Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEWARGANEGARAAN

RIVIEW JURNAL TENTANG PENGARUH PENDIDIKAN SEKS


ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENCEGAH KEKERASAN
SEKSUAL

Disusun oleh :
ASMARIDA : 2301012001
DIAN TRI WIBOWO : 2301012002
ERMI MULYANI PUTRI : 2301012003
RENDI KANTONA : 2301012006
SARWOTO : 2301012008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA DHARMASRAYA

TAHUN AJARAN 2023/2024


JURNAL PENGARUH PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA
PRASEKOLAH DALAM MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL

1. Identitas Artikel
Judul Artikel : Pengaruh Pendidikan Seks Anak Usia Prasekolah Dalam
Mencegah Kekerasan Seksual
Nama Penulis : Paska Ramawati Situmorang
Website Artikel : paska.situmoang@yahoo.co.id

2. Pendahuluan
Kekerasan seksual yang marak terjadi pada anak usia prasekolah (dini)
menyadarkan kita akan pentingnya memberikan pendidikan seks untuk anak usia
dini. Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan
bahwa kasus kekerasan seksual terhadap anak mencapai lebih dari 50% dari seluruh
kasus kekerasan yang ada, tahun 2014 ada 52% dari 4.638 kasus merupakan
kekerasan seksual terhadap anak, dan tahun 2015, tercatat 58% kasus kekerasan
seksual kepada anak dari 6.726 kasus kekerasan.
Bulan April 2017 di daerah Sumatera Utara perilaku kekerasan seksual
terjadi yang dilakukan oleh Samsul Anwar Harahap terhadap 42 anak (dimana 30
anak di Kabupaten Tapanuli Selatan, dimana 7 anak berasal dari TanjungPura
Langkat dan 5 anak berasal dari Jakarta), dan begitu pula di Kecamatan Klari
Karawang (Jawa Barat) yang diduga juga melakukan pelecehan seksual terhadap 6
(enam) orang anak yang dilakukan oleh tersangka yang berasal dari Tasikmalaya.
Selanjutnya ditegaskan lagi melalui penelitian Lestari [6] yang memaparkan bahwa
pendidikan seks pada anak usia prasekolah (anak usia dini) dapat membantu anak
untuk menerima setiap bagian tubuhnya dan tahap pertumbuhannya secara wajar
dan apa adanya yang memungkinkan orangtua dapat mendiskusikan perkembangan
fisik anak tanpa rasa malu terutama dalam mengatasi kekerasan seksual pada anak
usia prasekolah

3. Metode
Penelitian ini adalah jenis pre-eksperiemental design yang menggunakan
one grup pre-test and post test design. Observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen disebut pre test dan observasi yang dilakukan setelah eksperimen
disebut post test.
Populasi adalah keseluruhan subjek yang diteliti yaitu anak usia prasekolah
yang ada di Sekolah PAUD Sejahtera Desa Baru Kec.Pancur Batu

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Hasil Penelitian Tabel 1 menunjukkan bahwa 68,4 % responden berjenis
kelamin laki-laki dan sebagian kecil 6 responden (31,6%) adalah berjenis kelamin
perempuan.
Berdasarkan analisa data Tabel 2. Dari total 19 responden diperoleh bahwa
sebagian besar 14 responden (78,9%) berusia 5 tahun dan sebagian kecil 4
responden (21,1%) berusia 6 tahun dan hanya 1 responden (5,3%) berusia di bawah
5 tahun.
Penelitian ini dilaksanakan sebelum (pre test) diberikan materi pendidikan
dan sesudah (post test) diberikan pendidikan tentang identitas gender, pengenalan
tubuh, merawat tubuh, serta menjaga tubuh
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah dari total 19 responden
semua tahu dan dapat menjawab dengan benar identitas jender mereka.
Berdasarkan analisa data Tabel 4. Dari total 19 responden diperoleh 15 (limabelas)
responden menjawab benar (78,9%) semua item yang diberikan, dan 1 responden
menjawab hanya 8 benar dari pernyataan tentang pengenalan tubuh
Pendidikan seks usia dini yang diberikan dalam mencegah kekerasan
seksuall di TK Paud Sejahtera ternyata mempunyai pengaruh yang besar dan
adanya keterlibatan orangtua memiliki sikap yang positif dalam mendukung
pendidikan seks pada anak. pendidikan seks anak usia dini merupakan usaha
penyadaran dan terencana untuk menjadikan anak sehat jasmani dan rohani,
mengerti akan hal-hall yang berhubungan dengan alat reproduksi dan mampu
menjaga dan merawatnya, serta memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya
dari segala pelecehan seksual, dan pemerkosaan, serta dapat menghargai tubuhnya
sendiri, dan juga orang lain.

5. Penutup
Pendidikan seks pada anak usia prasekolah merupakan upaya pemberian
informasi tentang kondisi fisiknya baik dia sebagai perempuan ataupun sebagai
laki-laki, dan ada keterkaitan dengan psikologis anak dengan melibatkan pihak
guru di sekolah, orangtua maupun masyarakat disekitarnya supaya anak tahu
bagaimana menghindari bahaya kekerasan seksual ataupun mencegah terjadinya
perilaku kekerasan seksual. Pendidikan seks diberikan agar dapat menguasai
dengan baik perbedaan antara laki-laki dan perempuan, atribut anak laki-laki dan
perempuan, bagaimana bergaul berkaitan dengan organ seks, organ reproduksi,
mengerti adanya penyimpangan seks, menyesuaikan dirinya dengan baik dan hidup
harmonis dalam lingkungan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai