuan
1 Blok
TROPIK INFEKSI
(Tropical Medicine)

Pertemuan 1
2 Blok
TROPIK INFEKSI
(Tropical Medicine)
Pertemuan 2
3 Blok
TROPIK INFEKSI
(Tropical Medicine)
Pertemuan 3

Kuliah 3 x tatap muka


CP MK
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan serologi penyakit infeksi

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang biosafety level

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang pemeriksaan kelainan jumlah dan pembagian lekosit
Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan penyakit serologi

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci teori tentang biosafety level

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara pemeriksaan kelainan jumlah dan pembagian lekosit.
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan Thypoid
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan DHF
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan HIV
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan Leptopsiprosis
Mahasiswa mampu menjelaskan hasil pemeriksaan Malaria
Mahasiswa mampu menggunakan hasil pemeriksaan Imunologi untuk membantu penetapan diagnosis klinik sederh
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biosafety level 1
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biosafety level 2
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang biosafety level 3

- Mahasiswa mampu menjelaskan lekopeni, lekositosis dan granulositosis.


- Mahasiswa mampu menjelaskan reaksi bergeser ke kiri dan reaksi bergeser ke kanan.
- Mahasiswa mampu menjelaskantanda-tanda degenerasi toksik pada lekosit.
- Mahasiswa mampu menjelaskan eosinofilia dan eosinopenia
- Mahasiswa mampu menjelaskan basofilia.
- Mahasiswa mampu menjelaskan limpositosis relatif dan mutlak serta limfopeni.
- Mahasiswa mampu menjelaskan monositosis.
- Mahasiswa mampu menjelaskan hypersegmenittasi dan kelainan bawaan Pelger-Huet.

- Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan perubahan-perubahan jumlah, morfologi dan detrokasi lekosit pada penyakit infeksi bakterial dan non-bak
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas
Serologi Infeksi Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blo
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Mengikuti ujian
Biosafety level Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blo
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Kelainan jumlah dan pembagian lekosit. Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blo
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Estimasi waktu Bentuk Evaluasi Kriteria
Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Kuliah 1x50 menit UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA
No Blok/ Pertemuan
1 Blok
KEGAWAT DARURATAN
Pertemuan 1

2 Blok
KEGAWAT DARURATAN
Pertemuan 2

Kuliah 2 x tatap muka


CP MK
Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis tentang penetapan dan pemeriksaan transfusi darah

Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis pemeriksaan laboratorium pada sepsis


Kemampuan akhir yang direncanakan
Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci dan sistematis cara penetapan dan pemeriksaan transfusi darah

Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci cara pemeriksaan laboratorium dan interpretasi pada sepsis
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan Teknik dan tata cara transfusi
Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium klinik yang efektif dart efisien pada saat terjadinya penyakit selama/sesudah pemberian tran
Mahasiswa mampu menjelaskan proses imunologik pada ketidaksesuaian ABO - Rhesus serta cara-cara pengelolaan bidang laboratorium klinik.

Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium pada sepsis ( shift to the left, CRP, procalcitonin
Mahasiswa mampu menginterpretasi pemeriksaan laboratorium pada sepsis
Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman mahasiswa / Tugas Estimasi waktu
Transfusi Darah . Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian

Sepsis Ceramah kelas besar Membaca bahan kajian sesuai silabus blok Kuliah 1x50 menit
Mengikuti kuliah
Mengikuti ujian
Bentuk Evaluasi Kriteria
UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

UAB Tes tertulis (MCQ) Kebenaran pemahaman terhadap teori sesuai dengan indikator
SOOCA

Anda mungkin juga menyukai