Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH DAN HASIL REVIEW

Evaluasi Program Pembelajaran Produktif Bidang Ketenagalistrikan Sekolah Menengah


Kejuruan

Oleh : Jerry Rizky Ramadhan

23051740004

Dosen Pembimbing :

Dr. Drs. Giri Wiyono M.T

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO S2

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


A. Judul Jurnal yang dikaji

Evaluasi Program Pembelajaran Produktif Bidang Ketenagalistrikan Sekolah Menengah


Kejuruan

B. Garis Besar Isi Jurnal

Penelitian ini mencoba menggali permasalahan yang mendasari ketidakmampuan sebagian


besar lulusan sekolah menengah kejuruan dalam memenuhi tuntutan dunia usaha dan industri,
khususnya dalam bidang ketenagalistrikan. Dengan fokus pada evaluasi pelaksanaan program
pembelajaran produktif Instalasi motor listrik di SMK, penelitian menggunakan metode evaluasi
untuk mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam menjalankan
program ini.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa, meskipun pelaksanaan program pembelajaran


produktif di SMK tersebut dapat dikategorikan sebagai baik, nyatanya masih terdapat
kesenjangan antara pelaksanaan yang seharusnya dan standar proses yang ditetapkan. Salah satu
faktor yang memengaruhi adalah rendahnya kompetensi guru. Oleh karena itu, penelitian
merekomendasikan perlunya tinjauan kembali dan perbaikan terhadap aspek-aspek yang belum
terpenuhi dalam pelaksanaan pembelajaran produktif. Selain itu, peningkatan kompetensi
pedagogik guru menjadi kunci utama agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik,
dan lulusan SMK dapat dipastikan memiliki kompetensi yang diharapkan oleh dunia usaha dan
industri.

Dengan demikian, penelitian ini memiliki implikasi besar dalam meningkatkan kompetensi
guru sebagai pilar utama dalam mencetak lulusan yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan
pasar kerja. Peningkatan kompetensi guru diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif
pada pelaksanaan program pembelajaran produktif, tetapi juga secara keseluruhan dapat
meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah menengah kejuruan. Dengan langkah-langkah
perbaikan yang diimplementasikan, diharapkan hasil penelitian ini dapat membawa perubahan
positif dan mengoptimalkan peran SMK dalam mendukung kemajuan dan keberlanjutan sektor
ketenagalistrikan serta industri terkait.

C. Kajian Kritis terhadap jurnal

1. Pendekatan Paradigma Ontologi

Dalam kajian kritis dengan pendekatan ontologi terhadap pelaksanaan program


pembelajaran produktif di SMK N 2 Kota Sungai Penuh, terdapat dimensi ontologis yang
perlu diperdalam untuk menggali makna dan hakikat dari setiap entitas yang terlibat.
Ontologi guru sebagai agen pembelajaran menjadi fokus utama, di mana pemahaman
mendalam mengenai eksistensinya menjadi kunci dalam menciptakan makna dan tujuan
pembelajaran. Bagaimana guru memahami eksistensi mereka sebagai pengantar
pengetahuan, dan bagaimana keberadaan mereka tercermin dalam proses interaksi dengan
peserta didik?

Selanjutnya, ontologi siswa menjadi landasan untuk memahami pengalaman


eksistensial mereka dalam proses pembelajaran produktif. Bagaimana setiap siswa
menjalani perjalanan ontologis mereka sendiri dalam meresapi materi pembelajaran, dan
bagaimana pengalaman ini membentuk pemahaman serta keterampilan mereka?
Pemahaman ontologis mengenai siswa dapat memberikan pandangan yang lebih dalam
tentang proses belajar mengajar.

Penting juga untuk mengeksplorasi ontologi instrumen evaluasi, seperti RPP,


silabus, dan strategi pembelajaran. Bagaimana instrumen-instrumen ini merepresentasikan
ontologi keberhasilan pembelajaran? Apakah mereka mencerminkan hakikat eksistensial
dari standar proses dan peraturan yang mengatur pendidikan di tingkat kejuruan? Evaluasi
ontologis terhadap instrumen evaluasi memberikan pemahaman tentang bagaimana setiap
elemen ini berkontribusi pada makna keseluruhan dari pembelajaran produktif.

