Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN ERCP


(ANALISIS ENDOSCOPIC RETROGRADE
CHEOLANGIOPANCREATOGRAPHY )

NAMA : FAHMI AMRULLAH


NIM : 2018 -1660 -085
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN PROGSUS B14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : PRINSIP DASAR PEMERIKSAAN ERCP


(ANALISIS ENDOSCOPIC RETROGRADE
CHEOLANGIOPANCREATOGRAPHY )
Nama : FAHMI AMRULLAH
Nim : 2108 -1660 -085
Program studi : S1 KEPERAWATAN PROGSUS B14
Fakultas : ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHHAMADIYAH SURABAYA

Dosen pengajar

(Ahkmad Muzamil, S.ST.MT (Biomed)

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul prinsip dasar ERCP ( endonscopy retrograge chelngipancreotogrphy
) maklalah ini di susun untuk menyelesaikan tugas indidvidu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih banyak
pada teman- teman, para dosen dan nara sumber pada saat proses
pembelajaran kuliah pakar yang telah memebrikan sumbangsi ilmunya
kepada penulis dan teman- teman.
Penyulis menyadari bahwa penulisan makalh ini masih banyak
kekurangan dan masih kurang sempurna. Hal ini karena keterbatasan
pengetahuan yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan dan kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi penulis khusus nya .

3
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Lembar persetujuan .............................................................................. ii
Kata pengantar .................................................................................... iii
Daftar isi ............................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 6
1.4 Manfaat …………………………………………………………… 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pengertian ERCP ………………………………………………… 8
2.2 Indikasi Pemeriksaan ERCP…………………………………… 9
2.3 kontraindikasi pemeriksaan ERCP……………………………… 9
2.4 tujuan dari pemeriksaan ERCP…………………………………. 9
2.5 manfaat dari ERCP……………………………………………… 10
2.6 kelebihan dan kekurrangan dari ERCP……………………….. 10
2.6.1 kelebihan ……………………………………………………10
2.6.2 kekurangan………………………………………………….10
2.7 perawatan alat dan pasien sebelum ERCP………………...11
2.7.1 persiapan alat pemeriksaan ERCP……………………….11
2.7.2 persiapan pasien sebelum pemeriksaan ERCP…………11
2.8 perawatan pasien sesudah ERCP………………………………11
2.9 hal hal yang perlu diperhatikan terhadap pemeriksaan sebelum
dan sesudah ERCP………………………………………………………12

BAB 3 PENUTUP
3.1 kesimpulan…………………………………………………………13
3.2 saran………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Endoskopi Gastrointestinal (EGI) adalah suatu tehnik dalam bidang
Ilmu Gastro-enterologi-Hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan di
dalam salurancernabagian atas (SCBA), disebut Esofagogastroduodenokopi
(EGD) dan saluran cerna bagian bawah (SCBB) disebut kolonoskopi, serta
saluran organ padat pankreohepatobilier disebut ERCP (Endoskopic
Retrograde Cholangio Pancreatography)dengan menggunakan alat
endoskopi . ( Syafruddin AR. Lelosutan, 2004)
ERCP merupakan suatu perpaduan antara pemeriksaan endoskopi
dan radiologi untuk mendapatkan anatomi dari sistem traktus biliaris
(kolangiogram) dan sekaligus duktus pankreas (pankreatogram). Metode ini
memerlukan alat radiologi dengan kemampuan tinggi, monitor televisi serta
ketrampilan khusus dari ahli endoskopi. Dewasa ini dokter telah menjadikan
alat endoskopi sebagai alat diagnostik dan terapeutik yang handal, sehingga
mampu menyederhanakan beberapa tindakan terapi operatif. Hampir setiap
Rumah Sakit besar memiliki dan menjadikan alat endoskopi sebagi sarana
penunjang yang menjanjikan pada pasien yang akan menjalankan
pemeriksaan kolonoskopi. Kemudahan yang didapat dengan tindakan
endoskopi menjadikan diagnosis berbagai penyakit saluran cerna dapat
ditegakkan dengan lebih akurat serta, memudahkan pengobatan dan
mempercepat masa penyembuhan pasien. Dari uraian diatas maka dalam
makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang ERCP (Endoscopic Retrograde
Choledocopancreatography
Pemeriksaan ERCP menimbulkan risiko yang signifikan seperti
pankreatitis, perdarahan, infeksi, perforasi, dan komplikasi cardiopulmonary
sekitar 10% dari pasien.
Sinar X pertama kalinya ditemukan oleh fisikawan jerman yang
bernama Wilhelm roentgen pada tahun 1985, penemuan sinar X di inspirasi
dari hasil percobaan mengmati gerak electron dari katoda ke anoda di dalam
tabung kaca hampa udara yaitu diantaranya tabung katoda ( j.j thompshon )
dan foto listrik ( heinrich hertz ). Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan
Sinar-X umumnya digunakan untuk mendiagnosis gambar medikal dan
Kristalografi sinar-X pada bidang medis. Sinar X lebih familiar dengan
sebutan sinar rontgen. Akan tetapi perlu di wasapadai pula bahwasannya
selain bermanfaat, sinar X juga dapat menimbulakan bahaya secara biologic
dari radiasi ion sinar X. Perkembangan dunia radiologi dari sinar-x ditemukan

5
samai sekarang sangat pesat, dari pesawat sinar-x konvensional hingga yang
telah berkembang seperti, pesawat sinar-x flouroscopy,CT-Scan ,USG, MRI
,CR,DR,PET-Scan,dan lain-lain.
Seiring dengan pesatnya perkembangan alat radiologi, semakin pesat
pula tekhnik-tekhnik pemeriksaan yang berkembang sehingga banyak pula
penyakit yang bisa di diagnosa untuk membantu tindak lanjut pemeriksaan
dari suatu penyakit. Salah satu contohny adalah ERCP atau Endoscopy
retrograde cholangio pancreatography, teknhik pemeriksaan ini dilakukan
dengan memasukan endoscope atau selang fiber yang bisa digerakan yang
berisi kamera melalui mulut hingga sampai ke tractus billiaris dan ductus
pancreas.
Hampir setiap Rumah Sakit besar memiliki dan menjadikan alat
endoskopi sebagi sarana penunjang yang menjanjikan pada pasien yang
akan menjalankan pemeriksaan kolonoskopi. Kemudahan yang didapat
dengan tindakan endoskopi menjadikan diagnosis berbagai penyakit saluran
cerna dapat ditegakkan dengan lebih akurat serta, memudahkan pengobatan
dan mempercepat masa penyembuhan pasien. Dari uraian diatas maka
dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang prinsip dasar ERCP
(Endoscopic Retrograde Choledocopancreatography).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka diambil sebuah rumusan
masalah sebagimana berikut :
a. Apa pengertian dari ERCP ?
b. Apa saja indikasi pemeriksaan ERCP ?
c. Apa saja kontraindikasi pemeriksaan ERCP ?
d. Apa tujuan dari pemeriksaan ERCP ?
e. Apa manfaat dari ERCP ?
f. Apa kelebihan dan kekurrangan dari ERCP ?
g. Bagaimana perawatan alat dan pasien sebelum ERCP ?
h. Bagaimana perawatan pasien sesudah ERCP ?
i. Apa saja hal hal yang perlu diperhatikan terhadap pemeriksaan
sebelum dan sesudah ERCP ?
1.3 Tujuan umum
Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian dari prinsip dasar
ERCP tersebut.
1.4 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahu definisi dari ERCP
b. Untuk mengetahui indikasi pemeriksaan ERCP

6
c. Untuk mengetahui kontra indikasi dari pemeriksaan ERCP
d. Untuk mengetahui apa tujuan dari ERCP
e. Untuk mengetahui apa manfaat dari ERCP
f. Untuk mengetahui apa dan kelebihan dari ERCP
g. Untuk mengetahui bgaiman perawatan alat dan pasien sebelum
ERCP
h. Untuk mengetahui bagaiman perawatan pasien sesudah ERCP
i. Untuk mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum dan
sesudah pemeriksaan ERCP

1.5 Manfaat
1. Bagi masyarakat
Sebagai informasi bagi masyarakat tentang pengetahuan pemeriksaan
dari ERCP
2. Bagi peneliti
Sebagai sarana untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh di kampus UMS khusunya mengenai tekhnik dan
prinsip dasar pemeriksaan ERCP.

