Anda di halaman 1dari 2

Soa dan jawaban UAS 2022

1. Jelaskan implikasi metafisis ajaran Budhisme ttg, “Proses lahirnya saling ketergantungan”??
Pertama, jika apa saja yang ada bergantung pada sesuatu apapun, maka tak sesuatu pun
dapat merupakan hasil dari satu sebab. Tidak bisa ada stu realitas makhluk idenpenden, yang
bertanggung jawab terhadap eksistensi setiap hal apa pun. Sebaliknya, apa saja yang menciptakan
juga diciptakan, dan proses menciptakan dan diciptakan berjalan serempak tanpa awal atau akhir.
Kedua, sebagai konsekuensi dari saling ketergantungan antara semua makhluk, tak satu
makhluk pun “diciptakan oleh yang lain”, tetapi semuanya saling menciptakan sendiri. Proses-proses
berlanjut yang membentuk alam semesta bersifat ko-dependen dan ko-kreatif satu sama lain. Setiap
aspek dari proses itu berbagi dalam kreasi dan dalam keberlanjutan dari aspek-aspek lain dalam proses
itu.
Ketiga, ruang dan waktu sebagai wadah absolut atau sebagai ukuran eksistensi yang
dipandang tak berarti oleh teori Buddhis tentang proses saling ketergantungan (intinya:ruang dan waktu
semata-mata hanya abstraksi). Menurut teori proses saling ketergantungan, tidak ada sesuatu pun
yang berada secara terpisah dan tak bergantung dari yang lain; hanya ada proses yang berjalan terus,
yang berasal dari faktor-faktor yang saling bergantung. Hal ini bertolakbelakang tentang paham ruang
dan waktu yang mana mengandaikan bahwa segala hal pada akhirnya berada terpisah dan dan tak
bergantung satu sama lain.
Keempat, definisi-definisi adalah konstruksi yang berguna untuk menata proses berpikir;
namun definisi sungguh tidak mencerminkan realitas. Alasan; pertama, definisi2 atau konsep2 terpaksa
membeda-bedakan objek-objek dengan jalan memisahkan objek dari objek lain dan dari subyek.
Pemisahan ini menganggu saling ketergantungan yang actual dari eksistensi. Kedua, konsep2 tidak
memiliki eksistensi temporal (ruang dan waktu), sebagaimana eksistensi itu sendiri.
2. Jelaskan jalan mulia yang ke 6 dan 7 dari Budhisme. Usaha untuk yang benar dan pemusatan hati dan
pikiran yang benar???
 Usaha untuk yang benar:1) mencegah munculnya keadaan pikiran yang jahat dan tidak sehat. 2)
membebaskan diri dari keadaan pikiran yang jahat dan tidak sehat, yang mungkin sudah ada. 3)
menciptakan kedaan pikiran yang baik dan sehat. 4). mengembangkan dan menyempurnakan keadaan
pikiran yang baik dan sehat, yang sudah ada.
 pemusatan hati dan pikiran yang benar ==>> pemusatan hati dan pikiran yang benar terdiri dari
sikap dasar dan peduli terhadap semua kegiatan orang. Hal ini mencakup: 1) kegaiatan tubuh. 2)
mengindrai dan merasa 3) berpersepsi 4) berpikir dan kesadaran. Menjadi peduli dan sadar terhadap
kegiatan orang lain berarti mengerti apa artinya kegiatan-kegiatan, bagaimana kegiatan itu muncul,
bagaimana mereka menghilang, berkembang, dikontrol dan dibebaskan, dan bagaimana mereka
berhubungan satu sama lain.
3. Siapa Budha menurut Ramayana dan Theravada???
a. Theravada: Buddha adalah pribadi historis pertama dan utama, yaitu Siddhartama Gautama, yang
mencapai pencerahan pada abad ke-6 masehi.
b. Ramayana: Sebaliknya, Mahayana menekankan kodrat abadi Buddha sebagai kebenaran yang
selalu hadir dan pencerahan realitas. Siddhartama, yaitu Buddha zaman kita, adalah semata-mata
satu manifestasi yang tak terhitung jumlahnya dari Buddha kekal, kata Ramayana.
4. Jelaskan gambaran umum filsafat Madyamaka???
 Pendiri filsafat Madyamaka: Nagarjuna
 Memandang jalan tengah sebagai proses saling bergantung dan berubah secara tetap. Satu
pandangan yang merupakan jalan tengah antara eksistensi dan non-eksistensi.
 Filsafat ini melawan ensensialisme filasafat Sarvastivada, yang mengatakan bahwa Dharma memiliki
eksistensi yang inheren dan idependen dan bahwa mereka memiliki karakter2 yang unik.
 Inti filsafat Madyamaka: Realitas itu kosong (Shunya) dari keterpisahan dan permanensi.
 Tujuan filsafat Madyamaka: menegakan paham bahwa kerena proses lahirnya sesuatu dalam relasi
yang saling bergantung merupakan kodrat pokok eksistensi. Maka tak ada artinya untuk mengandaikan
adanya Dharma yang ada dari dirinya sendiri, sebagai semacam eksistensi tertinggi.
 Filsafat Madyamaka: membentuk pemikiran dan praktik Buddhis Tibet sampai hari ini.
Soal-soal UAS yang Lainnya
1. Apa yang dimaksud mata pencaharian benar dalam 8 jalan mulia buddhisme?
2. Unsur-unsur 8 jalan mulia dalam ajaran buddhisme?
3. 6 wilayah eksistensi yang tunduk pada hukum samsara dunia para dewa, demon2, binatang,
hantu???
4. Bagaiman proses roda berputar melukiskan prinsip2 dasar keadaan terkondisinya eksistensi?
5. 4 tanda yang alami oleh buddha dan arti simbolis empat tanda tersebut???
1. melihat seorang tua, yang kurus kering bagai tongkat kayu, berjalan tersendat-sendat,
menepel pada sebuah tongkat, terhuyung-huyung, sakit dan uyang telah hilang masa
mudanya
2. Bertemu seorang sakit yang menderita, parah sekali sakitnya, jatuh diatas kecing dan
kotorannya sendiri, dan beberapa orang lain mengangkatnya, dan yang lain meletakannya di
atas pembaringan.
3. melihat sekerumunan orang yang sedang berkumpul berpakaian warna warni dan membawa
satu peti jenazah.
4. Melihat seorang berkepala gundul, yaitu seorang pertapa yang sedang mengenakan jubah
kuning, tampak puas dan damai dengan dirinya.
Makna simbolis: a. tempat pertama, melambangkan krisis eksistensial dalam hidup
Siddhartama, akibat sakit, dll. b. melambangkan datangya waktu untuk mengerti realitas yang
benar dari penyakit, usia tua dan kematian dan kebahagiaan. c. usia tua dan kematian sebagai
bentuk-bentuk penderitaan manusia. d. pederitaan sebagai sesuatua yang tidak bisa dielakan
dan kebahagia dan damai bagian dari hidup manusia.

Anda mungkin juga menyukai