Kajian kritis dengan pendekatan ontologi juga memperhatikan ontologi kurikulum


dan kebijakan pendidikan yang menjadi latar belakang dari pelaksanaan program.
Bagaimana kurikulum mencerminkan hakikat ontologis dari pembelajaran produktif?
Bagaimana kebijakan pendidikan mengintegrasikan eksistensi siswa dan guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Melalui kajian ini, diharapkan muncul pemahaman mendalam mengenai ontologi


pembelajaran produktif di SMK N 2 Kota Sungai Penuh. Pemahaman ini akan menjadi
dasar untuk mengidentifikasi kekurangan, merancang perbaikan, dan menjembatani
kesenjangan antara ekspektasi ontologis dan realitas pelaksanaan program pembelajaran
produktif. Dengan pendekatan ontologi, kajian kritis ini tidak hanya menggali apa yang
terjadi secara fisik, tetapi juga mengungkap makna ontologis yang lebih dalam di dalam
setiap aspek pembelajaran produktif..

2. Pendekatan Paradigma Epistomologi

alam kajian kritis dengan pendekatan paradigma epistemologi terhadap


pelaksanaan program pembelajaran produktif di SMK N 2 Kota Sungai Penuh, kita dapat
menggali pemahaman lebih dalam mengenai proses pemahaman pengetahuan oleh guru
dan siswa. Paradigma epistemologi memfokuskan pada sifat dan asal-usul pengetahuan
serta cara kita memperoleh dan memahaminya.

Pertama-tama, dalam dimensi epistemologi guru, kita dapat menyelidiki bagaimana


guru memahami dan memperoleh pengetahuan mengenai pembelajaran produktif. Apa
yang dianggap sebagai pengetahuan yang benar dan berkualitas oleh guru? Bagaimana
guru memvalidasi dan mengintegrasikan pengetahuan mereka dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran produktif?

Selanjutnya, dalam dimensi epistemologi siswa, kita dapat mengeksplorasi


bagaimana siswa membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman belajar.
Bagaimana siswa menggolongkan, menguji, dan menginterpretasikan informasi?
Bagaimana pengalaman belajar mereka berkontribusi pada konstruksi pengetahuan mereka
sendiri? Paradigma epistemologi memberikan landasan untuk memahami peran aktif siswa
dalam konstruksi pengetahuan mereka.

Penting juga untuk meninjau epistemologi instrumen evaluasi seperti RPP dan
silabus. Bagaimana instrumen-instrumen ini mencerminkan pandangan epistemologi
terhadap pengukuran pengetahuan dan keterampilan siswa? Bagaimana instrumen evaluasi
ini memahami bahwa pengetahuan bukanlah entitas statis, tetapi hasil dari proses
konstruktif yang terus berlanjut?

Dalam konteks epistemologi kurikulum, kita perlu menelusuri asumsi dan


pemahaman mendasar yang membentuk pengetahuan yang diajarkan. Bagaimana
pengetahuan dipilih dan disusun dalam kurikulum? Apakah kurikulum mencerminkan
keberagaman epistemologi yang mungkin dimiliki oleh siswa?

Melalui kajian ini, diharapkan pemahaman lebih mendalam tentang paradigma


epistemologi yang membentuk interaksi antara guru, siswa, instrumen evaluasi, dan
kurikulum. Pemahaman ini menjadi dasar untuk merancang strategi pembelajaran yang
lebih sesuai dengan pandangan epistemologi yang melibatkan aktifitas konstruktif dan
kreatif siswa dalam memahami dan menghasilkan pengetahuan. Dengan pendekatan
epistemologi, kajian kritis ini menyoroti bagaimana pengetahuan dikonstruksi,
disosialisasikan, dan diinternalisasi dalam konteks pembelajaran produktif di SMK N 2
Kota Sungai Penuh..

3. Pendekatan Paradigma Aksiologi

Dalam merinci kajian kritis dengan pendekatan paradigma Aksiologi terhadap


pelaksanaan program pembelajaran produktif di SMK N 2 Kota Sungai Penuh, perlu
diperluas wawasan terkait nilai-nilai dan prinsip moral yang melandasi seluruh ekosistem
pendidikan. Paradigma Aksiologi, yang berfokus pada nilai-nilai, etika, dan tujuan moral,
memberikan landasan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin
dalam setiap aspek program pembelajaran.