7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ERCP
ERCP adalah tes diagnostik yang dilakukan untuk memeriksa saluran
yang bertanggung jawab mengeringkan pankreas,hati,dan kandung kemih.
Istilah ini menggambarkan prosedur yang dilakukan dengan endoskop,tabung
pipih yang terhubung dengan sumber cahaya. Alat ini dimasukkan lewat
mulut dan didorong ke bawah hingga mencapai bagian perut. Tujuan utama
dari tes ini adalah untuk memeriksa masalah tertentu yang menyerang organ-
organ. Selain itu, bisa juga dilakukan untuk melaksanakan prosedur
pengobatan, jika dibutuhkan dan memungkinkan Teknik yang
menggabungkan penggunaan endoskopi dan fluoroskopi untuk mendiagnosa
dan mengobati masalah tertentu dari empedu atau sistem duktus pankreas.
Endoscopic Retrograde Choledoco Pancreatography (ERCP) adalah
pemeriksaan radiografi pada pankreas dan sistem billiary dengan bantuan
media kontras positif dan menggunakan peralatan fiber optik endoskopi untuk
menegakkan diagnosa. Atau suatu teknik yang mengkombinasikan
endoskopi dan flouroscopy untuk mendiagnosa dan menangani masalah
yang berkaitan dengan duktus biliaris dan duktus pankreatikus. Peran
Endoskopi → Masuk dan melihat bagian dalam gaster dan duodenum dan
peran Flouroscopy → Menginjeksikan zat radiokontras ke dalam duktus
biliaris dan pankreatikus agar bisa dilihat X-ray . Untuk kasus tertentu seperti
Endoscopic Sphincterotomy, Pengangkatan Batu, Pemasangan Stent dan
Dilatation of stricture dilakukan ERCP Terapeutik .
Prinsip dari ERCP terapeutik adalah memotong sfingter papila Vateri
dengan kawat yang dialiri arus listrik sehingga muara papila menjadi besar
(spingterotomi endoskopik).
Kebanyakan tumor ganas yang menyebabkan obstruksi biliaris sering
sekali inoperabel pada saat diagnosis ditegakkan. Tindakan operasi yang
dilakukan biasanya paliatif dengan membuat anastomosis bilio-digestif. Pada
penderita dengan usia lanjut atau dengan penyulit operasi, drainase bilaer
dapat dilakukan dengan ERCP terapeutik yaitu memasang endoprostesis
parendoskopik. Prinsip dari teknik ini adalah setelah dilakukan small
sphingterotomy kemudian dimasukkan prostesis yang terbuat dari tenon
dengan bantuan guide wire melalui papila Vateri ke dalam duktus koledokus
sehingga ujung proksimal prostesis terletak di bagian proksimal dari lesi
obstruksi dan ujung distal terletak di duodenum. Dengan cara ini akan
diperoleh drainase empedu internal melalui endosprotesis yang mempunyai
lubang-lubang di sampingnya (side holes).

8
2.2 Indikasi Pemeriksaan ERCP adalah sebagai berikut :
a. ikterus obstruktif
b. Batu saluran empedu
c. Keganasan pada sistem hepatobilier dan pancreas
d. Pancreas dan kista pancreas
e. Divertikel duodenum sekitar papil
f. Metastase tumor kesistem bilier dan pancreas
g. Gallstone dan Pancreatitis
h. Oral dan intravena cholecystography gagal
i. Pancreatic disease
j. Jaundice obstruktif
k. Batu empedu
l. Tumor saluran empedu
m. Bile Duct Injury (TraumaTerapeutik/Iatrogenik)
n. Disfungsi (Sphincter of Oddi)
o. Tumor pancreas
2.3 Kontra Indikasi pemeriksaan ERCP adalah sebagai berikut :
a. Infark Miokard
b. Alergi zat radiokontras
c. Penyakit kardiopulmonal
d. Pyloric Stenosis dapat menghalangi endoskopi
e. Acute pancreatitis
f. Glaucoma
g. Pseudocyst

2.4 Tujuan Manfaat Pemeriksaan ERCP


ERCP digunakan untuk melihat secara langsung keadaan di dalam
salurancerna bagian atas (SCBA) terutama untuk mendiagnosa dan meng
obati kondisi saluranempedu,teramsuk batu empedu penyempitan
inflamasi (bekas luka), kebocoran (dari trauma dan operasi), dan kanker.
ERCP dapat dilakukan untuk alasan diagnostik dan terapi, meskipun
pengembangan lebih aman dan relatif tidak invasif seperti Magnetic
Resonance Cholangio Pankreatografi (MRCP) dan USG endoskopi berarti
bahwa ERCP sekarang jarang dilakukan tanpa maksud terapi.
Pemeriksaan ERCP juga ditujukan untuk visualisasi secara retrograde dan
mengetahui langsung saluran empedu dan duktus pankreatikus dengan

9
memakai suatu duodenoskop yang dimasukan melalui mulut dan
mempunyai pandangan samping.

2.5 Manfaat pemeriksaan ERCP


dapat dipakai untuk pemeriksaan diagnosis maupun terapeutic.
Diagnosis untuk melihat dan mengidentifikasi kelainan pada ductus bilier,
sisticus, kandung empedu dan ductus pankreaticus. Sedangkan untuk
terapeutic antara lain untuk :Pemasangan stent bilier dan stent pancreas,
Sfingterotomi atau papilotomi Endoscopic, Ekstrasi batu dan cacing dari
Saluran Empedu,Pemasangan nasal biliary drainage( NBD n dari
pemeriksaan ERCP.
2.6 Kelebihan dan kekurangan ERCP
2.6.1 Kelebihan
ERCP umumnya tidak menimbulkan rasa sakit meskipun
terkadang masih bisa merasakan beberapa ketidaknyamana.
Dibandikan dengan operasi penuh ( operasi besar ) keuntunganya
meliputi :
a. Sederhana
b. Resiko rendah’
c. Cepat dalam pemulihannya
d. Minimally Invasive Method
e. Dalam situasi tertentu dapat dilaksanakan secara rawat jalan

2.6.2 Kekurangan
a. Infeksi
b. Pankreatitis
c. Reaksi alergi terhadap obat penenang
d. Perdarahan yang berlebihan
e. Tusukan dari saluran pencernaan
Kerusan jaringan dari paparasi radiasi
Kematian dalm prosentase kecil
f. Perforasi usus Adalah risiko dari setiap prosedur endoskopi, dan
merupakan risikotambahan jika sphincterotomy yang dilakukan.
Sebagai bagian kedua dariduodenum secara anatomis di lokasi
retroperitoneal (yaitu, di belakang struktur peritoneal dari perut)
perforasi karena sphincterotomies juga retroperitoneal.
Sphincterotomy juga berhubungan dengan risiko perdarahan.

10
2.7 Persiapan Alat Dan Pasien Sebelum Tindakan
2.7.1 persiapan alat pemeriksaan ERCP
a. Pesawat sinar-x dan fluoroskopi
b. Fiber optic endoscope : satu bendel glass fibre disatukan dan
xenon light illuminator ditengah alat ini ada saluran untuk masuk
kateter untuk memasukkan media kontras.
c. Kaset dan film
d. Apron
e. Gonad shield
f. Kateter
g. Media kontras
h. Obat dan peralatan emergensi
2.7.2 persiapan pasien sebelum pemeriksaan ERCP
a. Tanyakan apakah pasien hamil atau tidak
b. Tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat asma atau tidak
c. Pasien diminta menginformasikan tentang obat-obatan yang
dikonsumsi
d. Pemeriksaan darah lengkap dilakukan 1-2 hari sebelumnya
e. Pasien puasa 5-6 jam sebelum pemeriksaan dimulai
f. Bila diperlukan, pasien dapat diberikan antibiotic
g. Penandatanganan informed consent
h. Plain foto abdomen
i. Premidikasi ameltocaine lozenge 30 mg 10
j. Media kontras : untuk panceatic duct diberikan angiografin 65%
atau sejenisnya dan untuk billiary duct diberikan Conray 280 atau
sejenisnya.

