Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

MODEL LASSWELL DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN


KAWASAN WISATA BENGKULU

Disusun Oleh:
Muhamad Ridho Alvia Atmaja 2212006
Rara Eka Septya 2212034

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI – S1
UNIVERSITAS MULLIA
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem,
atau konsep, yang sering kali berupa penyederhanaanatau idealisasi. Bentuknya dapat berupa
model fisik (market), bentuk prototipe, model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau
rumusan materi. Model merupakan gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan
suatu teori.
Komunikasi adalah suatu proses Ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat mennciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal
merupakan komunikasi yang dilakukan dengan bahasa lisan berupa kata-kata, sedangkan
komunikasi nonverbal merupakan komunokasi menggunakan gerak-gerik tubuh atau
menunjukan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Model ini
merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model komunikasi Lasswell adalah
model komunikasi yang bersifat linearatau satu arah, artinya hanya komunikator yang aktif
menyampaikan pesan, sementara komunikandigambarkan hanya menerima pesan dari
komunikator, tanpa perlu memberikan umpan balik.

Tujuan penulisan
Menganalisa dan memahami contoh implementasi model komunikasi Lasswell dalam
penyampaian rancana pembangunan Kawasan wisata provinsi Bengkulu.

1
BAB II. PEMBAHASAN

Ringkasan jurnal

Judul : MODEL LASSWELL DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN


KAWASAN WISATA BENGKULU
Penulis : LINDA ASTUTI, KHAIRIL BULDANI
Nama Jurnal : Jurnal Professional FIS UNIVED
VOL/ NO : 03/ 03
Penerbit : Universitas Dehasen Bengkulu
Tahun terbit : 2016

Metode yang digunakan

Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat interpretative


subjektif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Informan dalam penelitian adalah pihak dinas kebudayaan dan
pariwisata Provinsi Bengkulu selaku pihak yang bertanggung jawab dalam pengambilan
kebijakan. Teknik pengumpulan data melalui kegiatan obseervasi langsung, wawancara, serta
dokumentasi yang berkaitan dengan pariwisata. Analisa data dilakukan saat pengumpulan data
berlangsung, dan saat pengumpulan data selesai dilakukan dalam periode tertentu.

Ringkasan hasil penelitian

Komunikasi debagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik diantara pihak
yang terkait dalam pembangunan, terutama antara masyarakat dan pemerintah. Perubahan
sebagai efek dari komunikasi melalui tahap membangkitkan perhatian, menumbuhkan minat
yang melahirkan suatu tindakan. Dengan strategi persuasive yakni perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Perencanaan komunikasi adalah peoses pengambilan keputusan mengenai sasaran
dan cara-cara yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan,
dan penilaian hasil secara sistematis dan berkesinambungan. Perencanaan pembangunan
membutuhkan pendekatan sebagai pengambil keputusan serta menunjukan proses perencanaan
sehingga muncul suatu pengambilan keputusan.

2
Analisa dengan model komunikasi Lasswell

Strategi komunikasi pembangunan pada kaitannya dalam model komunikasi lasswell


ialah source atau sumber yang memiliki kredibilitas tinggi dimana ia memiliki keterampilan
untuk berkomunikasi, memiliki pengetahuan luas tentang apa yang dibahas, memiliki sifat yang
jujur dan bersahabat, serta mampu beradaptasi di lingkungan social dan budaya. Pihak Disbudpar
berupaya mengembangkan kredibilitas dengan studi banding kepariwisataan ke daerah lain untuk
menambah pengetahuan tentang konsep Kawasan wisata yang akan diterapkan di provinsi
Bengkulu. Message atau pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim ke penerima, pesan
disampaikan melalui tatap muka atau media komunikasi lainnya, isinya dapat berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, dan propaganda. Pesan dalam komunikasi menurut
lasswell terdapat unsuur control dalam pesan tersebut, diantaranya unsur atau elemen, isi,
perlakuan, dan struktur. Pesan yang disampaikan pihak Disbudpar Provinsi Bengkulu ialah
dalam pembangunan Kawasan wisata ini ialah dengan selalu menekankan tujuan pembangunan
Kawasan wisata ini untuk kesejahteraan masyarakat. When atau kapan pesan disampaikan, secara
umum pesan disampaikan pada event-event kegiatan berupa acara festival Tabot, ulang tahun
kota Bengkulu, mengadakan pameran yang diikuti seluruh kabupaten dan kota yang ada di
provinsi Bengkulu, dan mengikuti pameran industry yang disponsori oleh dewan kerajinan
Nasional dan departemen perdagangan dan perindustrian. Where atau dimana pesan itu
disampaikan, dalam strategimya Disbudpar provinsi Bengkulu menjadikan provinsi Bengkulu
sebagai daerah tujuan wisata baik nasional maupun internasional, dengan mengadakan pameran-
pameran didalam dan diluar provinsi Bengkulu serta melakukan studi banding ke provinsi lain.
Whom atau kepada siapa pesan disampaikan, informasi kepariwisataan provinsi Bengkulu
ditujukan bagi para wisatawan local maupaun mancanegara dan dapat memberikan inspirasi bagi
para pelaku bisnis usaha perjalanan yang menanamkan modal dalam bisnis kepariwisataan yang
dapat meningkatkan daya sain provinsi Bengkulu sebagai daerah tujuan wisata. How bagaimana
pesan disampaikan, Disbudpar berupaya meningkatkan wisata di Bengkulu guna memuaskan
dampak pada pembentukan citra disbudparprovinsi Bengkulu, upaya ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan minat wisatawan dengan cara meningkatkan tempat wisata, memperbaiki fasilitas
tempat pelayanan wisata, membuka info agar mudah diakses, mengadakan sosialisasi, dan
menjalin Kerjasama dengan media massa.

3
BAB III. PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan model komunikasi Lasswell pada saat menyampaikan suatu berita atau
indormasi sangatlah tepat karena sesuai dengan aspek model komunikasi Lasswell dimana
pengirim dapar menyampaikan pesan melalui suatu media tertentu ke penerima tanpa perlu
mendapat balasan atau umpan balik dari penerima, model komunikasi Lasswell juga sangat
cocok untuk menyampaikan informasi ke penerima dalam skala yang besar karena model ini
merupakan komunikasi linear atau satu arah, contohnya Ketika pemerintah ingin menyampaikan
suatu informasi ke masyarakat.

Saran

Dalam menuliskan sebuah penelitian berdasarkan suatu model komunikasi, sebaiknya


mencantumkan semua aspek dari model komunikasi yang digunakan, dalam jurnal tidak
dicantumkan aspek efek dari penyampaian informasi menggunakan model komunikasi Lasswell

Anda mungkin juga menyukai