Pertama-tama, pada dimensi Aksiologi guru, penelitian dapat mengeksplorasi


bagaimana nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan diintegrasikan
dalam praktik pengajaran guru. Sejauh mana guru memperhatikan dan menerapkan etika
dalam penyampaian materi serta bagaimana interaksi dengan siswa mencerminkan nilai-
nilai moral tersebut? Adakah implementasi nilai-nilai etika ini tercermin dalam keputusan
sehari-hari guru terkait pembelajaran produktif?

Kemudian, dalam dimensi Aksiologi siswa, penelitian dapat membahas dampak


program pembelajaran produktif terhadap perkembangan karakter siswa. Bagaimana
program ini membentuk sikap dan perilaku siswa, terutama dalam hal kerjasama,
kedisiplinan, dan kreativitas? Apakah program ini memberikan kontribusi yang signifikan
pada pembentukan nilai-nilai moral dan etika profesi di kalangan siswa?

Dalam konteks Aksiologi kurikulum, evaluasi harus menyoroti sejauh mana


kurikulum mencerminkan dan mewujudkan nilai-nilai yang diinginkan oleh masyarakat
dan industri. Bagaimana peran kurikulum dalam mendukung perkembangan karakter dan
etika profesi bagi siswa? Apakah ada kebijakan atau elemen kurikulum yang perlu
disesuaikan untuk memperkuat dimensi aksiologis dan nilai-nilai moral?

Perlu juga mempertimbangkan pendekatan Aksiologi dalam merumuskan


instrumen evaluasi. Bagaimana instrumen evaluasi dapat mencakup dimensi moral dan
etika, tidak hanya sebatas penilaian kompetensi teknis? Bagaimana evaluasi dapat
memastikan bahwa siswa tidak hanya menjadi ahli dalam keterampilan teknis, tetapi juga
memiliki moralitas dan etika profesi yang kuat?

Melalui kajian ini, diharapkan akan diperoleh pemahaman yang lebih dalam
tentang cara nilai-nilai etika dan moral diintegrasikan dalam berbagai aspek
pembelajaran. Pendekatan Aksiologi dapat menjadi pedoman untuk menilai sejauh mana
program pembelajaran produktif di SMK N 2 Kota Sungai Penuh mencerminkan dan
mewujudkan nilai-nilai moral yang diharapkan oleh masyarakat dan dunia industri.
Implementasi perbaikan berdasarkan temuan kajian ini dapat membentuk lingkungan
pembelajaran yang lebih etis dan sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang dihargai dalam
profesi dan masyarakat.

4. Pendekatan Paradigma Etich

Dalam mengkaji kritis pelaksanaan program pembelajaran produktif di SMK N 2


Kota Sungai Penuh dengan pendekatan paradigma Etik, perhatian utama tertuju pada
evaluasi moralitas dan prinsip etika yang mendasari seluruh sistem pendidikan.
Paradigma Etik menyoroti nilai-nilai moral, integritas, dan norma-norma etika yang
memandu perilaku individu dan institusi dalam konteks pembelajaran.

Pertama-tama, kajian dapat mengevaluasi perilaku etis guru dalam menyampaikan


pembelajaran produktif. Sejauh mana guru mematuhi norma-norma etika dalam
berinteraksi dengan siswa? Apakah ada situasi di mana integritas guru diuji dan
bagaimana mereka menanggapi dilema etika yang mungkin muncul selama proses
pembelajaran?
Selanjutnya, kajian dapat membahas aspek Etik siswa, dengan fokus pada
pengembangan karakter dan perilaku etis mereka melalui program pembelajaran.
Bagaimana program ini membentuk moralitas siswa, terutama dalam hal tanggung jawab,
kerja sama, dan kejujuran? Apakah siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang norma-
norma etika di bidang ketenagalistrikan?