2.8 Perawatan Pasien Post Tindakan ERCP


a. Pasien dimonitor hingga efek dari obat-obatan hilang
b. Setelah pemeriksaan pasien mungkin akan mengalami perasaan
tidak nyaman pada tenggorokan, kembunga dan nausea (udara
yang masuk)
c. Komplikasi yang mungkin muncul seperti pancreatitis, perforasi,
pendarahan ataupun reaksi alergi akibat sedative
d. Informasikan pada pasien untuk melaporkan apabila muncul fever,
nyeri yang hebat ataupun pendarahan

11
2.9 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Tindakan
ERCP
b. PERCP adalah prosedur yang menggabungkan pencernaan
bagian atas (GI) endoskopi dan sinar x untuk mengobati masalah
empedu dan saluran pancre
c. saluran empedu dan saluran utama pancreas
d. dapat dipakai untuk pemeriksaan diagnosis maupun terapeutic.
Diagnosis untuk melihat dan mengidentifikasi kelainan pada
ductus bilier, sisticus, kandung empedu dan ductus pankreaticus.
Sedangkan untuk terapeutic antara lain untuk :Pemasangan stent
bilier dan stent pancreas, Sfingterotomi atau papilotomi
Endoscopic, Ekstrasi batu dan cacing dari Saluran
Empedu,Pemasangan nasal biliary drainage( NBD n dari
pemeriksaan ERCP.
e. Penyedia layanan kesehatan biasanya memberikan instruksi
tertulis tentang cara mempersiapkan ERCP dan menginformasikan
kepada pasien apa saja yang harus dilakukan setelah tindakan
ERCP
f. Selama ERCP dokter memasukkan endoskop ke kerongkongan,
melalui perut, dan ke duodenum
g. Dilarang Mengemudi 12 sampai 24 jam setelah ERCP untuk
memungkinkan obat penenang waktu untuk benar-benar hilang
h. Risiko yang signifikan terkait dengan ERCP termasuk infeksi,
pankreatitis, alergi reaksi terhadap obat penenang, perdarahan
yang berlebihan, tusukan dari saluran pencernaan atau saluran,
jaringan merusak dari paparan radiasi, dan, dalam keadaan
langka, kematian.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ERCP merupakan suatu perpaduan antara
pemeriksaan endoskopi dan radiologi untuk mendapatkan anatomidari sistem
traktus biliaris (kolangiogram) dan sekaligus duktus pancreas
(pankreatogram) dengan bantuan media kontras positif dan menggunakan
peralatan fiber optik endoskopi untuk menegakkan diagnosa. Atau suatu
teknik yang mengkombinasikan endoskopi dan flouroscopy untuk
mendiagnosa dan menangani masalah yang berkaitan dengan duktus biliaris
dan duktus pankreatikus. IndikasiPemeriksaan ERCP antara lain Ikterus
obstruktif, Batu saluran empedu, Keganasan pada sistem hepatobilier dan
pancreas.ERCP digunakan terutama untuk mendiagnosa dan mengobati
kondisi saluranempedu, termasuk batu empedu, penyempitan inflamasi
(bekas luka), kebocoran (daritrauma dan operasi), dan kanker. ERCP dapat
dilakukan untuk alasan diagnostik danterapi, meskipun pengembangan lebih
aman dan relatif tidak invasif seperti Magnetic Resonance Cholangio
Pankreatografi (MRCP) dan USG endoskopi berarti bahwa ERCP sekarang
jarang dilakukan tanpa maksud terapi. ERCP umumnya tidak menimbulkan
rasa sakit meskipun masih dapat merasakan beberapa ketidaknyamanan, di
banding dengan prosedur operasi penuh (operasi besar).
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami apayang dimaksud beserta unsur-unsur yang ada didalamnya
ERCP. Makalah ini tidaksepenuhnya sempurna, kami harap kritik dan saran
dari pembac

13
DAFTAR PUSTAKA

1. http://topankrisna22radiology.blogspot.com/2016/04/teknik-
pemeriksaan-ercp-endoscopy.html

2. https://id.scribd.com/doc/246581946/MAKALAH-ERCP

3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63013/Cover.p
df;jsessionid=1B8130C9CDD638B4DD7340A775AC9738?sequence=
6

4. Description: C:\Users\ADMIN\Pictures\anatomi-dan-fisiologi-sistem-
pencernaan-15-638.jpg

5. http://www.myhealth.gov.my/endoscopic-retrograde-cholangiop
https://id.scribd.com/doc/246581946/MAKALAH-ERCPancreatography-
ercp/

14

Anda mungkin juga menyukai