Dalam dimensi Etik kurikulum, evaluasi dapat dilakukan terhadap sejauh mana
kurikulum memperhatikan isu-isu etika dan moral yang relevan dengan profesi di bidang
ketenagalistrikan. Bagaimana materi pembelajaran mempromosikan pemahaman siswa
tentang tanggung jawab etis dalam pekerjaan mereka nantinya? Apakah kurikulum
memberikan penekanan yang cukup pada pengembangan sikap etis dalam lingkungan
kerja?

Perlu juga dipertimbangkan bagaimana sistem penilaian dan evaluasi dalam


program ini mencerminkan keadilan dan integritas. Apakah ada tindakan diskriminatif
atau tidak adil dalam menilai kinerja siswa? Bagaimana sistem evaluasi ini
mempromosikan nilai-nilai etika dalam konteks pembelajaran produktif?

Pendekatan Etik juga dapat membimbing pembahasan terkait tanggung jawab


sosial institusi pendidikan. Bagaimana SMK N 2 Kota Sungai Penuh berkontribusi pada
pembentukan karakter siswa sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab?
Apakah ada upaya untuk mengintegrasikan proyek atau kegiatan yang mempromosikan
kepedulian sosial dan etika profesi?

Melalui kajian ini, diharapkan akan ditemukan wawasan mendalam tentang


bagaimana nilai-nilai etika dan moral terwujud dalam setiap aspek program pembelajaran
produktif. Implementasi perubahan berdasarkan temuan kajian ini dapat meningkatkan
integritas dan moralitas siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih etis, dan
menjamin bahwa lulusan SMK N 2 Kota Sungai Penuh memasuki dunia kerja dengan
landasan etika yang kuat.

D. simpulan

Dalam menyimpulkan, kajian kritis terhadap program pembelajaran produktif bidang


ketenagalistrikan di SMK N 2 Kota Sungai Penuh dengan empat pendekatan paradigma, yaitu
ontologi, epistemologi, aksiologi, dan etika, memberikan wawasan mendalam mengenai aspek-
aspek kritis yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan pelaksanaan program tersebut.

Pendekatan ontologi menyoroti eksistensi guru, siswa, instrumen evaluasi, dan kurikulum
dalam konteks pembelajaran produktif. Kajian ini menggali makna ontologis setiap entitas yang
terlibat, memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana setiap elemen berkontribusi
pada keseluruhan makna pembelajaran produktif.
Pendekatan epistemologi menitikberatkan pada sifat dan asal-usul pengetahuan, baik dari
perspektif guru maupun siswa. Hasil kajian ini memberikan gambaran bagaimana pengetahuan
dikonstruksi, disosialisasikan, dan diinternalisasi dalam konteks pembelajaran, serta sejauh mana
instrumen evaluasi dan kurikulum mencerminkan pandangan epistemologi yang melibatkan
siswa sebagai pembentuk aktif pengetahuan mereka.

Dengan pendekatan aksiologi, kajian kritis mengeksplorasi nilai-nilai dan prinsip moral
yang mendasari seluruh ekosistem pendidikan. Evaluasi aksiologi guru, siswa, kurikulum, dan
instrumen evaluasi menjadi landasan untuk memahami bagaimana nilai-nilai etika tercermin dan
diintegrasikan dalam program pembelajaran produktif.

Pendekatan etika menyoroti aspek moralitas dan norma-norma etika yang memandu
perilaku individu dan institusi dalam konteks pembelajaran. Kajian ini mengevaluasi perilaku
etis guru, siswa, dan kurikulum, serta mempertimbangkan sistem penilaian dan evaluasi yang
mencerminkan keadilan dan integritas.

Dengan demikian, integrasi empat paradigma tersebut memberikan pandangan


komprehensif terhadap kompleksitas pelaksanaan program pembelajaran produktif di SMK N 2
Kota Sungai Penuh. Rekomendasi perbaikan berdasarkan temuan kajian ini diharapkan dapat
meningkatkan integritas, moralitas, dan efektivitas program, menciptakan lingkungan
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang dihargai dalam dunia profesi dan
masyarakat.

E. Daftar Pustaka

Efronia, Yuliah, Ahyanuardi.(2022). Evaluasi Program Pembelajaran Produktif Bidang


Ketenagalistrikan Sekolah Menengah Kejuruan. Mimbar Ilmu, Volume 27 no 1 (2022)

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MI/article/view/42248

Anda mungkin juga menyukai